Anda di halaman 1dari 25

Keperawatan keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN


PENGLIHATAN

Disusun oleh :

Nama :Nadia rahma fitri lambiu


Nim : 751440228020
Kelas : 3A keperawatan

DOSEN PENGAJAR:
Kartin buheli, S.kep, M.kes

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO


PRODI D-III KEPERAWATAN
T.A 2020/2021
FORMAT PENGUMPULAN DATA KELUARGA 

1. Pengkajian

A. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
Nama KK : Andri lambiu
Jenis kelamin : laki-laki
Umur/tgl. Lahir : 12 januari 1961
Pendidikan : SLTP/sederajat
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Desa bandung rejo, kec boliyohuto,kab
gorontalo

Data anggota keluarga


NO Nama L/ Umur Hub. Pendidikan pekerjaaa Status K
P Dgn n keshata e
keluarg n t
a
1. Suriya P 53 Istri SLTA/sederaja IRT Baik
ti k. Thn t
Tahadj
u
2. Nadia P 19 Anak SMA/sederajat Pelajar Baik
r.f Thn
lambiu
3. Alit L 15 Anak SMP/sederajat Pelajar Baik
olsta Thn
lambiu
Keterangan :

= laki-laki = meninggal

= perempuan = klien

= menikah ............. = tinggal


serumah

Genogram
1. Tipe Keluarga
Tipe keluarga klien adalah keluarga inti (tradition nuclear), di dalam
keluarga tidak terdapat permasalahan dengan tipe tersebut karena
keluarga ini tediri dari ayah,ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan.
Meskipun demikian keluarga ini sering berkunjung ke kerabat mereka yang
berbeda desa dengan mereka.
2. Suku Bangsa 
Keluarga berasal dari suku gorontalo, latar belakang etnis keluarga
adalah etnis gorontalo tetapi mereka tinggal dilingkungan yang sebagian
besar adalah suku jawa.
3. Agama 
Agama yang dianut keluarga adalah agam islam, dan meyakini segala bentuk
perintah agama seperti shalat dan puasa juga bermanfaat bagii kesehatan.
Setiap amggota keluarga memiliki keyakinan yang sama.
4. Status Sosial Ekonomi
Status ekonomi keluarga adalah termasuk golongan menengah , dan status
sosial ekonomi keluarga termasuk keluarga sejahtera karena elah memiliki
berbagai fasilitas elektronik dirumah seperti tv, kulkas,ricecoocker,dan
sebagainya. Jumlah penghasilan jika dijumlahkan pendapatan suami seorang
buruh dan istri yang bekerja sebagai bendahara disuatu usaha desa setiap
bulannya yaitu sejumlah Rp. 3.500.000. untuk pengeluaran perbulan
sekitar 1.000.000 yang digunakan untuk biaya listri, membeli kebutuhan
pangan, dan biaya sekolah dan kuliah anak-anak.
5. Aktifitas Rekreasi keluarga
Keluarga ini jarang melakukan rkreasi, rekreasi dilakukan jika anak-anak
memiliki libur panjang dan mereka akan berlibur bersama keluarga ibunya,
sedangkan untuk waktu senggang biasanya keluarga menghabiskan waktu
berkumpul di ruang TV untuk menonton serial favorit mereka.

B. Riwayat perkembangan keluarga


1. Perkembangan keluarga saat ini
Keluarga bapak andri mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 19
tahun yang sedang duduk dibangku kuliah dan anak kedua berumur 15 tahun
yang duduk di bangku sekolah SMK maka keluarga bapak andri berada pada
tahapan keluarga dengan anak remaja
2. Riwayat kesehatan keluarga 
Bapak andri memiliki keluhan mata kanannya terasa kabur suulit melihat
dimalam hari,berair , dan gatal. Dan saat diperiksa dokter mengatakan
kalau bapak andri mengalami katarak, dan akan dilakukan operasi tanggal
19 oktober 2020.
3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya 
Tidak ada masalah hanya sakit batuk pilek (kadang-kadang) dan tidak ada
yang menderita penyakit serius yang sampai harus di bawa ke RS

C. Keadaan lingkungan
1. Karakter Rumah 
Keluarga ini memiliki rumah sendiri yang bertempat tinggal didaerah yang
cukup padat. Kondisi rumah secara umum baik, rumah terdiri dari 3 kamar,
terdapat 2 ruang tamu dengan 4 jendela 2 pintu bagian depan dan samping,
1 ruang tengah untuk berkumpul keluarga dengan 2 jendela serta satu
pintu .1 kamar digunakan untuk tamu yang datang menginap memiliki 1
pintu dan 2 jendela . 2 kamar digunakan untuk suami istri dan anak-anak
masing-masing memiliki 1 pintu dan 2 jendela. Secara keseluruhan
perabotan yang ada di rumah lengkap seperti TV,kulkas, kipas angin
bufet, dan sebagainya. Di setiap ruangan memiliki penerangan berupa
lampu yang cukup terang. Selain itu terdapat ventilasi disetiap ruangan.
SPAL dirmah ini yaitu SPAL memenuhi syarat, jenis septi tank tertutup,
jarak sepi tank dengan sumber air yaitu >10 meter, supla air minum
keluarga dari air sumur yang kemudian di masak sampai mendidih. Luas
rumah Panjang : 9 meter lebar : 6 meter.

Denah rumah, luas rumah sekitar

K.Tidur 1
R.Tamu 1

K.Tidur 2

WC

K.Tidur 3
R.Tamu 2

Ruang makan

R.Tengah (ruang
Kamar mandi
TV)
2. Karakter Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga tinggal di sebuah desa yang mayoritasnya dipenuhi dengan suku
jawa. Mereka sering berkomunikasi dalam bahasa jawa jika dengan
tetangga, tetangga mereka juga ramah mereka menghargai kalau keluarga
ini dari suku gorontalo dan tidak mengenal perbedaan satu sama lain.
Keluarga ini sering mengikuti kebiasaan suku jawa karena mereka
dilingkungan jawa keluarga ini sering melihat dan mengikuti kebiasaan
mereka seperti pasaran, kenduren, dan pernikahan adat jawa. Lingkungan
sekitar bersih. Tedapat pabrik tahu/tempe di lingkungan tersebut yang
berjarak sekitar 500 KM dari rumah keluarga bapak andri. Budaya di
sekitar lingkungan keluarga ini tidak ada yang dapat membahayakan
kesehatan karena semuanya sesuai dengan protokol kesehatan.

3. Mobilitas Geografis Keluarga 


Keluarga tinggal dirumah ini sejak 5 tahun pernikahan mereka, istri dari
bapak andri adalah orang asli daerah boliyohuto sedangkan bapak andri
lahir di sulawesi tengah dan besar di gorontalo. Keluarga ini tidak
pernah berpindah tempat tinggal. Dan keluarga ini tinggal jauh dari
keluarga mereka baik dari pihak istri maupun suami.
4. Perkumpulan keluarga & Interaksi Dengan masyarakat
Jika waktu senggang keluarga ini berkumpul diruang TV untuk menonton
jika libur panjang mereka pasti akan berlibur dengan keluarganya.
Hubungan keluarga dengan tetangga baik karena di suku jawa saat pesta
pernikahan pihak dari yang melaksanakan pesta akan mengundang tetangga
terdekatnya untuk membantu atau dalam bahasa jawa di sebut REWANG .
disitulah terjalin hubungan antar keluarga dan tetangga. Jika tidak ada
pesta keluarga dan tetangga tetap saling menyapa dan menjalin hubungan
dengan baik.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Di keluarga ini yang mengalami masalah kesehatan hanya kepala kaluarga
yaitu bapak andri. Untuk pengobatan keluarga memiliki BPJS dari
pemerintah.

D. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga 
Komunikasi dalam keluarga berjalan lancar dan dilakukan sepanjang waktu
terutama antara ibu S dengan anak-anaknya, sementara Bapak Andri hanya
dapat leluasa berkomunikasi pada waktu istirahat bekerja atau hari
libur.
2. Struktur kekuatan Keluarga 
Keluarga bapak andri terdiri dari istri dan anaknya, dan semua keputusan
diambil oleh kepala keluarga yaitu Bapak andri
3. Struktur Peran Keluarga 
Struktur peran formal
 Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak berperan
penting dalam sebuah keluarga dalam mencari nafkah, bapak andri
mencari nafkah sebagai buruh untuk memenuhi kehidupan sehari-hari,
jika dirumah bapak andri bertugas untuk melindungi keluarganya
sebagai kepala keluarga.
 Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya mempunya peran mengurs
rumah tangga. Sementara bapak andri mencari nafkah ibu S
melaksanakan kewajiban menjaga rmah mengasuh anak-anak dan sebagai
pendidik untuk mereka, disamping mengurus rumah tangga ibu S
mencari nafkah tambahan untuk membantu bapak andri dalam memenuhi
kebutuhan.
 Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesua tingkat
perkembangan fisik,mental,sosial dan spiritual. sementara ayah dan
ibu mencari nafkah dan mengurus rumah tanggah anak-anak memiliki
tugas yang harus dilakukan yaitu menempuh pendidkan setinggi
mungkin. anak pertama kuliah sementara anak kedua menempuh
pendidikan SMK . perkembangan mereka baik secara sosial dan
spiritual karena mereka memiliki banyak teman saat di
sekolah/kampus.

Struktur peran informal


Terdapat peran-peran informal dalam keluarga dimana anggota keluarga
sebagai baian dari masyarakat, dan didalam rumah orang tua berperan
sebagai guru dan teman bai anak-anaknya.
4. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai-nilai yang dianut keluarga sangatlah penting sehingga harus teap
diajaga yaitu seperti kewajiban menjalankan perintah agama dan anak
harus berbakti kepada orang tua seperti halnya keluarga ini yang
menganut nilai-nilai dan norma sesuai ketentuan keyakinan mereka. Di
keluarga ini dilarang untuk merokok dan orang tua juga sering melarang
anak-anaknya jajan sembarangan karena ditakutkan terdapat narkoba di
makanan tersebut.
E. Fungsi keluaraga
1. Fungsi Afektif
Keluarga ini saling menyayangi antara satu dengan yang lain. Mereka
tidak pernah berkelahi hanya karena hal sepele. Saling menjaga dan
saling membutuhkan antara orang tua dan anak. Hubungan mereka harmonis
dan kehangatan dalam keluarga ini muncul ketika ada anggota keluarga
yang sakit maka mereka akan merawat dengan sebaik mungkin hingga
sembuh. 
2. Fungsi Sosial 
Di keluarga ini orang tua mereka mengajarkan untuk saling membantu
dengan tetangga dan masyarakat lainnya. Orang tua mereka juga mengatakan
mereka tidak bisa sombong dalam hal apapun. Mereka juga termasuk dalam
karang taruna di desa yang mereka tempati dan rajin megikuti kegiatanya.
3. Fungsi perawatan Keluarga 
Istri dari bapak andri setiap paginya menyediakan keperluan seperti
membuat sarapan untuk bapak andri dan anak-anaknya sebelum berangkat,
menyediakan pakaian yang akan dipakai. Jika ada anggota keluarga yang
sakit keluarga ini akan merawatnya dengan baik sampai sembuh. Keluarga
ini mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota keluarga dengan
kondisi yang mengganggu aktivitas dalam keluarga. Kemampuan keluarga
mengidentifikasi tanda dan gejala pada anggota yang sakit termasuk
baik,dimana keluarga berusaha memeriksa kondisi yang dianggap tidak
dapat diselesaikan sendiri dan mencari informasi tentang masalah
kesehatan dengan melakukan konsultasi setiap minggu. Lalu mengambil
keputusan untuk melakukan pengobatan terkait masalah kesehatan. Untuk
berobat keluarga ini datang ke dokter praktek terdekat atau puskesmas.

 Hal-hal yang dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas


perawatan keluarga adalah :
a. Pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami baik karena
salah satu anggota keluarganya yaitu anak pertama adalah mahasiswa
keperawatan. Bapak andri mengalami gangguan penglihatan. Penglihatannya
kabur dan disertai nyeri, berair,gatal dibagian mata. Anaknya
menyarankan untuk memeriksakanya ke dokter spesialis mata karena
takutnya semakin memburuk dan setelah diperiksa bapak andri di diagnosa
katarak
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :

 Keluarga ini paham atas masalah kesehatan yang dialami dalam


keluarga dan mereka segera melakukan penanganan agar tidak menjadi
lebih buruk.
 Bapak andri memiliki keluhan mata kanannya terasa kabur sulit
melihat dimalam hari ,berair , dan gatal. Dan saat diperiksa
dokter mengatakan kalau bapak andri mengalami katarak, dan akan
dilakukan operasi tanggal 30 oktober 2020. Selain itu masalah
kesehatan yang dialami keluarga hanya batuk dan flu.
 Keluarga mengatakan tidak pernah menyerah dengan masalah yang
dialami. Mereka akan berjuang bersama untuk menyelesaikan masalah
tersebut dan saling memberi dukungan terutama kepada anggota yang
mengalami masalah kesehatan.
 Keluarga mengatakan setiap orang pasti merasa takut jika kesehatan
mereka mengalami masalah terutama masalah yang di anggap serius.
Tetapi itu bukan alasan untuk menyerah, mereka tetap
menyelesaikannya dengan berani bersama anggota keluarga lainnya.
 Keluarga mengatakan setiap masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarga mereka selalu merespon positif karena mereka yakin
masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah jika dilakukan bersama
dan mereka saling suport antara satu sama lain untuk semangat
mengatasi masalah kesehatan yang dialami. Mereka sering mendukung
bapak andri agar tidak putus asa dan mereka mengatakan bahwa
penyakit ini pasti akan sembuh.
 Keluarga sering menggunakan fasilitas kesehatan terdekat seperti
dokter praktek dan puskesma untuk memeriksa keadaan masing-masing-
masing anggota keluarga. Tetapi untuk operasi klien akan di
operasi di rumah sakit yang berada di perkotaan.
 Keluarga percaya tergadap tenaga kesehatan karena anak mereka
juga adalah calon tenaga kesehatan yang nantinya bisa mereka
percayakan untuk mengatasi masalah kesehatan dikeluarga ini.
 Keluarga selalu mendapatkan cara mengatasi masalah kesehatan dari
dokter/perawat yang mengontrol kesehatan mereka dan keluarga ini
pasti mendengarkan dan melaksanakan sesuai anjuran agar tidak
salah dalam mengatasi masalah.
c. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit, yang perlu dikaji adalah :

 Kemampuan keluarga dalam mengetahui keadaan penyakitanya cukup


baik. Saat mengetahui keadaan klien keluarga langsung
memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat dan mencari
informasi tentang penyebaran dan komplikasi jika mengalami maslah
kesehatan seperti katarak serta cara perawatanya keluarga
melakukan konsultasi hal apa saja yang bisa dlakukan untuk merawat
mata sebelum operasi dilakukan agar tidak telalu buruk.

 Keluarga selalu memeriksakan kondisinya jika ada keluhan jadi


untuk perkembangan perawatan yang dibutuhkan pasti diinfokan oleh
tenaga kesehatan seperti dokter/perawat yang mengontrol mereka.
 Untuk sumber penghasilan kepala keluarga yang bertugas untuk
menafkahi, istri juga bertugas untuk memberi nafkah tambahan untuk
membantu kebutuhan per harinya. Untuk sumber pembayaran biaya
kesehatan keluarga menggunakan BPJS dari pemerintah.

d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan


rumah yang sehat, hal yg perlu dikaji adalah :

 Untuk sumber pangan keluarga membeli dipasar seperti sayuran


ikan tahu dan tempe untuk makanan sehari-hari, tak lupa pula roti
untuk sarapan. Untuk sumber air minum keluarga menggunakan air
dari sumur lalu dimasak hingga mendidih.
 Manfaat dari pemeliharaan lingkungan menurut keluarga, dijauhi
dari masalah kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan.
 Keluarga mengatakan hidup bersih adalah moto kehidupan keluarga.
 Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit. Keluarga
mengatakan untuk pencegahan penyakit keluarga rajin kontrol setiap
minggu/ setiap bulan terutama bapak andri yang mengalami masalah
kesehatan.
 Keluarga mengatakan hidup bersih adalah moto kehidupan keluarga.
 Keluarga mengatakan kekompakan mereka bisa dinilai saat ada
anggota keluarga yang mengalami masalah . keluarga akan saling
membantu menyelesaikan masalah agar masalah segera diselesaikan
karena jika tidak segera diselesaikan takutnya akan menimbulkan
masalah lainnya.
e. Untuk mengetahui sejaumana kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji
adalah :
 Fasilitas kesehatan berjarak 1km dari rumah keluarga. Jika ingin
melakukan kontrol kesehatan keluarga mengendarai motor. Sedangkan
bapak andri rutin kontrol di rmah sakit yang ada di perkotaan
dengan mengendarai mobil atau naik angkutan umum.
 Keluarga mengatakan keuntungan keluarga yang diperoleh yaitu
keluarga bisa lebih cepat mengetahui masalah kesehatan yang ada di
keluarga, sehingga mereka bisa lebih cepat menangani sebelum
menjadi lebih buruk.
 Keluarga mengatakan mereka percaya apa yang dikatakan oleh tenaga
kesehatan karena mereka adalah orang-orang yang berpengalaman.
Contohnya saat bapak andri di diagnosa katarak dokter menganjurkan
beberapa hal agar tidak memperburuk kondisi klien dan keluarga
mengikuti anjuran dokter terutama klien
 Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap
petugas kesehatan. Keluarga mengatakan sejauh ini tidak ada
pengalaman yang kurang baik terhadap tenaga/fasilitas kesehatan
semuanya berjalan dengan baik.
 Fasilitas yang tejangkau yaitu dokter prakter dan puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungs reproduksi keluarga adalah:
 Bapak andri dan istri memiliki 2 anak. Anak pertama berumur 19
tahun dan anak kedua berumur 15 tahun.
 Istri bapak andri sempat sulit mendapatkan keturunan setelah 5
tahun pernikahan keluarga dikaruniai seorang anak perempuan dan
setelah 5 tahun istri bapak andri kembali hamil setelah melahirkan
ibu S memutuskan menggunakan KB susuk karena menurut bapak andri
dan bapak S dua anak sudah lebih dari cukup.
 Dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga setelah mendapatkan
dua anak ibu S langsung memakai KB susuk.
5. Fungsi ekonomi 
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
 Untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga setiap minggunya membeli
kebutuhan di pasar terdekat.
 Dalam memilih sumber pangan sehari-hari ibu S memilih sayuran yang
masih segar ikan yang masih fresh dll. Ibu S tidak sembarang
memilih bahan pangan demi kesehatan keluarga.

F. Stress dan koping keluarga


Keluarga bapak andri untuk saat ini tidak mengalami stres karena
keluarga mengatakan jika kami telarut dalam stres yang tidak menentu itu
akan berdampak juga kepada anak-anak mereka yang sedang fokus menempuh
pendidikan. Bapak andri juga mengatakan untuk apa stres selama ada
kebahagian lain brsama anggota keluarga. Bapak andri juga mengatakan ia
tidak stres dengan masalah kesehatan yang dialaminya karena ia yakin
masalah kesehatan yang dialaminya akan segera sembuh karena ada istri
dan anak-anaknya yang selalu bersama dan mengontrol kesehatannya.
G. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga terutama
yang diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan
keperawatan keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak
berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
a. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum dan Tanda-tanda Vital
b. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
b. Leher
c. Mata
d. Telinga
e. Hidung
f. Mulut
g. Dada
h. Abdomen
i. Ekstremitas

NO Pemeriksaa Tn. A Ny. S An. N An. A


n
1. TTV TD : 130/70 TD : 120/90 TD : 120/80 TD : 120/70
mmHg mmHg mmHg mmHg
RR : 20x/m RR : 28x/m RR : 20x/m RR : 19x/m
N : 80x/m N : 88x/m N : 85x/m N : 90x/m
SH : 36.60C SH : 37.50C SH : 36.50C SH : 36.60C
BB : 56 Kg BB : 57 Kg BB : 65 Kg BB : 60 Kg
TB : 165 cm TB : 160cm TB : 159cm TB : 167cm
2. Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
berbentuk berbentuk berbentuk berbentuk
mesosefalus, mesosefalus, mesosefalus, mesosefalus,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,
rambut berwarna rambut rambut rambut
sedikit putih berwarna sedikit berwarna hitam, berwarna hitam,
karena faktor putih karena rapi dan tidak rapi dan tidak
usia, rapi dan faktor usia, rapi rontok rontok
tidak rontok. dan tidak rontok
3. Leher Warna leher Warna leher Warna leher Warna leher
sama seperti sama seperti sama seperti sama seperti
dengan warna dengan warna dengan warna dengan warna
kulit, tidak kulit, tidak kulit, tidak kulit, tidak
terdapat benjolan terdapat terdapat terdapat
dan juga nyeri benjolan dan benjolan dan benjolan dan
tekan. juga nyeri juga nyeri tekan juga nyeri tekan
tekan.
4. Mata Mata kabur Kelopak mata Kelopak mata Kelopak mata
,berair, klien tidak ptosis, tidak ptosis, tidak ptosis,
mengeluh gatal tidak ada tidak ada tidak ada
dan merah peradangan, peradangan, peradangan,
diseta nyeri konjungtiva konjungtiva konjungtiva
disekitar tidak tidak tidak
mata,konjungtiv anemis,sclera anemis,sclera anemis,sclera
a anemis,sclera an ikterik, dan an ikterik, dan an ikterik, dan
tidak ikterik, tidak tidak tidak
dan menggunakan menggunakan menggunakan
menggunakan kaca mata kaca mata kaca mata
kaca mata.
5. Telinga Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
telinga telinga telinga telinga
normal, normal, normal, normal,
bersih, tidak bersih, bersih, bersih,
tedapat tidak tidak tidak
serumen,tidak tedapat tedapat tedapat
terdapat serumen,tida serumen,tida serumen,tida
peradangan, k terdapat k terdapat k terdapat
pendengaran peradangan, peradangan, peradangan,
masih pendengaran pendengaran pendengaran
berfungsi masih masih masih
dengan baik. berfungsi berfungsi berfungsi
dengan baik dengan baik dengan baik
6. Hidung Bentuknya Bentuknya Bentuknya Bentuknya
simetris, simetris, simetris, simetris,
bersih tidak bersih tidak bersih tidak bersih tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
kotoran, kotoran, kotoran, kotoran,
tidak tidak tidak tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
pernapasan pernapasan pernapasan pernapasan
cuping cuping cuping cuping
hidung, hidung, hidung, hidung,
penciuman penciuman penciuman penciuman
masih masih masih masih
berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi
dengan baik. dengan baik. dengan baik. dengan baik.
7 Mulut Keadaan mulut Keadaan Keadaan Keadaan
bersih dan mulut bersih mulut bersih mulut bersih
tidak bau, dan tidak dan tidak dan tidak
tidak ada bau, tidak bau, tidak bau, tidak
tanda-tanda ada tanda- ada tanda- ada tanda-
peradangan, tanda tanda tanda
mulut peradangan, peradangan, peradangan,
simetris mulut mulut mulut
(tidak simetris simetris simetris
bengkok,tanda (tidak (tidak (tidak
stroke), gigi bengkok,tand bengkok,tand bengkok,tand
masih utuh, a stroke), a stroke), a stroke),
tidak gigi masih gigi masih gigi masih
terdapat utuh, tidak utuh, tidak utuh, tidak
pembengkakan, terdapat terdapat terdapat
tidak pembengkakan pembengkakan pembengkakan
terdapat , tidak , tidak , tidak
pembesaran terdapat terdapat terdapat
tonsil. pembesaran pembesaran pembesaran
tonsil. tonsil. tonsil.
8. Dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
normal chest normal chest normal chest normal chest
- Bunyi - Bunyi - Bunyi - Bunyi
jantung 1 dan jantung 1 jantung 1 jantung 1
2 normal, dan 2 dan 2 dan 2
- Mur-mur (-) normal, normal, normal,
- Gallop (-) - Mur-mur (-) - Mur-mur (-) - Mur-mur (-)
Teratur - Gallop (-) - Gallop (-) - Gallop (-)
Paru-paru Teratur Teratur Teratur
ronkhi (-) Paru-paru Paru-paru Paru-paru
- Tridor (-) ronkhi (-) ronkhi (-) ronkhi (-)
- Wheezing(-) - Tridor (-) - Tridor (-) - Tridor (-)
- Tidak - Wheezing(- - Wheezing(- - Wheezing(-
terdapat ) ) )
kelainan - Tidak - Tidak - Tidak
terdapat terdapat terdapat
kelainan kelainan kelainan

9. Abdomen Tidak buncit, Tidak buncit, Tidak buncit, Tidak buncit,


permukaan permukaan permukaan permukaan
datar, tidak ada datar, tidak datar, tidak datar, tidak
asites, bising ada asites, ada asites, ada asites,
usus(+), tidak bising usus(+), bising usus(+), bising usus(+),
ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
10 Ekstremita Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
. s kekauan, tidak kekauan, tidak kekauan, tidak kekauan, tidak
nyeri pada nyeri pada nyeri pada nyeri pada
telapak kaki dan telapak kaki telapak kaki telapak kaki
tangan dan tangan dan tangan dan tangan
11 Kesimpulan Terdapat Tidak Tidak Tidak
. gangguan di terdapat terdapat terdapat
penglihatan. gangguan gangguan gangguan

H. Harapan keluarga
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan dan
membantu masalah.

1. Gangguan persepsi sensori

NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah : 3/3x1 Masalah dikatakan aktual karena sudah
Aktual =1 terjadi ditandai dengan penglihatan kabur
penglihatan berkurang pada malam hari,
mata berair merasakan sesuatu melalui
indera perabaan.
2. Kemungkinan 2/2x2 Keluarga sudah mendapatkan informasi
masalah dapat =2 tentang masalah kesehatan yang dialami
diubah: Tn.A dan cara perawatannya. Untuk
Mudah mengatasi masalah kesehatan ini dokter
menganjurkan untuk tidak sering jalan-
jalan keluar dan menghindari cahaya lampu
yang terang. Dan perawat menganjurkan agar
keluarga tetap mendampingi Tn.A saat
melakukan aktivitas
3. Potensial 2/3x1 Tn.A menderita keluhan sejak 6 bulan
masalah untuk =2/3 terakhir. Awalnya klien merasa kabur di
dicegah : penglihatan dan disertai gatal yang tidak
Cukup kunjung sembuh. Akhirnya Tn. Melakukan
pemeriksaan didampingi istri. Untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dialami
suaminya.
4. Menonjolnya 2/2x1=1 Ibu S memiliki keinginan untuk membantu
masalah : mengatasi masalah kesehatan Tn.A dan
Segera keluarga merasakan bahwa penglihatan kabur
yang diderita Tn.A adalah suatu masalah
yang perlu diatasi.
Jumlah 4,6

2. Gangguan rasa nyaman


NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah : 3/3x1 =1 Masalah dikatakan aktual karena sudah
Aktual terjadi ditandai dengan Tn.A mengeluh
tidak nyaman dibaian mata karena sering
merasa gatal dan berair.
2. Kemungkinan 1/2x2=1 Keluarga sudah mendapatkan informasi
masalah dapat tentang masalah kesehatan yang dialami
diubah: Tn.A dan cara perawatannya. Tetapi
Sebagian dokter mengatakan gatal yang dialami
Tn.A akan sembuh jika sudah menjalankan
operasi dan mengikuti anjuran perawat.
3. Potensial 2/3x1=2/3 Tn.A menderita keluhan sejak 6 bulan
masalah untuk terakhir. Awalnya klien merasa kabur di
dicegah : penglihatan dan disertai gatal yang
Cukup tidak kunjung sembuh. Akhirnya Tn.
Melakukan pemeriksaan didampingi istri.
Untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dialami suaminya.
4. Menonjolnya 2/2x1=1 Ibu S memiliki keinginan untuk membantu
masalah : mengatasi masalah kesehatan Tn.A dan
Segera keluarga merasakan bahwa penglihatan
kabur yang diderita Tn.A adalah suatu
masalah yang perlu diatasi.
Jumlah 3,6
3. Resiko jatuh
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah : 2/3x1 Masalah dikatakan resiko karena berpotensi
Resiko =2/3 klien jatuh saat melakukan aktivitas
ditandai dengan penglihatan kabur sulit
melihat pada malam hari sehingga harus di
dampingi keluarga.
2. Kemungkinan 1/2x2=1 Keluarga sudah mendapatkan informasi
masalah dapat tentang masalah kesehatan yang dialami
diubah: Tn.A dan cara perawatannya. Tetapi perawat
Sebagian menganjurkan untuk tetap mendampingi Tn.A
saat beraktivitas.
3. Potensial 3/3x1=1 Tn.A menderita keluhan sejak 6 bulan
masalah untuk terakhir. Awalnya klien merasa kabur di
dicegah : penglihatan dan sulit melihat pada malam
Tinggi hari. Akhirnya Tn. Melakukan pemeriksaan
didampingi istri. Untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dialami suaminya.selama
beraktivitas Tn.A sering didampingi istri
maupun anak-anaknya.
4. Menonjolnya 2/2x1=1 Ibu S memiliki keinginan untuk membantu
masalah : mengatasi masalah kesehatan Tn.A dan
Segera keluarga merasakan bahwa penglihatan kabur
yang diderita Tn.A adalah suatu masalah
yang perlu diatasi.
jumlah 3,6

KLASIFIKASI DATA

NO DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. - merasakan sesuatu melalui - bersikap seolah melihat,
indera perabaan dan meraba sesuatu
- Mengeluh sulit melihat - Tampak gelisah
pada malam hari
- Mengeluh penglihatan kabur
- Mengeluh tidak nyaman
dengan rasa gatal
2. Analisis data
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
DS: Ketidakmampuan Gangguan persepsi
- merasakan sesuatu keluarga dalam sensori
melalui indera mengatasi masalah
perabaan
- Mengeluh sulit
melihat pada malam
hari
- Mengeluh penglihatan
kabur
DO:
- bersikap seolah
melihat, dan meraba
sesuatu

DS: Ketidakmampuan Gangguan rasa nyaman


- Mengeluh tidak keluarga dalam
nyaman dengan rasa mengenal masalah
gatal
DO:
- Tampak gelisah
Faktor resiko: Resiko jatuh
Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
yang mengalami masalah
kesehatan

3. Dianosa, tujuan, intervensi


NO Diagnosa Tujuan Intevensi
MinimalisasiRangsangan
1. Gangguan Setelah dilakukan
Tindakan
persepsi intevensi selama 1x24 Observasi
sensori b.d jam persepsi sensori  Periksa status mental,
gangguan mebaik dengan kriteria status sensori, dan
penglihatan hasil: tingkatkenyamanan (mis.
d.d :  Verbalisasi mendengar nyeri, kelelahan)
bisikan menurun (5)
DS: Terapeutik
 Verbalisasi melihat
 Diskusi kanting kat
- merasaka bayangan menurun (5)
toleransi terhadap beban
n  Verbalisasi merasakan sensori (mis. bising, terlalu
sesuatu sesuatu melalui indra terang)
melalui perabaan menurun (5)
 Batasi stimulus lingkungan
indera  Verbailisasi merasakan (mis. cahaya, uara,
perabaan sesuatu melalui indrap aktivitas)
- Mengeluh enciuman menurun (5)
 Jadwalkan aktivitas harian
sulit  Verbalisasi merasakan dan waktu istirahat
melihat sesuatu melalui indra
 Kombinasikan
pada perabaan menurun (5)
prosedur/tindakan dalam
malam  Verbalisasi merasakan satu waktu, sesuai
hari sesuatu melalui indra kebutuhan
pengecapan menurun
- Mengeluh
(5) Edukasi
pengliha
 Ajarkan cara
tan
meminimalisasi stimulus
kabur
(mis. Mengatur
DO: pencahayaan ruangan,
- bersika mengurang kebisingan,
p membatasi kunjungan)
seolah Kolaborasi
melihat  Kolaborasi dalam
, dan meminimal kan
meraba prosedur/Tindakan
sesuatu  Kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi
persepsi stimuius

2. Gangguan rasa Setelah dilakukan intervensi Terapi Relaksasi


nyaman b.d 1x24 jam maka status Observasi
gejala  Identifikasi penurunan
penyakit d.d : kenyamanan menurun
tingkat energy,
DS: dengan kriteria hasil : ketidakmampuan
- Mengelu berkonsentrasi, atau
- Kesejahteraan fisik
h tidak gejala lain yang
meningkat mengganggu
nyaman
dengan kemampuan kognitif
- Kesejahteraan
rasa  Identifikasi teknik
gatal psikologis meningkat relaksasi yang pernah
- Dukungan sosial dari efektif digunakan
DO:
 Identifikasi kesediaan,
Tampak gelisah keluarga meningkat
- Keluhan tidak kemampuan, dan
penggunaan teknik
nyaman menurun
sebelumnya
- Gelisah menurun  Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
 Monitor respon terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
 Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dengan
suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
 Berikan informasi
tertulis tentang persiapan
dan prosedur teknik
relaksasi
 Gunakan pakaian
longgar
Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
(mis. Music, meditasi,
nafas dalam, relaksasi
otot progresif)
 Jelaskan secara inci
intervensi yang dipilih
 Anjurkan posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
 Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih

3. Resiko jatuh Setelah dilakukan intervensi pencegahan jatuh


b.d gangguan 1x24 jam maka tingkat jatuh Observasi
penglihatan
(katarak) menurun dengan kriteria - Identifikasi faktor
hasil : lingkungan yang
- Jatuh saat berjalan meningkatkan risiko
menurun jatuh (mis. lantai licin,
- Jatuh saat naik tangga penerangan kurang)
menurun Terapeutik

Jatuh saat dikamar mandi - Atur tempat tidur


menurun mekanisme pada posisi
rendah
Edukasi
- Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak licin

4. Implementasi dan evaluasi


Hari /
Diagnosis
Tangg Jam Implementasi Jam Evaluasi
Keperawatan
al
Senin Gangguan persepsi MinimalisasiRangsangan 13.0 S:
Tindakan
12-10- sensori b.d 08.0 Observasi 0 - Klien
gangguan  perawat melakukan
2020 penglihatan d.d : 0 mengeluh
pemeriksaan status
DS: mental, status sensori, penglihatan
- merasakan dan tingkatkenyamanan masih kabur
sesuatu (mis. nyeri, kelelahan)
O:
melalui 08.0 Terapeutik - Klien nampak
 perawat mendiskusi
indera 5 bersikap
kanting kat toleransi
perabaan
terhadap beban sensori seolah
- Mengeluh (mis. bising, terlalu
sulit melihat 08.1 terang) dengan anggota memegang
pada malam 0 keluarga sesuatu
hari  perawat membatasi
- Mengeluh stimulus lingkungan
penglihatan 08.1 (mis. cahaya, uara, A : Masalah belum
kabur aktivitas)
5  perawat menjadwalkan
teratasi
DO:
Jadwalkan aktivitas P : Lanjutkan
- bersikap harian dan waktu
seolah istirahat Intervensi
melihat, dan 08.2  perawat melakukan
meraba Kombinasi
sesuatu 0 prosedur/tindakan dalam
satu waktu, sesuai
kebutuhan
Edukasi
08.2
 perawat mengajarkan
5 cara meminimalisasi
stimulus (mis. Mengatur
pencahayaan ruangan,
mengurang kebisingan,
membatasi kunjungan)
Kolaborasi
 perawat melakukan
kolaborasi dalam
meminimal kan
prosedur/Tindakan
 perawat melakukan
kolaborasi pemberian
obat yang
mempengaruhi persepsi
stimuius

Selasa Gangguan rasa Terapi Relaksasi 13.0 S:


13-10- nyaman b.d gejala 08.0 Observasi 0 - Klien
penyakit d.d :  Perawat
2020 0 mengeluh
DS: mengidentifikasi
- Mengeluh penurunan tingkat masih
energy,
tidak nyaman ketidakmampuan merasakan
dengan rasa berkonsentrasi, atau
08.0 gatal di area
gatal gejala lain yang
5 mengganggu sekitar mata
DO: kemampuan kognitif
- Tampak - Klien
 Perawat
gelisah mengidentifikasi mengatkan
teknik relaksasi yang
08.1 kurang
pernah efektif
0 digunakan nyaman
 Perawat beraktivitas
mengidentifikasi
kesediaan, dengan
kemampuan, dan penglihatan
penggunaan teknik
08.1 sebelumnya kabur
5  Perawat melakukan O : - mata klien
pemeriksaan
ketegangan otot, tampak berair
frekuensi nadi, A : Masalah belum
tekanan darah, dan
08.2 suhu sebelum dan teratasi
0 sesudah latihan P : Lanjutkan
 Perawat memonitor
respon terhadap terapi Intervensi
relaksasi
Terapeutik
 Perawat menciptakan
lingkungan tenang dan
tanpa gangguan
08.2 dengan pencahayaan
5 dengan suhu ruang
nyaman, jika
memungkinkan
 Perawat memberikan
informasi tertulis
08.3 tentang persiapan dan
0 prosedur teknik
relaksasi
 Perawat menganjurkan
08.3 menggunakan pakaian
longgar
5
Edukasi
 Perawat menjelaskan
tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
(mis. Music, meditasi,
nafas dalam, relaksasi
otot progresif)
 Perawat menjelaskan
secara inci intervensi
yang dipilih
 Perawat menganjurkan
posisi nyaman
 Perawat menganjurkan
rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
 Perawat menganjurkan
sering mengulangi
atau melatih teknik
yang dipilih

Hari / Diagnosis
Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal Keperawatan
Rabu , pencegahan jatuh 13.00 S:
14-10- Resiko jatuh 08.00 Observasi - Klien mengeluh
2020 b.d gangguan - Perawat mengidentifikasi sulit beraktivitas
penglihatan faktor lingkungan yang penglihatan
(katarak) meningkatkan risiko masih kabur
08.05 jatuh (mis. lantai licin, O:
penerangan kurang) - Klien nampak
08.10 Terapeutik dibantu
- Perawat mengatur tempat beraktivitas
08.15 tidur mekanisme pada dengan keluarga
posisi rendah
Edukasi A : Masalah belum
08.20 - Perawat menganjurkan teratasi
menggunakan alas kaki P : Lanjutkan
yang tidak licin Intervensi
08.25

Anda mungkin juga menyukai