Anda di halaman 1dari 14

Nama : Azka Nurfadilah

NIM : 11201040000022
Nama Lengkap : Azka Nurfadilah

Kelompok : VII

TTL : Bogor, 6 Mei 2002

Alamat : Desa Ciangsana Kab. Bogor Jln. Dewa

No. Ponsel : +6288210274267

ID/ Sosial Media : @azka_nurfadila


No. Penugasan Sign

1. Implementasi Keperawatan
Islami

2. Nurse Entepreneur di Era


Milenial

3. Mind Maping
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN ISLAM
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Penugasan Pengenalan Budaya dan Akademik
Kemahasiswaan

Disusun Oleh:

Azka Nurfadilah

Kelompok 7

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2020
Kesehatan merupakan hal yang sangat mahal dan bahkan sulit untuk dinilai
berapa harganya. Kesehatan juga merupakan kebutuhan dari setiap individu yang
tidak ada habisnya. Islam memandang, bahwa kesehatan merupakan nikmat dan
karunia dari Allah SWT. yang wajib disyukuri. Disamping itu sehat juga adalah
obsesi setiap insan berakal; tak seorang manusia pun yang tidak ingin selalu sehat,
agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik . (UNUSA, 2015)

Walaupun sehat adalah kebutuhan sekaligus nikmat yang paling dibutuhkan


setiap manusia, namun kebanyakan manusia banyak melupakan nikmat ini sesuai
sabda Rasullah SAW. Berikut : “Ada dua nikmat yang banyak dilupakan manusia,
yaitu nikmat sehat dan peluang kesempatan” (HR. Imam Bukhari). (Wiwit, 2015.)

Salah satu profesi yang biasa berkecimpung dalam dunia kesehatan adalah
perawat. Perawat mempunyai tugas yang sangat mulia, karena perawat mampu
merawat pasien dengan sabar, ikhlas, dan niat karena Allah SWT. apalagi dimasa
pandemi seperti ini, tenaga medis, salah satunya perawat sangatlah berperan penting
di garda terdepan untuk membantu pemulihan pasein.

Dengan demikian, kita butuh orang yang berperan penting dalam


meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, dan memulihkan kesehatan, baik
individu itu sendiri atau memerlukan bantuan tenaga medis. Perawat merupakan salah
satu tenaga medis yang dapat melakukan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan, atau disebut juga
implementasi keperawatan. (Dinarti dan Yuli, 2017)

Implementasi keperawatan islam adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan tanpa keluar dari koridor syar’i dan aturan dalam agama islam serta
menerapkan nilai-nilai islam didalamnya. (Dinarti dan Yuli, 2017)
Tujuan dari pelaksanaan/implementasi adalah membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Melaksanakan
hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di evaluasi untuk mengetahui
kondisi kesehatan pasien dalam periode yang singkat, untuk mempertahankan daya
tahan tubuh, untuk mencegah komplikasi, untuk menemukan perubahan sistem tubuh,
untuk memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien, dan untuk mengimplementasi
pesan dokter. Kemudian, tujuan dari pelaksanaan implementasi keperawatan islam
adalah melaksanakan praktik keperawatan tanpa meninggalkan aspek-aspek islami
serta memenuhi kebutuhan pasien baik kebutuhan jasmani maupun rohani. (Khofifah,
2015)

Keperawatan juga tidak lepas dari kontak langsung dengan pasien baik
menyentuh ataupun mengamati, yang mana hal tersebut terdapat batas-batasan yang
harus kita ketahui ketika melaksanakan tugas sebagai perawat. Dalam islam laki-laki
dan perempuan tidak boleh melakukan kontak secara berlebihan tanpa alasan syari’i
bahkan bersentuhan mempunyai konsekuensi yang amatlah berat sesuai hadits berikut
َّ ‫ُط َعنَ فِي َرأْ ِس َر ُج ٍل ِب ِم ْخيَطٍ ِم ْن َحدِي ٍد َخي ٌْر لَهُ ِم ْن أَ ْن يَ َم‬
ُ‫س ْام َرأَة ً ال ت َِح ُّل لَه‬ ْ ‫أل َ ْن ي‬

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya
daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam
Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). (Abdullah,
2015)
Dari hadits diatas disebutkan bahwa ditusuk dengan jarum lebih baik daripada
menyentuh yang tidak halal baginya, sehingga alangkah baiknya ketika ada seorang
pasien yang ingin ditangani perawat dan tidak terlalu mendesak yang jika terlambat
dapat menghilangkan nyawa pasien, tidak ditangani oleh dokter atau perawat yang
berlawan jenis. Laki-laki alangkah baiknya agar ditangani oleh perawat laki-laki
begitupun wanita. Kemudian bagaimana jika dalam keadaan darurat yang apabila
seseorang bisa meninggal ketika tidak segera mendapat bantuan medis, dalam
keadaan seperti ini sebaiknya perawat didampingi oleh kerabat/saudara/yang
memiliki hubungan darah dengan pasien agar terhindar dari fitnah. (Abdullah, 2015)
Implementasi (pelaksanaan) yang baik tidak hanya mencerminkan kualitas
perawatan tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim
perawatan dalam memberikan perawatan. Dengan mengetahui pedoman pada tahapan
implementasi diharapkan dapat membantu para perawat dalam melakukan tahap
implementasi dengan baik dan benar dengan data-data yang aktual sesuai dengan
aturan implementasi yang berlaku tanpa meninggalkan aturan-aturan agama islam,
menerapkan nilai-nilai islami dan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2015. Larangan Menyentuh Wanita yang Bukan Mahram.Diperoleh pada


tanggal 1 September 2020 Pukul 13:55, dari https://muslim.or.id/27058-
larangan-menyentuh-wanita-yang-bukan-mahram.html#fnref-27058-21

Dinarti dan Yuli. 2017.Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : PUSDIK SDM


Kesehatan

Khofifah. 2015. Pedoman dalam Implementasi Keperawatan. Diperoleh pada tanggal


1 September 2020 pukul 13:50, dari
https://osf.io/nckbj/download/?format=pdf#:~:text=Beberapa%20tujuan%20
Implementasi%20Keperawatan%20adalah,Menemukan%20perubahan%20s
ystem%20tubuh%205.

UNUSA. 2015. Konsep Kesehatan dalam Islam. Diperoleh pada 1 September 2020
Pukul 13:01, dari https://library.unusa.ac.id/2015/02/26/pentingnya-
menjaga-kesehatan-menurut-islam/

Wiwit. 2015. Dua Nikmat yang Banyak Dilalaikan. Diperoleh pada tanggal 1
September 2020 pukul13:10, dari https://muslimah.or.id/7233-2-nikmat-
yang-banyak-dilalaikan.html
NURSE ENTREPRENEUR DI ERA MILENIAL
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Penugasan Pengenalan Budaya dan Akademik
Kemahasiswaan

Disusun Oleh:

Azka Nurfadilah

Kelompok 7

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2020
Wirausahawan adalah orang yang mau mengambil resiko dengan peluang
yang ada untuk menuju kesejahteraan yang lebih baik. Langkah utama dalam
wirausaha adalah mempraktekkan apa yang kita impikan dan yang ingin kita capai
melalui tahap-tahap yang begitu kecil. Untuk menjadi orang sukses kita juga harus
mempunyai mimpi yang besar, kemudian diwujudkan dengan langkah-langkah kecil
secara istiqamah. (Alma, 2013)

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tingi keperawatan, baik
di dalam maupun di luar negeri yang diakui pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan kepada individu, kelompok, atau
masyarakat dalam keadaan sehat maupun sakit. Pada saat ini, seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk maka kebutuhan akan pelayanan kesehatan atau
tenaga kesehatan semakin meningkat juga, apalagi dimasa pandemi seperti ini tidak
sedikit tenaga kesehatan yang gugur dalam menangani pasien COVID-19.
(Kementrian Kesehatan RI, 2017)

Di era milenial ini ada hal yang besar yang seharusnya tidak diabaikan oleh
seorang perawat dalah betapa besarnya peluang bagi seorang perawat untuk menjadi
seorang wirausahawan atau entrepreneur. Tidak sedikit orang yang memandang
perawat sebelah mata, yang mana mereka mempunyai pandangan bahwa perawat
hanya dapat bekerja sebagai pemberi asuhan keperawatan dirumah sakit ataupun
institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan yang tentunya identik dengan
gaji bulanan atau menunggu gaji bulanan. Ketika minatnya seorang perawat untuk
dapat berwirausaha dan terlepas dari zona nyaman yang hanya mengandalkan gaji
bulanan yang mereka merasa bahwa gajinya itu tidak sebanding dengan pelayanan
yang ia berikan, dapat merubah Perspektif para perawat dan umumnya untuk seluruh
rakyat Indonesia. (Hermawan, 2017)
Peran dan fungsi perawat apabila dipahami dan dilaksanakan dengan baik
sebenarnya akan berbanding lurus dengan meningkatnya peluang seorang perawat
menjadi seorang wirausahawan. Seorang perawat pun dapat menjadi wirausaha tanpa
harus mengabaikan kewajibannya sebagai perawat. Nursepreneur ialah seorang yang
mampu melihat peluang secara positif dan penuh keberanian serta mampu dan mau
memulai dari hal yang terkecil. Dengan luasnya dimensi pelayanan keperawatan,
seharusnya dapat dijadikan sebagai peluang oleh para perawat dalam membangun
budaya berwirausaha, baik berupa barang atau jasa. (Hermawan, 2017)

Di era milenial ini pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat
semakin luas lagi apalagi sekarang masyarakat mulai sadar tentang pentingnya
kesehatan. Pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing
Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage, baby spa dan refleksi,
meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai
pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas
ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya.. (Maryati, 2018).
Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang
pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya
pelatihan baby siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak di rumah atau perawat
yang akan mendampingi klien saat ibadah haji. (Hermawan, 2017)
Di era revolusi industri 4.0 ini seharusnya para perawat dan masyarakat sudah
terbuka pikirannya bahwa perawat juga bisa menjadi pengusaha dikarnakan dimensi
pelayanan keperawatan yang begitu sangat luas. Dan diharapkan untuk para
mahasiswa keperawatan mempunyai keberanian dan kemauan untuk menjadi
mahasiswa pengusaha serta dapat memulai dunia usahanya dan terus berpikir positif,
sehingga perasaan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan perawat tidak
sebanding dengan gaji akan terkikis atau bahkan hilang, dikarnakan mahasiswa
perawat sudah mengetahui peluang-peluang besar yang dapat membuat hidupnya
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Hermawan, Wahyudi. 2013.Memotivasi Diri dan Bergerak Menjadi Perawat


Pengusaha. Sukabumi: The Leadership Center Of Nursing.

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Situasi Tenaga Keperawatan Indonesia. Jakarta:


Kementrian Kesehatan RI.

Maryati, S. 2018. Peningkatan Motivasi Wirausaha Melalui Pelatihan


Kewirausahaan Bagi Tenaga Kesehatan. Diperoleh pada 2 September
2020 Pukul 08:01, dari
http://journal2.um.ac.id/index.php/pedagogi/article/download/3326/3421

Anda mungkin juga menyukai