Anda di halaman 1dari 16

REFLEKSI

PENYELESAIAN
KASUS
Disampaikan oleh kelompo 3 :
Asmarany Fauzan A
Ernawati
Rafidah Rahma N
REFLEKSI KASUS
GIBBS REFLECTION

01 02 03
DESCRIPTION FEELINGS EVALUATION

04 05 06
ANALYSIS CONCLUSION ACTION PLAN
01
DESCRIPTION
DESCRIPTION
Kasus yang saya ambil disaat menjalani praktik di RS TNI AD selama 1 Bulan dan
mendapatkan penempatan diberbagai Ruang rawat inap yaitu 1 minggu di ruang Mawar
dewasa, 1 Minggu di ruang Anggrek anak, 1 Minggu di ruang Dahlia dan 1 Minggu di ruang
Melati RS. PUSDIKKES TNI AD Kramat Jati. Selama menjalani praktik keperawatan di
Ruang rawat inap terdapat beberapa pasien yang sedang mengalami luka dibagian kakinya.
Pasien pertama mengalami luka dibagian kaki dengan diagnosa diabetes dan Pasien kedua
mengalami luka pada bagian kaki jempol kananya dengan riwayat diabetes. Pada waktu itu
saya mendapatkan perintah untuk melakukan perawatan mandiri yaitu perawatan luka pada
pasien pertama dengann menggunakan alat-alat perawatan luka bekas dipakai sebelumnya
atau belum mendapatkan sterilisasi/alat-alat yang bersih, serta pada hari berikutnya saya
juga mendapatkan perintah untuk melakukan perawatan mandiri yaitu perawatan luka pada
pasien yang kedua dengan menggunakan alat-alat dan bahan bukan yang baru atau belum di
sterilisasikan dan belum dibersihkan.
02
FEELINGS
FEELINGS
Ketika kejadian tersebut hal pertama yang saya
rasakan sebagai individu merasa aneh dan
jorok/tidak sehat, karena disini terlihat pemakaian
bekas yang telah digunakan oleh pasien sebelumnya,
serta saya sebagai perawat praktik merasa jengkel
karena hal seperti ini dispelekan oleh RS.
03
EVALUATION
EVALUATION
Perintah yang diberikan oleh perawat RS kepada perawat praktik tentunya harus
sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh pihak RS tersebut dan harus bisa
memberikan contoh yang baik. Hal positif yang saya dapatkan dari kejadian
tersebut adalah, saat saya akan memberikan suatu tindakan keperawatan mandiri
kepada pasien akan melihat terlebih dahulu kedalam SOP yang sudah ada di RA
tersebut, sehingga kejadian yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Hal negatif
yang saya dapatkan dari kejadian tersebut adalah saya hanya melakukan perintah
dari petugas perawat tanpa mempertimbangkan keamanan pasien selama
diberikan tindakan keperawatan mandiri oleh saya, sehingga kejadian tersebut
dapat terjadi penyebaran infeksi nosokomial pada pasien tersebut.
04
ANALYSIS
ANALYSIS
Sesuai dengan buku PEDOMAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI ditulis dalam salah satu pointnya yaitu dalam BAB IV Tata Laksana pelayanan
point 2 kewaspadaan standar kategori 1 yaitu peralatan perawatan pasien yaitu :
1. Tangani peralatan keperawatan pasien yang terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekresi,
dengan benar sehingga kulit dan mukus terlindungi.
2. Pastikan peralatan yang telah dipakai untuk pasien infeksius telah dibersihkan dan tidak
dipakai untuk pasien lain.
3. Perawatan non kritikal terkontaminasi setelah dipakai.
4. Peralatan semikritikal didisinfeksikan atau disterilkan.
5. Perawatan Kritikal harus didisinfeksikan lalu disterilkan.
05
CONCLUSION
CONCLUSION
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kejadian ini adalah
RS merupakan tempat yang rentan terjadi infeksi nosokomial
atau infeksi baru selama perawatan, namun masih ada
beberapa perawat yang belum memprioritaskan keselamatan
pasien adalah salah satu hal yang sangat penting, sehingga
belum mencapai kita harus merujuk pada peraturan atau SOP
Yang sudah disepakati ditempat/instansi tersebut, karena SOP
itu dibuat untuk meningkatkan keselamatan pasien dan
petugas.
06
ACTION PLAN
ACTION PLAN
Saya akan lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan ke pasien dan untuk
selalu menjaga keselamatan pasien di RS agar terhindar dari kejadian yang tidak
diinginkan, serta dalam hal ini kita bisa lebih diskusikan atau memberikan
kesempatan kepada perawatan praktik untuk memberikan masukan atau pendapat
sebelum melakukan perintah dari perawat seniornya, sehingga terjalinnya diskusi
yang baik dan meminimalisir medikal eror. Dalam salah satu memberikan
tindakan ke pasien yaitu melakukan perawatan luka dengan tidak menggunakan
peralatan yang sudah dipakai oleh pasien lain untuk dipakai ke pasien berikutnya.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai