0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan infeksi luka infus dengan melakukan aseptik, perawatan infus, dan penggantian set infus.
2) Instrumen PIVAS digunakan untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan status situs infus perifer.
3) Faktor penyebab infeksi luka infus antara lain usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan infeksi luka infus dengan melakukan aseptik, perawatan infus, dan penggantian set infus.
2) Instrumen PIVAS digunakan untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan status situs infus perifer.
3) Faktor penyebab infeksi luka infus antara lain usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan infeksi luka infus dengan melakukan aseptik, perawatan infus, dan penggantian set infus.
2) Instrumen PIVAS digunakan untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan status situs infus perifer.
3) Faktor penyebab infeksi luka infus antara lain usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan lingkungan.
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Penugasan Discovery Learning 2 Modul
Fundamental Of Nursing (FON) 3 Dosen Pengampu : Ns. Waras Budi Utomo, S. Kep., MKM
Disusun Oleh: Adella Putri Mulida 11201040000066 PSIK B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA OKTOBER 2021 Mengidentifikasi Infeksi Luka Infus
1. Infeksi Luka Infus Sebagai Mutu Layanan
Kinerja adalah merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Kinerja organisasi juga ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu indikator yang dipakai untuk menilai kinerja rumah sakit adalah infeksi nosokomial, yang adalah merupakan indikator mutu pelayanan rumah sakit. Faktor perencanaan dari variabel Peran Manajemen Keperawatan berpengaruh terhadap Kinerja Mutu Pelayanan dengan indikator flebitis. Menurut WHO (2002), yang termasuk infeksi nosokomial adalah infeksi saluran kemih, infeksi luka operasi, pneumonia nosokomial, bakteremia nosokomial serta infeksi nosokomial lainnya. Kejadian infeksi nosokomial berkisar dari terendah 1% di beberapa negara Eropa dan Amerika hingga 40% di beberapa tempat di Asia, Amerika Latin dan Sub Sahara (Lynch dkk, 1997). 2. Patofisiologi Infeksi Luka Infus Suatu bagian didalam tubuh, dimana bakteria harus menempel atau melekat pada sel inang biasanya adalah sel epitel. Setelah bakteri memiliki kedudukan yang tetap untuk menginfeksi, mereka mulai memperbanyak diri dan menyebar secara langsung melalui jaringan atau limfatik ke aliran darah. Infeksi ini dapat sementara atau menetap. Bakterimia memberi kesempatan untuk menyebar kedalam tubuh serta mencapai jaringan yang cocok untuk memperbanyak diri (Geo F Brooks dkk,2005). Proses infeksi pada dasarnya terdiri dari : a. Melekatnya bakteri pada sel epitel Sekali bakteri masuk kedalam tubuh inang, maka bakteri ini akan melekat pada sel jaringan permukaan (epitel). Bila mereka tidak bisa melekat, maka bakteri tersebut akan disapu keluar bulu getar yang ada pada lapisan mukosa. Bakteri dan sel inang masing-masing mempunyai molekul permukaan yang bisa berinteraksi secara spesifik satu dengan yang lainnya. Misalnya sebagian besar bakteri mempunyai pili, yaitu satu jonjot mirip rambut yang menonjol dari permukaan sel bakteri yang membantu bakteri melekat pada permukaan sel inang. b. Multiplikasi bakteri Untuk sampai pada tahap ini dan lanjut ketahapan selanjutnya dari proses infeksi maka bakteri harus bisa mempertahankan diri dari semua hal-hal yang dapat menghancurkannya, misalnya lisosim yang terdapat pada permukaan epitel, antibiotik, atau sel-sel atau bahan-bahan lain yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh yang non-spesifik atau antibodi. Untuk hal ini bakteri dilengkapi dengan kapsul, dan juga bakteri bisa menghasilkan enzim yang dapat menyebabkan zat-zat yang bakterisid sehingga kehilangan fungsinya. c. Penyebaran bakteri Setelah bakteri menetap pada lokasi pertama dari infeksi, mereka segera berkembang biak dan mulai menyebar langsung melalui jaringan atau lewat sistim limfatik ke aliran darah. Bisa terjadi infeksi darah (bakterimia) yang bisa bersifat sementara (transient) atau menetap. Dengan terjadinya bakterimia ini, bakteri bisa menyebar luas dalam tubuh dan memungkinkan mereka masuk ke jaringan utamanya yang cocok untuk bermultiplikasi. d. Dihasilkannya hasil-hasil metabolisme yang mengganggu kesehatan tuan rumah yaitu toksin dan enzim. Sebagian besar bakteri menghasilkan dan mengeluarkan enzim, yang berperan sangat penting dalam berbagai macam mekanisme patogenesis penyakit infeksi. Toksin yang dihasilkan bakteri menyebabkan bermacam-macam kelainan dan pengaruh bagi tubuh manusia (Nasrum Massi, 2008) 3. Faktor-Faktor Penyebab Luka Infus Infeksi sering terjadi pada pasien beresiko tinggi yaitu pasien dengan karakteristik usia tua, berbaring lama, penggunaan obat imunosupresan dan steroid, daya tahan tubuh turun pada luka bakar, pada pasien yang dilakukan prosedur infasive, infus lama. Faktor lainnya : 1) Faktor endogen - Umur/Usia - Jenis kelamin - Penyakit penyerta - Daya tahan tubuh dan kondisi-kondisi lokal. 2) Faktor eksogen - Lama penderita dirawat - Kelompok yang merawat - Alat medis - Lingkungan 4. Pencegahan Infeksi Luka Infus - Cuci tangan - Aseptik - Dressing (perawatan infus) Tindakan yang dilakukan dengan mengganti balutan/plester pada area insersi. Aseptik dressing/perawatan infus adalah perawatan pada tempat pemasangan infus terhadap pasien yang terpasang infus. Frekuensi penggantian balutan ditentukan oleh kondisi kulit klien yang terpasang infus. Dressing dipantau untuk memastikan agar tetap kering, tertutup dan utuh. Dressing yang utuh berarti pinggir-pinggirnya rapat ke kulit. Jika dressing lembab atau integritasnya tidak baik maka harus segera diganti. Sekarang ada dressing transparan dan memiliki keuntungan cepat mendeteksi tanda dini phlebitis dan infiltrasi (terjadi kebocoran cairan atau obat yang masuk ke jaringan yang dapat menyebabkan pembengkakan) (Otsuka, 2010). - Penggatian set infus 5. Instrumen PIVAS PIVAS (Peripheral intravenous assessment score) merupakan alat yang divalidasi untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan status dari situs PIVC. Instrument PIVAS terdiri dari : 1. Look Amati situs PIVC untuk eritema, pembengkakan atau eksudat. Apakah balutannya utuh, bersih dan kering? 2. Listen Bertanya kepada pasien atau menggunakan petunjuk visual. Apakah ada nyeri atau nyeri tekan pada infus/palpasi atau gerakan? 3. Feel Palpasi melalui dressing utuh. apakah ada panas atau pengerasan ? DAFTAR PUSTAKA Atihuta, Jeles A.,dkk. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Mutu Pelayanan Di Rsud Dr M.Haulussy Ambon. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/83b0d1b8cfb105006c9e408f349087e2.pdf Fitria.,dkk. 2008. Tindakan Pencegahan Plebitis Terhadap Pasien yang Terpasang Infus di RSU Mokopido Tolitoli. JIK VOL.03/No.02/Mei/2008 Government of Western Australia Department of Health .2017. Insertion and Management of Peripheral Intravenous Cannulae in Western Australian Healthcare Facilities Policy. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2021 pukul 15.40 WIB https://ww2.health.wa.gov.au/~/media/Files/Corporate/Policy %20Frameworks/Public%20Health/Policy/Insertion%20and%20Management %20of%20Peripheral%20Intravenous%20Cannulae/MP38-Insertion-and- Management-of Peripheral-Intravenous-Cannulae.pdf#:~:text=%EF %82%B7%20%20All%20PIVC%20are%20to%20have%20a,to%20be %20documented%20in%20the%20patient%E2%80%99s%20medical %20record Jannah, Ika N.,dkk. 2016. Prevalensi Phlebitis pada Pasien Rawat Inap Dengan Infus di RSUD Tugurejo Semarang. E-Journal volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN:2356-3346) Lestari, Rini. 2011. Hospital Infection Di Ruang Perawatan Bedah Rsud Tenriawaru Kelas B Kabupaten Bone. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4055/1/skripsi %20Rini%20Ayu%20Lestari.pdf