Anda di halaman 1dari 17

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam melakukan

penelitian, yang memungkinkan permaksimalan kontrol beberapa faktor

yang bisa mempengaruhi akurasi suatu hasil penelitian. Rancangan ini bisa

digunakan peneliti sebagai petunjuk dalam pelaksanaan penelitian untuk

mencapai suatu tujuan atau jawaban suatu pertanyaan penelitian

(Nursalam, 2014).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan (memaparkan)

peristiwa atau kejadian yang urgen pada saat ini secara sistematis dan lebih

menekankan pada data fakta daripada penyimpulan serta tidak ada analisis

sehingga tidak diperlukan adanya hipotesis.

Metode penelitian deskriptif ini yang peneliti gunakan adalah untuk

mengetahui secara objektif tentang Persepsi Remaja Putri dalam

Menghadapi Siklus Menstruasi Di Pondok Pesantren Putri Al Ishlah

Bandar Kidul Kota Kediri

B. KERANGKA OPERASIONAL

Kerangka kerja merupakan bagan rancanangan kegiatan yang akan

dilakukan untuk penelitian. Kerangka kerja tersebut meliputi populasi,


2

sempel, dan teknik sampling penelitian, teknis pengumpulan data, dan

analisis data. (Nursalam, 2014)


3

Populasi :
Semua remaja putrid usia 13-17 tahun di pondok pesantren sejumlah 60 anak

Kriteria Kriteria Ekskulsi Teknik


Populasi Kriteria Inklusi simple Random Sampling

Sampel :

Sebagian remaja yang berusia 13 tahun adalah 34 anak

Variabel :
Pengetahuan remaja putrid tentang pendidikan kesehatan reproduksi

Pengumpulan Data :
wawancara

Pengolahan Data :
Recording, penulisan dalam laporan

Analisis data :

1. Baik : 76 – 100%
2. Cukup : 56 – 75%
3. Kurang : ˂ 56%

Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Operasional Persespsi Remaja Putri Dalam Menghadapi


Siklus Menstruasi Di Pondok Pesantren Al Ishlah Bandar Kidul Kota
Kediri
4

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian. Penentuan sumber data dalam suatu penelitian ini

sangat penting untuk menentukan keaslian dari hasil penelitian. Jika

ingin mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi

dasar maka sumber data yang memungkinkan adalah ibu dengan balita

(Saryono, 2011). Menurut Nursalam (2014) populasi dibagi menjadi 2,

yaitu :

a. Populasi Target

Menurut Nursalam (2014) populasi target ialah Populasi yang

memenuhi kriteria sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian.

Populasi target bersifat umum dan biasanya pada penelitian klinis

dibatasi oleh karakteristik demografis (jenis kelamin/usia).

Misalnya kita mempunyai target untuk meneliti persepsi remaja

putrid dalam menghadapi siklus menstruasi.

b. Populasi Terjangkau ( Accessible Population )

Menurut Nursalam (2014) Populasi terjangkau merupakan

populasi yang memenuhi kriteria penelitian. Dan biasanya pada

populasi ini dapat dijangkau oleh peneliti. misalnya semua remaja

putrid di pondok pesantren al ishlah pasti mengalami menstruasi

namun dengan siklus yang berbeda antara satu individu dengan

individu yang lain.

c. Kriteria Populasi
5

1) Biaya. Jika kita ingin meneliti pada suatu daerah,maka peneliti

harus belajar budaya dan bahasa agar dapat terjadi interaksi

dengan baik. Keadaan tersebut membutuhkan waktu yang

cukup lama sehingga memerlukan biaya tambahan.

2) Praktik. Kesulitan dalam melibatkan populasi subjek karena

berasal dari daerah yang sulit dijangkau.

3) Kemampuan orang untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Kondisi seseorang yang menjadi subjek harus dijadikan bahan

pertimbangan dalam penentuan populasi yang akan diambil

oleh peneliti.

4) Pertimbangan rancangan penelitian. Diperlukan populasi yang

mempunyai homogenitas dalam upaya untuk mengendalikan

variabel random, perancu, dan variabel lainnya yang akan

mengganggu penelitiaan. Ini sangat penting untuk diperlukan

pada rancangan eksperimen.

2. Sampel

Menurut Notoatmodjo (2012) sampel adalah sebagian yang diambil

dari keseluruhan objek yang akan diteliti oleh peneliti dan dianggap

mewakili seluruh sampel. Sampel juga dapat diartikan dengan bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang

ada dipopulasi, misalnya karna keterbatasan dana, tenaga, dan waktu

maka peneliti akan menggunakan sampel untuk meneliti yang diambil

dari populasi (Sugiyono, 2009). Sampel dari penelitian ini adalah


6

sebagian remaja putrid yang ada di pondok pesantren al ishlah Bandar

Kidul Kota Kediri sejumlah 34 anak

3. Teknik Sampling

Menurut Nursalam (2014) Teknik sampling adalah proses

menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili populasi. Teknik

sampling ini merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan objek penelitian.

D. KRITERIA SAMPEL

1. Kriteria Inklusi

Menurut Nursalam (2014) Kriteria inklusi adalah karakteristik

umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan

akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman saat

menentukan kriteria inklusi. Misalnya, kita akan meneliti tentang

pengaruh mobilisasi pada klien pascaoperasi terhadap percepatan

peristaltik usus, maka yang menjadi bahan pertimbangan adalah jenis

anastesi yang digunakan dan umur klien, karena dalam dua faktor

tersebut sangat mempengaruhi hasil dari intervensi yang dilakukan.

Menurut notoatmodjo (2011) kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.

a. Remaja usia 13 tahun

b. Remaja yang sudah mengalami menstruasi

2. Kriteria Eksklusi
7

Menurut Nursalam (2014) kriteria eksklusi adalah menghilangkan

atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi

karena tidak memenuhi syarat sebagai penelitian. Jkriteria eksklusi

dalam penelitian ini :

a. Remaja yang belum berusia 13 tahun

b. Remaja yang belum memilik siklus menstruasi.

E. VARIABEL PENELITIAN

Menurut notoatmodjo (2011) variabel penelitian dalah suatu yang

digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkanoleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu

misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, oekerjaan,

pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya.

Menurut Nursalam (2014) variabel adalah perilaku atau karakteristik

yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu. Ciri yang di dimiliki oleh

anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi) berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok tersebut. Variabel juga merupakan bentuk abstrak

yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau

memanipulasi suatu yang bisa diukur. Konsep yang dituju adalah kongret

secara langsung bisa diukur.

Adapun variabel dari penelitian ini adalah persepsi Remaja Putri dalam

Menghadapi Siklus Menstruasi di Pondok Pesntren Al Ishlah Bandar

Kidul Kota Kediri.


8

F. DEFINISI OPERASIONAL

Menurut saryono (2011) definisi operasional dibuat untuk memudahkan

pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta

membatasi ruang lingkup variabel. Variabel yang dimasukkan dalam

definisi operasional adalah variabel kunci atau penting yang dapat diukur

secara operasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan definisi

operasional maka ditentukan cara yang dipakai untuk mengukur variabel,

tidak terdapat arti atau istilah ganda yang apabila tidak dibatasi akan

menimbulkan tafsiran yang berbeda. Variabel bebas harusnya mempunyai

batasan tentang variabel bebas dan terikat dan istilah yang dipakai untuk

menghubungkan variabel. Definisi operasional variabel merupakan cara

peneliti untuk mengukur dan memanipulasi variabel tersebut.

Mendefinisikan variabel secara operasional harus melalui dua tahap yaitu

secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dilakukan dengan

menjelaskan bagaimana pengukuran dapat dilakukan , maka definisi ini

harus sesuai dengan teknik yang digunakan. secara tidak langsung yaitu

dilakukan dengan cara menjelaskan kriteria memanipulasi terhadap

variabel dengan cara mengukur efek dari manipulasi tersebut. Uraian

tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh

variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).

No Variabel Definisi Para Meter Ala Skala Skor


9

Operasi t
onal Uk
ur
1 Persepsi Segala Jumlah jawaban W Ordinal Jawaban benar nilai
Remaja sesuatu benar responden A 1, jawaban salah
Putri Dalam yang tentang imunisasi W nilai 0. Dengan
Menghadap diketah dasar meliputi: AN kriteria:
i Siklus ui 1. Pengertian CA 1. Pengetahuan
Menstruasi remaja menstruasi RA baik 76-
Di Pondok tentang 2. Perubahan 100%
Pesantren pendidi yang dialami 2. Pengetahuan
Al Ishlah kan saat cukup 56-
Bandar kesehat menstruasi 75%
Kidul Kota an 3. Siklus 3. Pengetahuan
Kediri reprodu menstruasi kurang
ksi 4. Pengelolaan ˂56%
utaman kestabilan (Arikunto,
ya psikologis 2010)
menstru saat
asi menstruasi
5. Remaja tahu
cara
menghadapi
siklus
menstruasi

Tabel 3.2 Definisi Operasional Persepsi Remaja Putri Dalam

Menghadapi Siklus Menstruasi Di Pondok Pesantren Al Ishlah

Bandar Kidul Kota Kediri


10

G. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat

Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah di Pondok

Pesantren Al Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal

H. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini yaitu :

1. Mengurus surat izin studi pendahuluan dari Akbid Medika Wiyata

Kediri.

2. Menyerahkan surat permohonan izin pengambilan data awal ke Ketua

Pengurus Pondok Pesantren Al Ishlah Bandar Kidul

3. Pengambilan data diperoleh dari Pondok Pesantren Al Ishlah dan

penelitian dilakukan dengan melakukan kegiatan wawancara

4. Setelah wawancara selesai peneliti melakukan pengecekan ulang pada

kegiatan wawancara

5. Melakukan analisa dan disimpulkan.

I. ALAT / INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

Pada penelitian ini, jenis instrumen yang digunakan adalah wawancara.

Wawancara adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan pada sejumlah

responden untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan


11

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia akui (Arikunto, 2010). Pertanyaan

tentang pendidikan menstruasi sejumlah 5 pertanyaan.

J. TEKNIK PENGOLAHAN/ ANALISA DATA

Teknik pengumpulan ini untuk informasi yang benar, disini ada

tahapan dalam pengolahan data, yaitu :

a. Editing

Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau yang dikumpulkan (Hidayat,2011).

b. Coding

Merupakan kegiatan pemberian kode numerik ( angka) terhadap

yang terdiri atas beberapa kategori.

Pemberian kode dalam rangka ()

1) Umur

Kode 1 : ˂ 13 tahun

Kode 2 : 13 - 17 tahun

Kode 3 : ˃ 17 tahun
12

2) Pendidikan

Kode 1 : tidak sekolah

Kode 2 : SD

Kode 3 : SMP

Kode 4 : SMA

Kode 5 : D III/ Perguruan Tinggi

3) Pernahkah mendapat informasi tentang menstruasi

Kode 1 : Belum Pernah

Kode 2 : Pernah

4) Sumber Informasi

Kode 1 : Media cetak (Koran, majalah, leaflet, lembar balik)

Kode 2 : Media Elektronik (Televisi, radio, internet)

Kode 3 : Tenaga Kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat)

Kode 4 : Lain-lain (keluarga, teman)

5) Saat munculnya memstruasi

Kode 1 : Saat lelah

Kode 2 : Saat stress

c. Scoring

Yaitu memberikan skor atau bobot pada setiap jawaban dari

pertanyaan wawancara

1) Skor

Pemberian skor untuk indikator pengetahuan sebagai berikut :

a) Bila jawaban benar : skor 1

b) Bila jawaban salah : skor 0


13

Kemudian jawaban dari semua pertanyaan dibandingkan

dengan jumlah semua pertanyaan dan dikalikan 100%

N=
∑ X x 100 %
y

Keterangan :

N : presentase

∑x : total jumlah jawaban yang benar

y : skor maksimal

Menurut Nursalam (2014) setelah data terkumpul dan dianalisa

kemudian dinilai yang diperoleh dipresentasikan menggunakan

skala kuantitatif dengan kriteria antara lain :

(1) Pengetahuan baik : hasil presentase 76-100%

(2) Pengetahuan cukup : hasil presentase 56-75%

(3) Pengetahuan kurang : ˂ 56%

Menurut Arikunto (2010) setelah hasil dari semua responden

dikumpulkan kemudian diinterpretasikan dengan mengguanakan

skala sebagai berikut :

100% : seluruh dari responden

76-99% : hampir seluruhnya responden

51-75% : sebagian besar dar responden

50% : setengahnya dari responden

26-49% : hampir setengah dari responden

1-25% : sebagian kecil dari responden

0% : tidak satupun dari responden


14

d. Tabulating

Tabulating adalah data yang dikumpulkan dan dikelompokkan

dalam bentuk tabel, memberikan skor terhadap item-item yang diberi

kode (Arikunto, 2010)

e. Processing

Adalah jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk

“kode” ( angka atau huruf) dimasukkan kedalam program

f. Cleaning

Apabila semua data dari sumber datau atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya. Kemudian

lakukan pembetulan dan korelasi

(Notoatmodjo, 2011 : 174-178)

K. ETIKA PENELITIAN

Menurut Sarwono (2011) etika berasal dari bahasan Yunani ethos, yang

memiliki arti kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam

masyarakat. Etika membantu peneliti untuk melihat secara kritis moralitas

dari sisi subjek penelitian. Etika juga membantu untuk merumuskan

pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan

karena adanya perubahan yang dinamis dalam suatu penelitian.

Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus

menerapkan sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-

prinsip yang terkandung dalam etika penelitian. Tidak semua penelitian


15

memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan subjek

penelitian, tetapi peneliti tetap berkewajiban untuk mempertimbangkan

aspek moralitas dan kemanusiaan subjek penelitian. Etika Penelitian

menurut Sarwono ( 2011) Semua penelitian yang melibatkan manusia

sebagai subjek harus menerapkan 4 (empat) prinsip dasar etika penelitian,

yaitu:

1. Menghormati atau Menghargai Subjek (Respect For Person).

Menghormati atau menghargai orang perlu memperhatikan

beberapa hal, diantaranya:

a. Peneliti harus mempertimbangkan secara mendalam terhadap

kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan penelitian.

b. Terhadap subjek penelitian yang rentan terhadap bahaya penelitian

maka diperlukan perlindungan.

c. Manfaat (Beneficence)

Dalam penelitian diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang

sebesar-besarnya dan mengurangi kerugian atau risiko bagi subjek

penelitian. Oleh karenanya desain penelitian harus memperhatikan

keselamatan dan kesehatan dari subjek peneliti.

2. Tidak Membahayakan Subjek Penelitian (Non Maleficence).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian harus

mengurangi kerugian atau risiko bagi subjek penelitian. Sangatlah

penting bagi peneliti memperkirakan kemungkinan-kemungkinan apa

yang akan terjadi dalam penelitian sehingga dapat mencegah risiko

yang membahayakan bagi subjek penelitian.


16

3. Keadilan (Justice).

Makna keadilan dalam hal ini adalah tidak membedakan subjek.

Perlu diperhatikan bahwa penelitian seimbang antara manfaat dan

risikonya. Risiko yang dihadapi sesuai dengan pengertian sehat, yang

mencakup: fisik, mental, dan sosial.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi etika penelitian

adalah sebagai berikut :

1) Informed Consent

Membagi lembar persetujuan kepada responden degan tujuan

agar subjek mengetahui tujuan dan maksud peneliti serta dampak

yang diteliti selama pengumpulan data. Jika responden bersedia

menjadi subjek penelitian, maka diminta tanda tangannya, namun

jika tidak bersedia amaka peneliti tidak boleh memaksa.

2) Anomity( Tanpa Nama)

Kerahasiaan identitas responden terasa terjaga dengan cara

peneliti tidak mencantumkan nama responden lembar

kuesioner, tapi diganti dengan penggunaan nama inisial dan

nomor responden

3) Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan atas informasi yang diberikan

oleh responden

(Sarwono, 2011)
17

L. KETERBATASAN PENELITIAN

Keterbatasan penelitian merupakan bagian riset dari kebidanan yang

menjelaskan keterbatasan penulisan riset dan keterbatasan dalam

penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat ukur yang diguanakan dalam penelitian ini adalah wawancara

yang dibuat sendiri oleh peneliti

2. Instrumen dengan wawancara dapat memengaruhi aktualitas jawaban

karena bisa dipengaruhi beberapa faktor keberuntungan yaitu jika

responden menjawab tetapi sebenearnya responden tidak menegtahui

jawaban tersebut sehingga peneliti tidak mengetahui apakah responden

benar-benar paham dan mnegerti tentang jawabannya tersebut.

3. Pertanyaan yang diberikan kepada responden bersifat terbuka. Namun

di pengaruhi oleh faktor pengetahuan responden

4. Peneliti. Bagi peneliti ini adalah pengalaman pertama kalinya sehingga

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran

yang mendukung untuk perbaikan penelitian di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai