Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Penyakit sering berasal dari mikroorganisme yang tidak dapat dilihat

oleh mata secara langsung. Salah satu bakteri yang paling sering

mengkontaminasi kulit tangan adalah Staphylococcus aureus. Penyebaran

Staphylococcus aureus paling sering ditularkan dari tangan ke tangan.

Bakteri berpotensi menjadi patogen jika jumlahnya melebihi batas dan akan

menjadi bahaya bagi manusia. Kemunculan bakteri yang melebihi batas

dapat disebabkan oleh berbagai cara salah satunya ialah kurangnya

kebiasaan mencuci tangan (Widyawati dkk., 2017).

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme pada

tangan adalah diare, salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai

pencegahan adalah menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan gel

antiseptik tangan sebagai alternatif menggantikan sabun dan air untuk

mencuci tangan (Sartika dkk., 2016).

Pada kehidupan modern saat ini, masyarakat memiliki

kecenderungan untuk menggunakan produk antiseptik yang praktis dan

efektif untuk mencegah penyakit infeksi dan menjaga kesehatan tubuh.

Salah satu bentuk produk pembersih tangan yang dapat dikembangkan yaitu

1
2

produk berupa gel pembersih tangan yang dapat digunakan tanpa memerlukan

air atau yang dikenal dengan nama hand sanitizer (Ningsih dkk., 2016).

Salah satu kandungan hand sanitizer yang berfungsi sebagai antiseptik

adalah alkohol (Wasiaturrahmah dan Jannah 2018). Penggunaan alkohol dalam

pembersih tangan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan karena

alkohol merupakan pelarut organik yang dapatmelarutkan lapisan lemak dan

sebum pada kulit yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi

mikroorganisme (Ningsih dkk., 2016).

Berbagai penelitian telah dilakukan dan diyakini bermacam-macam

tumbuhan alami yang tumbuh subur di Indonesia tersebut memiliki manfaat

untuk kesehatan. Salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk

kesehatan adalah daun cincau hijau. Tanaman tersebut dimanfaatkan oleh

masyarakat secara tradisional sebagai penurun panas badan, obat panas dalam,

obat sakit perut (mual) dan antikanker (Farida dan Vanoria, 2015).

Antihipertensi (Sabilladkk., 2013).

Cincau hijau memiliki beberapa kandungan seperti karbohidrat, lemak,

protein dan senyawa-senyawa lainnya seperti polifenol, flavonoid serta mineral

yaitu kalsium dan fosfor, dan vitamin yaitu vitamin A dan vitamin B. Beberapa

senyawa metabolit sekunder diantaranya yaitu alkaloid, tanin, saponin,

flavonoid, triterfenoid atau steroid(Agains dkk., 2017).


3

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Agains dkk., 2017)

dengan judul “Uji Aktivitas Antibakteri dan Fraksi Daun Cincau (Cyclea

barbata Miers) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli”. Hasil

yang diperoleh menunjukkan adanya aktivitas antibakteri denganKHM

20mg/mL terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan

diameter hambat berturut-turut 1,43 cm dan 1,38 cm.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti melakukan penelitian

mengenai formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun cincau hijau

(Cyclea barbata Miers) sebagai antibakteri. Untuk dapat lebih memanfaatkan

penggunaan daun cincau hijau yang memiliki khasiat sebagai antibakteri yang

dapat diformulasikan kedalam sediaan gel hand sanitizer.

I.2. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa

permasalahan, yaitu :

a. Apakah eksrak daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) dapat

diformulasikan menjadi sediaan hand sanitizer ?

b. Bagaimana hasil uji evaluasi fisik (organoleptis, daya sebar, pH,

homogenitas, daya lekat, viskositas, hedonik) sediaan gel hand sanitizer

ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) ?

c. Pada konsentrasi berapakah sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun cincau

yang memiliki aktivitas antibakteri optimal bakteri Staphylococcus aureus?


4

I.3. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) dapat

menghambat Staphylococcus aureus pada saat diformulasikan menjadi

sediaan gel hand sanitizer.

b. Untuk mengetahui hasil uji evaluasi fisik (organoleptis, daya sebar, pH,

homogenitas, daya lekat, viskositas, hedonik) sediaan gel hand sanitizer

ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers)

c. Untuk mengetahui konsentrasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun

cincau yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus

aureus

I.4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Bagi Peneliti

Bagi peneliti, hasil penelitian dapat menambah wawasan dan

kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari

mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya

b. Manfaat Bagi Institusi

Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan

yang lebih baik di masa yang akan datang. Terutama untuk memberikan

masukan dan tambahan informasi serta menyampaikan saran yang


5

mungkin bermanfaat bagi Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah

Tangerang.

c. Manfaat Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui formulasi gel hand sanitizer dengan

ekstrak daun cincau (Cyclea barbata Miers.) dan dapat digunakan oleh

masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai