Disusun Oleh :
Eka Winarsih
A. Pengertian
disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner
dan Suddarth,2002).
1.) Non obesitas
2.) Obesitas
hidotinik
B. Etiologi
yaitu:
a. Faktor genetik
b. Faktor imunologi
abnormal.
c. Faktor lingkungan
beta.
dan gangguan sekresi insulin pada diabetas melitus tipe II masih belum
diketahui. Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses
yaitu:
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
a. Infeksi
b. Nutrisi
pankreatitis.
c. Stres
d. Hormonal
C. Patofisiologi
satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1)
Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka
luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
D. Gambaran Klinis
terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan
4. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini
5. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol
pembentukan katarak.
F. Komplikasi
1. Akut
a. Hypoglikemia
b. Ketoasidosis
c. Diabetik
2. Kronik
nefropati diabetic.
c. Neuropati diabetic.
F. Penatalaksanaan
acut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia
diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik,
diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan
1. Perencanaan makan
gizi :
a. KH 60 –70 %
b. Protein 10 –15 %
c. Lemak 20 25 %
10% kg
hari:
2. Latihan jasmani
penyakit penyerta. Latihian yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki,
tahun)
3. Pengelolaan farmakologi
Golongansulfoniluresbekerjadengan cara:
Biguanid
Preparat yang ada dan aman adalah metformin. Obat ini dianjurkan
c) Insulinsensitizingagent
G. Pemeriksaan Penunjang
pada orang dewasa tidak hamil, pada sedikitnya dua kali pemeriksaan:
Bukan DM Belum Pasti DM DM
Kadar GD Sewaktu:
Kadar GD Puasa:
H. Penatalaksanaan Keperawatan
koma.
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.
4. Nutrisi
mual/muntah.
5. Neurosensori
6. Nyeri
7. Respirasi
8. Keamanan
9. Seksualitas
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kontuinitas jaringan
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan
Pemberian obat
Observasi
1. identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan
kontraindikasi obat
2. verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
3. periksa tanggal kadaluarsa obat
4. monitor efek terapeutik obat
5. monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi
obat
Doenges E, Marilynn, dkk. (2002). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta
:EGC.
NANDA.(2012-2014). PanduanDiagnosakeperawatan. Prima Medika