Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Menstruasi

a. Definisi

Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dinding rahim

(endometrium) yang terjadi secara rutin setiap bulannya yang

keluar melalui vagina. Menstruasi juga merupakan proses

seorang wanita untuk mempersiapkan tubuh untuk

mengandung anak atau hamil (Ratna, 2012:38).

Menstruasi adalah pengeluaran darah mukus, dan debrissel dari

mukossa uterus disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium

secara periodic dan siklik. Yang dimulai sekitar 14 hari setelah

ovulasi (Sigma, 2015:94)

Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama

menstruasi sampai datangnya menstruasi periode berikutnya.

Sedangkan panjang siklus menstruasi adalah jarak antara

tanggal mulainya menstruasi yang lalu dengan menstruasi

berikutnya. Siklus menstruasi normal pada wanita biasanya

berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki

siklus premenstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3-5 hari

juga ada yang 7-8 hari. (Sigma, 2015:94-95)

Haid (menstruasi) ialah perdarahan yang siklik dari uterus.

Lama haid biasanya antara 3-6 hari, ada yang 1-2 hari dan

diikuti darah sedikir demi sedikit bahkan ada juga yang


berlangsung selama 7-8 hari. Pada setiap menstruasi biasanya

lama haid itu tetap. Kurang lebih 50% darah menstruasi

dikeluarkan dalam 24 jam pertama. Cairan menstruasi terdiri

dari autolisis fungsional, exudat inflamasi, sel darah merah, dan

enzim proteolitik (imelda,2017:49)

b. Fisiologi Menstruasi

Pada wanita sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur

yaitu mengeluarkan darah dari alat kandungannya dan ini

disebut menstruasi. Ada juga yang menyebut dengan mensis

menstruasi, datang bulan, kain kotor dan juga period. Pada saat

siklus menstruasi, endometrium disiapkan secara teratur untuk

menerima ovum yang telah dibuahi setelah terjadinya ovulasi.

Untuk mengetahui apakah fungsi ovarium normal atau tidak

normal, maka, dilakukan pemeriksaan urine 24 jam. Ovulasi

terjadi dibawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron.

Perubahan siklik hormon dapat pula dilihat pada suhu basal,

sitologi vaginal, getah serviks, dan PH getah vagina. Adanya

ovulasi diikuti pula oleh pembentukann korpus luteum yang

mengeluarkan progesterone dan dapat dilohat dibawah suhu

basal pada saat ovulasi turun kemudian naik dan menetap

sekitar 370 sampai pada permulaan menstruasi turun lagi

(Ratna, 2012:39-40).

Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan

progesteron secara tiba tiba, terutama progesteron pada akhir


siklus ovarium di akhir bulan. Mekanisme yang ditimbulkan

oleh hormon estrogen dan progesteron terhadap sel

endometrium , kemudian lapisan endometrum yang nekrotik

akan dikeluarkan beserta peluruhan dinding rahim yang berupa

darah yang normal. Selama siklus menstruasi, jumlah hormon

estrogen dan progesterin ayng dihasilkan oleh ovarium

berubah. Bagian pertama yang dihasilkan oleh ovarium adalah

sebagian estrogen. Yang kemudian estrogen ini yang akan

menyebabkan tumbuhnya laoisan darah dan jairngan yang tebal

di seputar endometrium. Saat pertengahan siklus, ovarium

melepas sebuah sel telur yang kemudian ini disebut dengan

ovulasi. Sedangakan pada bagian kedua menstruasi, yaitu masa

pertengahan menstruasi hingga datangnya siklus mesntruasi

berikutnya, tubuh wanita akan menghasilkan hormon

progesteron yang berfungsi untuk menyiapkan uterus untuk

kehamilan. Siklus menstruasi dibagi menjadi dua siklus. Yaitu

siklus ovarium dan siklus endometrium. Yang mana dalam

siklus ovarium dibagi menajdi tiga fase, yaitu fase folikuler,

fase ovulasi dan fase luteal. Sedangakan dalam fase

endometrium juga di bagi menjadi tiga fase, yang terdiri dari

fase menstruasi, fase poliferasi dan fase ekskresi.

(Aldo,2017:9-10)

c. Proses Terjadinya Menstruasi


Apabila tidak ada pembuahan, korpus luteum akan

berdegenerasi dan akan mengakibatkan kadar estrogen dan

progesteron menurun. Dan menurunnya kadar esterogen dan

progseteron akam menimbulkan efek pada arteri yang berlekuk

lekuk pada endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan

hyperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Sesudah itu

terjadi degenerasi dan diikuti perdarahan dan pelepasan

endometrium yang nekrotik, maka keluarlah darah menstrauasi

(Ratna, 2012:40).

Setelah selesai menstruasi oleh pengaruh hormon FSH dan

estrogen, selaput lendir rahim (endometrium) menjadi semakin

tebal. Bila ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini

menjadi tebal lagi dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk

keluk. Bersamaan dengan itu, endometrium akan menjadi lebih

lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan supaya sel

telur yang telah dibuahi dapat bersarang. Namun, apabila sel

telur tidak ada yang bersarang di dalam endometrium. Secara

otomatis endometrium akan melakakukan peluruhan yang

kemudian akan terjadi perdarahan. Dan inilah yang disebut

dengan menstruasi (Ratna,2012:40-41).

Dengan sistem endokrin berupa beberapa susunan syaraf pusat

yaitu glandula pinealis, glandula amigdalae dan hipokampus

mempunya hubungan neurohormonal dengan hipotalamus dan

hipofisis. Dan di dalam hipotalamus sendiri terdapat releasing


hormone yang terhitung dengan jumlah sedikit. Zat zat ini yaitu

polipeptida yang kecil sekali dan terdiri dari asam amino

tertentu. Zat zat inti tersebut diantaranya yaitu:

1) FSH – RH yaitu yang merangsang hipofisis untuk

mengeluarkan FSH (Folicle Stimulating Hormone –

Releasing Hormone).

2) LH – LH yaitu yang merangsang hipofisisi untuk

mengeluarkan LH (Luteinzing Hormone – releasing

hormone)

3) PIH yaitu yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan

hormon prolaktin (Prolactine Inhibiting Hormone).

4) Beberapa RH untuk somatotropin

5) TSH (Thyroid Stimulating Hormone)

6) ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)

Dalam ovarium terjadi tumbuh kembang folikel primordial

tanpa disertai ovulasi sehingga dapat meningkatkan hormon

estrogen untuk merangsang nucleus supraoptikal (praoptikus),

mengeluarkan luteneizing hormone surge (tinggi), yang

berperan untuk ovulasi.

Hubungan hipotalamus dengan neuro hipofisis melalui serat

syaraf
B.

Anda mungkin juga menyukai