FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SEPTEMBER/2020 Di era revolusi industri 4.0 ini persaingan dan tekanan hidup akan semakin berat, semakin banyak orang yang memerlukan pekerjaan dan terjadilah banyak persaingan yang jika tidak didasari oleh nilai-nilai islam maka akan terjadi persaingan yang tidak sehat. Oleh karna itu pada masa seperti ini, yang mana pekerjaan mulai sulit ditemukan dan lapangan pekerjaan mulai berkurang karna terdampak pandemi COVID-19 diperlukan keahlian yang akan sangat bermanfaat untuk bertahan dibawah tekanan seperti ini. Basic of Life Skill merupakan jawaban dari kebutuhan diatas yang mana sangat bermanfaat untuk bertahan hidup dimasa seperti ini. Kemudian para tenaga kesehatan juga harus mempunyai keterampilan Basic of Life Skill agar para pasien bisa tetap nyaman ketika dirawat olehnya.
Pengertian Life Skill telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Muhaimin
berpendapat bahwa Life Skill adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau hidup dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Lalu apa itu Basic of Life Skill? Basic of Life Skill adalah hal yang mendasari kecakapan yang dimiliki oleh seseorang agar bisa tetap bertahan dibawah tekanan yang ada, serta dapat dan mampu dalam mengatasi masalah yang ia hadapi. Basic of Life Skill ini harus dimiliki oleh setiap mahasiswa dan bahkan mungkin semua orang, selain dampak positif yang akan didapatkan diatas, Basic of Life Skill juga berguna agar yang memiliki skill ini bisa beradaptasi terhadap lingkungan sekitar yang baru mereka temui (Kudus, 2017). Ruang lingkup life skill meliputi aspek kemampuan, aspek keterampilan, dan aspek kesanggupan. Aspek keterampilan mencakup dalam kecakapan dalam bertindak. Kemudian aspek kemampuan dan kesanggupan mencakup dalam kecakapan berpikir. Kecakapan bertindak meliputi a. Pesan verbal, b. Pesan suara, c. Pesan melalui sentuhan, d. Pesan melalui gerak tubuh, dan e. Pesan melalui tindakan. Sedangkan kecakapan berpikir merupakan kecakapan yang menggunakan pikiran atau rasio secara optimal. Kecakapan berpikir mencakup antara lain menggali infromasi dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan secara cerdas serta kecakapan memecahkan masalah secara bijaksana dan kreatif. Kecakapan dalam menemukan informasi memerlukan kecakapan dasar, yaitu membaca, menghitung dan melakukan observasi (Arifin, 2011). Tenaga kesehatan dituntut untuk mempunyai kecakapan dalam bertindak dan bahkan dituntut dalam semua aspek life skill ketika masa perkuliahan yang dulunya ia tempuh untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas dimasa depan nantinya. Ketika seorang tenaga kesehatan misalnya seorang perawat ingin mendirikan balai pengobatan maka harus ada dokter penanggung jawab dan seorang apoteker untuk menyuplai obat-obatan yang dibutuhkan. Ini merupakan kegiatan yang sangat harmonis dimana seseorang yang ahli di bidangnya masing- masing bekerja sama dalam satu tujuan yang akan menutupi kekurangannya masing-masing. Inilah pentingnya akan kolaborasi antar tenaga kesehatan, salah satu manfaatnya adalah menjalin hubungan yang baik antar tenaga kesehatan (Wahyudi, 2013). Kolaborasi antar tenaga kesehatan adalah bekerja sama dengan memerankan perannya masing-masing dibidang kesehatan yang mempunyai satu tujuan yang sama, yakni dengan tujuan mencapai keselamatan atau kesembuhan pasien. Dengan adanya kolaborasi antar tenaga kesehatan maka ketika sebuah permasalahan muncul, akan muncul berbagai macam perspektif dengan alasan- alasan yang kuat di dalam pribadi tenaga kesehatan. Sehingga muncullah pertukaran ide atau pandangan yang nantinya akan disimpulkan secara bersama- sama. Contoh kolaborasi antar tenaga kesehatan ditingkat primer atau strata 1 adalah PUSKESMAS yang terdiri atas dokter umum, dokter gigi, perawat, dan bidan. Pada masa pandemi seperti ini para tenaga kesehatan semakin bertambah bebannya. Bertambahnya pasien pandemi bahkan protokol yang mereka lalui semakin ketat dan banyak berubah dari sebelum-sebelumnya akan menjadi tantangan dan sekaligus cobaan untuk tenaga kesehatan. Kolaborasi tenaga kesehatan sangatlah penting dimasa pandemi seperti ini akan tetapi, salah satu tantangan utamanya adalah belum dikatakan optimal suatau kolaborasi antar tenaga kesehatan jika salah satu diantara mereka belum bekerja secara optimal. Selain tantangan itu, tantangan berupa komunikasi yang baik, terarah, dan efektif, merupakan tantangan yang harus bisa dilalui oleh setiap anggota kolaborasi (Titania, 2015). Elemen dalam kolaborasi efektif meliputi saling menghargai, komunikasi, assertive, tanggung jawab, kerjasama, dan otonomi. Hal-hal tersebut merupakan tantangan untuk tenaga kesehatan ketika akan melakukan kolaborasi. Melalui kolaborasi efektif perawat-dokter dalam tim, adanya pengetahuan dan skill atau keahlian dari dokter dan perawat akan saling melengkapi. Namun, ketika kolaborasi efektif terhambat dan tidak optimal maka akan menimbulkan kerugian dan bahaya, bahkan dapat mengancam jiwa pasien. Hambatan dalam kolaborasi dapat menjadi penyebab utama terjadinya medical eror, nursing eror atau kejadian yang tidak diharapkan lainnya (Titania, 2015). Contoh implementasi Basic of Life Skill dalam tenaga kesehatan adalah kecakapan komunikasi, kecakapan dalam berpikir, yang harus dimiliki oleh semua tenaga medis. Hal tersebut sangatlah penting, contoh implementasi kecakapan komunikasi adalah ketika seorang dokter ingin mengetahui apa yang sedang dikeluhkan dan diderita oleh si pasien, maka seorang dokter harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada pasien. Jika seorang dokter tidak mempunyai kecakapan yang baik maka akan terjadi suatau kesalahan, entah salah dalam memberikan resep, salah memberikan diagnosa atau yang lainnya. Contoh yang kedua adalah ketika ada kolaborasi di PUSKESMAS maka setiap dari anggota tim harus mampu menggali informasi, menemukan informasi, mengolah informasi dan mengambil keputusan. Mahasiswa dan bahkan semua orang yang seharusnya secara sadar mengetahui betapa pentingnya Basic of Life Skill, yang mana hal tersebut merupakan suatu nilai yang dapat mereka kejar dan kembangkan demi kehidupannya masing-masing. Basic of Life Skill juga akan membuat seseorang mudah dalam menghadapi tantangan yang akan mereka hadapi, serta membuat mereka lebih di hormati dan disegani oleh rekan-rekan nantinya. Oleh karna itu, ini merupakan modal utama untuk semua orang dan tenaga kesehatan khususnya untuk lebih bisa bertahan hidup dan menjadi tenaga kesehatan yang sangat berkualitas. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hermawan, Wahyudi. 2013. Memotivasi Diri dan Bergerak Menjadi Perawat Pengusaha. Sukabumi:The Leadership Center Of Nursing Kudus, STAIN. 2017. Pengertian Life skill. Di peroleh pada tanggal 7 September 2020 pukul 13:00, dari http://eprints.stainkudus.ac.id/1639/5/05.%20BAB%20II.pdf Titania. 2015. Pentingnya Kolaborasi antar Tenaga Kesehatan dalam Menerapkan Keselamatan Pasien. Di peroleh pada tanggal 7 September 2020 pukul 14.02, dari https://osf.io/9ebtq/download/? format=pdf