Salinitas adalah jumlah garam yang terkandung dalam satu kilogram air lat, dimana iodine dan bromine digantikan nilainya oleh klorin, semua karbonat diubah menjadi oksida dan semua bahan organic teroksidasi dengan semupurna. Salinitas merupakan salah satu parameter yang penting dilaut. Jika dipelajari bersamaan dengan temperature, akan diketahui densitas air laut. Nilai salinitas air laut secara vertical akan semakin besar dengan bertambahnya kedalaman sehingga dapat diketahui perubahan kedalaman lapisan tercampr dan holoklin, mendeterminasi lapisan tercampur (hangat dan dingin) dan juga untuk menduga terjadinya upwelling dan downwelling disuatu perairan. Factor yang mempengaruhi sebaran salinitas dilaut adalah penguapan, curah hujan dan pengaruh dari darat yaitu aliran sungai. Tingginya curah hujan dan masukkan aliran sungai menyebabkan salinitas perairan yang rendah, sedangkan bila penguapan tinggi menyebabkan salinitas perairan meningkat. Konsentrasi rata-rata garam-garam terlarut di lautan yaitu salinitas (S) kira-kira 3,5% berat. Hingga tahun 1980an, harga salinitas dinyatakan dalam bagian per seribu atau per mil dengan lambang ‰. Oleh karena itu salinitas rata-rata air laut = 35‰. Harga ini menjadi standar praktis untuk membagi dengan lambang sebab salinitas didefinisikan dalam perbandingan. Tabel 1. 2 di atas berisi 11 ion-ion utama yang menghasilkan 99,9% dari konstituten- konstituen terlarut dalam air laut. Lambang ‰ muncul dalam tabel tersebut hanya untuk mengingatkan bahwa pada prakteknya angka yang merepresentasikan konsentrasi dalam bagian per seribu (berat, bisa dalam gram per kg; gr kg-1 atau dalam gram per liter; gr L-1) sebab untuk banyak kepentingan dapat diasumsikan bahwa 1 L air laut beratnya 1 kg. Membandingkan tabel 1. 1 dan tabel 1. 2 Harga rata-rata aproksimasi komposisi unsur dalam batuan yang menghasilkan beberapa kontradiksi. Hal ni secara khusus bisa disebabkan oleh operasi siklus hidrologikal yang memberikan kebanyakan konstituen-konstituen terlarut dalam air laut. Namun demikian, sejak akhir 1970an oseanografer telah mengenali kontribusi lain yang penting kepada komposisi air laut yaitu sirkulasi hidrotermal pada lautan. 4. 1. Kekonstanan Komposisi Kekonstanan komosisi air laut berbeda dari suatu tempat lain- perbandingan/ rasio unsure-unsur utamanya tetap (konstan) . Kekonstanan komposisi air laut merupakan satu konsep yang penting dalam oseanografi. Untuk kebanyakan ion-ion utama dalam tabel 1. 2 di atas, beberapa generalisasi: Konsentrasi ion-ion utama terlarut dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya di lautan, tetapi perbandingan relatifnya tetap konstan secara virtual. Dengan kata lain, total salinitas dapat berubah, tetapi perbandingan konsentrasi dari tiap ion utama terhadap totalnya tetap konstan secara virtual, dan demikian juga dengan perbandingan konsentrasi masing-masing ion utama satu sama lain. Cara salinitas bervariasi di seluruh lautan secara keseluruhan tergantung pada kesetimbangan antara penguapan dan pengendapan dan tingkat percampuran antara air permukaan dan air kedalaman. Secara umum, perubahan salinitas tidak memberi efek pada perbandingan relatif dari ion-ion utama. Konsentrasinya berubah dalam perbandingan yang sama, misalnya, perbandingan ionik tetap konstan. Pengecualian untuk generalisasi ini secara relatif bervariasi kecil untuk perbandingan kalsium dan bikarbonat sebab keterlibatannya dalam proses-proses biologi.dimana perbandingan Ca2+ dan HCO3- terhadap total salinitas adalah kira- kira 0,5% dan 10 – 20% lebih besar di kedalaman dibanding di permukaan air.