Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT,


karena atas rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah
Pengetahuan Lingkungan ini tepat pada waktunya. Makalah Pengetahuan
Lingkungan.ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan
(ABKC-2308).
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Bunda Halang, M.T., Dr. Dharmono, M.Si., dan Maulana Khalid Riefani.
S.Si., M.Sc.,selaku dosen pengasuh mata kuliah Pengetahuan Lingkungan.
2. Ahmad Fajri Haikal,Maulana Reza Irfandy,Maulita permata Sari,Zaini Akbar
selaku Asisten Dosen Pengetahuan Lingkungan yang telah memberikan arahan
dan bimbingan kepada penyusun selama melaksanakan praktikum.
3. Serta semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempuranaan yang
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Amin ya rabbal alamin.

Banjarmasin, 01 November 2019

Kelompok XVIII

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Metode penulisan.................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
2.1 Pengertian Pengetahuan Kesehatan keluarga..................................................4
2.2 Cara terbentuknya perilaku.............................................................................6
2.3 Pengertian Interaksi keluarga dalam Rentang sehat sakit...............................7
2.4 Keluarga Sebagai Unit Pelayanan yang Dirawat............................................8
2.5. Analisis inventarisasi tumbuhan.....................................................................9
2.6 Tabel Hasil Presentasi...................................................................................13
2.7 Analisis Hasil Wawancara............................................................................16
BAB III........................................................................................................................20
PENUTUP...................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...................................................................................................20
3.2 Saran.................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental maupun sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan, sedangkan sehat menurut UU nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dengan demikian, hidup sehat bagi suatu keluarga bukan suatu yang
mustahil. Semua orang di dunia ini menginginkan hidup sehat, tidak mengalami
penyakit. Tetapi kenyataannya di sekitar kita, penyakit-penyakit dan sumber-
sumbernya ada di mana-mana, Sehat yang dimaksud bukan semata-mata bebas
lepas dari penyakit infeksi, radang ataupun penyakit lainnya tetapi juga sehat
mental, juga sehat rohani. Jadi apa gunanya ketika manusia tidak menderita
penyakit fisik tapi ternyata menderita penyakit mental misalnya depresi, kurang
waras atau lainnya.
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu fungsi afektif, sosialisasi dan
penempatan sosial, perawatan kesehatan, reproduksi dan ekonomi. Keluarga
berperan dan menjadi aktor kunci dalam menentukan tindakan yang tepat untuk
mengatasi masalah-masalah kesehatan anggota keluarga (Zulaekah, 2014).
Penelitian oleh Purwandari H (2011), menunjukkan dukungan keluarga
yang diwujudkan dalam pemberian rangsang atau stimulasi tumbuh kembang
pada bayi terbukti mampu meningkatkan skor perkembangan bayi pada
kelompok intervensi. Bayi dan balita membutuhkan stimulasi yang baik. Fase
balita adalah fase keemasan tapi juga rentan dalam perkembangannya. Stimulasi
yang kurang akan mengakibatkan kemampuan sosialisasi, bahasa, motorik halus
dan kasar menjadi terlambat (Depkes RI, 2009).

1
Berdasarkan fakta ini, perlu dikembangkan model pemberdayaan
keluarga dengan melibatkan kader kesehatan/relawan untuk membantu
pendampingan stimulasi pada balita. Hasil riset sebelumnya menunjukkan model
pemberdayaan hanya dengan melibatkan keluarga inti (ayah dan ibu),
menggunakan media modul, video, alat permainan terbukti mampu
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga (Purwandari, 2011). Fakta
lain menunjukkan bidan tidak efektif melakukan skreening tumbuh kembang dan
lebih melibatkan kader kesehatan, maka pada pengembangan model
pemberdayaan keluarga tahun kedua ini dilakukan dengan melibatkan tenaga
kader kesehatan/relawan untuk melakukan pendampingan stimulasi pada area
yang lebih luas yaitu pada balita dan waktu implementasi diperpanjang lebih 4
bulan. Perkembangan yang diukur, lebih difokuskan pada perkembangan
personal sosial, bahasa dan motorik.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian perilaku kesehatan keluarga?
2. Bagaimana cara terbentuknya perilaku?
3. Bagaimana interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit?
4. Mengapa keluarga sebagai unit yang dirawat?
5. Bagaimana analisis hasil wawancara ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perilaku kesehatan keluarga
2. Untuk mengetahui cara terbentuknya perilaku
3. Untuk mengetahui pengertian interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit
4. Untuk mengetahui keluarga sebagai unit yang dirawat
5. Untuk mengetahui analisis hasil wawancara

2
1.4 Metode penulisan
Penulisan makalah dibuat dengan metode pengumpulan data hasil wawancara
lapangan dan didukung dari sumber-sumber yang relevan seperti jurnal-jurnal.

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 Pengertian Pengetahuan Kesehatan keluarga
Pengetahuan pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu
sendiri, pengetahuan juga adalah apa yang di kerjakan oleh organisme tersebut,
baik dapat diamati secara langsung ataupun tidak langsung, hal ini berarti
perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang di perlukan untuk menimbulkan reaksi
yakni yang disebut rangsangan, dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi pengetahuan tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan manusia lebih disebabkan oleh proses-proses resepsi.
Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu, sedang dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian yaitu
bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Walgito, Bimo.
2003).
Sementara mendefinisikan persepsi adalah proses kognitif yang dialami
oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik
melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan maupun penciuman
(Thoha, 2010).
Latar belakang kondisi saat ini dalam hal polusi, populasi yang berlebih,
krisis lingkungan secara global, dan isu keberlanjutan bumi, adalah hal yang
mendasari teori ekosentrisme lebih berkembang. Atas dasar teori biosentrisme
dan ekosentrisme maka dikembangkan prinsip etika lingkungan yaitu sikap
hormat terhadap alam, tanggung jawab, solidaritas kosmis, kasih sayang dan
kepedulian terhadap alam, tidak merugikan alam, hidup sederhana dan selaras
dengan alam, keadilan, demokrasi, dan integritas moral.
Pengetahuan kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
1. Pengetahuan pemeliharaan kesehatan
Usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit
dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Perilaku pemeliharaan
kesehatan terdiri dari 3 aspek :

4
a. Pengetahuan pada pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila
sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit
b. Pengetahuan untuk peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam
keadaan sakit.
c. Pengetahuan Perilaku gizi (makanan dan minuman)
2. Pengetahuan pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehatan, Upaya seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan.Dimulai
dari pengobatan sendiri sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
3. Pengetahuan perilaku kesehatan lingkungan
Becker, 1979 membuat klasifikasi tentang perilaku kesehatan, diantaranya :
A. Pengetahuan perilaku hidup sehat
Kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Perilaku ini mencakup :
1. Menu seimbang
2. Olahraga teratur
3. Tidak merokok
4. Tidak meminum-minuman keras dan narkoba
5. Istirahat yang cukup
6. Mengendalikan stress
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan.
B. Pengetahuan perilaku sakit
Respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit
pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit
dan lain sebagainya.(Keraf, 2010)
C. Pengetahuan perilaku peran sakit
Perilaku ini mencakup :
1. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
2. Mengenal atau mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan
penyembuhan penyakit yang layak.

5
3. Mengetahui hak, misalnya memperoleh perawatan.

2.2 Cara terbentuknya perilaku


Perilaku manusia sebagaian besar ialah perilaku yang dibentuk dan
dapat dipelajari, berkaitan dengan itu Walgito, Bimo (2003) menerangkan
beberapa cara terbentuknya sebuah perilaku seseorang adalah sebagai berikut :
a. Kebiasaan, terbentuknya perilaku karena kebiasaan yang sering dilakukan,
missal menggosok gigi sebelum tidur, dan bangun pagi sarapan pagi.
b. Pengertian (insight) terbentuknya perilaku ditempuh dengan pengertian,
misalnya bila naik motor harus menggunakan hem, agar jika terjadi
sesuatu dijalan, bisa sedikit menyelamatkan anda.
c. Pengguanaan model, pembentukan perilaku melalui ini, contohnya adalah
ada seseorang yang menjadi sebuah panutan untuk seseorang mau
berperilaku seperti yang ia lihat saat itu.
Menurut konsep dari Lawrence Green, yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007)
bahwa perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1. Faktor predisposisi, faktor faktor ini mencakup tentang pengetahuan dan
sikap seseorang terhadap sebuah rangsangan atau stimulus yang ia
dapatkan.
2. Faktor pemungkin, faktor-faktor ini mencakup ketersedian sarana dan
prasarana atau fasilitas sebagai penunjang terjadinya sebuah perilaku yang
terjadi pada seseorang tersebut.
3. Faktor penguat , Faktor-faktor penguat ini meliputi faktor sikap dan
perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku dari peran
role dari seseorang yang membuatnya menirukan apa yang mereka lakukan
semuanya.

2.3 Pengertian Interaksi keluarga dalam Rentang sehat sakit

6
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran,
dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga dimana keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumahtangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. dapat di
simpulkan bahwa keluarga memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial antara suami,istri dan anak-anak.
Hingga fungsi dari keluarga sendiri adalah memenuhi kebutuhan anggota
individu keluarga dan masyarakat yang lebih luas,fungsi keluarga dapat di
bedakan atas beberapa yaitu :
1. Fungsi Afektif
Merupakan suatu basis sentral bagi pembentukan dankelangsungan
keluarga. Kebahagiaan keluarga diukur dengankekuatan cinta keluarga.
Keberhasilan melaksanakan fungsiafektif tampak kegembiraan dan
kebahagiaan seluruh anggotakeluarga, tiap anggota keluarga
mempertahankan hubungan yang baik.(Muslimah, 2015)
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yangdilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosial. Proses sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajarsosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar

7
tentang norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan daninteraksi
dalam keluarga. (Walgito, Bimo. 2003)
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunandan
menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhanseluruh anggota
keluarga seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
5. Fungsi perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhankesehatan yaitu
mencegah terjadi gangguan kesehatan dan atau merapat anggota keluarga
yang sakit. Kesanggupan keluarga untuk melaksanakan pemeliharaan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga untuk mengenal masalah
kesehatan,membuat keputusan tindakan serta memberikan perawatan dan
memelihara lingkungan dan menggunakan fasilitas kesehatan.

2.4 Keluarga Sebagai Unit Pelayanan yang Dirawat


Alasan keluarga sebagai unit pelayanan keluarga sebagai unit utama
masyarakat dan merupakan lambaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat. Keluarga sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan,
mencegah, mengambil atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya, masalah-masalah kesehatan dalam keluarga memang saling
berkaitan, apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya, dalam
memelihara kesehatan setiap anggota keluarga sebagai individu (pasien),
keluarga tetap berperan sebagai pengambilan keputusan dalam memelihara
kesehatan para anggotanya, Keluarga merupakan perantara yang efektif dan
mudah untuk berbagi upaya kesehatan masyarakat dalam melihat keluarga

8
sebagai pasien ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh
perawat, diantara, diantaranya adalah : Setiap keluarga mempunyai cara
yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan para anggotanya,
memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi :
a) Pola komunikasi
b) Pengambilan keputusan
c) Sikap dan nalai-nilai dalam keluarga
d) Kebudayan
e) Gaya hidup
Menurut hasil wawancara responden alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan
yang dirawat ialah :
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan
apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan keluarganya
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai
upaya kesehatan masyarakat

2.5. Analisis inventarisasi tumbuhan


Tumbuhan yang kami temukan dan yang kami amati pada kawasan
hutan sungai antara lain :
1. Kecapi (Sandorium koetjape)

9
Menurut responden tumbuhan kecapi pada buah dapat dimakan dan
dijual, pada batang digunakan sebagai kayu bakar, Menurut literatur Akar
dan seluruh bagian tanaman dapat digunakan untuk mengobati beberapa
penyakit diantaranya sebagai obat keputihan dan obat mulas, obat batuk,
cacing gelang, antidiare, obat demam. Bagian tanaman yang lainnya juga
sangat bermanfaat, kulit batang kecapi untuk pengobatan cacing gelang
dan kurap, akarnya untuk obat kembung, serta untuk penguat tubuh
wanita setelah melahirkan. Berikut ini adalah manfaat buah kecapi bagi
kesehatan tubuh : meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan
kolesterol, mengontrol gula darah, menghindari alzheimer, menghindari
osteoporosis, merawat kesehatan usus, mengatasi sembelit, menghindari
obesitas, mencegah penuaan dini, mengobati alergi. (Palar, 1994)
2. Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Menurut responden tumbuhan nangka pada buahnya dapat dimakan
dan digunakan sebagai sayur, pada batang digunakan sebagai kayu
bakar.Menurut literatur nangka merupakan sumber makanan yang kaya
vitamin A, C, thiamin, kalium, kalsium, riboflavin, zat besi, niasin, dan
seng. Buah ini juga mempunyai serat yang rendah kalori sehingga baik
untuk pasien penyakit jantung. Kandungan nutrisi buah nangka dalam satu
cup (165 gram). Dan manfaat bagi kesehatan yaitu Meningkatkan imunitas
dan membantu melawan kanker, mengurangi risiko penyakit
kardiovaskular, memperbaiki sistem pencernaan dan lain sebagainya.
(Budiyono, 2001)

3. Mangga (Mangifera indica)


Menurut responden tumbuhan mangga pada buahnya dapat dimakan,
batang digunakan sebagai kayu bakar. Mengurangi Kadar Kolesterol.
Vitamin C yang tinggi dan kaya serat terdapat di dalam buah mangga dapat

10
membantu menurunkan kadar kolesterol pada tubuh Anda,Pencegah
Kanker,Membakar Kalori, Menyehatkan Kulit Wajah Meningkatkan
Kekebalan Tubuh,Menyehatkan Mata dan Tinggi Zat Besi. (Palar, 1994)
4. Singkong (Manihot utilissima)
Menurut literatur daun digunakan sebagai sayur, batangnya ditanam
ulang sebagai umbi dan digunakan sebagai kayu bakar menaikkan
produksi, mencegah gizi buruk, melancarkan buang air besar, menurunkan
kadar kolesterol, menstabilkan kadar gula darah, mencegah kanker. (Palar,
1994)
5. Rambutan (Nephelium lappaceum)
Buah dapat dimakan, dan dapat digunakan sebagai manisan, pada
batang digunakan sebagai kayu bakar, kaya nutrisi dan antioksidan. Sama
seperti jenis buah pada umumnya, buah rambutan kayaakan serat, vitamin,
dan mineral, melancarkan pencernaan, membantu menurunkan berat badan
Menjaga sistem kekebalan tubuh. (Palar, 1994)
6. Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa)
Buah diolah menjadi bedak dingin untuk wajah, dan menurut
literatur,akar; ekstrak akar dapat meningkatkan jumlah trombosit,
meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus.
Dengan kata lain, ekstrak akar mampu untuk menghambat bakteri
Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah. Kandungan tannin atau
zat warna di akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Sebagian
masyarakat memanfaatkan untuk menghitamkan gigi dan alis. (Palar,
1994)
Daun; selain sebagai bahan pengobatan herbal untuk penyakit
diabetes, dapat dimanfaatkan untuk obat luka, yaitu dengan mengunyah
beberapa lembar daun karamunting lalu ditempelkan ke bagian luka. Di
tempat lain, daun ini dapat dimanfaatkan untuk menetralkan racun. (Palar,
1994)

11
7. Nanas (Ananas comosus (L.) Merr)
Buah dikonsumsi dan dijual, pada daun di anyam menjadi tikar,dan
menurut literatur Mengandung enzim baik untuk pencernaan. Menurut
Medical Center di Maryland Universiy, buah nanas juga memiliki enzim
pencernaan baik, yang disebut bromelain. (Palar, 1994)
Melancarkan sistem pencernaan. Buah nanas secara alami memiliki
kandungan yag kaya serat Buah nanas menangkal sakit akibat perut
kembung,Mencegah kanker usus. (Budioyono, 2001)
8. Bambu (Bambusa sp.)
Tunas digunakan sebagai sayur, pada batang di olah menjadi kayu
bakar, Membantu menghilangkan racun dalam tubuh, memperbaiki sel-sel
mati.Bambu merupakan sumber mineral untuk kulit yang dapat membuat
kulit menjadi lebih mulus dan bersih.Bambu yang kaya silika dapat
melindungi kulit dari infeksi bakteri, jamur dan mencegah dan mengobati
kerontokan rambut. (Budioyono, 2001)
9. Jeruk (Citrus sp.)
Buah digunakan untuk bahan campur untuk minuman serta bahan
campuran makanan (sambal), menurut literatur buah jeruk menurunkan
kolesterol, mencegah kanker, mengurangi radang sendi dan otot kaku,
menurunkan tekanan darah tinggi, daya tahan tubuh terhadap penyakit
mengobati sembelit dan sulit, terhindar dari infeksi bakteri, menurunkan
resiko kanker hati. (Palar, 1994)

10. Rumbia (Metroxylon sagu)


Daunnya digunakan sebagai bahan dasar tikar dengan cara
dianyam,dan menurut literatur buah rumbia bermanfaat menambah berat
badan, mempertahankan desitas tulang, obat anti diare, meningkatkan daya

12
tahan otot, melancarkan sirkulasi darah dan lain sebagainya. (Kristanto,
2002)
11. Rambai padi (Baccaurea motleyana)
Buah dapat dikonsumsi dan menurut literatur padi bermanfaat manfaat
padi untuk kesehatan, sebagai sumber tenaga mengurangi resiko tekanan
darah tinggi, mencegah kanker merawat kulit, menguatkan jantung.
(Kristanto, 2002).
12. Pudak (Pandanus tectorius)
Buah sebagai bahan campuran minuman dan menurut
literaturmembantu menurunkan kadar gula darah, mengatasi kanker,
menetralkan racun mengatasi rematik, meredakan rasa nyeri,
menghilangkan ketombe dan rambut rontok. (Keraf, 2010)
13. Bamban (Donax canniformis)
Batang di anyam menjadi bakul dan baki dengan cara dianyam,dan
menurut literatur bamban bermanfaat untuk ebagian masyarakat, mengutip
dari uin-suska.ac.id, meyakini tumbuhan bamban mempunyai khasiat obat,
terutama pada bagian akarnya, yaitu sebagai obat diabetes. Daun bamban
dimanfaatkan sebagai obat bisul, mengempeskan bengkak, dan cairannya
untuk tetes mata (Susilo, 2003).

2.6 Tabel Hasil Presentasi


No. Materi wawancara Jumlah Hasil wawancara
orang

13
1. Bagaimana keadaan tempat mandi , cuci dan    
kakus anda?

  A. Ada dan terpisah 19 51%

  B. Ada dan menyatu 15 40,54%

  C. Tidak ada 3 8,11%

2. Darimana sumber air yang di gunakan untuk    


masak dan minum?

  A. Galon 13 30%

  B. Sungai 28 65,12%

  C. Sungai dan gallon 2 4,65%

3. Penyakit apa yang sering anda derita?    

  A. Penyakit ringan (pusing, mual, dll) 25 75,76%

  B. Tidak ada penyakit yang sering diderita 8 24,24%

4. Ketika anda sakit pengobatan apa yang anda    


lakukan?

  A. Pengobatan tradisional 2 7,14%

  C. Pergi ke puskesmas 14 50,00%

  F. Membeli obat diwarung 9 32,14%

  G. Tidak biasa sakit 2 7,14%

  H. Pergi ke dokter 1 3,57%

Apakah anda dan keluarga sudah melakukan


5.    
imunisasi?

  A. Sudah 8 57,14%

  B. Keluarga 3 21,43%

  C. Tidak melakukan imunisasi 3 21,43%

6. Apakah anda melakukan pemeriksaan    

14
kesehatan secara rutin?

  A. Sering 12 31,58%

  B. Kadang-kadang 20 52,63%

  C. Tidak pernah 6 15,79%

Berapa jumlah dan ukuran ventilasi di rumah


7.    
anda?

  A. Satu ukuran kecil    

  B. Satu ukuran sedang 2 6,25%

  C. Lebih dari satu ukuran kecil 6 18,75%

  D. Lebih dari satu ukuran sedang 20 62,50%

  E. Tidak memiliki 4 12,50%

Apakah anda memiliki ruang kamar tidur,


8. ruang tamu ,dapur dan ruang keluarga?    
Apakah keadaanya terpisah atau jadi satu?

  A. Memiliki terpisah 24 55,81%

  B. Memiliki menjadi satu 19 44%

  C. Tidak memiliki    

Apa penyakit yang paling parah dan sering di


9.    
derita oleh keluarga anda?

  A. Tidak menderita penyakit parah 22 69%

  B. Tifus 1 3,13%

  C. Demam 3 9,38%

  D. Sakit perut 1 3,13%

  E. Diare 3 9,38%

  F. Maag akut 1 3,13%

  G. Diabetes 1 3,13%

15
Apakah anda bisa menjelaskan apa itu
10.    
imunisasi?

  A. Mengetahui dan bisa menjelaskan 20 71,40%

  B. Mengetahui tidak bisa dijelaskan 4 14,20%

C. Tidak mengetahui dan tidak bisa


  4 14,20%
menjelaskan

Apakah anda bisa menjelaskan apa itu


11.    
vaksinasi?

  A. Mengetahui dan bisa menjelaskan 14 43,75%

  B. Mengetahui tidak bisa dijelaskan 4 12,50%

C. Tidak mengetahui dan tidak bisa


  14 43,75%
menjelaskan

Apakah keluarga anda memiliki persediaan


12.    
obat-obatan di rumah?

  A. Memiliki 17 44,74%

  B. Tidak memiliki 21 55,26%

Kegiatan olahraga apa yang keluarga anda


13    
sering lakukan?

  A. Bertani 2 7,14%

  B. Mendayung 3 10,71%

  C. Tidak berolahraga 17 60,71%

  D. Jogging 4 14,29%

  E. Berjalan dan melakukan aktivitas 2 7,14%

Berapakah jumlah jendela dan pintu di rumah


14    
anda?

  A. Satu 13 30,95%

16
  B. Lebih dari satu 29 69,00%

  C. Tidak memiliki jendela    

Apakah keluarga anda memiliki tempat


15    
sampah?

  A. Memiliki 14 53,84%

  B. Tidak memiliki 12 46,15%

2.7 Analisis Hasil Wawancara


Berdasarkan hasil wawancara Pengetahuan Kesehatan Keluarga
dengan responden disekitar kawasan Hutan Sungai di Desa Paku Alam,
Sungai bujur. Kecamatan Sungai Tabuk, dengan responden yang bernama Ibu
Hambiah (38 tahun) diketahui bahwa responden tidak memiliki tempat mandi,
tempat cuci, kakus melainkan responden menggunakan jamban dan bergabung
menjadi satu, responden menggunakan sumber air dari sungai untuk memasak
dan meminum.
Air memiliki banyak fungsi sebagai pelarut umum, air digunakan
oleh organisme untuk rekasireaksi kimia dalam proses metabolisme serta
menjadi media transportasi nutrisi dan hasil metabolisme. Bagi manusia, air
memiliki peranan yang sangat besar bukan hanya untuk kebutuhan
biologisnya, yaitu bertahan hidup (Sumampouw, OJ. 2015).
Tidak ada penyakit yang sering diderita responden. Dan apabila
responden sakit, maka responden biasanya berobat ke Puskesmas. Responden
tidak pernah melakukan imunisasi dan hanya anaknya saja yang melakukan
imunisasi. Responden melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan
kurun waktu 1 bulan sekali.
Pengetahuan, sikap dan motivasi orang tua serta informasi tentang
imunisasi merupakan faktor yang mempengaruhi kelengkapan pemberian

17
imunisasi dasar pada bayi, oleh karena itu diserankan kepada petugas
kesehatan agar meningkatkan promosi kesehatan terutama tentang imunisasi
(Notoatmojo, 2007).
Pada rumah responden terdapat vertilisasi yang jumlahnya 13 buah
dengan ukuran masing-masing 1 meter. Ruang kamar tidur, ruang tamu,
dapur, dan ruang keluarga responden yang semuanya bergabung menjadi satu.
Menurut responden, penyakit parah yang sering diderita oleh
keluarga adalah stroke. Responden mengetahui makna imunisasi yaitu untuk
kesehatan yang mencegah penyakit. Responden juga mengetahui makna
vaksinisasi yaitu digunakan untuk mencegah katarak dan sebagai vitamin pada
mata.
Responden tidak memiliki persediaan obat-obatan dirumah dan
hanya mengandalkan obat-obatan di warung. Menurut responden, beliau
berolahraga yang sering dilakukan adalah berkebun. Jendela responden
berjumlah 1 buah dibagian depan, terdapat 2 pintu, 1 pintu dibagian depan
rumah, 1 pintu dibagian belakang. Pada rumah responden tidak ada tempat
sampah dan hanya membuang sampah disungai.
Menurut literatur, adanya keterkaitan antara pendidikan kepala
keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai hubungan yang
eksponensial dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan,
semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan
berkesinambungan (Sumampouw, OJ. 2015).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dirumah tangga merupakan salah
satu upaya strategis untuk menggerakan dan memberdayakan keluarga atau
anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui ini setiap
anggota rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong
diri sendiri dibidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat,
mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang ada
(Sumampuwo, OJ. 2015.).

18
Sedangkan Bedasarkan hasil wawancara dengan responden
disekitar kawasan pemukiman hutan sungai di Sungai Bujur, Desa Paku Alam
Kecamatan Sungai Tabuk. Dengan responden yang bernama Muhammad Fikri
(27 Tahun) bahwa responden tidak memiliki tempat mandi, tempat cuci, dan
kakus, melainkan responden menggunakan jamban dan bergabung menjadi
satu. Untuk memasak dan minum responden menggunakan sumber air yang
berasal dari sungai.
Air merupakan bagian dari ekosistem secara keseluruhan.
Keberadaan air di suatau tempat yang berbeda membuat air bisa berlebih dan
bisa berkurang sehingga dapat menimbulkan berbagai persoalan. Untuk itu,
air harus dikelola dengan bijak dengan pendekatan terpadu secara
menyeluruh. Terpadu berarti keterikatan dengan berbagai aspek. Untuk
sumber daya air yang terpadu membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak
(Sumampouwo, OJ. 2015).
Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk
melakukan segala kegiatan sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan
bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai
dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa
persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya kualitas fisik yang terdiri atas
bau, warna dan rasa, kualitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan dan
sebagainya serta kualitas biologi dimana air terbebas dari mikroorganisme
penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar,
air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan
aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu
(Sumampouwo, OJ. 2015).
Penyakit yang sering diderita pada anak responden adalah penyakit
demam, apabila responden sakit maka responden biasanya berobat ke
puskesmas berobat ke puskesmas, selain itu responden juga berobat secara
tradisional. Responden mengatakan tidak pernah melakukan imunisasi karena

19
di zaman beliau belum ada imunisasi, sedangkan pada anak responden telah
melakukan imunisasi. Responden melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin setiap 1 bulan sekali.
Pada rumah responden terdapat 19 buah ventilasi dengan ukuran
masing-masing 1 meter. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang dapur, ruang
kamar tidur semuanya tergabung dalam satu ruangan.
Menurut responden, penyakit yang paling parah dan serig diderita
adalah kencing manis yang disebabkan oleh pola makan. Kemudian menurut
responden mengetahui makna imunisasi adalah aturan dari dokter untuk
mencegah penyakit pada mata. Responden juga mengetahui makna dari
vaksinisasi yaitu digunkan untuk mencegah penyakit pada mata.
Tidak ada obat yang menjadi persediaan responden dirumah dan
hanya mengandalkan warung untuk membeli obat, olah raga yang sering
dilakukan responden yaitu bekerja dengan cara berkebun. Pada rumah
responden terdapat 2 pintu yang terletak 1 bagian depan dan 1 bagian
samping, dan pada rumah responden tidak memiliki tempat sampah dan hanya
membuang sampah ke Sungai.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

20
1. Pengetahuan kesehatan keluarga di alam roh mengunakan tanaman alami
sebagai obat alami dan dalam guna memanfaatkan tanaman,
2. Cara terbentuknya sebuah perilaku seseorang adalah kebiasaan, pengertian
(insight) terbentuknya perilaku ditempuh dengan pengertian, misalnya bila
naik motor harus menggunakan hem, agar jika terjadi sesuatu dijalan, bisa
sedikit menyelamatkan anda. pengguanaan model, pembentukan perilaku
melalui ini, contohnya adalah ada seseorang yang menjadi sebuah panutan
untuk seseorang mau berperilaku seperti yang ia lihat saat itu.
3. Interaksi keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial dari tiap anggota keluarga dimana keluarga adalah dua atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumahtangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
4. Keluarga sebagai unit pelayanan keluarga sebagai unit utama masyarakat dan
merupakan lambaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga
sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengambil atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya, masalah-
masalah kesehatan dalam keluarga memang saling berkaitan, apabila salah
satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya
5. Inventarisasi tumbuhan yang kami temukan dan yang kami amati pada
kawasan hutan sungai yaitu, Kecapi (Sandorium koetjape), Nangka
(Artocarpus heterophyllus), Mangga (Mangifera indica), Singkong (Manihot
utilissima), Rambutan (Nephelium lappaceum), Karamunting (Rhodomyrtus
tomentosa), Nanas (Ananas comosus (L.) Merr), (Bambusa sp.), Jeruk (Citrus

21
sp.), Rumbia (Metroxylon sagu), Rambai padi (Baccaurea motleyana), Pudak
(Pandanus tectorius), Bamban (Donax canniformis).
6. Berdasarkan hasil wawancara Pengetahuan Kesehatan Keluarga dengan
responden disekitar kawasan Hutan Sungai di Desa Paku Alam, Sungai bujur.
Kecamatan Sungai Tabuk, dengan responden yang bernama Ibu Hambiah (38
tahun).
3.2 Saran
Atas dasar pembelajaran makalah yang kami buat masih terdapat
banyak kekurangan baik dari segi substansi maupun sistematika penyusun, maka
dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk penyusun
makalah yang lebih baik dimasa yang akan datang. Penulis mengharapkan
dengan adanya penulisan makalah ini dapat diambil pembelajaran tentang
kondisi-kondisi fisik dan kimiawi pemukiman sehingga kedepannya dapat
ditanggulangi dampak lingkungannya berdarkan aspek parameternya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, A. (2001). Pencemaran Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada


Lingkungan. 2.

22
Keraf, A., Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Kompas Medua
Nusantara.

Muslimah. (2015). Dampak Pencemaran Tanah dan Langkah Pencegahan. Jurnal


Penelitian.

Notoadmojo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Palar. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rinneka Cipta.

Sumampouwo, OJ. 2015. Diktat Pencemaran Lingkungan. Diakses melalui


https://www.researchgate.net pada tanggal 27 Desember 2019.

Thoha, Miftah. 2001. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Raja Grafindo.

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI

23

Anda mungkin juga menyukai