Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN PRA SEDASI

Sincerity, Safety,
Satisfaction
Jl. Rumah Sakit No. 1
Telp. (0266) 225180 – 225181 Fax. No. Dokumen: No. Revisi: Tgl Revisi Terakhir: Halaman:
212988 ---
Email: rsbunut@yahoo.com
0 --- 1/3

Ditetapkan Oleh:
Direktur RSUD R. Syamsudin, S.H.
Kota Sukabumi
Tgl. Mulai Tgl. Tinjauan:
SPO
(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)
Berlaku:

--- ---
dr. H. Suherman, MKM
NIP 19550922 198410 1 001

1. PENGERTIAN Prosedur untuk menilai stabilitas fisiologi dan kesiapan pasien sesaat
sebelum dilakukan sedasi.

2. TUJUAN 1. Untuk meyakinkan bahwa pasien dalam keadaan hemodinamik stabil


sebelum dilakukan sedasi.
2. Untuk mengantisipasi dampak dari tindakan sedasi

3. KEBIJAKAN 1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan anestesia dan sedasi harus
melalui proses penilaian pra-sedasi.

2. DPJP Anestesiologi dan Peserta didik yang sudah dinyatakan kompeten


melakukan penilaian pra-sedasi.

3. Penilaian pra-sedasi dilakukan sesaat sebelum dilakukan sedasi di kamar


bedah.

4. Penilaian pra-sedasi berfokus pada stabilitas kondisi fisiologis pasien dan


kesiapan untuk menjalani anestesia

5. Pada pembedahan kedaruratan, kunjungan pra-anestesia dan penilaian


pra-sedasi dapat dilakukan bersamaan dengan persiapan pembedahan
pasien.

6. Penilaian pra-sedasi harus tercatat didalam status anesthesia

(Peraturan/SK Direktur No. tentang Kebijakan Pelayanan RSUD R.


Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi).

RSSYAM/......
HALAMAN : 2/3

No. Dokumen: No. Revisi: Tanggal Mulai Berlaku:


0 0 ---

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,
Satisfaction ---

4. ALAT YANG 1. Alat Tulis


DIGUNAKAN
2.

5. PROSEDUR 1. DPJP meninjau ulang temuan dari kunjungan pra anestesia meliputi :

1) Status fisiologis
2) Penyakit penyerta
3) Riwayat operasi sebelumnya
4) Rencana operasi
5) Riwayat allergi obat
6) Riwayat anesthesia sebelumnya
7) Kondisi psikologis
8) pemeriksaan penunjang yang terkait
9) Hasil konsultasi terkait
10) Klasifikasi ASA

2. Dalam proses perencanaan dan pemilihan teknik anestesi, DPJP harus


mempertimbangkan :

1) Indikasi
2) Kontra indikasi
3) Risiko dan manfaat
4) Skill dan pengalaman DPJP
5) Clinical Privilege yang dimiliki DPJP

3. Setiap perencanaan tindakan anestesi harus merujuk pada Pedoman


Pelayanan Medis.

4. Bila ada tindakan yang belum terakomodir pada PPM, tindakan


dilakukan setelah melalui konsultasi kepada peer group.

5. DPJP merencanakan tindakan anestesi dan sedasi beserta alternatifnya


yang akan dilakukan.

6. DPJP menjelaskan mengenai rencana tindakan anestesi dan sedasi


beserta alternatifnya kepada pasien dan keluarga.

RSSYAM/......
HALAMAN : 3/3

No. Dokumen: No. Revisi: Tanggal Mulai Berlaku:


0 0 ---

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,
Satisfaction ---

7. Dalam melakukan perencanaan, DPJP mempertimbangkan :

1) Proses persiapan anestesi


2) Tindakan anestesi dan manajemen intraoperatif
3) Kebutuhan alat khusus
4) Pengelolaan pasca anestesi
5) Tata kelola nyeri
6) Kebutuhan ruang rawat khusus
7) Hal lainnya yang dibutuhkan
8) Seluruh aktivitas perencanaan harus dicatat dalam rekam medis
pasien dan status anestesi
6. KRITERIA Bla....Bla...Bla....
KEBERHASILAN

7. UNIT TERKAIT 1. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif


2. Kamar Operasi Yang Terkait
3. Ruang rawat inap
4. IDT
5. Radioterapi dan Radiodiagnostik
6. Lab Kateterisasi

8. LAMPIRAN ---

RSSYAM/......

Anda mungkin juga menyukai