Anda di halaman 1dari 17

Protein & Analisis protein

Definisi protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang


berarti “yang paling utama”) adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.
Ciri-ciri protein
Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan,
karena urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan
genetik yang terkandung dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan
dalam DNA yang mengarahkan biosintesis protein. Tiap jenis protein ditandai
ciri-cirinya oleh :

Susunan kimia yang khas

Bobot molekular yang khas

Urutan asam amino yang khas

Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik.
Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein
tertentu.
Sifat-sifat protein

Ionisa
si
Denat Viskos
urasi sifat itas
protei
n
Kristali Kristali
sasi sasi
Struktur Protein
Ada 4 struktur protein antara lain:

1. Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein di
tentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan yang
membentuk ikatan peptida. Struktur primer dapat di gambarkan sebagai rumus
bangun yang biasa di tulis untuk senyawa organik.

2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino : lurus,
lipatan, atau gulungan yang mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah
protein yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi karena ikatan hydrogen antara
atom O dari gugus karbonil ( C=O) dengan atom H dari gugus amino ( N-H )
dalam satu rantai peptida, memungkinkan terbentuknya konfirasi spiral yang
disebut struktur helix.
3. Struktur Tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada
asam-asam amino yang memberi bentuk tiga dimensi sehingga membentuk
struktur kompak dan padat suatu protein.

4. Struktur Kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua
rantai polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur
primer, sekunder, tersier membentuk satu molekul protein yang besar dan aktif
secara biologis.
Fungsi dan manfaat protein

Fungsi protein di dalam tubuh yaitu :

Protein sebagai
Protein sebagai
Zat
Zat Pengatur
Pembangun
Protein sebagai
Pemberi
Tenaga
Analisis protein

Analisis Analisis
kualitatif kuantitatif
Analisis kualitatif

menghasilkan
terdapat cincin
warna merah dengan
ungu pada batas
protein yang mempuny
lapisan
ai gugus SH

Reaksi
Reaksi Reaksi Reaksi
Rekasi natrium
xantoprotHopkins- sakaguch
millon nitroprusi
ein cole i
da
terjadi warna menghasilkan warna
kuning pada terjadi perubahan merah dengan adanya
inti benzene, warna dari putih asam amino
bukti adanya menjadi merah
asam amino
Analisis kuantitatif

Metode
Metode kjeldahl
konvesion
al Titrasi
formol
Kuantitatif
Metode
Metode lowry
modern Spektrofot
ometri
UV-Vis
Metode Konvensional
Metode kjeldahl

Metode ini merupakan yang sederhana untuk


penetapan nitrogen total pada asam amino, protein dan
senyawa yang mengandung nitrogen. sampel didestruksi
dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan katalisator
yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium
sulfat. setelah pembebasan alkali dengan kuat, amonia
yang terbentuk disuling uap secara kuantitaif ke dalam
larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
Metode Kjeldahl terdiri dari tiga langkah :

Digesti

Netralisasi

Titrasi
Kadar protein dihitung dengan persamaan
berikut :

kadar = V NaOH blanko - V NaOH sampel x N NaOH X 14,008 x 100%


berat sampel (mg)
Metode titrasi Formol

Larutan protein dinetralkan dengan basa (NaOH)


ditambahkan formalin akan membentuk dimethinol.
Dengan terbentuknya dimethinol ini berarti gugus
aminonya sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi
reaksi antara asam dengan basa NaOH sehingga akhir
titrasi dapat diakhiri dengan tepat. Indikator yang
digunakan adalah indikator p. Akhr titrasi bila tepat
terjadi perubahan warna menjadi merah muda yang
tidak hilang dalam 30 detik.
Metode modern
Metode Lowry

Metode ini dilakukan dengan dilakukan


pembuatan 2 reagen yaitu :
1. Reagen Lowry A : merupakan larutan asam
fosfotungstat-asam fofomilobdat dengan
perbandingan (1:1).
2. Reagen Lowry B : dengan mencampurkan natrium
karbonat dalam 100 ml natrium hidroksida 0,1 N.
tambahkan kedalam larutan tersebut 1 ml tembaga
(II) sulfat 1% dan 1 ml kalium natrium tartrat 2%.
Metode Spektrofotometri UV-Vis

Metode ini dilakukan dengan dilakukan


pembuatan reagen Biuret :
dengan melarutkan 150 mg tembaga (II) sulfat
(CuSO4.5H2O) dan kalium tartrat
(KNaC4O6.4H2O) dalam 50 ml aquades dalam
labu takar 100 ml. kemudian tambahkan 30 ml
natrium hidroksida 10% sambil dikocok-kocok,
selanjutnya tambahkan aquades sampai garis
tanda.
Tengkyu gesss

Anda mungkin juga menyukai