Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ni Gusti Ayu Kade Sister Hendrayani

Nim. : 201802031

Prodi : S1 kep. Tk.2a

KEPERAWATAN JIWA

1. Kebijakan Pemberlakuan Lockdown Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19.

Menurut saya dengan membuat kebijakan lockdown mungkin menjadi hal yang tepat bagi masyarakat,
terutama untuk masyarakat yang kurang memahami bahaya Covid-19 untuk kesehatan, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Mungkin bagi sebagian orang mereka tidak masalah dengan adanya sistem
lockdown ini di indonesia, lalu bagaimana dengan masyarakat kecil diluar sana yang hanya bisa
menggantungkan hidupnya sehari-hari dari pekerjaan kecil-kecilan seperti pedagang contoh nya, dengan
di adakan nya sistem lockdown ini bahkan mereka tidak mendapatkan penghasilan yang cukup lagi, dan
bahkan ada pula sampai segelintir orang yang tidak makan. Memang pemerintah memberi kebijakan
dengan memberi bantuan berupa uang atau sembako, tapi itu belum cukup bagi mereka apalagi
didalam satu kepala keluarga memiliki banyak anak dan tanggung jawab pengeluaran biaya lainnya. Jadi
menurut saya alangkah baiknya jika pemerinta lebih bijak lagi jika memberi bantuan entah itu dalam
bentuk uang atau sembako, agar benar-benar memberi kepada orang yang membutuhkan.

2. Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan
Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa.

Menurut saya dengan adanya wabah virus corona ini cukup berdampak buruk bagi kesehatan jiwa
masyarakat terutama masyarakat yang kurang memahami apa itu arti dari virus corona (covid-19).
Mereka akan menerka-nerka dari opini yang mereka dengan di luar sana atau dari berita di televisi,
dengan mendengar berita bahwa banyaknya korban jiwa yang berjatuhan maka masyarakat akan
semakin takut dan akan terus menerus memikirkan tentang bahayanya virus tersebut, misalnya tentang
apa yang harus dilakukan, apa pencegahan yang bisa di lakukan, tentang bagaimana bahayanya akibat
dari virus corona yang semakin marak di masyakat.

Maka jiwa mereka akan semakin tergoncang dan akan menjadi down otomatis kesehatan tubuh pun
akan memburuk, maka dari itupun penyakit akan semakin gampang menyerang tubuh manusia. Namun
dengan adanya sosialisasi atau edukasi, tidak meninggalkan sosial distancing atau fisikal distancing
mereka tetap bisa mendapatkan informasi yang benar dan akurat. Kita dapat memahami semua itu dari
ponsel pintar yang kita punya, sudah banyak terdapat bagaimana dari virus corona menyerang
ketahanan imun tubuh sampai bagaimana cara pencegahan nya. Dengan mengetahui informasi yang
jelas dan dimengerti maka masyarakat akan semakin bisa bagaimana caranya menerapkan ketentuan
yang sudah ditetapkan untuk meminimalisir terjangkitnya virus corona, dengan begitu jiwa dan
kesehatan fisik pun akan semakin rileks dan masyarakat pun tidak akan lagi mendengarkan opini dari
luar, karena mereka sudah memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara meminimalisir terjangkitnya
virus corona dengan menerapkan SOP yang telah ditentukan.

3. Efek pemberitaan media massa terhadap persepsi masyarakat tentanf virus corona

Dari yang saya lihat efek dari pemberitaan masyakat tentang virus corona sangat tidak baik untuk
kesehatan jiwa baik mental dan psikis orang tersebut, tidak hanya memberikan berita yang belum tentu
benar adanya terkait virus corona tersebut dari bagaimana virus tersebut menyerang sistem kekebalan
tubuh seseorang sampai membuat orang tersebut kehilangan nyawa akibat terinfeksi virus corona.
Terutama bagi masyarakat yang edukasi dan pengetahuan nya kurang , dan bagi segelintir masyarakat
yang tidak mengetahui media sosial dan hanya mengandalkan televisi sebagai alat untuk mengetahui
informasi dari dunia luar. Ini sangat mengguncang dan memeprburuk kondisi mental baik fisik atau
psikis orang tersebut. Maka dari itu ada baiknya memberikan informasi yang akurat terlebih dahulu ,
karena tidak semua orang mengerti dampak dan akibat yang disebabkan oleh virus tersebut terutama
para lansia dan orang-orang yang mengalami buta huruf mereka memerlukan lebih banyak pengertian
dan edukasi agar mereka benar-benar dapat memahami dampak dari virus tersebut dan tindakan apa
saja yang harus diterapkan untuk meminimalisir agar tidak terinfeksi virus corona.
Daftar Pustaka

Sumber 1:

Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-Sosialisme. Yogyakarta:

UMY Press.

Iskandar, J. (2012). Kapita Selekta teori Administrasi Negara. Bandung: Puspaga

Jann, W., & Wegrich, K. (2007). Theories of the Policy Cycle. In F. Fischer, G. J. Miller,

& M. S. Sidney, Handbook of Public Policy Analysis Theory, Politics, and

Methods (pp. 43- 62). New York: CRC Press Taylor & Francis Group

Lintjewas, O., Tulusan, F., & Egetan, M. (2016). Evaluasi Kebijakan Pemberian Bantuan

Pengembangan Usaha Mina Perdesaan di Kabupaten Minahasa Selatan.

Society: Jurnal Ilmu Sosial & Pengelolaan Sumberdaya Pembangunan, 2(20), 82-

95.

Rohman, A. T. (2016). Implementasi Kebijakan melalui Kualitas Pelayanan Penerimaan

Pajak Daerah dan Implikasinya terhadap Kepuasan Masyarakat di Dinas

Pendapatan Kabupaten Kuningan. Bandung: Universitas Pasundan

Seruan Gubernur DKI Jakarta berdasarkan nomor 5 tahun 2020 tentang Peniadaan

Sementara Kegiatan Peribadatan dan Keagamaan Di Rumah Ibadah Dalam

Rangka Mencegah Penyebaran Wabah corona virus disease (COVID-19).

Thoha, M. (2012). Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor

11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik

Undang-Undang nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan

Wahyudi, A. (2016). Implementasi rencana strategis badan pemberdayaan masyarakat

dan desa dalam upaya pengembangan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten
Kotawaringin Barat. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik , 2(2), 101-105.

Sumber 2:

Aida, N. R. (2020, Maret 19). Update Virus Corona di Dunia: 214.894 Orang Terinfeksi, 83.313

Sembuh, 8.732 Meninggal Dunia.

Kompas.com. Diunduh dari

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/19/081633265/update-virus-corona-didunia-214894-
orang-terinfeksi-83313-sembuh-8732

Barak, Y. (2006). The immune system and happiness. Autoimmunity Reviews. 5 (8): 523-527.

https://doi.org/10.1016/j.autrev.2006.02.010

Blanchette, I (2010). "The influence of affect on higher level cognition: A review of research on

interpretation, judgement, decision making and reasoning". Cognition and

Emotion. 24 (4): 561–595. doi:10.1080/02699930903132496

Bonanno, G. A., & Keltner, D. (1997). Facial expressions of emotion and the course of conjugal

bereavement. Journal of Abnormal Psychology, 106, 126-137.

Calhoun, L. G., Tedeschi, R. G., Cann, A., & Hanks, E. A. (2010). Positive outcomes following

bereavement: Paths to posttraumatic growth. Psychologica Belgica. (50), 125-143. doi:

http://dx.org/10.5334/pb-50-1-2-125

Sumber 3:

Alex, Sobur. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pamekasan, 2020.

Mudjiyanto, Bambang. Exploratory Research in Communication Study.

Jakarta. Puslitbang APTIKA. 2018

Baran and Davis. 2010. Mass Communication Theory, provides a concise,

redable overview of uses and gratifications theory. See ch.10,

Using Media: Theories of the Active Audience‟. Hal 210-275


Brosius, Bernd Hans and Gabriel Weimann. 1996. “Who Sets The

Agenda? Agenda Setting as a Two Step Flow “Communication

Research 23”. No 5. Hal 561-580

De Fleur and Ball Rokeach. 2008. Theories of Mass Communication. The

University of California Hal 172-186

Gerbner, George, L.Gross, M Morgan and N Signoriell. 1994. Living with

Television: The Cultivation perspektive. In J Bryant and D Zilmaan,

eds. Media effect: Advances in Theory and Research. Hillsdale, NJ.

Erbaum. Hal 17-41

Ilmi, Rahmatul Laili. 2020. Pemanfaatan Aplikasi Google Search Untuk

Covid -19 di Indonesia. Universitas Jendral Ahmad Yani.

Yogyakarta.

Diakses dari http://sinta.ristekbrin.go.id/covid/

Jalaludin, Rakhmat. 2007. Persepsi Dalam Proses Belajar Mengajar.

Jakarta: Rajawali Pers. 2015

Anda mungkin juga menyukai