Anda di halaman 1dari 39

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

-          Riwayat kehamilan : Primi/multipara, usia kehamilan, seksio sesaria sebelumnya, aborsi

berulang, perdarahan.

-          Pemeriksaan fisik: Tinggi fundus, DJJ, posisi janin, uterus lunak atau tidak.

-          Tes laboratorium: RH (-) indikasi isoimunisasi.

-          Indikasi psikiatrik: cemas, ketakutan, gelisah.

-          Riwayat penyakit yang diderita: penyakit jantung, fulminating hodgkin disease (pelvis)

-          Pengkajian tentang pemahaman tentang aborsi, dan penyembuhan yang diharapkan untuk

dilakukan.

Diagnosa Keperawatan

          Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi otot rahim.

-          Resiko tinggi kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan aktif.

-          Resiko tinggi cedera pada ibu

- Kurang pengetahuan mengenai penyebab aborsi, perawatan diri, kontrasepsi/kehamilan yang

akan datang berhubungan dengan kesalahan interprestasi tentang informasi

Intervensi dan Rasionalisasi

N Intervesi Rasionalisasi

o
1 Nyeri akut berhubungan dengan

kontraksi otot rahim

        Tentukan sifat, lokasi, durasi Membantu dalam mendiagnosa dan

nyeri,kaji kontraksi uterus, hemoragi memilih tindakan, ketidak nyamanan

retroplasenta atau nyeri tekan dihubungkan dengan aborsi spontan dan

abdomen. mola hidotidosa, karena kontraksi uterus,

rupture kehamilan ektopik mengakibatkan

nyeri hebat, karena hemoragi tersembunyi

saat tuba fallopi ruptur kedalam rongga

abdomen, abrupsi plasenta diserta dengan

nyeri hebat,khususnya bila terjadi

hemoragi retroplasenta tersembunyi.

Dapat membantu dalam menurunkan

tingkat ansietas dan meredakan ketidak


        Berikan lingkungan yang tenang dan
nyamanan.
aktivitas untuk mengalihkan rasa

nyeri, intruksikan klien untuk

menggunakan metode relaksasi (mis,

napas dalam, visualisasi, distraksi

        Kolaborasi, berikan narkotik/sedatif, Meningkatkan kenyamanan dan


berikan obat-obatan pra operatif bila menurunkan resiko komplikasi

prosedur pembedahan diindikasikan pembedahan

Resiko tinggi kekurangan cairan dan

elektrolit berhubungan dengan

perdarahan aktif
2
        Evaluasi, laporkan dan catat jumlah

serta sifat kehilangan darah


Perkiraan kehilangan darah membantu

membedakan diagnosa.setiap gram

        Lakukan tirah baring, instruksikan


peningkatan berat pembalut sama dengan

klien untuk menghindari valsava


kehilangan kira-kira 1 ml darah.

manuver dan koitus.


Perdarahan dapat berhenti dengan reduksi

aktivitas. Peningkatan tekanan abdomen

        Posisikan klien dengan tepat, atau orgasmeyang dapat merangsang

telentang dengan panggul ditinggikan perdarahan.

atau posisi semi fowler pada plasenta

previa.hindari posisi trendelenburg


Menjamin keadekuatan darah yang

tersedia untuk otak;peninggian panggul

menghindari kompresi vena kava. Posisi

        Catat tanda vital, pengisian kapiler semi fowler memungkinkan janin sebagai

pada dasar kuku, warna membran tampon.posisi trandelenburg dapat

mukosa/kulit, dan suhu, ukur


tekanan vena sentral, bila ada. menurunkan keadaan pernapasan ibu.

        Pantau aktivitas uterus, status janin Membantu menentukan kehilangan darah

dan adanya nyeri tekan abdomen

        Pantau masukan/haluaran. dapatkan

sampel urin setiap jam;ukur berat Membantu menentukan sifat hemoragi dan

jenis. kemungkinan hasil dari hemoragi. Nyeri

tekan biasanya pada kehamilan ektopik

        Simpan jaringan atau hasil konsepsi

yng keluar Menentukan luasnya kehilangan cairan dan

kolaborasi dan menunjukkan perfusi ginjal

        Berikan cairan intravena sesuai

dengan indikasi

        Siapkan laparotomi untuk kehamilan


Kemungkinan retensi jaringan untuk
ektopik yang ruptur.
pemeriksaan histologi

Meningkatkan volume darah sirkulasi dan

Resiko tinggi cedera pada ibu


mengatasi gejala-gejala syok

berhubungan dengan profil darah


Pengangkatan tuba/ovarium untuk

abnormal
menghentikan hemoragi

        Kaji tanda-tanda vital dan haluaran


urin perhatikan warna/suhu kulit.

Perkirakan kehilangan darah;lakukan

perhitungan jumlah/berat pembalut.

        Kaji dan tinjau ulang tanda/gejala

kagulasi intravaskular diseminata


Pengenalan diri terjadi perkembangan
(KID);faktor pembekuan abnormal,
3 masalah penting untuk melakukan
peningkatan kadar produksi degradasi
tindakan segera.
fibrin.

kolaborasi

        Siapkan klien untuk perawatan

dirumah sakit
Otolisis janin dan produk konsepsi,yang

melepaskan tromboplastinn,dapat

menyebabkan KID.

        Berikan cairan I.V/oral sesuai

dengan kebutuhan.berikan volume

ekspander/prodak darah sesuai

indikasi.

Untuk klien dengan aborsi yang tidak


        Bantu dengan ,melakukan prosedur diketahui (missed abortion),perawatan

terapeutik yang perlu (mis,dilatasi dirumah sakit perlu bila produk konsepsi

dan kuretase,induksi persalinan tidak dikeluarkan secara spontan dalam 1-

dengan oksitoksin atau prostaglandin 6 mgg setelah kematian janin.

Mencegah komplikasi berhubungan dengan

kehilangan darah.

Kurang pengetahuan mengenai

penyebab aborsi, perawatan diri,

kontrasepsi/kehamilan yang akan

datang berhubungan dengan Klien dengan missed abortion atau tidak

kesalahan interprestasi tentang lengkap mungkin perlu D dan K untuk

informasi menghentikan perdarahan dan

        Berikan informasi tentang penyebab menghilangkan produk produk konsepsi.

aborsi spontan bila diketahui; Bila persalinan tidak secara spontan

mis,anomali genetik,infeksi, setelah kematian janin,induksi mungkin

inkompatibilitas Rh diperlukan pada trimester kedua.

        Diskusikan pilihan metode

kontrasepsi .berikan informasi

tertulis.
4

        Identifikasi tanda dan gejala untuk Dapat meningkatkan pemahaman dan

dilaporkan pada pemberi perawatan perawatan diri positif. Membantu klien

kesehatan. menyiapkan kehamilan masa datang.

        Tinjau ulang kebutuhan terhadap

RhIgG tergantung pada status Rh

klien. Klien memerlukan informasi untuk dapat

memilih metoda yang akan memenuhi

kebutuhannya. Ovulasi dapat terjadi

sebelum menstruasi terjadi lagi, sehingga

        Rujuk untuk konseling genetiksesuai kontrasepsi perlu dipertimbangkan pada

kebutuhan. saat ini. Karena ansietas dan stress

berkenaan dengan terminasi, informasi

verbal tidak dapat diserap.

Evaluasi/intervensi segera dapat

mencegah atau membatasi komplikasi.


Untuk klien Rh (D) – negatif,RhIgG

mencegah pembentukan antibodi anti Rh-

Positif sehingga efek-efek merugikan pada

kehamilan selanjunya dapat dihindari.

Mungkin perlu bila kemungklinan masalah

genetik ada.

DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, R.Sinopsis obstetri:obstetri operatif, obstetri sosial. editor, Delfi Lutan Ed.2. EGC

Jakarta 1998.

Ida bagus gde manuaba. Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan

kebidanan.EGC Jakarta 1998.

Sarwono prawiroharjo. Ilmu kebidanan. Editor, Hanifa wiknjosastro. Ed.3 Yayasan Bina Pustaka

Jakarta 1999.

Sarwono prawiroharjo. Ilmu Kandungan. Editor, Hanifa wiknjosastro. Ed.3 Yayasan Bina Pustaka

Jakarta 1997.

Linda Wheeler.Buku Saku Perawatan prenatal & Pasca Partum. EGC. Jakarta 2003.

FKUNPAD, Obstetri Patologi.Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUNPAD Bandung 1999

Varney, H. Buku Saku Bidan. Editor, Alfrina Hany EGC Jakarta 2001

Doenges, M.Rencana maternal/bayi; Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan

Klien.ed.2 EGC Jakarta 2001.


Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, Media Aesculapius

Jakarta 2000.

Bobak, Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Editor, Renata Komalasari Ed.4. EGC. Jakarta. 2004
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

ABORTUS

Nama Pasien :                                                                            No. Rekam Medik           :

Usia             :                                                                            Diagnosa Keperawatan     :

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan  Tentukan sifat,   Membantu dalam

berhubungan asuhan lokasi, durasi nyeri, mendiagnosa dan

dengan keperawatan kaji konstraksi memilih tindakan,

  Kontraksi otot selama ………….x uterus, hemoragi  ketidak nyamanan

rahim …….jam nyeri retroplasenta atau dihubungkan dengan

  Kram pada berkurang dengan nyeri tekan arbosi spontan dan

abdomen kiteria hasil abdomen mola hidotidosa,

  Klien melaporkan karena kontraksi

Data penunjang : nyeri berkurang / uterus, ripture

  Klien hilang kehamilan eftopik

mengantuk………..  Skala nyeri mengakibatkan nyeri

  Ekspresi   Klien tampak rileks hebat, karena

wajah………..   TTV normal hemoragi


  Skala nyeri……….. tersembunyi saat

  Nyeri……….. tuba fallopi ruptur

  TD………../……….. kedalam rongga

  Nadi……….. addome, abrupsi

  Puls……….. plasenta diserta

  Suhu……….. dengna nyeri hebat,

khususnya bila

terjadi hemoragi
  Berikan lingkungan
retroplasenta
yang tenang dan
tersembunyi.
aktivitas untuk
  Dapat membantu
mengalihkan rasa
dalam menurunkan
nyeri, instruksi
tingkat ansiestas dan
klien untuk
meredakan ketidak
menggunakan
nyamanan.
metode relaksasi

(mis, nafas dalam,

visualisasi, distraksi

  Kolaborasi, berikan

narkotik/sedatif,

  Meningkatkan
berikan obat – obat

kenyamanan dan
pra operatif bila

menurunkan resiko
prosedur komplikasi

pembedahan pembedahan

diindikasikan

2 Resiko tinggi Setelah diberikan  Evaluasi, laporkan   Perkiraan kehilangan

defisit cairan dan asuhan dan catat jumlah darah membantu

elektrolit, keperawatan serta sifat membedakan

berhubungan selama ……x……. kehilangan darah diaknosa. Setiap

dengan jam keseimbangan gram peningkatan

  Pendarahan cairan elektrolit berat pembalut sama

  Mual dan muntah tubuh dapat dengan kehilangan

  Nutrisi tidak terpenuhi dengan kira-kira 1 ml darah.

adekuat kriteria hasil :   Pendarahan dapat

  KLien mengatakan berhenti dengan


  Lakukan tirah
mual, muntah reduksi aktivitas.
baring, instruksika

Data penunjang berkurang / hilang Peningkatan tekanan


klien untuk

  Klien mengatakan  Turgor kulit normal abdomen  atau


menghindari

….   Membran mukosa orgasme yang dapat


valsava manuver

  Anoreksia….. lembab merangsang


dan koitus.

  Mual ….   BB meningkat pendarahan.

  Muntah …..   TTV dalam batas   Menjamin

  Membran normal keadekuatan darah


mukosa…. yantg tersedia untuk

  Turgor   Posisikan klien otak; peniggian

kulit…..detik dengan tepat, panggul menghindari

  BB klien …kg telentang dengan konpresi vena kava.

  TB klien….kg panggul ditinggikan Posisi semi fowler

atau posisi semi memungkinkan janin

Data penunjang fowler pada sebagia tampo posisi

LAB plasenta previa. trandalenbung dapat

TTV Hindari posisi menurunkan

  TD : trendelenbung. keadaaan pernapasan

  Pols : ibu.

  RR :   Membantu

  Temp : menentukan

  Hb : kehilangan darah
  Catat tanda vital,

  Leukosit
pengisian kapiler

  Trombosit
pada dasar kuku,

  Eritrosit
warna membran

  Hematokrit
mukosa / kulit, dan

suhu, ukur tekanan

vena sentral, bila   Membantu

ada menentukan sifat

  Pantau aktivitas hemoragi vdan


uterus status janin  kemungkinan hasil

dan adanya nyeri dari hemoragi. Nyeri

tekan abdomen tekan biasanya pada

kehamilan ektopik

  Menentukan luasnya

  Pantau kehilangna cairan

masukan/haluaran. dan menunjukan

Dapatkan sampel perfusi ginjal

urin setiap

jam;ukur berat   Kemungkinan retensi

jenis. jaringan untuk

  Simpan jaringan pemeriksaan histologi

atau hasil konsepsi

yan keluar

  Meningkatkan volume

kolaborasi darah sirkulasi dan

  Berikan cairan mengatasi gejala-

intravena sesuai gejala syok

dengan indikasi   Pengangkatan

tuba/ovarium untuk

  Siapkan laparotomi menghentikan

untuk kehamilan hertologi


ektopik yang

ruptur.
3 Intoleransi Setelah diberikan       

aktivitas asuhan

berhubungan keperawatan

dengan : selama ……x…….

  Bedrest total jam adanya

  Mempercepat peningkatan

proses aktivitas  dengan 

penyembuhan kriteria hasil :

  Pendarahan

data penunjang berkurang

  Klien mengatakan  Aktivitas mandiri

  Skala aktivitas   keadaan umum

  Pendarahan baik/tidak lemah

  Kelemahan   TTV dalam batas

  TTV normal

TD : TD :

Pols : Pols :

Temp : Suhu :

RR : RR :
4 Ansietas Setelah diberikan  Kaji pola aktivitas   Dengan mengkaji pola

berhubungan asuhan aktivitas diharapkan

dengan : keperawatan dapat diketahui

  Kurangnya selama ……x……. aktivitas apa saja

pengetahuan jam ansietas yang dapat dilakukan

tentang penyakit terkontrol  klien dan hal – hal

  Akan kehilangan dengan  kriteria apa saja yang

bayi hasil : menghambat klien

  Rencana   Klien tampak rileks beraktivitas


  Monitor vital sign
pengobatan   Klien melaporkan   Dengan memonitor

ansietas berkurang vital sign klien

Data penunjang / terkontrol diharapkan perawat

  Klien mengatakan  Klien berpartisipasi dapat mengetahui

  Merasa cemas dalam proses kemajuan aktivitas

  Klien pengobatan   Libatkan keluarga sehari – hari

mengungkapkan dalam membantu   Dengan melibatkan

perasaannya aktivitas klien keluarga dalam

tentang penyakit membantu aktivitas

yang diderita klien diharapkan

  Klien menanyakan dapat mengerti


keadaan status manfaat dan

kesehatannya melakukan aktivitas

  Klien gelisah   Kolaborasi dalam dan menambah

  TTV pemberian obat pengetahuan

TD : untuk mengurangi keluarga

Pols : dan menghentikan   Dengan berkolaborasi

Temp : pendarahan dalam pemberian

RR : obat untuk

  Tingkat cemas mengurangi dan

menghentikan

pendarahan

diharapkan dapat

menghentikan

pendarahan sehingga

klien dapat

beraktivitas

5 Kurang Setelah diberikan  Berikan informasi   Dapat meningkatkan

pengetahuan asuhan tentang penyebab pemahaman dan

mengenai keperawatan aborsi spontan bila perawatan diri

penyebab aborsi, selama ……x……. diketahui ; mis, positif. Membantu

perawatan diri, jam pemahaman anomali genetik, klien


kontrasepsi / dan pengetahuan infeksi, menyiapkankehamila

kehamilan yang ibu meningkat inkompatibilitas Rh n masa datang

atau datang dengan  kriteria

berhubungan hasil :   Diskusikan pilihan

dengan II   Klien dapat metode   Klien memerlukan

kesalahan menjelaskan kontrasepsi, informasi untuk

interprestasi kembali mengenai berikan informasi dapat memilih

tentang informasi perawatan diri tertulis metode yang akan

mengenai posko abortus memenuhi

penyakit   Kontrasepsi yang kebutuhannya.

digunakan Ovulasi dapat terjadi

Data penunjang :  Ekspresi wajah sebelum mentruasi

  KLien menanyakan tenang terjadi lagi, sehingga

        Informasi   Pencegahan aborsi kontrasepsi perlu

mengenai dipertimbangkan

perawatan diri pada saat ini. Karena

poska abortus ansietas dan stress

        Kontrasepsi yang berkenaan dengan

tepat terminasi, informasi

        Pencegahan verbal tidak dapat

terjadinya aborsi   Identifikasi tanda diserap

  Ekpresi wajah dan gejala untuk   Evaluasi/intervensi


bingung dilaporkan pada segera dapat

pemberi perawatan mencegah atau

kesehatan membatasi

  Tinjau ulang komplikasi

kebutuhan

terhadap RhlgG   Untuk klien Rh (D) –

tergantung pada hegatif, RhlgG

status Rh klien mencegah

pembentukan

antibodi anti Rh-

Positif sehingga efek

– efek merugikan

pada kehamilan

selanjutnya dapat
  Rujuk untuk
dihindari
konseling
  Mungkin perlu bila
genetikseksual
kemungkinan
kebutuhan
masalah genetik ada

Sabtu, 21 Agustus 2010


Laporan Pendahuluan (Askep) Abortus

Diposkan oleh _Ly_`s pageS at Sabtu, Agustus 21, 2010


Label: askep (keperawatan), Kesehatan, Maternitas, News, RemaJa gauL

1.     PENGERTIAN

Abor-tus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar (FK UNPAD,

Obstetri Patologi, Bandung: bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD).

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20

minggu atau berat janin kurang dari 500 gram

(Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, hlm: 260 FKUI
Jakarta: Media Aesculapius).
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau

berat janin kurang dari 1.000 gram. ( Junaidi,Purnawan 1982 Kapita Selekta Kedokteran

Edisi ketiga, jilid I, h1m:260 FKUI Jakarta: Media. Aesculapius).

2.     ETIOLOGI

Peryebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa

faktor sebagai berikut:

a.    Faktor pertumbuhan hasil konsepsi.


Kelainan pertumbuahan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat

bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil

kosepsi dapat terjadi karena:

1)    Faktor kromosom.

-          Gangguan terjadi sejak sernula pertemuan kromosom, terinasuk kromosorn seks.

2)    Faktor lingkungan endometritum.

-          Endometrium belurn siap untuk menerima implasi hasil konsepsi.

-          Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan.

3)    Pengaruh luar

-          Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi.

-          Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi

terganggu.

b.    Kelainan pada plasenta

1)    Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat berfungsi.

2)    Gangguan pembuluh darah palsenta, diantaranya pada diabetes melitus.

3)    Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah palsenta sehingga menimbulkan

keguguran.

c.    Penyakit ibu

Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan

melalui plasenta:
1)    Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis.

2)    Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran O2 menuju sirkulasi retroplasenter.

3)     Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit

diabetes melitus.

d.    Kelainan yang terdapat dalam rahim

Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam

bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus septus, retrofleksi uteri, serviks inkompeten,

bekas operasi pada serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan serviks postpartum.

3.    MANIFESTASI KLINIS

a.    Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.

b.    Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan

darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal

atau meningkat.

c.    Pendarahan pervaginam, mungkin disertai hasil konsepsi.

d.    Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat

kontraksi uterus.

e.    Pemeriksaan ginekologis.

1)    Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam

2)    Inspeksi perdarahan pada kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup.

3)    Colok vagina porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam

kavum uteri.
4.     PATOFLOW

Terlampir

5.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Keguguran atau abortus yang dibahas adalah yang terjadi spontan dan bukan keguguran

buatan. Dugaan keguguran diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut:

-          Terdapat keterlambatan datang bulan.

-          Terjadi perdarahan.

-          Disertai sakit perut.

-          Dapat diikuti oleh pengeluaran hasil konsepsi.

-          Pemeriksaan hasil tes hamil dapat masih positif atau sudah negatif.

Hasil pemeriksaan fisik terhadap penderita bervariasi:

a.    Pemeriksaan fisik berfariasi tergantung jumlah perdarahannya.

b.    Pemeriksaan tinggi fundus uteri:

1)    Tinggi dan besarnya tetap dan sesuai dengan umur kehamilan.

2)    Tinggi dan besamya sudah rnengecil.

3)    Fundus uteri tidak teraba diatas simfisis.

c.    Pemeriksaan dalam:

1.    Servik uteri masih tertutup.

2.    Servik sudah terbuka dan dapat diraba ketuban dan hasil konsepsi dalam kavum uteri atau

kanalis servikalis.

3.    Besarnya rahim (uterus) telah mengecil.


4.    Kensitensinya lunak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat ditetapkan diagnosis klinik keguguran (abortus):

-          Abortus imminen

-          Abotus insipien

-          Abortus inkompletus/komplettus

-          Abortus infeksiosus atau septik

-          Habitual abortus

-          Missed abortion.

6.     PENATALAKSANAAN

a.    Abortus imminen

-          Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan merangsang mekanik

berkurang.

-          Tes kehamilan dapat dilakukan.

-          Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.

-          Bersihkan vulva minimalkan 2 kali sehari dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi.

-          Berikan obat penenang biasanya fenobarbital 3 x 30 mg.

b.    Abotus insipien

-          Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang disertai perdarahan dengan pengosongan

uterus memakai kuret vakUun atau cunam abortus.


-          Pada kehamilan lebih dari 12 minggu berikan infuse oksitoksin 10 iu dalam dekstrose 5% 500

ml dimulai 8 tetes permenit.

-          Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadi abortus spontan tanpa pertolongan selama 36

jam dengan diberikan morfin.

-          Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta

secara manual.

c.    Abortus inkompletus

-          Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infuse cairan NaCI fisiologi atau RL dan

selekas mungkin di tranfusi darah.

-          Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajarn lalu suntikkan ergometrin 0,2 mg

intramuscular.

-          Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta

secara manual.

-          Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.

d.    Abortus kompletus

-          Bila kondisi pasien baik berikan ergonometrin 3 x 1 tablet selama 3 sampai 5 hari.

-          Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau tranfuse darah.

-          Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.

-          Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin dan mineral.

e.    Abortus infeksiosus atau septik

Abortus septik harus dirujuk ke Rumah Sakit

-          Penangulangan infeksi


-          Tingkatkan asupan cairan.

-          Bila perdarahan banyak maka lakukan tranfuse darah.

-          Dalam 24 jam sampai 48 jam setelah perlindungan antibiotik atau lebih cepat lagi bila

terjadi perdarahan, sisa konsepsi harus dikeluarkan dari uterus.

f.     Habitual abortus

-          Penderita dianjurkan untuk banyak istirahat.

-          Makanan harus adekuat mengenai protein, hidrat arang, vitamin mineral. Pembatasan

obat-obatan yang diketahui mempuyai pengaruh jelek kepada janin.

-          Memfasilitasi klien untuk dapat menciptakan kondisi emosional yang tenang, dan

menghilangkan rasa cemas.

g.    Missed abortion.

-          Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan cunam ovum lalu

dengan kuret tajam:

-          Bila kadar fibrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau segar sesaat sebelum atau

ketika mengeluarkan konsepsi.

-          Bila kehamilan kurang 12 rninggu lakukan pembukaan serviks dengan gagang laminaria

selama 12 jam lalu lakukan dilatasi serviks dengan dilatator hegar.

-          Bila kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan dietilstilbestol 3 x 5 mg lain infuse oksitoksin

10 iu dalam dekstrose 5 % sebanvak 500 ml mulai 20 tetes per menit dan naikan dosis

saznpai ada kontraksi uterus. Bila fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil

konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20 % dalam kavum uteri melalui dinding perut,
7.   KOMPLIKASI

Komplikikasi utama dapat mencakup :

 Hemoragi

 Syok

 Renal Failure (faal ginjal rusak)

 Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis


Asuhan Keperawatan

Pengkajian

-          Riwayat kehamilan : Primi/multipara, usia kehamilan, seksio sesaria sebelumnya, aborsi

berulang, perdarahan.

-          Pemeriksaan fisik: Tinggi fundus, DJJ, posisi janin, uterus lunak atau tidak.
-          Tes laboratorium: RH (-) indikasi isoimunisasi.

-          Indikasi psikiatrik: cemas, ketakutan, gelisah.

-          Riwayat penyakit yang diderita: penyakit jantung, fulminating hodgkin disease (pelvis)

-          Pengkajian tentang pemahaman tentang aborsi, dan penyembuhan yang diharapkan untuk

dilakukan.

Diagnosa Keperawatan

          Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi otot rahim.

-          Resiko tinggi kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan aktif.

-          Resiko tinggi cedera pada ibu

- Kurang pengetahuan mengenai penyebab aborsi, perawatan diri, kontrasepsi/kehamilan yang

akan datang berhubungan dengan kesalahan interprestasi tentang informasi

Intervensi dan Rasionalisasi

N Intervesi Rasionalisasi

o
1 Nyeri akut berhubungan dengan

kontraksi otot rahim

        Tentukan sifat, lokasi, durasi Membantu dalam mendiagnosa dan

nyeri,kaji kontraksi uterus, hemoragi memilih tindakan, ketidak nyamanan

retroplasenta atau nyeri tekan dihubungkan dengan aborsi spontan dan

abdomen. mola hidotidosa, karena kontraksi uterus,

rupture kehamilan ektopik mengakibatkan


nyeri hebat, karena hemoragi tersembunyi

saat tuba fallopi ruptur kedalam rongga

abdomen, abrupsi plasenta diserta dengan

nyeri hebat,khususnya bila terjadi

hemoragi retroplasenta tersembunyi.

Dapat membantu dalam menurunkan

tingkat ansietas dan meredakan ketidak


        Berikan lingkungan yang tenang dan
nyamanan.
aktivitas untuk mengalihkan rasa

nyeri, intruksikan klien untuk

menggunakan metode relaksasi (mis,

napas dalam, visualisasi, distraksi

Meningkatkan kenyamanan dan


        Kolaborasi, berikan narkotik/sedatif,

menurunkan resiko komplikasi


berikan obat-obatan pra operatif bila

pembedahan
prosedur pembedahan diindikasikan

Resiko tinggi kekurangan cairan dan

elektrolit berhubungan dengan

2
perdarahan aktif

        Evaluasi, laporkan dan catat jumlah


serta sifat kehilangan darah Perkiraan kehilangan darah membantu

membedakan diagnosa.setiap gram

        Lakukan tirah baring, instruksikan peningkatan berat pembalut sama dengan

klien untuk menghindari valsava kehilangan kira-kira 1 ml darah.

manuver dan koitus. Perdarahan dapat berhenti dengan reduksi

aktivitas. Peningkatan tekanan abdomen

        Posisikan klien dengan tepat, atau orgasmeyang dapat merangsang

telentang dengan panggul ditinggikan perdarahan.

atau posisi semi fowler pada plasenta

previa.hindari posisi trendelenburg Menjamin keadekuatan darah yang

tersedia untuk otak;peninggian panggul

menghindari kompresi vena kava. Posisi

semi fowler memungkinkan janin sebagai


        Catat tanda vital, pengisian kapiler

tampon.posisi trandelenburg dapat


pada dasar kuku, warna membran

menurunkan keadaan pernapasan ibu.


mukosa/kulit, dan suhu, ukur

tekanan vena sentral, bila ada.

Membantu menentukan kehilangan darah

        Pantau aktivitas uterus, status janin

dan adanya nyeri tekan abdomen


        Pantau masukan/haluaran. dapatkan Membantu menentukan sifat hemoragi dan

sampel urin setiap jam;ukur berat kemungkinan hasil dari hemoragi. Nyeri

jenis. tekan biasanya pada kehamilan ektopik

        Simpan jaringan atau hasil konsepsi Menentukan luasnya kehilangan cairan dan

yng keluar dan menunjukkan perfusi ginjal

kolaborasi

        Berikan cairan intravena sesuai

dengan indikasi Kemungkinan retensi jaringan untuk

        Siapkan laparotomi untuk kehamilan pemeriksaan histologi

ektopik yang ruptur. Meningkatkan volume darah sirkulasi dan

mengatasi gejala-gejala syok

Resiko tinggi cedera pada ibu Pengangkatan tuba/ovarium untuk

berhubungan dengan profil darah menghentikan hemoragi

abnormal

        Kaji tanda-tanda vital dan haluaran

urin perhatikan warna/suhu kulit.

Perkirakan kehilangan darah;lakukan

perhitungan jumlah/berat pembalut.

Pengenalan diri terjadi perkembangan


        Kaji dan tinjau ulang tanda/gejala
3 masalah penting untuk melakukan
kagulasi intravaskular diseminata
(KID);faktor pembekuan abnormal, tindakan segera.

peningkatan kadar produksi degradasi

fibrin.

kolaborasi

        Siapkan klien untuk perawatan


Otolisis janin dan produk konsepsi,yang

dirumah sakit
melepaskan tromboplastinn,dapat

menyebabkan KID.

        Berikan cairan I.V/oral sesuai

dengan kebutuhan.berikan volume

ekspander/prodak darah sesuai

indikasi.
Untuk klien dengan aborsi yang tidak

diketahui (missed abortion),perawatan


        Bantu dengan ,melakukan prosedur
dirumah sakit perlu bila produk konsepsi
terapeutik yang perlu (mis,dilatasi
tidak dikeluarkan secara spontan dalam 1-
dan kuretase,induksi persalinan
6 mgg setelah kematian janin.
dengan oksitoksin atau prostaglandin
Mencegah komplikasi berhubungan dengan

kehilangan darah.
Kurang pengetahuan mengenai

penyebab aborsi, perawatan diri,

kontrasepsi/kehamilan yang akan Klien dengan missed abortion atau tidak

datang berhubungan dengan lengkap mungkin perlu D dan K untuk

kesalahan interprestasi tentang menghentikan perdarahan dan

informasi menghilangkan produk produk konsepsi.

        Berikan informasi tentang penyebab Bila persalinan tidak secara spontan

aborsi spontan bila diketahui; setelah kematian janin,induksi mungkin

mis,anomali genetik,infeksi, diperlukan pada trimester kedua.

inkompatibilitas Rh

        Diskusikan pilihan metode

kontrasepsi .berikan informasi

tertulis.

Dapat meningkatkan pemahaman dan

perawatan diri positif. Membantu klien


        Identifikasi tanda dan gejala untuk
menyiapkan kehamilan masa datang.
dilaporkan pada pemberi perawatan
kesehatan.

        Tinjau ulang kebutuhan terhadap Klien memerlukan informasi untuk dapat

RhIgG tergantung pada status Rh memilih metoda yang akan memenuhi

klien. kebutuhannya. Ovulasi dapat terjadi

sebelum menstruasi terjadi lagi, sehingga

kontrasepsi perlu dipertimbangkan pada

saat ini. Karena ansietas dan stress

        Rujuk untuk konseling genetiksesuai berkenaan dengan terminasi, informasi

kebutuhan. verbal tidak dapat diserap.

Evaluasi/intervensi segera dapat

mencegah atau membatasi komplikasi.

Untuk klien Rh (D) – negatif,RhIgG

mencegah pembentukan antibodi anti Rh-

Positif sehingga efek-efek merugikan pada

kehamilan selanjunya dapat dihindari.

Mungkin perlu bila kemungklinan masalah

genetik ada.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, R.Sinopsis obstetri:obstetri operatif, obstetri sosial. editor, Delfi Lutan Ed.2. EGC

Jakarta 1998.

Ida bagus gde manuaba. Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan

kebidanan.EGC Jakarta 1998.

Sarwono prawiroharjo. Ilmu kebidanan. Editor, Hanifa wiknjosastro. Ed.3 Yayasan Bina Pustaka

Jakarta 1999.
Sarwono prawiroharjo. Ilmu Kandungan. Editor, Hanifa wiknjosastro. Ed.3 Yayasan Bina Pustaka

Jakarta 1997.

Linda Wheeler.Buku Saku Perawatan prenatal & Pasca Partum. EGC. Jakarta 2003.

FKUNPAD, Obstetri Patologi.Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUNPAD Bandung 1999

Varney, H. Buku Saku Bidan. Editor, Alfrina Hany EGC Jakarta 2001

Doenges, M.Rencana maternal/bayi; Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan

Klien.ed.2 EGC Jakarta 2001.

Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, Media Aesculapius

Jakarta 2000.

Bobak, Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Editor, Renata Komalasari Ed.4. EGC. Jakarta. 2004

Related Posts
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:

:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:

:q: :r: :s: :t: :u: :v: :w:

Anda mungkin juga menyukai