Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DWI INDARYANI

NIM : 201801004

Dosen : Tri Ari Prasetyowati S.S.T, M.Kes

PERAN BIDAN DALAM DESA SIAGA DALAM MASA PANDEMI COVID 19

Untuk mewujudkan desa siaga dalam pandemi covid-19 ini bidan harus
mempunyai strategi khusus supaya tetap bisa menjalankan program-program
kesehatan yang telah di buat agar tetap berjalan dengan lancar dan tentunya tetap
memperhatikan komponen-komponen dalam desa siaga dan protocol-protokol
kesehatan agar tetap terhindar oleh covid 19.

Upaya ini bisa dilakukan dengan pembentukan gugus tugas desa siaga covid
19 agar semua desa saling bantu melawan covid 19 yang kini menjadi pandemi
global. Bidan bisa berkoordinasi dengan kepala desa kemudian bekerja sama
dengan masyarakat desa seperti RT, RW, PKK, UKBM dll. Keterlibatan banyak pihak
tersebut mempermudah bidan untuk penangan dan pencegahan covid 19 berjalan
cepat, tepat, dan menyeluruh.

Upaya pencegahan tersebut melalui pendataan, penerapan sosial distancing,


sosialisasi perilaku hidup sehat oleh bidan kepada masyarakat, memperketat keluar-
masuk warga kemudian para kader secara rutin mengedukasi masyarakat,
selanjutnya kader mengidentifikasi fasilitas-fasilitas desa untuk dijadikan ruang
isolasi dan tempat rujukan.

Dimasa pandemi seperti ini bidan harus tetap menyenggelarakan pelayanan


kebidanan seperti pelayanan ANC, INC, Nifas, BBl, Balita, kespro dan KB , di masa
pandemic ini jika masyarakat sakit malah enggan untuk periksa di bidan atau dokter
dikarenakan takut kalau di duga covid 19 dan takut tertular oleh covid 19 ,nah untuk
menyelenggarakan pelayanan di dalam masa pandemi ini harus mempunyai strategi
khusus seperti berikut :
Sebelum pelayanan :

- Konsultasi penyuluhan KIE dan konseling bisa dilakukan secara online, ibu
bisa menceritakan keadaanya atau keadaan anaknya kemudian bidan akan
memberikan konseling lewat online, bisa lewat chat, telfon atau lewat media
sosial lainnya
- Jika memang membutuhkan pelayanan yang harus bertemu oleh bidan
langsung sebaiknya membuat janji telp/ WA
- Bidan meklakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dan menggali
informasi yang berkaitan dengan kewaspadaan covid 19

Pelayanan kebidanan
- Melakukan skrining faktor resiko yermasuk resiko terinfeksi covid 19
- Memberikan pelayanan tetap sesuai standar dengan menerapkan protocol
covid 19
- Memberikan KIE dan konseling seperti : gizi, IMD, ASI, KB, PHBS dan
protocol kesehatan cegah covid 19
- Kemudian pasien yang datang di PMB maksimal hanya di temani 1 orang
untuk mengurangi resiko covid 19
- Untuk pelayanan psyandu yang ada di desa tetap bisa dilkaksanakan dengan
cara menjadwal secara terperinci agar tidak terjadi kerumunan banyak orang
dan diberi minimal orang untuk melakukan posyandu baik bayi, balita, lansia
dll.
- Di PMB , posyandu maupun kelas ibu hamil pasien di wajibkan pakai masker
dan bidan menyediakan tempat cuci tangan di setiap kegiatan sebelum
melakukan kegiatannya di wajibkan cuci tangan terlebih dahulu untuk
mengurangi resiko
- Pelayanan nifas, dan bbl bisa dilakukan pemantauan lewat buku kia secara
mandiri, jika ada keluhan atau tanda bahaya segera datang ke PMB dengan
membuat janji terlebih dahulu melalui WA
- Konsultasi, KIE dilakukan secara online
- Bidan membimbing ibu membaca dan menerapkan buku kia
- Membimbing senam hamil dan senam nifas secara online.

Konsep desa siaga di masa pandemic covid 19

- PKD (Poliklinik Kesehatan Desa)


PKD merupakan pelayanan kesehatan pertama atau dasar yang ada di
masyarakat desa . dalam PKD saat melakkukan pelaksanaan pelayanan
kesehatan harus menerapkan protocol covid 19, dan saat melakukan promosi
kesehatan biasa menggunakan media sosial kemudian melakukan promosi
kesehatan dengan masyarakat desa tersebut melalui medsos bisa di bentuk
grub khusus masyarakat desa tersebut. Kegiatan tersebut bisa dilakukan oleh
bidan desa atau kader yang sudah terpilih untuk mengkoordinasi kegiatan
tersebut.
- FKD (Forum Kesehatan Desa)
FKD adalah wadah partisipasi masyarakat dalam mengembangkan
pembagunan kesehatan di tingkat desa, merencanakan , menetapkan dan
koordinasi penggerakan kegiatan. keberadaan FKD diharapkan dapat
melaksanakan fungsinya secara maksimal untuk memberdayakan masyarakat
dalam percepatan penanganan covid 19 di tingkat desa dengan pembetukan
tim untuk pencegahan dan penanganan covid yang ada di desa pembentukan
tim bisa dilakukan oleh kader yang ada di desa dan bekerja sama dengan
msyarakat dan tenaga kesehatan yang ada di desa, FKD di harapkan mampu
mengkoordinasi di desa masing masing pada struktur desa siaga aktif .
- Gotong-royong
Gotongroyong masyarakat dengan cara yang berkembang dari, oleh,
dan untuk kepentingan masyarakat. Terutama di musim pandemic covid 19 ini
masyarakat harus bekerja sama dan gotong royong guna untuk mengatasi
covid 19 ini salah satunya bisa dengan memberikan dukungan fisik maupun
mental contoh para bapak bisa mendirikan pos di setiap pintu masuk desa
guna untuk mengontrol masyarakat yang keluar masuk di desa tersebut dan
sebelum masuk desa wajib menggunakan masker dan di tes suhunya. Untuk
ibu ibu bisa memproduksi masker kain yang dapat di bagikan di masyarakat
desa, dananya bisa dari dana desa dari iuran masyarakat
- Upaya kesehatan
Upaya kesehatan adalah mewujudkan tingkat kesadaran yang optimal
bagi masyarakat, upaya yang dapat dilakukan di masa pandemic seperti ini
bisa dilakukan dengan cara promotif atau bisa dilakukan pemasangan
spanduk tentang pencegahan maupun penanganan covid 19 sera protocol
covid 19. Bisa dilakukan kader atau masyarakat .
- Pengamatan dan pemantauan (survailans)
Setelah dilakukan kegiatan yang telah disusun dan dilakukan di masa
pandemi ini kemudian di lakukan pemantauan ataupun pengamatan apakah
kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan terstruktur dan kegiatan dapat
bertahan dan terus dilakukan oleh kader maupun masyarajkat yang ada di
desa, guna mengetahui keberhasilan atau tidaknya kegiatan yang ada di desa
tersebut
- Pembiayaan kesehatan
Pembiayaan kesehatan uga dari oleh dan untuk masyarakat, untuk
dana ini bisa menggunakan dana dari masyarakat seperti tubulin, dana sehat,
dana sosial, jimpitan dll. Yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan
perencanaan maupun pelaksanaan di masa pandemic covid 19 seperti ini.
Dengan adanya dana tersebut masyarakat tidak perlu khawatir tentang
kegiatan yang telah di buat untuk penananggulangan dan pencegahan
pandemic covid ini.

Anda mungkin juga menyukai