Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fikry Ramdani Hermawan

NIM : 041030241

Tugas 3 Akuntansi Biaya

1. Jelaskan metode yang digunakan untuk menangani :


a. Penyusutan produk dalam proses
b. Produk rusak dalam sistem kos proses
c. Produk cacat dalam sistem kos proses

2. PT Karunia merupakan perusahaan pemanufakturan. Dalam proses produksi produk


utamanya, dihasilkan juga produk sampingan. Kos bersama total yang terjadi pada titik pisah
sebesar RP. 200.000.000. Setelah titik pisah, produk utama memiliki nilai pasar final sebesar
RP. 400.000.000 dan produk sampingan sebesar Rp. 20.000.000. Biaya administrasi dan
pemasaran untuk produk utama sebesar Rp. 5.000.000. Tidak ada sediaan akhir untuk
masing masing produk. Diminta :
a. Asumsikan bahwa metode pendapatan bersih digunakan untuk pengkosan produk
bersama dan diperlukan sebagai pendapatan lain. Biaya administrasi dan pemasaran
untuk produk sampingan adalah nol. Hitunglah besaran dari produk sampingan. Buatlah
laporan laba rugi.
a. Asumsikan bahwan manajemen biaya administrasi dan pemsaran sebesar Rp. 2.000.000
untuk produk sampingan dan masih mendapatkan laba sebesar 10% dari harga jual.
Dengan menggunakan metode nilai pasar, hitunglah besaran kos bersama total yang
akan dialokasi ke produk sampingan.

Jawab :

1. A) 1. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)


Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap dimana beban
penyusutan aktiva tetap per tahunnya sama hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap
tersebut. Metode ini termasuk yang paling sering dipakai. Untuk penerapan “Matching
Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva
yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk atau jasa
yang dihasilkan seperti bangunan dan peralatan kantor.

2. Metode Penyusutan Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)


Metode saldo menurun adalah metode penyusutan aktiva tetap ditentukan
berdasarkan persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang
bersangkutan. Metode menurun ganda disebut juga metode Double Declining.
Balance Methode, menurut metode ini maka penyusutan aktiva tetap ditentukan
berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang
bersangkutan.
Persentase penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif penyusutan metode
garis lurus. Rumus penyusutan aktiva tetap metode menurun ganda adalah
Penyusutan = {2 x (100% : umur ekonomis)} x Harga buku aktiva tetap.

3. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method)
Metode Jumlah Angka Tahun disebut juga sum of the years digit method, berdasarkan
metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun jumlahnya
semakin menurun. Rumus metode penyusutan aktiva tetap metode Jumlah angka
Tahun adalah sebagai berikut:
Penyusutan = Sisa Umur Penggunaan÷ Jumlah Angka Tahun × (harga perolehan nilai
residu)

4. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)


Metode satuan Jam Kerja atau disebut juga Service Hours Method, dengan metode ini,
beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Rumusnya adalah:
Beban Penyusutan per tahun = Jam kerja yang dapat dicapai × Tarif penyusutan tiap
jam
Tarif penyusutan per jam = Harga Perolehan-nilai residu ÷ jumlah total Jam Kerja
penggunaan aktiva tetap.

5. Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)


Metode satuan hasil produksi atau disebut Productive Output Method, Menurut
metode ini beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Beban Penyusutan per tahun = Jumlah satuan produk yang dihasilkan × Tarif
penyusutan per produk

B) 1. Teori Pengabaian (Theory of Neglect)


Dalam metode ini, produk rusak yang terjadi setelah departemen pertama diperlakukan
seperti produk rusak tersebut tidak pernah ada. kos produksi yang telah dinikmati oleh
produk rusak tersebut tidak dikeluarkan dari akun produk dalam proses. Jumlah unit
produk yang ditransfer masuk dari Departemen 1 hanya dianggap sejumlah produk
selesai dikurangi produk rusak.

2. Produk Rusak sebagai Bagian Terpisah Elemen Kos Produksi


Dalam metode ini, kos total yang telah diserap oleh produk rusak akan dipisahkan dari
elemen kos produksi. kos ini dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
Kos produk rusak total = (produk rusak x kos teransferan per unit) + (unit ekuivalen
produk rusak x kos unit ekuivalen)
C) 1. Produk Cacat Normal
Secara akuntansi, kos yang digunakan untuk memperbaiki produk cacat normal akan
dibebankan pada akun produk dalam proses departemen yang bersangkutan. Kos
tersebut baik berupa kos bahan baku maupun overheadpabrik.

2. Produk Cacat Abnormal


Jumlah produk cacat yang melebihi batas toleransi disebut sebagai produk cacat
abnormal. Kos perbaikan total produk cacat abnormal akan dibebankan pada rugi dari
produk cacat abnormal dan akan dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai kos periode
dan bukan kos produksi.

2. a. Penjualan (produk utama) Rp. 400.000.000


Kos produk terjual (kos bersama) Rp. 200.000.000
Laba Kotor Rp. 200.000.000
Biaya pemasaran & adm Rp. 5.000.000
Laba Operasional Rp. 195.000.000
Pendapat bersih produk sampingan Rp. 20.000.000
Laba Bersih Rp. 215.000.000

b. Kos produksi bersama total Rp. 400.000.000


(-) kos bersama teraplikasikan pada
Produk sampingan yang di produksi :
Estimasi Penjualan produk sampingan Rp. 20.000.000
(-) ekspetasi laba kotor produk sampingan Rp. 2.000.000 Rp. 18.000.000
(Rp.20.000.000 x 10%)
Kos produksi produk utama Rp. 182.000.000

Anda mungkin juga menyukai