LAPORAN
(PROFESI PENDIDIKAN)
Deby Rahmadayanti
NIM. 1810119320028
KELAS B
1. Tujuan Penelitian
The purpose of this study was to describe the teaching performance of
PAUD teachers, coaching by the supervisor and work motivation of the teacher
as well as calculating the influence of guidance by the supervisor and work
motivation on the teaching performance of PAUD teachers in Banjaran
District, Bandung Regency. (Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan kinerja mengajar guru PAUD, pembinaan oleh pengawas dan
motivasi kerja guru serta menghitung pengaruh bimbingan oleh pengawas dan
motivasi kerja terhadap kinerja mengajar guru PAUD di Kabupaten Banjaran,
Kabupaten Bandung.)
2. Subyek Penelitian
The Paud teacher who was the object of this study was PAUD teachers in
Banjaran District, Bandung Regency with a total sample of 68 respondents
(Guru Paud yang menjadi objek penelitian ini adalah guru PAUD di Kabupaten
Banjaran, Kabupaten Bandung dengan jumlah sampel 68 responden)
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
(deduktif)
4. Definisi Operasional dan Definisi Konseptual (variabel dependen)
Definisi variabel kinerja mengajar guru dalam penelitian ini diperoleh dari
penyebaran angket terhadap 68 responden guru PAUD di Kecamatan Banjaran
Kabupaten Bandung. Angket kinerja mengajar guru ini berisi 18 butir
pernyataan yang terdiri dari tiga indikator yai-tu:(1) perencanaan pembelajaran,
(2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) mengevaluasi pembelajaran.
11. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti paparkan, maka dapat
disimpulkan bahwa: Pengaruh Pembinaan Penilik dan Motivasi Kerja Guru
Terhadap Kinerja Mengajar Guru Paud di Kecamatan Banjaran Kabupaten
Bandung.
Kinerja mengajar guru PAUD di Kecamatan Banjaran Kabupaten
Bandung pada penelitian ini diukur melalui tiga indikator diantaranya adalah
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi
pembelajaran. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja mengajar
guru PAUD di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung berada pada
kategori sangat tinggi.
Pembinaan penilik pada peneilitian ini diukur melalui 5 indikator
diantaranya adalah menciptakan hubungan yang harmonis, analisis
kebutuhan, mengembangkan strategi dan media, menilai dan terakhir adalah
merevisi. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel pembinaan
penilik di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung berada pada kategori
sangat tinggi.
Motivasi kerja pada peneilitian ini diukur melalui 3 indikator diantaranya
adalah motif kekuasaan, motif afiliasi dan motif berprestasi. Hasil analisis
deskriptif menunjukkan bahwa motivasi kerja guru PAUD di Kecamatan
Banjaran Kabupaten Bandung berada pada kategori sangat tinggi. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara pembinaan penilik terhadap kinerja mengajar guru PAUD di
Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Hal ini berarti bahwa semakin
baik pembinaan penilik maka kinerja mengajar guru akan semakin
meningkat. Dengan demikian pembinaan penilik, merupakan salah satu faktor
yang memberikan pengaruh terhadap kinerja mengajar guru. Hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara motivasi kerja terhadap kinerja mengajar guru PAUD di Kecamatan
Banjaran Kabupaten Bandung. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi
kerja maka kinerja mengajar guru akan semakin meningkat. Dengan
demikian, motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang memberikan
pengaruh terhadap kinerja mengajar guru.
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: Mendeskripsikan,
menganalisis dan membuat modelsecara lebih mendalam strategi
pemberdayaan guru oleh sekolah pada dimensi proses kebijakan teknis,
perencanaan pemberdayaan, pelaksanaan strategi, pengawasan dan dampak
dari strtaegi pemberdayaan guru dalam mencapai kualitas mutu sekolah di
SMAN 5 dan SMA Darul Hikam Kota Bandung
2. Subyek Penelitian
Guru di SMAN 5 dan SMADarul Hikam Kota Bandung
3. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif. Pendekatan kualitatif dipilih mengingat tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan menganalisis Efektifitas
Pengelolaan Pengembangan Profesionalitas Guru oleh Pemerintah Daerah.
Rancangan studi kasus lebih menekankan pada pengungkapan secara rinci
dan mendalam terhadap suatu subjek, peristiwa, atau kejadian tertentu, guna
memperoleh pengetahuan subjek, peristiwa, kejadian tersebut (Kothari, 2004).
4. Definisi Operasional dan Definisi Konseptual (variabel dependen)
Variabel dependen mengungkapkan bahwa kebijakan mutu merupakan
kegiatan awal yang dilakukan kepala SMA Negeri 5 Bandung dan SMA Darul
Hikam Bandung, MAN 1 Bandung dalam upaya mewujudkan pendidikan yang
bermutu, yaitu yang sesuai dengan kebutuhan serta harapan peserta didik untuk
melanjutkan studi ke PT Negeri/Swasta favorit maupun dunia kerja, hal ini
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Benson (et al., 1991) (dalam
Hessel, 2003, hlm. 81) persepsi manajer mengenai manajemen kualitas ideal
dan actual dengan instrument tentang delapan area kritikal manajemen kualitas,
yaitu peran kepemimpinan, kebijakan kualitas, training product service design,
manajemen kualitas pemasok, data kualitas dam pelaporan serta hubungan
karyawan.
Pada SMA Negeri 5 dan SMA Darul Hikam di Kota Bandung.
Di SMA Negeri 5 Kota Bandung kebutuhan perencanaan sumber daya
yang tersedia di sekolah dapat dipahami oleh semua guru-guru sebagai layanan
profesional terhadap siswa dan akan bedampak positif terhadap kepercayaan
dari pihak pemerintah maupun dari orang tua siswa terhadap institusi
pendidikan. Perencanaan yang diawali dengan kegiatan menganalisis
kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, seperti
tentang: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa, mensiasati kekurangan
fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, sehingga dapat diketahui berbagai
kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran.
melakukan rapat untuk membahas dan menetapkan program/rencana-rencana
kedepan tentang pengembangan sekolah berdasarkan visi dan misi yang sudah
ditetapkan.
Berbeda SMA Darul Hikam Bandung, didalam mendesain Program
Pengembangan SDM, dilakukan pembagian kerja antara sekolah dan
Perguruan dengan mempertimbangkan tupoksi masing-masing dan
ketersediaan anggara. Pembuatan program kegiatan pengembangan guru di
sekolah, lebih banyak sekolah. Biasanya kalau ada beberapa kegiatan yang
tidak bisa didanai oleh sekolah, itu dilaksanakan oleh perguruan. Seperti
kemarin pelatihan mind-mapping, kita panggil ahlinya, itu biayanya cukup
tinggi. Sekolah mungkin berat, karena tidak semua sekolah dapat dana dari
BOS, nanti sekolah yang memiliki dana lebih ikut nyumbang. Karena jika
semuanya dibiayai oleh perguruan berat. Pihak perguruan Darul Hikam
membuat desain program berdasar kan kebutuhan sekolah dan berdasar tingkat
besar-kecilnya anggaran.
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana kondisi deskripsi kinerja mengajar guru,
Kompensasi guru, Motivasi Kerja Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
serta seberapa besar pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah secara langsung
terhadap kinerja mengajar guru dan secara tidak langsung terhadap kinerja
mengajar guru melalui kompensasi guru dan motivasi kerja guru di SD Negeri
se-Kecamatan Ngamprah.
2. Subyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru pada sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 517 guru.
Pada penelitian ini, dikarenakan populasi penelitian sudah diketahui dan
datanya homogen, maka penarikan jumlah sampel menggunakan teknik
random sampling, sehingga didapatkan sampel penelitian berjumlah 221 guru.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
4. Definisi Operasional dan Definisi Konseptual (variabel dependen)
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan Ngamprah, memiliki kepemimpinan yang baik sehingga dapat
mempengaruhi tingkat kompensasi guru menjadi baik sebesar 97,2 %.
Kepemimpinan kepala sekolah tersebut baik karena kepala sekolah di Sekolah
Dasar Negei (SDN) Kecamatan Ngamprah telah memahami dan melaksanakan
fungsi kepemimpinannya sebagai manager dan juga administrator dengan baik
11. Kesimpulan
Pada Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu kinerja mengajar guru di
Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah termasuk dalam kategori tinggi.
Hal ini menggambarkan bahwa kinerja mengajar guru sudah sesuai dengan
peraturan tentang guru dan dosen mengenai hak dan kewajibannya sebagai
pendidik. Kompensasi yang diterima guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN)
Kecamatan Ngamprah termasuk kategori tinggi. Hal ini menggambarkan
bahwa kompensasi selain gaji yang diterima guru sudah bisa menjamin
kehidupan yang layak dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
guru.Motivasi Kerja guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah
termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi yang meliputi faktor motivasional dan faktor
pemeliharaan telah diterapkan dengan baik di Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan Ngamprah dan diterima baik oleh guru, sehingga menimbulkan
tingkat motivasi kerja guru yang baik. Kepemimpinan kepala sekolah di
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Ngamprah termasuk dalam kategori
baik. Hal ini ditunjukan dengan hasil dimensi kepemimpinan dalam penelitian
menunjukan kategori tinggi. Hal ini dikarenakan seluruh fungsi
kepemimpinan telah difahami dan diterapkan dengan baik oleh Kepala
Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngmprah.
Pada hasil pengolahan data, kepemimpinan kepala sekolah menunjukan
pengaruh yang kuat terhadap kompensasi guru di Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan Ngamprah serta memiliki pengaruh yang signifikan. Faktor yang
menyebabkan kuatnya pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap
kompensasi guru yaitu dikarenakan kepala sekolah di Kecamatan Ngamprah
telah memahami dan menerapkan fungsi kepemimpinan Kepala Sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah juga menunjukan pengaruh yang cukup kuat
terhadap motivasi kerja guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah
dengan pengaruh yang signifikan. Kuatnya pengaruh kepemimpinan Kepala
Sekolah terhadap motivasi kerja guru tersebut dipengaruhi oleh sikap Kepala
Sekolah Sebagai pemimpin yang menerapkan fungsi kepemimpinannya
sebagai motivator, yang selalu memberikan motivasi kepada guru sehingga
motivasi kerja guru semakin meningkat.Kompensasi guru cukup kuat
mengacu kepada beberapa aspek dan berpengaruh pada kinerja mengajar guru
di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah dengan pengaruh yang
signifikan. Kuatnya pengaruh tersebut dikarenakan karena sistem kompensasi
yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah sesuai
dengan kebutuhan dan kontribusi yang ditunjukan guru kepada sekolah,
Motivasi kerja guru cukup kuatberpengaruh pada kinerja mengajar guru di
Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Ngamprah dengan pengaruh yang
signifikan. Kuatnya pengaruh tersebut dikarenakanfaktor motivasional dan
faktor pemeliharaan motivasi telah diterapkan dengan baik di lingkungan
Sekolah Dasar Kecamatan Ngamprah. Kepemimpinan kepala sekolah
memiliki pengaruh yang kuat terhadap perubahan kinerja mengajar guru, baik
secara langsung, maupun berpengaruh secara tidak langsung melalui
kompensasi guru dan motivasi kerja guru dengan pengaruh yang signifikan.
Kuatnya pengaruh tersebut dikarenakan seluruh fungsi kepemimpinan Kepala
Sekolah telah diterapkan dengan baik.