Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1 GERONTIK

“Konsep Lansia,Teori Menua dan Budaya,Konsep epidemiologi,Teori tumbuh


kembang dan kesehatan lingkungan”

OLEH :

SRI VISCO 183110195

3.A

Dosen Pembimbing :

Ns.Lola Felnanda Amri,S.kep,M.Kep

“Prodi D-III Keperawatan Padang”

“Poltekkes KemenKes RI Padang”

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kurnia,
taufik dan hidayah-Nya kepada kami. Dengan demikian saya masih bisa menyelesaikan tugas
resume yang diberikan yang berjudul “Konsep Lansia,Teori Menua dan Budaya,Konsep
epidemiologi,Teori tumbuh kembang dan kesehatan lingkungan”. Saya menyadari bahwa
tugas yang saya buat ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Harapan saya semoga resume yang
saya susun ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, semoga Allah SWT senantiasa memeberi
petunjuk terhadap segala upaya yang kami lakukan dalam menyelesaikan laporan ini.

Penyusun

6 Agustus 2020

2
Daftar isi

BAB 1………………………………………………………………………………
Pendahuluan ...................................................................................................4
Latar belakang ................................................................................................4
Tujuan.............................................................................................................4

BAB II……………………………………………………………………………..
Pembahasan ..................................................................................................
Defenisi lansia…………………………………….........................................5
Batasan lansia………………………………………......................................5
Tipe-tipe lansia……………………………………........................................5
Teori proses penuaan…………………………………………………….……6
Perkembangan Lansia...................................................................................7
Konsep epidemiologi…………………………………………………………9
Kesehatan lingkungan………………………………………………………..9

BAB III……………………………………………………………………………
PENUTUP ........................................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perubahan normal (alami) tidak dihindari cepat dan lambatnya perubahan
dipengaruhi oleh factor kejiwaan,social,ekonomi,dan medik.Perubahan akan terlihat
pada jaringan organ tubuh seperti: kulit menjadi kering dan keriput,rambut beruban
dan rontok,penglihatan menurun sebagian dan menyeluruh,pendengaran juga
berkurang,daya penciuman berkurang,tinggi badan menyusut karena proses
ostoporosisyang berakibat badan bungkuk,tulang keropos masanya
berkurang,kekuatan berkurang dan mudah patah,elastisitas jaringan paru
berkurang,nafas menjadi pendek,terjadi pengurangan fungsi organ didalam
perut,dinding pembuluh darah menebal dan terjadi peningkatan tekanan darah,otot
bekerja tidak efisien,terjadi penurunan fungsi organ reproduksi terutama ditemukan
pada wanita,otak menyusut dan reaksi menjadi lambat terutama pada pria dan
sexsualitas tidak selalu menurun,terjadi perubahan abnormal pada fisik lansia.

Perubahan fisik pada lansia dapat diperbaiki dan dapat dihilangkan melalui
nasehat atau tindakan medic.perubahan yang terjadi misalnya: katarak,kelainan
sendi,kelainan prostat dan inkontenensia.
Upaya mengatasi permasalahan kesehatan lansia,upaya yang dilakukan pada
dasarnya dapat diklompokkan menjadi:
a. Upaya pembinaan kesehatan
b. Upaya pelayanan kesehatan,meliputi :upaya promotif ,upaya preventif,upaya
diagnosa dini,
dan pengobatan,pencegahan kecacatan,upaya rehabilitative,upaya perawatan
dan upaya pelembagaan lanjut usia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Lansia

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.Menua bukanlah
suatu penyakit,tetapi meupakan proses berangsusr-angsur mengakibatkan perubahan
komulatif,merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi ransangan
dari dalam dan luar tubuh,seperti didalam undang-undang nomor 13 tahun 1998 yang isinya
menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945,telah menghasilkan
kondisi social masyarakat yang makin baik dan usia harapan hidup makin
meningkat,sehingga jumlah lanjut usia semakin bertambah .

 Menurut UU no 4 tahun 1945 lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55


tahun,tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-
hari dan menerima nafkah dari orang lain 9Wahyudi,2000)
 Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis,kehdupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang
berakhir dengan kematian(Hutapea,2005)

2.2. Batasan Lansia

 Menurut WHO,batasan lansia meliputi :


1. Usia pertengahan (middle age),adalah usia antara 45-59 tahun
2. Usia lanjut (Elderly),adalah usia antara 60-74 tahun
3. Usia lanjut tua (Old),adalah usia antara 79-90 tahun
4. Usia sangat tua (very Old) adalah usia 90 tahun ke atas

2.3. Tipe-tipe Lansia

 pada umumnya lansia lebih dapat beradaptasi tinggal dirumah sendiri


daripada tinggal bersama anaknya.Menurut Nugroho W(2000) adalah:
1. Tipe arif bijaksana :yaitu tipe kaya pengalaman ,menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman,ramah,rendah hati,menjadi panutan.

5
2. Tipe mandiri:yaitu tipe bersifat selektif terhadap pekerjaan,mempunyai
kegiatan.
3. Tipe tidak puas:yaitu tipe konflik lahir batin ,menentang proses
penuaan yang menyebabkan hilangnya kecantikan,daya tarik
jasmani,kehilangan kekuasaan,jabatan,teman.
4. Tipe pasrah yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib baik.
5. Tipe bingung : yaitu lansia yang kehilangan kepribadian,mengasingkan
diri,minder,pasif,dan kaget.

2.4. Teori-teori proses penuaan

Teori biologi

 Teori genetic dan mutasi (somatic Muatatie Theory)


Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies
tertentu.Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
terprogram oleh molekul-molekul atau DNA dan setiap se pada saatnya akan
mengalami mutasi.

1. Teori radikal bebas


 Tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi-oksidasi bahan organic
yang menyebabkan sel-sel tidak dapat tergenerasi.
2. Teori autoimun
 Penurunan system limfosit T dan B mengakibatkan gangguan pada
keseimbangan regulasi system imun (Corwin,2001).sel normal yang telah
menua dianggap benda asing,sehingga system bereaksi untuk membentuk
antibody yang menghancurkan sel tersebut.selain itu atriputymus juga turut
sitem imunitas tubuh,akibatnya tubuh tidak mampu melawan organisme
phatogen yang masuk kedalam tubuh.Teori meyakini menua terjadi
berhubungan peningkatan produk autoantibodi.
3. Teori stress
 Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang bias digunakan tubuh.Regenerasi
jaringan tidakdapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,dan stress
menyebabkan sel-sel tubuh telah dipakai.
4. Teori telomere

6
 Dalam pembelahan sel ,DNA membelah dengan satu arah,setiap pembelahan
akan menyebabkan panjang ujung telomere berkurang ujungnya saat
memutuskan duplikat kromosom,makin sering sel membelah,makin cepat
telomere itu memendek dan akhirnya tidak mampu membelah lagi.

Teori kejiwaan social


 Aktivitas atau kegiatan (activity theory)
 Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang
aktif dan banyak ikut kegiata social.
1. Teori kepribadian lanjut (Continuity theory)
 Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang
lanjut usia sangat dipengaruhi tipe personality yang dimilikinya.
2. Teori pemebasan 9disengagement theory)
 Dengan bertambahnya usia,seseorang secara berangsur-angsur melepaskan
diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan
sekitarnya.Keadaan ini mengakibatkan interaksi lanjut usia menurun,baik
secara kualitas maupun kuantitas.

Teori Lingkungan

 Exposure theory : paparan sinar matahari dapat mengakibatkan percepatan


proses penuaan.
 Radiasi theory : radiasi sinar y.sinar x dan ultraviolet dari alat-alat medis
memudahkan sel mengalami denaturasiprotein dan mutasi DNA.
 Polution theory : udara ,air dan tanah yang tercemar polusi mengandung
substansi kimia,yang mempengaruhi kondisi epiginetik yang dapat
mempercepat proses penuaan.
 Stress theory :stress fisik maupun psikis meningkatkan kadar kortisol dalam
darah.kondisi stress yang terus menerus dapat mempercepat proses
penuaan.

2.5 Perkembangan Lansia


Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di
dunia.Tahap ini dimulai dari 60 tahun sampai akhir kehidupan.Lansia merupakan istilah

7
tahap akhir dari proses penuaan.Semua orang akan mengalami proses menjadi tua (tahap
penuaan).Masa tua adalah masa hidup manusia yang terakhir,dimana pada masa ini
seseorang mengalami kemuduran fisik,mental dan social sedikit demi sedikit sehingga
tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi(tahap penurunan).penuaan merupakan
perubahan kumulatif pada makhluk hidup,termasuk tubuh,jaringan,dan sel,yang
mengalami penurunan kapasitas fungsional.pada manusia,penuaan dihubungkan dengan
perubahan degenerative pada kulit ,tulang,jantung,pembuluh darah,paru-paru,syaraf dan
jaringan tubuh lainnya.Dengan kemampuan regenerative yang terbatas,mereka lebih
rentan,terhadap berbagai penyakit,sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang
dewasa lain.Untuk menjelaskan penurunan pada tahap ini,terdapat berbagai perbedaan
teori ,namun para ahli umumnya sepakat bahwa proses ini lebih bnyak ditemukan pada
factor genetic.

2.6. Konsep Epidemiologi


Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan factor-faktor
yang menetukan terjadinya penyakit pada manusia (Mac mahon dan Pugh,1970)

Hubungan Epidemiologi dengan keperawatan :

Penggunaan prinsip epidemiologi secara sistematik dan metode untuk merencanakan


dan mengevaluasi pelayanan perawatan kesehatan -> siklis dan repetitive.

 Permasalahan lansia di Indonesia


Jumlah lansia di Indonesia tahun 2014 mencapai 18 juta jiwa dan diperkirakan
akan meningkat menjadi 41 juta jiwa tahun 2035 serta lebih dari 80juta jiwa di tahun
2050.Tahun 2050 ,satu dari empat penduduk Indonesia adalah lansia dan lebih mudah
menemukan lansia daripada bayi atau balita.
Sedangkan sebaran penduduk lansia pada tahun 2010 ,Lansia yang tinggal di
perkotaan sebesar 12.380.321 (9,58%) dan yang tinggal dipedesaan sebesar
15.612.232 (9,97%).Terdapat perbedaaan yang cukup besar antara lansia yang tinggal
diperkotaan dengan lansia yang tinggal dipedesaaan.Perkiraan tahun 2020 jumlah
lansia tetap mengalami kenaikan yaitu sebesar 28.822.879(11,34%) dengan sebaran
lansia yang tinggal diperkotaan lebih besa yaitu sebanyak 15.714.952 (11,20%)
dibanding dengan lansia yang tinggal diperdesaan yaitu sebesar 13.107.927

8
(11,51%).Kecenderungan meningkatnya lansia yang tinggal diperkotaan ini dapat
disebabkan bahwa tidak banyak perbedaan antara rural dan urban.
Kebijakan pemerintah terhadap kesejahteraan lansia menurut UU
kesejahteraan lanjut Usia

(UU No13/19980) pasal 1 ayat 1:kesejateraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan
social baik material maupun spiritual yang diliputi oleh rsa keselamatn,kesusilaan ,dan
ketentraman lahir batin yang memungkinkaan bagi seiap warga Negara untuk mengadakan
pemenuhan kebutuhan jasmani ,rohani,dan social yang sebaik-baiknya bagi diri,keluarga
serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia sesuai dengan
pancasila.

2.6 kesehatan Lingkungan


 Pemukiman
Pemukiman merupakan suatu kesatuan fungsional,dimana terdiri dari aspek fisik
maupun non-fisik,sehingga pembangunan pemukiman harus berlandaskan pada pola
pemukiman yang menyeluruh,yang tidak hanya membangun rumah saja tetapi juga mampu
menyediakan sarana prasarana umum serta fasilitas-fasilitas social,ekonomi,budaya dan
sebagainya.
Perkembangan penduduk perkotaan di Indonesia semakin meningkat.Masalah
perumahan menjadi semakin kompleks dengan adanya fenomena dalam struktur
kependudukan penduduk lansia semakin bertambah dari tahun ke tahun.Hal ini perlu
mendapatkan perhatian dalam upaya penyediaan peruamahan yang layak bagi semua
masyarakat tak terkecuali lansia.
Kualitas fisik dan lingkungan suatu wilayah pemukiman perlu diketahui karena
memiliki peranan penting pada suatu pemukiman ,karena suatu wilayah yang memiliki
kualitas fisik dan lingkungan yang baik akan berpengaruh terhadap berbagai macam aspek
yang lain dalam wilayah tersebut,demikian pula sebaliknya,kualitas fisik seperti infrastruktur
dan perangkat utilitas yang buruk dalam suatu wilayah dapat pula berpengaruh dalam
kehidupan social masyarakat kususnya lansia.
 Aspek-Aspek Kualitas Fisik dan Lingkungan
Aspek-aspek kualitas fisik dan lingkungan merupakan aspek mengenai kondisi
lingkungan tempat tinggal manusia,meliputi :
 Aspek kelompok usia Lansia

9
 Aspek jumlah anggota keluarga
 Aspek kualitas rumah tinggal
 Aspek kualitas lingkungan
 Aspek jarak rumah tinggal dengan puskesmas
 Aspek Kelompok Usia Lanjut
 Aspek jumlah anggota keluarga
Suatu keluarga menepati suatu unit rumah.Rata-rata orang atau jumlah penghuni per-
rumah atau rata-rata jumlah anggota keluarga yang dianggap layak menempati satu
rumah adalah 5 orang.
 Aspek kualitas rumah tinggal
Karakteristik kualitas rumah tinggal menurut SNI No.03-1728-1989 tentang
bangunan,persyaratan kesehatan bangunan,meliputi :kesehatan atau penyakit.
 Aspek Keaktifan Lansia
Dalam UU No.13/1998 tentang kesejahteraan lanjut usia,lansia adalah seseorang yang
telah mencapai usia 60 tahun ke atas.Mereka itu dibagi ke dalam lansia potensial dan
tidak potensial.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berkurangnya tinggi badan dan BB,bertambahnya fat –to-lean body mass ratio dan
berkurangnya cairan tubuh.Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak,kulit kering karena
menurunnya cairan dan hilangnya cairan adipose,kulit pecah dan terdapat bintik-bintik hitam
akibat menurunnya aliran darah ke kulit dan menurunnya sel-sel yang memproduksi
pigmen,kuku pada jaringan tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh ,pada wanita usia >60
tahun rambut wajah meningkat,rambut menipis dan botak dan warna kelabu ,kelenjar
keringat berkurang jumlah dan fungsinya dan fungsi kulit sebagai proteksi menurun.
Pada usia lanjut rentan sekali terserang penyakit oleh karena itu kesehatan lingkungan
perlu diperhatikan,untuk menjaga masyarakat terutama kelompok usi lanjut.

11
Daftar Pustaka
Nurkholifah Siti.Keperawatan Gerontik.1212:Jakarta selatan
Darmojo,dkk.2006.Geriatri Ilmu Usia Lanjut.FKUI:Jakarta
Widjayanti.2007.Hubungan Kualitas Fisik dan Lingkungan dengan Pola Kehidupan
Lansia.Enclosure.6(1):40-42

12

Anda mungkin juga menyukai