Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN MEMBERIKAN

DUKUNGAN TERHADAP KESEHATAN MENTAL PEREMPUAN

Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi Kehamilan

Dosen pengampu : Basaria, S.Tr.Keb

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Asmarany Fauzan Achmadi

NPM : 201560411037

Risma Sulistia

NPM : 201560411029

Santi Nur Hajidzah

NPM : 201560411030

Sintiya Amilia lorensyah

NPM : 201560411031

Siti Indriyani

NPM : 201560411032

Syifa Fauzia Zurahra

NPM : 201560411033

Tara Amelia Fajahra

NPM : 201560411034
Yuri Zuliani

NPM : 201560411035

Zahra Firly Salsabyla

NPM : 201560411036

STIKES MEDISTRA INDONESIA

S1 KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2020/2021

Jl.Cut Mutia No.88 A .RT.001/RW.002. Sepanjang jaya

Rawalumbu Kota Bekasi Jawa Barat 17113


KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas karunianya kami
dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan sehat serta tanpa hambatan apapun. Shalawat
berserta salam semoga seelalu tercurahkan kepada junjungan kami Nabi besar Muhammad
SAW.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu syarat tugas di mata kuliah Psikologi
Kehamilan, dan dalam proses penyusunan makalah ini, kami kami sangat berterimakasih atas
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini kami juga
bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Linda K. Telaumbanua, SST., M.Keb selaku ketua dari STIKes Medistra Indonesia

2. Ibu Puri Kresna Wati, SST., MKM selaku Ketua Program Studi

3. Ibu Basaria, S.Tr.Keb koordinator mata kuliah Dosen Pengembang RPS.

4. Serta teman-teman semua yang kami tidak bisa sebutkan satu-persatu, Terimakasih atas
kerjasamanya dalam kelompok ini untuk menyusun makalah Program Studi Psikologi
Kehamilan

Semoga Tuhan yang Maha Esa akan memberikan balasan yang setimpal kepada semuanya.
Kami berharap makalah yang telah kami susun ini bisa memberikan sumbangsih untuk
menambah pengetahuan para pembaca, dan akhir kata, dalam rangka perbaikan selanjutnya,
kami akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak karena kami menyadari
makalah yang telah kami susun ini memiliki banyak sekali kekurangan.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah
diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat
(registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek (Sari dan Rury, 2012).

Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan baik bagi
wanita sebagai pusat keluarga maupun masyarakat umumnya, tugas ini meliputi antenatal,
intranatal,postnatal, asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua, gangguan kehamilan
dan reproduksi serta keluarga berencana. Bidan juga dapat melakukan praktek kebidanan
pada Puskesmas, Rumah sakit, klinik bersalin dan unit-unit kesehatan lainnya di masyarakat
(Nazriah, 2009).

Bidan dalam melaksanakan kewajiban pelayanan kesehatan harus berdasarkan pada standar
profesi. Jika dalam melaksanakan kewajibannya bidan melakukan kesalahan, maka ia dapat
dimintai pertanggungjawaban. Pasien sebagai pihak yang dirugikan dapat mengajukan
pertanggungjawaban bidan melalui gugat berdasarkan wanprestasi atau perbuatan melawan
hukum. Oleh karena itu, dalam melaksanakan profesinya, seorang bidan harus memenuhi
ketentuan standar profesi, standar prosedur operasional dan kode etik yang telah diatur.
Dalam tulisan ini akan dicoba untuk dikaji hal-hal yang berkaitan dengan profesi, malpraktik,
dan pertanggungjawaban dalam upaya penyembuhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERAN BIDAN

Peran adalah perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi yang dimiliki. Peran
yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai dan sikap yang diharapkan dapat
menggambarkan perilaku yang seharusnya diperlihatkan oleh individu pemegang peran
tersebut dalam situasi yang umumnya terjadi (Sarwono, 2010). Peran merupakan suatu
kegiatan yang bermanfaat untuk mempelajari interaksi anatara individu sebagai pelaku
(actors) yang menjalankan berbagai macam peranan di dalam hidupnya, seperti dokter,
perawat bidan dan petugas kesehatan lainnya yang mempunyai kewajiban untuk menjalankan
tugas atau kegiatan yang sesuai dengan peranannya masing-masing (Muzaham, 2007).

Bidan adalah salah satu komponen pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
mempunyai peranan yang sangat penting, karena terkait langsung dengan pemberian
pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan kepada para ibu di Indonesia. Bidan adalah salah
satu tenaga kesehatan yang berperan dalam upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB). Bidan mengoptimalkan perannya agar perempuan dapat lebih
berdaya/ mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan untuk dirinya terutama terkait
hak-hak reproduksi. Penguatan peran bidan dilakukan melalui pengetahuan dan ketrampilan
yang baik mengenai situasi masyarakat sekitar. peran bidan dibagi menjadi empat yaitu :

1. bidan sebagai pelaksana,

2. bidan sebagai pengelola,

3. bidan sebagai pendidik dan

4. bidan sebagai peneliti

Sumber lain mengatakan bahwa bidan mempunyai peran sebagai fasilitator, motivator,
educator dan advocator. Perbedaan peran ini tidak menjadi perbedaan yang signifikan karena
masing-masing saling melengkapi dan melekat pada bidan .Bidan sebagai pengelola dan
pelaksana memberikan asuhan kebidanan pada perempuan sesuai dengan kewenangannya
selama siklus reproduksi, dan bidan sebagai pendidik mempunyai tugas untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada perempuan dan masyarakat agar pengetahuan, sikap dan
perilaku yang tidak sehat bisa berubah. Selain itu juga bidan harus mampu untuk memberikan
bimbingan pada kader sebagai mitra kerjanya. Bidan sebagai advocator adalah seseorang
yang mampu mempengaruhi dan memperbaiki sistem kesehatan dan kesejahteraan
perempuan, pasangan dan keluarganya termasuk dalam bidang ekonomi sampai akhirnya
bidan mampu berkontribusi pada tahap kebijakan dan strategi, politik dan tingkat
internasional.
B. TANGGUNG JAWAB BIDAN

Pengertian tanggung jawab menurut kamus hukum adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya, kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan
sebagainya.6 Menurut Black’s Law Dictionary, istilah liability dapat diartikan sebagai suatu
keadaan dimana seseorang terikat secara hukum atau keadilan untuk melaksanakan sesuatu
yang dapat dipaksakan oleh suatu tindakan.

Bidan sebagai tenaga kesehatan dituntut memiliki pemahaman tentang kesehatan jiwa sebagai
upaya dalam menjalankan tugasnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitasi (Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Kesehatan
Jiwa, 2014). Selain itu bidan merupakan tenaga kesehatan yang pertama kali menghadapi dan
menangani pasien, sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam literasi
kesehatan mental. bidan juga dituntut untuk lebih aktif dalam memberikan dukungan pada
pasien. Salah satu kunci dalam menyediakan pertolongan pertama dalam layanan psikologi
(psychological first aids) adalah dapat memunculkan perasaan aman, memberikan ketenangan
dan kenyamanan, memberikan informasi dan mencari tahu kebutuhan pasien serta
penanganan yang tepat.

Pekerjaan bidan adalah suatu profesi, sehingga dalam pelaksanaannya di samping


mendasarkan pada standar pelayanan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan,
juga harus tunduk pada kode etik yang ditetapkan oleh organisasi profesi (Pasal 24 ayat (1)
dan (2) UU Kesehatan). Sehingga seorang bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan tidak
saja harus bertanggung jawab kepada masyarakat berdasarkan peraturan perundang-
undangan, tetapi juga harus bertanggung jawab kepada organisasi profesi (kebidanan) atas
dasar kode etik bidan. Pengertian tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
dipersalahkan, diperkarakan). Dapat dikatakan bahwa tanggung jawab adalah beban yang
dipikul seseorang atas perbuatannya. Tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-
undangan sebagai tanggung jawab hukum dapat dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu aspek
hukum perdata, hukum pidana dan hukum administrasi. Dalam tulisan ini penulis membatasi
pembahasan hanya pada tanggung jawab perdata. Tanggung jawab perdata disebut sebagai
tanggung gugat. Tanggung gugat yaitu mempertanggungjawabkan segala perbuatan terhadap
keberatan orang lain atas perbuatannya tersebut

C. DUKUNGAN BIDAN TERHADAP KESEHATAN MENTAL PEREMPUAN

kesehatan mental bukan hanya berdasarkan pada adanya ketersediaan dan kualitas
penanganan, tetapi juga pada kesiapan tenaga kesehatan dalam menghadapi dan menangani
permasalahan kesehatan mental. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesiapan peran tenaga
kesehatan dalam bidang kesehatan mental adalah dengan meningkatkan literasi kesehatan
mental. Pentingnya meningkatkan literasi kesehatan mental, sesuai dengan rencana World
Health Organization (WHO). Kesehatan mental adalah komponen esensial dari ikatan
(kohesi) sosial, produktivitas, kedamaian dan stabilitas lingkungan, berkontribusi pada
perkembangan sosial dan ekonomi di masyarakat. WHO menetapkan promosi kesehatan
mental sebagai prioritas kesehatan publik (Campos, Dias, dan Palha, 2014). Tujuan utama
bagi masyarakat adalah agar pasien gangguan mental segera mengambil tindakan untuk
mencari bantuan profesional. Sehingga pasien memperoleh dan patuh pada proses
penanganan yang berdasarkan evidence-based yang tepat, penderita juga mendapatkan
dukungan dari keluarga dan orang lain di lingkungan sosial. Masyarakat melakukan upaya
pencegahan bagi kepentingan diri sendiri maupun keluarganya, dan layanan kesehatan mental
memiliki kontribusi yang bermanfaat pada masyarakat (Jorm, 2011).
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1061/2/BAB%20II.pdf diakses pada 25 April 2021


pukul 15.20

https://media.neliti.com/media/publications/40584-ID-tanggung-jawab-keperdataan-bidan-
dalam-pelayanan-kesehatan.pdf diakses pada 25 April 2021 pukul 15.20

http://eprints.ums.ac.id/48098/5/BAB%20I.pdf diakses pada 25 April 2021 pukul 15.20

https://media.neliti.com/media/publications/40584-ID-tanggung-jawab-keperdataan-bidan-
dalam-pelayanan-kesehatan.pdf diakses pada 25 April 2021 pukul 15.20

Anda mungkin juga menyukai