Bahasa
Bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang dipakai oleh manusia untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Secara harafiah, bahasa diartikan sebagai sarana yang
dipakai oleh makhluk hidup untuk berkomunikasi da berinteraksi dengan makhluk lainnya.
Bahasa memang menjadi salah satu alat yang dipakai setiap orang dari berbagai belahan
dunia untuk bisa menyampaikan gagasannya kepada orang lain. Tak bisa dibayangkan
bagaimana kehidupan manusia jika tanpa bahasa. Dan bahasa berkembang secara berbeda-
beda di tiap negara.
Dari berbagai data sejarah, bahasa di dunia sangatlah banyak dan beragam.
Diperkirakan, ada sebanyak 6000-7000 bahasa yang ada di dunia. Bahasa mengacu pada
kemampuan kognitif yang bisa dipelajari dan juga digunakan untuk berkomunikasi satu
manusia dengan manusia lainnya secara kompleks. Ada penjelasan atas kumpulan aturan
yang membuat sebuah sistem dalam pengucapan yang muncul karena aturan-aturan
tertentu. Jadi, bahasa juga bergantung pada proses semiosis untuk dapat menghubungkan
isyarat dengan makna tertentu. Berikut ini macam-macam teori sejarah bahasa:
1. Teori Keberlanjutan: Teori ini menyatakan bahwa suatu teori dilandaskan kepada
gagasan yang mempercayai bahwa bahasa adalah komunikasi yang kompleks, dan tak
bisa dikatakan muncul begitu saja. Bahasa pastinya berkembang melalui sistem pra
linguistik yang juga menjadi awal dari para leluhur.
2. Lawan Teori keberlanjutan: Teori keberlanjutan juga menyatakan adanya gagasan
yang berlawanan, di mana bahasa dianggap sebagai sesuatu yang unik dan tidak dapat
dibandingkan dengan apapun, karena tidak ditemukan pada makhluk selain manusia.
Sehingga bahasa pastilah muncul secara tiba-tiba dan berkembang sampai peradaban
manusia hingga saat ini.
3. Bahasa sebagai bawaan lahir: Pengertian lain menyatakan bahwa bahasa lahir sebagai
sebuah bawaan yang sudah tersandi secara genetis. Dan bahasa muncul sebagai
sistem umum yang memiliki ikatan kultural, maka dari itu dapat dipelajari di daerah
tertentu.
c) Manfaat Bahasa
1. Bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi
Bahasa menjadi salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia lainnya. Setiap bahasa yang disampaikan pasti akan
memiliki makna dan juga hubungan antara satu konsep dengan objek yang
disebutkan. Dengan bahasalah, individu satu dengan lainnya dapat saling memberi
informasi, menerima informasi dan juga menanggapi sebuah informasi atau pesan.
Dengan bahasa pula manusia dapat melakukan komunikasi dua arah.
d) Struktur Bahasa
Pengertian bahasa tersusun atas sebuah struktur, yaitu wacana, paragraf, kalimat,
kata, fonem, dan juga morfem. Wacana adalah kesatuan tersistem yang diartikan sebagai
suatu komunikasi kebahasaan. Dan umumnya nampak sebagai pertukaran. Adapun
bentuknya disesuaikan dengan tujuan sosial. Lalu paragraf adalah kumpulan dari satu,
dua atau lebih kalimat yang tersusun dalam satu gagasan. Paragraf ini juga sering disebut
dengan alinea. Karena tersusun atas beberapa kalimat, maka paragraf juga memiliki
pokok pikiran tersendiri.
Lalu kalimat juga tersusun atas kumpulan kata-kata yang memiliki makna
tertentu. Kalimat terdiri atas klausa yang digunakan untuk menyusun dan juga
menuangkan gagasan tertentu. Kemudian kata adalah susunan huruf yang menjadi satu
kesatuan yang memiliki makna tertentu. Kata dijadikan sebagai unsur kebahasaan berupa
perasaan dan pemikiran tertentu. Lalu fonem adalah unsur bahasa yang paling kecil dan
juga sangat fungsional. Fonem digunakan untuk membedakan makna dari kata yang
disampaikan. Kemudian morfem adalah unsur terkecil dari bahasa. Bentuknya tidak
mengandung bagian-bagian yang mirip, baik dilihat dari bunyi maupun dari makna yang
terkandung.
e) Jenis-jenis Bahasa
B. Sastra
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan
berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang
imajinatif, cerminan kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui
media bahasa.Pengertian ini diperkuat oleh Sumardjo & Saini (1997: 3) yang berpendapat
bahwa Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang
membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
Sementara itu, meskipun suatu karya tulisan adalah fiksi, ia tetap dapat
mencerminkan kenyataan. Seperti pendapat Saryono (2009: 18) bahwa sastra mempunyai
kemampuan untuk merekam pengalaman yang empiris-natural maupun pengalaman yang
nonempiris-supernatural.
2. Terry Eagleton
Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu
dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan
diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat
bahasa (Eagleton, 2010: 4).
3. Atar Semi
Suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya)
adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medium (1988:
8 ).
4. Panuti Sudjiman
Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan
seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapanya (1990 : 68).
5. Ahmad Badrun
Menurut Ahmad Badrun, Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan
bahasa dan simbol-simbol lain sebagai alat untuk menciptakan sesuatu yang bersifat
imajinatif (1983: 16).
1. Sastra Imajinatif
Sastra imajinatif terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu Puisi dan Prosa
a. Puisi
Puisi adalah bentuk tulisan bebas yang merupakan ekspresi dan gagasan
Penulisnya dalam bentuk bait-bait yang diolah sedemikian rupa untuk
menghasilkan tulisan estetis yang dapat menggugah dan memberikan pesan
secara tidak langsung melalui berbagai gaya bahasa.Puisi memiliki jenis yang
beranekaragam seperti puisi: epik, lirik, dramatik, dan masih banyak lagi
b. Prosa
Prosa adalah tulisan berupa cerita atau kisah berplot dalam rangkaian
berbagai peristiwa yang dihasilkan dari imajinasi, cerminan kenyataan dan
atau dari data dan informasi sesungguhnya berdasarkan fakta ilmiah.
1. Novel.
2. Novelet.
Jumlah halaman dan durasi ceritanya lebih pendek dari novel
namun tetap jauh lebih panjang dari Cerpen, sekitar 60-150
halaman.
Drama adalah kisah yang menggunakan dialog sebagai bahan utama untuk
menyampaikan cerita dan berbagai rangkaian peristiwa yang ada dalam suatu
cerita. Drama dibuat dalam bentuk naskah untuk kemudian dilakonkan dalam
pementasan Seni Teater atau diekranisasi (transformasi) menjadi Film.
Drama dibagi menjadi dua jenis, yaitu Drama Prosa dan Drama Puisi.
Selanjutnya dapat dikategorisasikan lagi menjadi: komedi, tragedi, melodrama,
tragedi-komedi.
3. Sastra Non-Imajinatif
Sastra non-imajinatif adalah karya yang tidak berasal dari khayalan semata
dan didasarkan pada data-data real yang ilmiah. Karya tulis jenis ini mengambil
informasi dari sumber terpercaya, lalu mengemasnya dalam tulisan estetis agar
lebih menarik dan menggugah pembacanya.
d) Fungsi Sastra
Sastra memiliki fungsi yang beragam dalam kehidupan manusia. Amir (2010)
mengungkapkan bahwa beberapa fungsi sastra, yaitu fungsi hiburan, pendidikan,
keindahan, moral, dan religius. Karya ini tidak hanya memberikan perasaan senang
kepada pembaca, namun memberikan pendidikan juga melalui nilai-nilai ekstrinsik yang
terkandung di dalamnya.
i. Hiburan (reaktif)
Karya sastra dapat menghibur pembacanya. Menimbulkan tawa dalam cerita yang
kocak, memberikan hiburan intelegen dengan melalui kandungan wawasan
barunya, membangkitkan sensitifitas kemanusiaan melalui kisah tragedi,
menginspirasi dari kisah seseorang, dsb.
v. Sejarah
Sejarah sudah terlalu sering ditunggangi oleh kepentingan dari pihak yang
diunggulkan pada masanya. Sehingga sejarah dapat menjadi sangat tidak objektif
dan memihak. Sastra dapat menjadi saksi bisu sekaligus pengomentar terhadap
peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar Penulisnya.
C. Kebudayaan
Dari catatan Supartono, 1992, terdapat 170 definisi kebudayaan. Catatan terakhir Rafael
Raga Manan ada 300 buah, beberapa diantaranya :
b) Fungsi Kebudayaan
Mendasari, mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai-nilai hidup untuk dapat
bertahan, menggerakkan serta membawa masyarakat kepada taraf hidup tertentu :
2. Ciri kebudayaan
a. Bersifat menyeluruh
b. Berkembang dalam ruang / bidang geografis tertentu
c. Berpusat pada perwujudan nilai-nilai tertentu
e) Sifat Kebudayaan
a. Beraneka ragam
b. Diteruskan dan diajarkan
c. Dapat dijabarkan :
1. Biologi
2. Psikologi
3. Sosiologi : manusia sebagai pembentuk kebudayaan
d. Berstruktur terbagi atas item-item
e. Mempunyai nilai
f. Statis dan dinamis
g. Terbagi pada bidang dan aspek
“Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian
tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan”.
Jadi, kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan. Istilah ini meliputi cara-cara
berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang
khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
g) Proses Kebudayaan
Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih
bermakna untuk kemanusiaan. Proses tersebut diantaranya:
Ibeng, Parta. 2020. Pengertian Bahasa, Fungsi, Manfaat Menurut Para Ahli.
https://pendidikan.co.id/pengertian-bahasa-fungsi-manfaat-menurut-para-ahli/ (diakses pada
tanggal 11 Oktober 2020)
Esten, Mursal. (1978). Kesusastraan (Pengantar, Teori, dan Sejarah). Bandung: Angkasa.
Eagleton, Terry. (2010). Teori Sastra: Sebuah Pengantar Komprehensif. (Edisi Terjemahan
Harfiah Widyawati dan Evy Setyarini). Yogyakarta: Jalasutra. (Tautan Informasi Buku).
Semi, Atar. (1988). Kritik Sastra. Bandung : Angkasa.
Badrun, Ahmad. (1983). Pengantar Ilmu Sastra. Surabaya: Usaha Nasional.
Sudjiman, Panuti. (1990). Kamus Istilah Sastra. Jakarta: UI Press.
Sumardjo, Jakob, dan Saini K.M. (1997). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Saryono. (2009). Pengantar Apresiasi Sastra. Malang: Universitas Negeri.
Kristanto, Veryan. 2011. Chinese Culture Centre di Yogyakarta. http://e-
journal.uajy.ac.id/1601/6/5TA12254.pdf (diakses pada tanggal 9 Oktober 2020)