Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERUBAHAN PAYUDARA SELAMA KEHAMILAN

Disusun untuk memenuhi tugas Fisiologi Kehamilan

Dosen pengampu : Hainun Nisa, SST.,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Asmarany Fauzan Achmadi

NPM : 201560411037

Ernawati

NPM : 201560411007

Rafidah Rahma

NPM :201560411027

STIKES MEDISTRA INDONESIA

S1 KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2020/2021

Jl.Cut Mutia No.88 A .RT.001/RW.002. Sepanjang jaya

Rawalumbu Kota Bekasi Jawa Barat 17113


KATA PENGANTAR

Pertama-tama Kami ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas berkat dan rahmat-
NYA makalah ini dapat dibuat dan disampaikan tepat pada waktunya

Adapun Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Fisiologi Kehamilan.
Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep perubahan
payudara selama kehamilan,bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Fisiologi
Kehamilan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepasa semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017). Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi (Walyani, 2015). Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu proses yang diawali dengan penyatuan
spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya
bayi yang lamanya berkisar 40 minggu. Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) tanda –
tanda kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu tanda dugaan hamil (presumtif sign), tanda
tidak pasti hamil (probable sign), dan tanda pasti hamil (positive sign). Menurut
Widatiningsih dan Dewi (2017), kehamilan dibagi menjadi :

1) Kehamilan Trimester I (1-12 minggu)

2) Kehamilan Trimester II (13−27 minggu)

3) Kehamilan Trimester III (28−40 minggu)

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PAYUDARA

Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit dan di atas otot dada, tepatnya pada
hemithoraks kanan dan kiri, payudara manusia berbentuk kerucut tapi seringkali berukuran
tidak sama, payudara dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang umumnya lebih besar dari
yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram pada waktu
menyusui mencapai 800 gram. Payudara adalah jaringan yang ada pada dua sisi dada, berada
di atas otot pektoral dan melindungi ligamen serta jaringan ikat. Baik pria dan wanita
memiliki payudara, yang berkembang sebelum dilahirkan.

Payudara merupakan salah satu bagian tubuh yang berubah saat kehamilan. Perubahan ini
terjadi untuk mendukung payudara dalam memproduksi ASI sehingga ibu bisa menyusui
bayinya setelah lahir. Struktur payudara wanita umumnya meliputi puting susu, areola,
lobulus untuk memproduksi ASI, hingga jaringan lemak. Banyaknya jaringan lemak ini akan
menentukan ukuran payudara seorang perempuan. Organ ini terbentuk sejak pubertas dan
berperan penting dalam aktivitas seksual dan produksi air susu ibu (ASI). Payudara juga
mempunyai pembuluh darah, serabut saraf, kelenjar getah bening, dan pembuluh limfe.Limfe
atau getah bening adalah cairan yang mengalir melalui sistem limfatik. Limfe membawa sel
yang membantu tubuh dalam melawan infeksi.Saluran getah bening pun mengalirkan limfe
ke kelenjar getah bening, yang juga termasuk bagian dari sistem limfatik.Kelenjar getah
bening terletak pada ketiak, dada, dan di bawah tulang selangka.
B. TAHAPAN PERUBAHAN PAYUDARA SELAMA DALAM KEHAMILAN

Perubahan payudara di kehamilan trimester pertama

Perubahan pada payudara sudah dimulai di awal-awal kehamilan Anda. Pada trimester
pertama kehamilan, sekitar usia 4-6 minggu kehamilan, beberapa dari Anda mungkin merasa
payudara Anda kesemutan, nyeri, atau lebih sensitif, terutama di area puting. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron dan aliran darah di payudara.
Pembentukan lebih banyak kelenjar susu untuk produksi susu dan perkembangan saluran
susu sebagai jalan untuk susu keluar dari payudara juga sudah dimulai. Hal ini membuat
ukuran payudara juga menjadi lebih besar. Selanjutnya, puting dan areola (area sekitar puting
yang berwarna gelap) menjadi lebih gelap dan lebih besar, serta pembuluh darah di bawah
kulit payudara menjadi lebih terlihat. Kelenjar montgomery, yaitu kelenjar yang
memproduksi minyak yang berada di sekitar puting juga menjadi lebih terlihat.

Perubahan payudara di kehamilan trimester kedua

Pada trimester kedua, sekitar usia 16 minggu kehamilan, payudara sudah mampu
memproduksi air susu ibu (ASI). Tidak heran jika beberapa ibu mengalami kebocoran
payudara dalam jumlah sedikit, cairan keruh yang biasa dikenal dengan nama kolostrum
kadang keluar dari puting susu ibu. Terkadang, puting juga mungkin mengeluarkan darah
yang terjadi pada beberapa ibu. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan mendadak dan
peningkatan jumlah pembuluh darah pada payudara untuk memproduksi susu.

Perubahan payudara di kehamilan trimester ketiga

Pada beberapa minggu terakhir kehamilan, puting menjadi lebih besar dan payudara terus
berkembang karena sel yang memproduksi susu menjadi lebih besar.
C. PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU SELAMA HAMIL

a) Trimester I (Periode penyesuaian terhadap kehamilan)

Pada awal kehamian sering muncul perasaan ambivalen dimana ibu hamil merasa ragu
terhadap kenyataan bahwa dirinya hamil. Ambivalen dapat terjadi sekalipun kehamilan ini
direncnakan dan sangat diharapkan. Gambaran respon terhadap ambivalen ini yaitu selama
beberapa minggu awal kehamilan apakah ibu hamil atau tidak serta menghabiskan banyak
waktu untuk membuktikan kehamilan (Widatiningsih & Dewi, 2017).

Pada trimester I ini daat terjadi labilitas emosiona, yaitu perasaan yang mudah berubah dalam
waktu singkat dan tak dapat diperkirakan. Dapat timbul perasaan khawatir seandainya bayi
yang dikandungnya cacat atau tidak sehat, khawatir akan jatuh, cemas dalam melakukan
hubungan seksual dan sebagainya (Widatiningsih & Dewi, 2017)

b) Trimester II (Periode sehat)

Trimester ini ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi ibu lebih
menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu
besar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan
mengerti tentang kehamilannya. Secara kogniti, pada trimester II ibu cenderung
membutuhkan informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan bayinya serta perawatan
kehamiannya (Widatiningsih & Dewi, 2017)

c) Trimester III (Periode menunggu dan waspada)

Trimester ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
Respon terhadap perubahan gambaran diri yaitu ibu merasa dirinya aneh dan jelek
(Widatiningsih & Dewi, 2017). Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya
dan kehilangan perhatian kusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan ketenangan dan dukungan yang lebih dari suami, keluarga dan bidan. Trimester
ini adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Widatiningsih &
Dewi, 2017).
D. CARA MENANGANI PERUBAHAN PADA PAYUDARA

Untuk mengatasi perubahan pada payudara, ada beberapa hal yang perlu lakukan, yaitu:

1. Pakailah bra yang menopang payudara dengan baik.

2. Pilihlah bra dari bahan katun atau serat alami.

3. Belilah bra dengan ukuran lebih besar, karena bra Bunda sebaiknya tidak menekan atau
menggesek puting payudara Bunda. Bra kehamilan atau bra menyusui biasanya lebih cocok
untuk ibu hamil dan bisa digunakan setelah melahirkan.

4. Selipkan saputangan dari katun atau nursing pad ke dalam bra Bunda untuk mencegah
bra basah bila kolostrum Bunda keluar. Ganti saputangan atau nursing pad tersebut sesering
mungkin agar tidak mengiritasi payudara Bunda.

5. Sebaiknya Bunda membasuh payudara dengan air hangat. Jangan gunakan sabun atau
produk lain yang bisa menyebabkan kulit di sekitar payudara menjadi kering dan iritasi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca,
dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang Payudara Pada Masa Kehamilan. Kami
mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainya. Untuk itu saran dari pembaca yang
bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat terciptanya makalah yang baik yang
dapat memberi pengetahuan yang benar kepada pembaca.

C. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

 Sebagai referensi bagi para pembaca.


 Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain
DAFTAR PUSTAKA

https://www.zwitsal.co.id/archive/merawat-dan-mengatasi-perubahan-payudara-saat-hamil
diakses pada 17 April 2021 pukul 21.06

http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-2975-4.BAB2.pdf
diakses pada 17 April 2021 pukul 21.06

https://www.sehatq.com/artikel/anatomi-payudara-wanita-dan-masing-masing-fungsinya
diakses pada 17 April 2021 pukul 21.06

https://id.wikipedia.org/wiki/Payudara diakses pada 17 April 2021 pukul 21.08

http://repository.poltekeskupang.ac.id/1340/3/03.BAB%20II%20silver.pdf diakses pada 17


April 2021 pukul 21.10

https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/bagaimana-perubahan-
payudara-selama-kehamilan/ diakses pada 17 April 2021 pukul 21.11

Anda mungkin juga menyukai