Anda di halaman 1dari 18

BAB 3

SISTEM SARAF

Sistem saraf adalah sistem pengendalian aktivitas tubuh (sistem koordinasi),


seperti misalnya kontraksi otot. Sistem ini bereaksi ketika tubuh manusia bereaksi
terhadap rangsangan dari luar tubuh. Rangsangan tersebut disebut stimulus,sedangkan
reaksi dari stimulus tersebut dinamakan respons.

Sistem saraf berupa hantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat. Proses inilah
yang bereaksi ketika manusia menerima rangsangan. Sistem saraf juga
memungkinkan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Untuk menanggapi
rangsangan,ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,yaitu :

1. Reseptor penerima impuls.

2. Penghantar impuls.

3. Efektor, bagian yang menanggapi rangsangan.

Ada 3 jenis stimulus sensible atau yang dapat dirasakan, yaitu:

1. Eksteroseptif: temperatur, nyeri perifer, raba, dan tekanan.


2. Proprioseptif: posisi sendi tubuh.
3. Interoseptif: dari visera, misalnya rasa lapar, sakit perut, dll.

Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat, seperti kontraksi otot atau
peristiwa viseral yang berubah dengan cepat. Menerima ribuan informasi dari
berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi
yang harus dilakukan tubuh.

Suatu sel saraf, disebut neuron,terdiri dari dendrit, badan sel, dan neurit
mengirim stimulus keluar dari badan sel. Kumpulan neuron yang berada di dalam
ganglion (pseudounipolar). Ujung saraf yang menerima stimulus disebut reseptor dan
ujung terminal saraf yang berada pada otot dan organ disebut efektor.
A. STRUKTUR SARAF

Gambar 3.1. Neuron

Saraf manusia terdiri dari sel saraf yang disebut neuron dan sel glial. Neuron
berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari luar tubuh melalui pancaindra
menuju otak. Informasi tersebut lantas oleh otak dikirim menuju otot, sedangkan
sel glial merupakan pemberi nutrisi pada neuron.

1. Neuron

Neuron merupakan bagian terkecil dalam penyusunan sistem saraf.


Setiap neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu sel saraf, dendrit, dan akson.
Neuron bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung
akson akan menghubungkan jaringan antar saraf. Berdasarkan fungsinya
ada tiga jenis sel saraf, yaitu sel saraf sensorik, sel saraf motorik, dan sel
saraf penghubung.

a. Sel saraf sensorik

Adalah sel saraf yang bertugas menerima rangsangan dari luar tubuh,
merubah menjadi impuls, dan meneruskan ke otak.

b. Sel saraf motorik


Adalah sel saraf yang berfungsi membawa impuls dari otak dan sumsum
tulang belakang menuju otot.

c. Sel saraf penghubung

Adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang
belakang, berfungsi menghubungkan impuls dari sel sensorik ke sel
motorik.

2. Sel glial

Sel glial bertugas menyediakan nutrisi dan mempertahankan


homeostatis, selain juga berperan dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf.
Fungsi utama sel glial adalah mendukung neuron dan menahan neuron
supaya tetap berada dalam tempatnya, menyediakan nutrisi untuk neuron,
menghancurkan patogen dan menghilangkan neuron mati, serta menyediakan
petunjuk pengarah akson dari neuron.

B. SISTEM SARAF

Saraf terdiri dari susunan saraf sentral dan saraf perifer. Susunan saraf sentral
terdiri dari otak (otak besar, otak tengah, otak kecil, dan batang otak), sumsum
lanjutan, dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Adapun saraf tepi (saraf
perifer) terdiri dari saraf somatik dan saraf otonom (saraf simpatis dan simpatis).

1. Saraf sentral

Prinsip kegiatan sistem saraf berkaitan dengan kegiatan refleks. Refleks


melibatkan beberapa organ manusia dan lingkungan sekelilingnya. Saraf
sentral memiliki fungsi sebagai pengatur kerja jaringan saraf hingga ke sel
saraf.

Saraf sentral meliputi otak besar, otak tengah, otak kecil, batang otak,
sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula
spinalis). Dalam tubuh, otak manusia berada di dalam tengkorak, sedangkan
sumsum tulang belakang berada di dalam ruas tulang belakang manusia.
a. Otak

Otak diibaratkan seperti komputer yang mengatur organ-organ


dalam tubuh manusia. Jaringan otak dibungkus oleh selaput otak dan
tulang tengkorak yang kuat. Berat otak orang dewasa sekitar 1400 gram,
setengah padat, dan berwarna kelabu kemerahan.

Otak mengapung dalam suatu cairan yang bekerja sebagai penyerap


goncangan ketika kepala manusia mengalami goncangan. Cairan tersebut
dinamakan cairan serebrospinalis. Selaput otak adalah pembungkus otak
dari sumsum tulang belakang untuk melindungi struktur saraf.

Selaput otak terdri dari tiga bagian, yaitu durameter, araknoidea, dan
piameter. Otak terdiri dari (1) otak besar, (2) otak tengah, (3) otak kecil,
dan (4) batang otak.

1) Otak besar (serebrum)

Gambar 3.2. Otak Besar (Serebrum)

Otak besar memiliki dua belahan, yaitu hemisfer kiri dan


hemisfer kanan yang dihubungkan olehh masa substansia alba yang
juga disebut korpus oksipitalis. Serebrum terdiri dari korteks serebri,
basal ganglia, dan rheniensefalon. Hemisfer otak dibagi dalam
beberapa lobus atau daerah berdasarkan posisinya di tulang kranium.
Lobus tersebut antara lain :
- Lobus frontalis, yaitu lobus mengatur gerakan motorik dan
pneumotorik.

- Lobus parietalis, yaitu lobus yang mengatur perubahan kulit


dan otot.

- Lobus oksipitalis, yaitu lobus yang berhubungan dengan


pusat penglihatan.

- Lobus temporalis, yaitu berhubungan dengan pendengaran,


penciuman, dan pengecap. Selain fungsi-fungsi tersebut,
otak besar juga berfungsi untuk melindungi otak secara
keseluruhan dari goncangan.

Ukuran otak besar pada laki-laki sekitar 1,6 kg, sedangkan pada
perempuan 1,45 kg. Berat otak ini sering ditengarai turut
menentukan kecerdasan seseorang. Padahal tidak demikian.
Kecerdasan seseorang meliputi banyak faktor, dalam kaitannya
dengan saraf otak, tingkat kecerdasan berhubungan dengan jumlah
hubungan antar saraf satu dengan lainnya.

2) Diensefalon

Gambar 3.3. Diensefalon


Diensefalon menghubungkan otak besar kebatang otak. Diensefalon
terdiri dari wilayah utama sebagai berikut :

- Talamus adalah stasiunrelay untuk impuls saraf sensorik


bertolak dari sumsum tulang belakang untuk otak
besar.Beberapa impuls saraf diurutkan dan dikelompokkan
di sini sebelum ke otak besar. Beberapa sensasi, seperti
nyeri, tekanan, dan suhu, dievaluasi di sini juga.

- Epithalamus mengandung kelenjar pineal. Kelenjar pineal


secretes melatonin, hormon yang membantu mengatur
biologi jam (siklus tidur-bangun).

- Hipotalamus mengatur berbagai kegiatan tubuh yang


penting. Hipotalamus mengontrol sistem saraf otonom dan
mengatur emosi, perilaku, lapar, haus, suhu tubuh, dan jam
biologis. Hal ini juga menghasilkan dua hormon (ADH dan
oksitosin) dan melepaskan berbagai hormon yang
mengontrol hormon produksi di kelenjar hipofisis anterior.

Struktur berikut ini disertakan dan dihubungkan dengan


hipotalamus.

- Badan mammiliary menyampaikan sensasi penciuman.

- Infundibulum menghubungkan kelenjar pituitari ke


hipotalamus.

- Chiasma optik lewat di antara hipotalamus dan kelenjar


hipofisis.

- Batang otak menghubungkan diesenfalon ke sumsum tulang


belakang. Batang otak menyerupai sumsum tulang
belakang, terdiri dari materi berwarna putih yang
mengelilingi inti materi abu-abu. Batang otak terdiri
dari empat wilayah berikut, yang semuanya
menyediakan koneksi antara berbagai bagian dari
otak dan antara otak ke sumsum tulang belakang.
3) Otak tengah (mesenfalon)

Gambar 3.4. Mesenfalon

Otak tengah berada di antara pons varoli dan hemisfer serebri.


Bagian dorsal dari otak tengah terdiri dari dua kolikulus superior
yang berhubugan dengan sistem penglihatan, dan dua kolikulus
inferior yang berhubugan dengan pendengaran. Fungsi mesensefalon
antara lain :

- Merangsang daerah quadrigeminus yang


menyebabkan dilatasi pupil dan gerakan konjugasi
mata ke arah yang berlawanan dengan tempat
perangsangan.

- Menimbulkan gejala yang menyebabkan paralisis


gerakan mata ke atas.

- Mengontrol pendengaran.

4) Otak kecil (serebrum)


Gambar 3.5 Otak Kecil (Serebelum)

Terletak di bagian belakang kepala dekat leher. Otak kecil


berfungsi untuk mengkoordinasi gerakan otot secara seadar, posisi
tubuh, dan keseimbangan. Secara umum, otak kecil adalah pusat
keeimbangan, jika otak kecil ini rusak, maka gerakan otot manusia
berpotensi tidak dapat bekerja optimal.

5) Batang otak (trunkus serebri)

Batang otak terletak di depan otak kecil dan di bawah otak


besar, serta menjadi penghubung di antara keduanya. Batang otak
berfungsi untuk mengatur refleks fisiologis, seperti denyut jantung,
suhu tubuh, tekanan darah, kecepatan bernapas, dan lain sebagainya.

Batang otak terdiri atas diensefalon, mid brain, pons, dan


medula oblongata. Merupakan tempat berbagai macam pusat vitas
seperti pernaffaan, pusat vasomotor, pusat pengatur kegiatan
jantung, pusat muntah, bersin dan batuk.

Dari batang otak keluar dua belas pasang saraf kranial, yaitu:
- Neuron olfaktorius
Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak di
bagian atas dari mukosa hidung disebelah atas dari konkha nasalis
superior.
- Neuron optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf
eferen sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini meerupakan
penonjolan dari otak ke perifer.
- Neuron okulomotarius
Saraf ini mempunyai nukleus yang terdapat pada mesensefalon.
Saraf ini berfungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola mata.
- Neuron troklearis
Pusat saraf ini terdapat pada mesensefalon. Saraf ini mensarafi
mesenterium oblique yang berfungsi memutar bola mata.
- Neuron trigeminus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu neuron optal mikus,
neuron maksilaris dan neuron mandibularis yang merupakan saraf
gabungan sensori dan motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi
umum pada wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung,
mulut, gigi dan meninges.
- Neuron abdusens
Berpusan di pons bagian bawah. Saraf ini mensarafi mesenterium
rektus laterialis. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola mata
tidak dapat di gerakkan ke rateral dan sikap bola mata tertarik ke
medial.
- Neuron fasialis
Saraf ini merupakan gabungan saraf, saraf aferen yang berfungsi
untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferen untuk
otot wajah atau mimik.
- Neuron glosofarineus
Saraf ini mengurus lidah dan faring. Saraf ini mengandung serabut
sensori khusus.

b. Sumsum lanjutan (medula oblongata)


Gambar 3.6 Medula Oblongata

Sumsum ini terletak di sambungan antara otak dengan tulang


belakang. Sumsum lanjutan berfungsi untuk mengatur suhu tubuh,
mengatur refleks (seperti batuk, bersin, berkedip), mengendalikan mual,
dan pernapasan. Sumsum lanjutan juga berfungsi mengantarkan impuls
yang datang menuju otak, serta memengaruhi refleks fisiologis (seperti
jantung, tekanan darah, respirasi, sekresi kelenjar pencernaan).

c. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Gambar 3.7 Medula Spinalis

Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari batang otak


yang dimulai pada foramen magnum dan terus turun melalui kanal
vertebral ke lumbal pertama vertebra (L1).
Sumsum tulang belakang berada di dalam tulang belakang dan
dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras.
Medula spinalis memiliki fungsi:

1) Pusat saraf mengintegrasikan sinyal sensoris yang datang


mengaktifkan keluaran motorik secara langsung tanpa campur
tangan otak. Fungsi ini terlihat pada kerja refleks spinal, untuk
melindungi tubuh dari bahaya dan menjaga pemeliharaan tubuh.

2) Sebagai pusat perantara. Antara susunan saraf tepi dan otak,


semua komando volunter dari otak ke otot-otot tubuh yang
dikomunikasikan terlebih dahulu pada pusat motorik spinal.
Pusat motorik spinal akan memproses sinyal bagaimana
mestinya,sebelum mengirimkannya ke otot. Sinyal sensoris dari
reseptor perifer ke pusat otak harus terlebih dahulu
dikomunikasikan kepusat sensorik medula spinalis. Pada medula
spinalis inilah sinyal sensoris sebagian besar akan
diintegrasikan.

Bagian eksternal pada sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut :

a) Saraf tulang belakang mencul berpasangan, satu dari setiap sisi


tulang belakang yang sama panjang.

b) Pembesaran serviks adalah pelebaran dibagian atas dari tulang


belakang kabel (C4 ke T1). Saraf yang memperpanjang ke
tungkai atas berasal atau berakhir disini.

c) Pembesaran lumbal adalah pelebaran dibagian bawah tulang


belakang kabel (T9 untuk T12). Saraf yang memperpanjang
ketungkai bawah atau berasal berakhir disini.

d) Fisula median anterior dan posterior sulkus median dua alur yang
menjalankan panjang dari sumsum tulang belakang pada anterior
dan posterior permukaan masing-masing.
e) Cauda equina adalah saraf yang menempel pada ujung kabel
tulang belakang dan terus berjalan ke bawah, sebelum berbalik
lateral kebagian lain dari tubuh.

d. Saraf tepi (saraf perifer)

Susunan saraf tepi merupakan penghubung susunan saraf pusat


dengan reseptor sensorik dan efektor motorik (otot kelenjar). Saraf tepi
terdiri dari ribuan serabut saraf yang dikelompokkan dalam ikatan-ikatan
dan dibungkus oleh jaringan ikat. Setiap kelompok memiliki fungsi yang
berbeda, yaitu sensorik dan motorik.

Serabut saraf perifer berhubungan dengan otak dan korda spinalis.


Terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 korda saraf sumsum tulang
belakang. Kedua belas pasang saraf akan menuju ke organ tertentu,
misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Sementara itu, 31 saraf
sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang
dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, seperti kaki, tangan, dan
otot lurik.

Serabut saraf perifer dibedakan menjadi sistem saraf somatik dan


saraf otonom.

e. Sistem saraf somatik

Saraf somatik merupakan saraf yang mengumpulkan informasi


sensoris dari tubuh. Saraf somatik juga bisa digolongkan sebagai indra.
Namun indra ini berbeda dengan indra khusus yang sudah sering dikenal
(penglihatan, penciuman, pengecap, peraba, dan perasa). Indra somatik
dapat digolongkan menjadi tiga jenis :

1) Indra somatik mekanoresseptif, yaitu saraf yang dirangsang oleh


pemindahan mekanisme sejumah jaringan tubuh, meliputi indra
perabaan, tekanan yang menentukan posisi relatif, dan kecepatan
gerakan beragai bagian tubuh.

2) Indra somatik termoreseptor, berhubungan dengan pendeteksian


panas dan dingin.
3) Indra nyeri, muncul oleh faktor yang merusak jaringan perasaan
kompleks, karena menyertakan sensasi perasaan dan emosi.

Saraf somatik dipengaruhi saraf sadar, dalam artian manusia dapat


memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian
tubuh tertentu.

f. Sistem saraf otonom

Saraf otonom adalah saraf didalam tubuh yang meliputi kelenjar,


pembuluh darah, paru, lambung, usus, dan ginjal. Sistem sara otonom
mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang disadari atau yang tidak
dipengaruhi oleh kehendak kita.

Fungsi saraf otonom adalah mengatur motilitas dan sekresi pada


kulit, pembuluh darah, dan organ viseral dengan cara merangsang
pergerakan otot polos dan kelenjar eksokrin. Regulasi otonom dibawa
oleh serabut saraf simpatis dan parasimpatis.

Gambar 3.8. Saraf Otonom

1) Saraf simpatis

Saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang


terdapat di sumsum tulang belakang dan terletak disepanjang
tulang belakang sebelah depan, mulai dari ruas tulang leher
sampai tulang ekor. Masing-masing simpul saraf dihubungkan
dengan sistem saraf spinal yang keluar menuju organ-organ
tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh darah, dan
pencernaan. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai
berikut :

- Mempercepat denyut jantung.

- Memperlebar pembukuh darah.

- Memperlebar bronkus.

- Mempertinggi tekanan darah.

- Memperlambat gerak peristaltis.

- Memperlebar pupil.

- Menghambat sekresi empedu.

- Menurunkan sekresi ludah.

- Meningkatkan sekresi adrenalin.

2) Saraf parasimpatis

Susunan saraf parasimpatis berupa jaring-jaring yang


berhubungan denga ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
Saraf parasimpatis menuju organ yang dikendalikan oleh saraf
simpatetis, sehingga bekerja pada efektor yang sama. Sistem
saraf parasimpatis memiliki fungsi yang berkebalikan dengan
fungsi saraf simpatis. Misalnya saraf simpatis berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan sistem parasimpatis
memperlambat denyut jantung.

C. GERAK REFLEKS
Refleks merupakan respons cepat dan bersifat memaksa untuk stimulus.
Sebuah busur refleks adalah jalur yang dilalui oleh impuls saraf selama refleks.
Kebanyakan refleks, tulang belakang refleks dengan jalur yang melintasi hanya
sumsum tulang belakang. Selama refleks spinal, informasi dapat diteruskan ke
otak, tetapi itu adalah tulang belakang kabel, dan bukan otak yang bertanggung
jawab untuk integrasi sensorik informasi dan tanggapan ditransmisikan ke neuron
motorik. Beberapa refkeks adalah refleks kranial dengan jalur melalui saraf
kranial dan batang otak. Sebuah busur refleks melibatkan komponen-komponen
berikut :

- Reseptor adalah bagian dari neuron (biasanya dendrit) yang mendeteksi


stimulus.

- Neuron sensorik mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang.

Pusat integrasi melibatkan satu sinapsis (busur refleks monosynaptic) atau


dua lebih sinapsis (busur refleks polysynaptic) dalam masalah abu-abu dari
sumsum tulang belakang. Dalam busur refleks polysynaptic, satu atau lebih inter
neuron dala materi abu-abu merupakan pusat integrasi. Sebuah neuron motorik
mengirimkan impuls saraf dari sumsum tulang belakang untuk perifer wilayah.

Sebuah efektor adalah otot atau kelenjar yang menerima bentuk impuls motor
neuron. Dalam refleks somatik, yang efektor adalah otot rangka. Dalam otonom
(visceral) refleks, yang merupakan efektor otot polos atau jantung atau kelenjar.

Macam-macam Gerak
Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam menanggapi
rangsangan. Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan
menjadi dua yaitu:
a. Gerak sadar atau gerak biasa
Gerak sadar adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Skema gerak sadar:
Rangsangan (impuls) – reseptor (indra) – saraf sensorik – otak – saraf
motorik – efektor (otot).
b. Gerak refleks (tak sadar)
Gerak refleks ad alah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Skema gerak reflek:
Rangsangan (impuls) – reseptor (indra) – saraf sensorik – sumsum tulang
belakang – saraf motorik – efektor (otot).

Gambar 3.9. Lengkung Refleks

SOAL LATIHAN

Soal Sistem Saraf

1. Berikut ini yang bukan dari fungsi sistem saraf adalah


a) Sensoris
b) Integrasi
c) Motorik
d) Membentuk sinaps
2. Perubahan kadar glukosa dalam tubuh kita dapat terdeteksi oleh reseptor :
a) Mekanoreseptor
b) Nosireseptor
c) Baroreseptor
d) Kemoreseptor
3. Ketika kita menyentuh benda panas maka kita langsung menarik tangan kita,
maka proses ini diatur oleh :
a) Serebrum
b) Serebelum
c) Medula oblongata
d) Medula spinalis
4. Berikut ini adalah lapisan pelindung otak
a) Duramater
b) Pleura
c) Perikardium
d) Epitel
5. Gerakan sadar yang dilakukan oleh otot kaki ketika melangkah diatur oleh
saraf
a) Sensorik
b) Motorik
c) Integral
d) Saraf tepi
6. Ketika kita membedakan wajah A dengan wajah B maka yang berfungsi
adalah
a) Saraf integrasi
b) Saraf motorik
c) Saraf sensorik
d) Saraf medula spinalis
7. Berikut ini yang bukan fungsi serebrum adalah
a) Memori
b) Belajar
c) Visual atau penglihatan
d) Pengatur hormon
8. Berikut ini adalah fungsi serebelum
a) Memori
b) Belajar
c) keseimbangan
d) Pengatur hormon
9. Pengatur fungsi respirasi dan kardiovaskular adalah fungsi dari :
a) Serebrum
b) Serebelum
c) Batang otak
d) Medula spinalis
10. Berikut ini yang bukan bagian dari neuron
a) Dendrit
b) Badan sel
c) Inti sel
d) Sinaps

DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Koes. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Alfabeta.

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia intuk Mahasiswa Keperawatan


Edisi 2. Jakarta : Jagakarsa.

Evelyn C.parce.1979.anatomi dan fisiologi untuk paramedis.penerbit


PT.Gramedia,jakarta.

Syaifuddin.2011.Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa


Keperawatan,ED.2, Jakarta:Salemba Medika.

Irianto,Koes.2014.Anatomi dan Fisiologi,Bandung:Alfa Beta.

Anda mungkin juga menyukai