Anda di halaman 1dari 1

Konservasi Energi

Dalam hukum termodinamika pertama dikatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dihancurkan, hanya mengalami transformasi. Hukum ini disebut hukum kekekalan energi atau
hukum konservasi energi. Dengan demikian, energi yang tersedia di dalam lingkungan jumlahnya
tertentu, tetap, dan tidak berubah. Jumlah energi itu tidak dapat ditambah ataupun dikurangi.

Seperti telah diketahui bahwa antara materi dan energi tidak dapat dipisahkan. Tentunya Anda juga
mengenal bahwa materi dan energi dari sejumlah fisik (benda) yang sama adalah dua bentuk yang
berbeda, sebagai akibatnya hukum kekekalan materi dan hukum kekekalan energi harus
dikombinasikan ke dalam suatu hukum baru yang menyatakan bahwa materi dan energi saling
berganti dan jumlahnya di alam semesta adalah tetap. Bila energi muncul, beberapa materi harus
tidak muncul. Namun, apabila energi tidak muncul, maka materi harus selalu muncul di sini.

Berikut ini akan diberikan contoh tentang perubahan distribusi radiasi sinar matahari ke bumi ketika
di permukaan bumi masih ada hutan dan ketika hutan tersebut telah diubah menjadi pabrik atau
permukiman, seperti berikut ini.

" Apabila diandaikan energi sinar matahari (ESM) yang datang ke bumi dalam bentuk energi panas
(radiasi) adalah berjumlah 100%, kemudian dari 100% ESM masing-masing dipakai 25% untuk
transpirasi (T), 25% radiasi tanah (Rt), 25% evaporasi (Ev), dan 25% radiasi rumah (Rr). Selanjutnya
dari masing-masing 25% radiasi tanah (Rt) dan radiasi rumah (Rr) akan mengalami pancaran dan
pantulan sebesar misalnya 15%, sehingga jumlahnya menjadi 30%. Radiasi 30% ini yang akan
menentukan besarnya temperatur atau suhu di lingkungan tersebut ".

Keadaan tersebut, misalnya ada proyek pembangunan yang mengubah hutan menjadi pabrik dan
permukiman, maka transpirasi dari tumbuhan tidak ada lagi dan berubah menjadi pancaran dan
pantulan yang berbentuk radiasi pabrik (Rp). Akibat adanya konversi atau perubahan dari hutan
menjadi pabrik dan permukiman tersebut, maka susunan radiasinya menjadi 25% Rp, 25% Rt, 25%
Ev, dan 25% Rr. Dengan demikian, keadaannya sekarang menjadi berubah karena radiasi yang
berupa pancaran dan pantulan akan bertambah yaitu 15% Rp + 15% Rt + 15% Rr = 45%. Radiasi
(45%) ini yang akan menentukan besarnya suhu di lingkungan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa apabila dilakukan perbandingan antara sebelum dan sesudah hutan
diubah menjadi pabrik dan permukiman yaitu untuk sebelum hutan diubah maka radiasi yang
memanasi lingkungan hanya 30%, sedangkan sesudah hutan diubah maka radiasinya yang memanasi
lingkungan meningkat menjadi 45%. Dengan demikian, apabila hutan diubah menjadi pabrik maka
salah satu dampak yang akan muncul adalah peningkatan suhu lingkungan.

Dampak penebangan hutan ini dapat dibayangkan apabila Anda berada di alam terbuka yang kanan-
kiri Anda banyak ditumbuhi pohon-pohon, dibandingkan apabila di kanan-kiri Anda hanya tanah
kosong tidak ada pohonnya, maka akan terasa lebih sejuk pada tempat yang banyak ditumbuhi
pohon-pohon tersebut.

Dari uraian di atas, Anda dapat mengambil kesimpulan yaitu bahwa energi sinar matahari besarnya
tetap tetapi hanya alokasi atau distribusi di permukaan bumi yang berbeda. Semakin banyak pohon-
pohon dikurangi maka akan semakin banyak radiasi/panas di permukaan bumi.

Anda mungkin juga menyukai