Anda di halaman 1dari 2

Hasil

No. Alat Fungsi


1. Memasukkan maupun
mengeluarkan alat-alat maupun
hasil dari peracikan/pembuatan
sediaan steril

2. Jas laboratorium yang harus


digunakan pada pembuatan
sediaan steril

3. LAF (Larminar air flow)


berfungsi sebagai tempat
pembuatan/peracikan sediaan
steril

pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan cara sterilisasi alat-alat yang digunakan pada
praktikum dan mengenal ruang steril. Praktikum sterilisasi alat-alat bertujuan agar kami dapat
melakukan dan memahami cara sterilisasi alat-alat agar alat-alat yang digunakan dalam
praktikum pembuatan sediaan steril bebas dari mikroorganisme.
Untuk menciptakan keadaan steril pada alat-alat terdapat berbagai metode yaitu pemanasan
kering (menggunakan oven), pemanasan basah (dengan direbus secara langsung), pemanasan
dengan uap air bertekanan (menggunakan autoklaf), pemanasan langsung (menggunakan api
yang menyala seperti bunsen), pasteurisasi, filtrasi radiasi, dengan penyinaran (sinar α, sinar
β, sinar x) dan secara kimia.
Cara atau metode sterilisasi setiap jenis alat berbeda-beda. Sebagai contoh alat-alat
yang terbuat dari kaca seperti erlenmeyer, gelas kimia, pipet kaca, dan gelas ukur dapat
disterilisasikan menggunakan metode pemanasan basah yaitu menggunakan alat autoklaf
dengan suhu 121oC selama 15 menit dengan dibungkus kertas coklat (kertas kopi) dan diikat
kuat dengan tali atau dapat dilakukan dengan metode pemanasan kering menggunakan oven
selama 90-120 menit dan suhu 150o-170oC dengan membungkusnya menggunakan
alumunium foil. Pemanasan menggunakan oven tidak dapat dilapisi dengan kertas coklat
(kertas kopi) karena kertas dapat terbakar. Sterilisasi meggunakan autoklaf harus dilakukan
dengan hati-hati dan harus selalu dijaga suhunya dalam pengerjaannya. Untuk mengurangu
tekanan dan suhu pada autoklaf harus hati-hati dn tidak boleh mendadak karena dapat
menyebabkan cairan yang sedang disterilkan meletus dan gelas-gelas yang disterilkan dapat
pecah. Selanjutnya adalah ose, ose dapat disterilkan dengan cara membakar langsung kawat
ose menggunakan api bunsen dari pangkal hingga ujung sampai memerah (berpijar) dengan
perlahan-lahan dan diangin-anginkan. Untuk karet dan plastik dapat dilakukan sterilisasi
dengan direbus menggunakan aquadest yang dididihkan selama 30-60 menit. Sedangkan
untuk susu dan minuman beralkohol dapat dilakukan sterilisasi menggunakan metode
pasteurisasi selama 30 menit dengan suhu 61,7oC.
Selain alat-alat yang disterilkan, ruangan yang digunakan untuk membuat sediaan
steril pun harus dalam keadaan steril. Mensterilkan suatu ruangan dapat dilakukan dengan
cara membersihkan ruangan dari debu dan kotoran yang menempel, baik lantai, dinding,
langit-langit maupun kaca yang terdapat di dalam ruangan. Kemudian dapat dibersihkan
ulang menggunakan cairan desinfektan (alkohol, chlorin, fenol dll) dan dapat dilanjutkan
dengan membersihkan udara yang terdapat di dalam ruangan dengan cara memfoging
ruangan dengan asap yang mengandung cairan air borne desinfektan of surface. Kemudian
ruangan di sinari dengan sinar UV seharian. Ruangan harus ditutup dan dialiri oleh udara
yang bebas dari mikroorganisme, sehingga terciptanya ruangan yang steril. Setelah
terciptanya ruangan yang steril maka untuk memasuki ruangan yang steril. Orang-orang harus
menggunakan alas kaki yang bersih seperti sendal karet, sarung tangan, penutup kepala,
masker dan jas laboratorium steril.
Ruang steril dirancang secara khusus dengan memiliki 4 sekat ruangan dan tata
ruangan yang sesuai dengan CPOB, sehingga dapat memproduksi sediaan-sediaan steril dan
bebas dari kontaminasi mikroorganisme. Ruangan steril minimal memiliki 3 sekat ruangan.
(white area, intermediate area dan black area). Ruang steril memiliki lantai yang terbuat dari
epoksi atau poli uretan maupun granit yang tidak berpori sehingga tidak dapat dijangkau oleh
mikroorganisme, dan sudut-sudut ruangan dibentuk melengkung sehingga tidak ada debu
yang terjebak di sudut ruangan dan memudahkan untuk membersihkannya. Tersedianya 4
ruangan berguna agar dapat memperkecil resiko terjadinya kekeliruan, pencemaran silang
mencegah turunnya mutu obat dan kesalahn lainnya.
Ruang steril memiliki syarat-syarat yaitu bebas mikroorganisme, terdapat penyaring
udara ruangan dengan alat HEPA (High efiiciency particulate air), terdapat ruangan black
area dan white area, adanya tekanan positif (tekanan di dalam ruangan lebih besar
dibandingkan udara di luar ruangan sehingga udara mengalir ke luar) serta terdapat batasan
kontaminasi dengan partikel. Di mana setiap ruangan memiliki perlakuan yang berbeda untuk
setiap individu yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Pada ruang 1 terdapat LAF
(Larminar air flow) yang bertugas untuk menjamin ruangan dalam kondisi steril dan dapat
digunakan untuk membuat sediaan steril yang di dalamnya terdapat lampu UV, ruangan yang
terdapat LAF diatur menjadi tekanan negatif agar udara yang bersih selalu mengalir ke dalam
ruangan LAF. Untuk memasuki ruangan 1 dapat dilalui oleh orang melalu ruang IV kemudian
melewati ruangan III. Sedangkan untuk alat-alat dan bahan-bahan dapat melalui ruangan IV
kemudian ke ruangan II dan untuk memasuki ruangan I hanya dapat melewati jendela kecil.

Anda mungkin juga menyukai