PENDAHULUAN
gawat dimana gangguan fungsi ini mempengaruhi persarafan lumbal dan sakral sampai kanal
vertebra. Istilah “kauda equina” pertama kali digunakan oleh seorang ahli anatomi Perancis
Lazarius, 16001. Pada 1934, Mixter dan Barr pertama kali mempublikasikan sindrom kauda
equina dalam literatur Bahasa Inggris. Mereka melaporkan bahwa spektrum neurologis dan
gangguan fungsi atonom pada banyak pasien dengan prolaps discus lumbalis, yang
menyebabkan kompresi berat pada kauda equina sehingga perlu dilakukan dekompresi
darurat.1
Cauda equina syndrome (CES) menggambarkan kondisi klinis akibat neuropati dari
beberapa akar saraf lumbosakral. Gejala termasuk nyeri punggung bawah dan/atau
radikulopati, kelemahan tungkai bawah, gangguan sensorik pada tungkai dan/atau daerah
pelana, dan gangguan viseral kandung kemih, usus, dan/atau organ seksual.2
kemih permanen, disfungsi seksual, atau mati rasa dapat terjadi meskipun telah menjalani
operasi. Hasil yang buruk terjadi pada sekitar 20% orang meskipun telah diobati. Sekitar 1
Saraf pada region kauda equina meliputi lumbal bagian bawah dan semua akar saraf
sakralis. Nervus splanchnic pelvicus membawa serat parasimpatis preganglionik dari S2-S4
untuk menginervasi musculus detrusor pada kandung kencing. Sebaliknya, lower motor
neuron somatik dari S2-S4 menginervasi otot volunter dari spingter ani eksterna dan spingter
uretra ke rektum inferior, dan percabangan perineum dari nervus pudendus. Karena itu, akar
1
saraf region kauda ekuina membawa sensasi dari ekstremitas bawah, somatom perineum, dan
motorik yang ke luar miotom ekstremitas bawah. Lanjutan dari konus yang tipis, seperti
benang yaitu filum terminale merupakan elemen nonneuron koksigeus. Sindrom ini
disebabkan oleh oleh hilangnya fungsi 2 atau lebih akar saraf yang membentuk kauda equina.
la didefinisikan sebagai kompleks gejala yang meliputi low back pain, siatika unilateral atau
yang lebih khas bilateral, gangguan sensoris “saddle”, dan kehilangan sensasi motorik dan
sensori ekstremitas bawah yang bervariasi, bersama-sama dengan gangguan kandung kencing,
Onset gejala sindrom kauda equina dapat akut atau kadang kronis. Hilangnya sensasi
motorik bervariasi dari kelemahan sampai paralysis flaksid (sesuai waktu) tanpa tanda-tanda
gangguan upper motor neuron. Gejala sensoris meliputi "saddle anesthesia" dan berbagai
II. DEFINISI
Cauda equina adalah kumpulan radiks spinalis yang berjalan turun dari bagian bawah
medulla spinalis dan menempati canalis vertebra di sebelah bawah medulla spinalis.5
Kauda equina merupakan kumpulan akar saraf intradural pada ujung medula spinalis.
Kauda merupakan bahasa latin dari ekor, dan equina adalah bahasa latin untuk kuda, sehingga
berarti ekor kuda. Medula spinalis adalah kelanjutan medula kearah bawah yang dimulai tepat
dibawah foramen magnum dan berakhir pada diskus Intervertebralis antara vertebrae lumbalis
pertama dan kedua sebagai struktur yang mengecil yang disebut conus medularis, terdiri dari
segmen medula spinalis sakralis. Ini memberi inervasi sensorik ke “saddle area”, inervasi
2
motorik ke spingter dan inrevasi parasimpatis ke kandung kencing dan usus bagian bawah,
III. EPIDEMIOLOGI
Herniasi diskus lumbalis merupakan salah satu masalah klinis yang umum dihadapi
oleh seorang ahli bedah saraf. Sekitar 50% orang dewasa yang bekerja akan mengalami ini,
banyak yang akan didiagnosis dengan herniasi diskus lumbalis. Sebagian besar kasus herniasi
diskus lumbalis dikelola efektif dan berhasil dengan pendekatan konservatif yang terdiri dari
Dalam sebagian kecil kasus, di mana gejala bertahan di luar periode 3-6 bulan, atau di
mana mereka kambuh, mikrodiscectomy harus dipertimbangkan pada pasien yang sesuai.7
Hanya 2% dari semua hernia diskus lumbalis mengakibatkan cauda equina sindrom
(CES).7,8,9 Insiden yang diperkirakan antara 1 dari 33.000 dan 1 dari 100.000 orang.3,7
L4/5 diketahui menjadi daerah yang paling sering terkena (57%), dan L5/S1 (30%)
3
IV. ANATOMI
Kolom vertebral terdiri dari 7 serviks, 12 toraks, 5 lumbal, 5 menyatu tulang tulang sakral
dan coccyx vertebra, 31 pasang saraf tulang belakang dan akar. Secara khusus, di bawah ini
tingkat sumsum tulang belakang ada 5 pasang lumbal akar saraf, 5 pasang akar saraf sakral
Sumsum tulang belakang, yang merupakan kelanjutan ke bawah medula yang dimulai
tepat di bawah foramen magnum, berfungsi sebagai saluran untuk saluran serat naik dan turun
yang menghubungkan saraf perifer dan tulang belakang ke otak. Terdapat 31 pasang saraf
tulang belakang yang dilepaskan dari medula spinalis di kedua sisi (8 serviks, 12 toraks, 5
4
Penampang sumsum tulang belakang mengungkapkan materi abu-abu berbentuk kupu-
kupu di tengah, dikelilingi oleh materi putih. Seperti pada otak, materi abu-abu terdiri dari
tubuh sel. Materi putih terdiri dari berbagai saluran naik dan turun serat akson myelinated,
Selama perkembangan, kolom vertebral tumbuh lebih cepat daripada sumsum tulang
belakang. Saraf tulang belakang keluar dari kolom vertebral pada sudut yang semakin miring
karena peningkatan jarak antara segmen sumsum tulang belakang dan vertebra yang sesuai.
Lumbal dan saraf sakral melakukan perjalanan hampir secara vertikal menyusuri kanal tulang
Sumsum tulang belakang berakhir pada cakram intervertebral antara vertebra lumbal
pertama dan kedua sebagai struktur meruncing yang disebut conus medullaris, yang terdiri
dari segmen sumsum tulang belakang sakral. Perbatasan atas conus medullaris sering tidak
didefinisikan dengan baik. Perpanjangan kabel berserat, terminale filum, adalah elemen
Cauda equina (CE) adalah seikat akar saraf intradural pada akhir sumsum tulang
belakang, di ruang subarachnoid distal ke kuedularis kerucut. Cauda adalah bahasa Latin
5
untuk ekor, dan kuda adalah bahasa Latin untuk kuda (ya ya, ekor kuda ""). CES
menyediakan innervation sensorik ke daerah pelana, motor innervation untuk sfingter, dan
parasimpatis innervation ke kandung kemih dan usus bawah (ay, dari flexure splenic kiri ke
rektum).
Saraf di wilayah CE termasuk lumbal yang lebih rendah dan semua akar saraf sakral.
Saraf splanchnic panggul membawa serat parasimpatis preganglionic dari S2-S4 ke innervate
otot detrusor kandung kemih. Sebaliknya, somatik neuron motorik yang lebih rendah dari S2-
S4 innervate otot-otot sukarela sfingter anal eksternal dan sfingter uretra melalui rektum
Oleh karena itu, akar saraf di wilayah CE membawa sensasi dari ekstremitas bawah,
Kerucut medullaris memperoleh pasokan darah terutama dari 3 pembuluh arteri tulang
belakang: batang arteri longitudinal median anterior dan 2 batang posterolateral. Sumber
pasokan darah yang kurang menonjol termasuk cabang arteri radicular dari aorta, arteri sakral
lateral, dan lumbal kelima, iliolumbar, dan arteri sakral tengah. Yang terakhir berkontribusi
lebih pada pasokan vaskular cauda equina, meskipun tidak dalam mode segmental, tidak
Tiga puluh satu pasang saraf spinal (nervus spinalis) dilepaskan dari mecjpla spinalis. Terdiri dari
8 pasang nervus servicalis, 12 pasang nervus baaralk, 5 pasang nervus lumbalis, dan I pasang nervus
coccygeus. Masing-masing nervus spinalis hampir langsung tercepah menjadi sebuah ramus anterior
dan ramus posterior. Ramus posterior mempersarafi kulit dan otot-otot punggung dan ramus
anterior mempersarafi extemitas dan bagian batang tubuh lainnya. Karena medula spinalis dewasa
lebih pendek daripada kolumna vertebralis, akar-akar saraf melintas secara progresif. Karena jarak
antara segma medula spinalis dan vertebra yang sesuai makin bertambah panjang, akar-akar saraf
6
pun bertambah secara progresif kearah ujung kaudal kolumna vertebralis. Akar-akar saraf lumbal dan
sacral adalah yang terpanjang. Akar-akar ini melintas ke kaudal sampai.mencapai foramen
invertebrate yang terpanjang. Akar-akar ini melintas ke kaudal sampai mencapai foramen
intervertebrale di daerah lumbal dan sacral untuk keluar dari kanalis vertebralis. kimpulan akar-akar
saraf spinal di spatium subarachnoideum kaudal dari ujung medula spinalis ini disebut kauda equina
Ujung kaudal medula spinalis meruncing menjadi conus medularis. Dari ujung kaudal bagian ini
seutas piamater spinalis yang menyerupai benang yakni filum terminale menurun antara saraf-saraf
kauda equina.
V. ETIOLOGY
Setiap lesi tekan, dapat menyebabkan CES. Penyebab yang paling umum adalah prolaps
diskus. Umumnya yang ditemukan berupa tonjolan diskus pusat di tingkat L4/5 dan L5/S1.
Namun prolaps diskus pada setiap tingkat lumbal dapat menyebabkan CES. Pasien dengan
stenosis kanalis spinalis secara kongenital memiliki kecenderungan untuk mendapat CES.1
Sindrom kauda equina disebabkan oleh penyempitan apapun pada kanalis spinalis yang
menekan akar saraf di bawah level medula spinalis. Beberapa penyebab sindrom kauda equina
telah dilaporkan, meliputi cedera traumatik, herniasi diskus, stenosis spinalis, neoplasma
iatrogenik.6
1. Trauma
kauda equina.
7
- Manipulasi spinal yang menyebabkan subluksasi akan mengakibatkan
2. Herniasi diskus
- Sembilan puluh persen herniasi diskus lumbalis terjadi baik pada L4-L5 atau
L5-SI.
- Tujuh puluh persen kasus herniasi diskus yang menyebabkan sindrom kauda
equina terjadi pada pasien dengan riwayat low back pain kronis, dan 30%
diskus lumbalis.
- Laki-laki usia dekade 4 dan 5 adalah yang paling rawan terhadap sindrom
- Sebagian besar kasus sindrom kauda equina yang disebabkan herniasi diskus
disebabkan bahkan oleh herniasi diskus yang ringan dapat secara drastis
8
- Kasus herniasi diskus transdural yang jarang telah dilaporkar menyebabkan
3. Stenosis spinalis
4. Neoplasma
- Sindrom kauda equina dapat disebabkan oleh neoplasma spinal baik primer
- Sindrom kauda equina dapat disebabkan oleh neoplasma spinal baik primer
5. Schwannoma
9
- Schwannoma dapat dilihat menggunakan mielografi, tetapi MRladalah kriteria
6. Ependioma
- Ependioma adalah glioma yang berasal dari sel ependim yang relatif
undifferentiated.
- Mereka sering berasal dari kanalis sentralis medula spinalis dan cenderung
tahun.
image, hypointense pada T2- weighted image, dan enhanced dengan kontras
gadolinium.
7. Kondisi peradangan
8. Kondisi infeksi
10
- MRI dapat menampilkan penampakan abnormal akar saraf yang tertekan ke
- Gejala secara umum meliputi nyeri punggung yang berat dan kelemahan
9. Penyebab iatrogenik
sindrom kauda equina, misalnya pedicle screw dan laminar hook yang salah
tempat.
- Injeksi steroid epidural, injeksi lem fibrin, dan penempatan free fat graft
konsentrasi yang lebih dari 2%, dengan dosis total tidak melebihi 60 mg.
VI. PATOFISIOLOGI
Dalam memahami dasar patologis penyakit yang melibatkan konus medularis, perlu
diingat bahwa struktur ini merupakan bagian dari sumsum tulang belakang (bagian distal dari
medula) dan di dekat dengan radik saraf. Dengan demikian, cedera ke daerah ini sering
menghasilkan kombinasi upper motor neuron (UMN) dan lower motor neuron (LMN)
motorik gejala dan tanda-tanda di dermatom dan miotom dari segmen yang terkena. Di sisi
11
lain, lesi kauda equina adalah lesi LMN karena radik saraf adalah bagian dari sistem saraf
perifer.
Sindrom kauda equina dapat diakibatkan dari lesi yang menekan radik saraf kauda
equina. Akar-akar saraf sangat rentan terhadap cedera, karena memiliki epineurium yang
kurang berkembang. Sebuah epineurium berkembang dengan baik, karena saraf perifer
Low back pain dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikular.
- Nyeri lokal secara umum merupakan nyeri dalam akibat iritasi jaringan lunak dan
korpus vertebra.
- Nyeri radikular secara umum adalah nyeri yang tajam dan seperti ditusuk-tusuk
sesuai dermatom.
- Retensi
12
- Secara khas manifestasi buang air kecil dimulai dengan retensi arifi dan kemudian
- Inkontinensia
- Konstipasi
VIII. DIAGNOSIS
tubuh yang abnormal, pemeriksaan sikap tubuh dan gaya berjalan untuk
mengetahui kemungkinan dari defek dan adanya kelainan pada tulang belakang
- Colok dubur
13
L2 Paha bagian Paha bagian atas Kelemahan slight Suprapatella yang
anterior medial quadricep; fleksi sedikit menurun
panggul; aduksi paha
Diabetic Neuropathy
Guillain-Barré Syndrome
Multiple Sclerosis
Neurosarcoidosis
14
Spinal Cord Infections
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
laboratorium dasar, diagnostik kerja untuk kauda equina dapat dilihat secara radiologis.4,11
- X- ray
penyempitan ruang diskus atau hilangnya alignment spinal. Foto polos x-ray
- Myelografi Lumbal
dicurigai.
membantu dalam rencana terapi, khususnya pada kasus tulang belakang dan
15
myelografi dapat menunjukkan blok kontras dan memperjelas kondisi
- MRI
MRI adalah modalitas yang paling membantu untuk diagnosis kelainan medula
spinalis dan umumnya menjadi tes yang dipilih untuk membantu dokter dalam
berguna pada penderta sindrom kauda equina dan keganasan pada tulang
belakang.
XI. TATALAKSANA
1. Terapi Konservatif 4
Iskemia akar saraf bertanggung jawab sebagian terhadap nyeri dan berkurangnya
kekuatan motorik yang berhubungan dengan sindrom kauda equina. Hasilnya, terapi
vasodilatasi dapat membantu pada beberapa pasien. Mean arterial blood pressure
dalam meningkatkan aliran darah ke regio kauda equina dan mengurangi gejala nyeri dan
16
kelemahan motorik. Pilihan terapi ini harus dilakukan untuk pasien dengan stenosis
spinal sedang dengan neurogenic claudication. Tidak ada keuntungan yang telah
dilaporkan pada pasien dengan gejala yang lebih berat atau pasien dengan gejala
iadikular. Pilihan terapi medis lain berguna pada pasien-pasien tertentu, tergantung
penyebab yang mendasari sindrom kauda equina. Obat anti inflamasi dan steroid dapat
efektif pada pasien dengan proses inflamasi, termasuk spondilitis ankilosa. Pasien dengan
sindrom kauda equina akibat penyebab infeksius harus mendapat terapi antibiotik yang
sesuai. Pasien dengan neoplasma spinal harus dievaluasi untuk kecocokan terhadap terapi
kemoterapi dan radioterapi. Kita harus berhati-hati dalam semua bentuk manajemen
medis untuk sindrom kauda equina. Pasien dengan sindrom kauda equina ynng
bawah atau hilangnya kontrol untuk buang air besar dan buang air kecil harus menjalani
terapi medis awal tidak lebih dari 24 jam. Jika tidak ada perbaikan gejala selama periode
tersebut, dekompresi bedah segera adalah hal yang diperlukan untuk meminimalkan
2. Terapi Pembedahan4
Pada banyak kasus sindrom kauda equina, dekompresi emergensi pada kanalis
spinalis merupakan pilihan terapi yang sesuai. Tujuannya ialah untuk mengurangi
tekanan pada saraf di kauda equina dengan menghilangkan agen yang mengkompresi dan
memperluas kanalis spinalis. Sindrom kauda equina telah dipikirkan sebagai emergensi
bedah dengan dekompresi bedah yang diperlukan dalam 48 jam setelah onset gejala.
Untuk pasien di mana herniasi diskus merupakan penyebab sindrom kauda equina,
17
direkomendasikan laminotomi atau laminektomi untuk memungkinkan dekompresi
kanalis spinalis. Kemudian, tindakan ini diikuti dengan retraksi dan discectomy.
XII. PROGNOSIS
Diagnosis dan pengobatan dini pada sindrom kauda equina dikaitkan dengan peningkatan
fungsi kandung kemih. Pasien yang dirawat pada saat Incomplete Cauda Equina Syndrome
(CESI) umumnya hasilnya baik, namun dapat terjadi penurunan fungsi seksusal. Sedangkan
pasien yang telah mengalami kelumpuhan kandung kemih Complete Cauda Equina Syndrome
with Retention (CESR) dinilai kurang menguntungkan, pasien dengan CESR membutuhkan
operasi sesegera mungkin untuk mencegah perburukan pada fungsi kandung kemih dan fungsi
seksual. Jika pasien laki-laki hadir dengan disfungsi ereksi, ini biasanya memiliki prognosis
yang buruk.7,11
XIII. KESIMPULAN
gawat dimana gangguan fungsi ini mempengaruhi persarafan lumbal dan sakral sampai kanal
vertebra.
Gejala klinis CES meliputi low back pain, siatika unilateral atau bilateral, saddle perineal
atau perineal hipoestesi atau anastesi, gangguan berkemih dan defekasi, kelemahan motorik
ekstermitas bawah dan defisit sensorik pengurangan atau tidak adanya refleks ekstermitas
bawah.
Penatalaksanaan pada pasien sindrom kauda equina biasanya ditujukan pada etiologinya.
Pasien sindrom kauda equina dengan etiologi infeksi baiknya diberikan terapi antibiotik.
18
Pasien dengan neoplasma spinal sebaiknya dievaluasi untuk kemoterapi yang cocok dan terapi
radiasi. Beberapa pasien dengan gejala anastesi saddle dan/atau kelemahan ekstremitas
inferior bilateral atau kehilangan kontrol berkemih atau defekasi baiknya diberikan terapi
medis awal tidak lebih dari 24 jam pertama. Pembedahan dekompresi dapat dilakukan pada
pasien sindrom kauda equina yang bertujuan untuk membebaskan tekanan saraf pada cauda
equina dengan memindahkan alat-alat yang mengompresi dan meningkatkan ruang kanalis
spinalis. Untuk pasien dengan etiologi herniasa diskus disarankan laminektomi atau
Prognosis pasien sindrom kauda equina yang dirawat pada saat Incomplete Cauda
Equina Syndrome (CESI) umumnya hasilnya baik, namun dapat terjadi penurunan fungsi
seksusal. Sedangkan pasien yang telah mengalami kelumpuhan kandung kemih Complete
Cauda Equina Syndrome with Retention (CESR) dinilai kurang menguntungkan, pasien
dengan CESR membutuhkan operasi sesegera mungkin untuk mencegah perburukan pada
fungsi kandung kemih dan fungsi seksual. Jika pasien laki-laki hadir dengan disfungsi ereksi,
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Dhokia R, Eames N. Cauda Equina Syndrome: A review of the current position. Hard
2. Chau, A. M. T., Xu, L. L., Pelzer, N. R., & Gragnaniello, C. (2014). Timing of Surgical
the current clinical and medico-legal position" . European Spine Journal . 20 (5): 690–7.
5. Dorland WA, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta: Penerbit
6. Mahadewa T, Maliawan S. 2009. Cedera Saraf Tulang Belakang Aspek Klinis dan
8. Benko MJ, Danison AP, Marvin EA, Saway BF. Distal Cauda equina syndrome: A case
report of lumbosacral disc pathology and review of literature. Surg Neurol Int
2019;10:84.
9. Long, B., Koyfman, A., & Gottlieb, M. (2019). Evaluation and management of cauda
Medicine, 158402. doi:10.1016/j.ajem.2019.158402
10. Dawodu ST. Cauda equina and conus medullaris syndromes. Juni 2018
20
11. Hur WJ, Park DH, Lee JB, Cho TH, Park JY. Guidelines for Cauda Equina Syndrome
21