MASALAH

PADA SISTEM RESPIRASI

 Anatomi & Fisiologi Sistem Pernafasan
2

10/17/2020
 Hidung
3

Terdiri dari
 Nares Anterior
ostium sebelah luar dari rongga hidung
 Rongga Hidung
dipisahkan kiri /kanan oleh septum, dilapisi selaput lendir,
kaya pembuluh darah , bersambung dengan lapisan faring dan
selaput lendir semua sinus;udara hidung disaring
dilembabkan dihangatkan
4 Faring

Pipa berotot dari dasar tengkorak bersambungan dengan

esopagus setinggi tulang rawan krikoid, letaknya; di belakang
hidung (nasofaring), di belakang mulut (orofaring), dan di
belakang faring (laringofaring)
5 Laring

 Terletak di depan bagian terendah faring, berjalan dari faring

 setinggi vertebra servikalis dan masuk ke dalam trachea

tdd: kepingan tulang rawan yang diikat oleh ligamen dan

membran. Tulang yang terbesar adalah tulang tiroid, laring tdd:
2 lempeng/lamina yang bersambung di tengahnya.
6 Laring

 Di bawah tulang tiroid terdapat tulang krikoid berbentuk

cincin.di puncak tulang tiroid terdapat epiglotis katup tulang
rawan dan membantu menutup laring sewaktu menelan

Pita suara terletak di sebelah dalam laring organ fonasi

7 Trachea

 Setinggi T5 Panjang N 9 cm, 16 – 20 cincin tulang rawan tidak

sempurna dilapisi oleh selaput lendir bersilia
8 Bronchus

 Tdd 2 buah bronkus dari 2 belahan trachea,bronkus kanan

lebih pendek dan lebih lebar dari pada kiri, bronkus kiri lebih
panjang dan lebih langsing dari kanan
9 Paru-Paru

 Tdd 2 buah, merupakan alat pernafasan,terletak pada mediastinum,

berbentuk kerucut dengan afex di atas, muncul sedikit lebih tinggi
dari klavikula di dalam leher,pangkal paru duduk di atas landai
rongga thorak di atas diaghpragma
10 Paru-Paru

 Paru kanan tdd 3 lobus & 10 segmen

 Paru kiri tdd 2 lobus & 9 segmen
Bronchus Pulmonaris

 cabang utama bronkus kanan dan kiri  segmen lobus  segmen

bronkus  bronchiulus terminalis ± 1 mm; merupakan saluran
pengantar ke pertukaran gas

Di luar bronkiulus terminalis terdapat asinus  merupakan unit

fungsional paru-paru  tempat pertukaran gas. Asinus tdd:
bronkiulus respiratorius yang di dalamnya terdapat alveolus
Pembuluh darah dalam paru-paru

 Arteri bronkhialis dari aorta torasika ke paru –paru  mengangkut

O2 jaringan  vena bronkhialis  vena cava superior
Pleura

 Setiap paru di lapisi oleh membran serosa rangkap dua

1. Pleura visceralis  melapisi paru-paru
2. Pleura parietalis  melapisi dari dinding thorak
Terdapat cairan antara kedua lapisan N 5 – 15 ml untuk melumasi
permukaan dan menghindarkan gesekan
Pleura Cavity
 Fungsi Utama Sistem Respirasi

 Menjamin tersedianya O2 untuk kelangsungan metabolisme

sel-sel tubuh serta mengeluarkan CO2 hasil metabolisme sel
secara terus menerus
 2 Proses Respirasi
1. Respirasi luar (external respiration)
2. Respirasi dalam (internal/cellularrespiration)
Mekanisme respirasi

 Pertukaran udara antara udara luar dengan udara dalam

alveolar (Ventilasi)
 Difusi dan Perfusi
 Pertukaran Gas
 Transpor O2
 Pengaturan Respirasi

 Pusat nafas di Medula Oblongata dan Pons tdd:

Medulary ritmicity area
Pneumotaksik area
Apneustik Area
BERFUNGSI MELAKUKAN PERTUKARAN GAS
ANTARA ATM DENGAN PLASMA MELALUI :

 VENTILASI
 DIFUSI

BERPERAN DALAM HOMEOSTASIS DENGAN

MENGATUR :
 PENYEDIAAN OKSIGEN
 PENGGUNAAN NUTRIENT
 ELIMINASI CO2
 KESEIMBANGAN ASAM-BASA
 1. VENTILASI

 PERPINDAHAN GAS ANTARA ATM DENGAN ALVEOLI

TERDAPAT 3 ASPEK UTAMA :
a. MEKANIKA VENTILASI
 NORMAL DIATUR O/PUSAT REGULASI PADA MEDULLA DAN PONS
 MENGHASILKAN INSPIRASI DAN EKSPIRASI
 IMPULS SARAF STIMULASI OTOT INSP. DAN EKSP.  PENGEMBANGAN
& KOMPRESI CAVUM THORAX DAN PARU
 SAAT INSP DIAMETER ALVEOLI – P   VOLUME  DAN TEKANAN 
UDARA MENGALIR DARI ATM KE ALVEOLI
 EKSPIRASI MERUPAKAN PROSES PASIF T’ PERLU ENERGI
b. KERJA VENTILASI
 ENERGI UNTUK RESPIRASI : 2 – 3% ENERGI TOTAL
 FAKTOR YG MENENTUKAN KERJA VENTILASI.
 RESISTENSI TERHADAP INSPIRASI. DAN EKSPIRASI.
 RESISTENSI  KERJA VENTILASI.
 RESISTENSI TERJADI PADA KEADAAN :
 DEGENERASI JAR.PARU
 DEFORMITAS STRATUM. CAVUM THORAX
 OBSTRUKSI. SALURAN NAFAS
 EDEMA PARU
 PERADANGAN PARENCHIM PARU
 c. KECEPATAN VENTILASI
 INTAKE – OUTPUT UDARA YG OPTIMAL DITENTUKAN OLEH :
 KECEPATAN RESPIRASI.
 KEDALAMAN RESPIRASI.
 IRAMA RESPIRASI.
FLOW UDARA PADA VENTILASI = PERBEDAAN TEKANAN. ANTARA ATM-
ALVEOLI
RESISTENSI SALURAN NAFAS
 2. DIFUSI GAS
 PERGERAKAN O2 DARI ALVEOLIEOLI  KAPILER
 DITENTUKAN OLEH :
 KONSENTRASI GAS DALAM ALVEOLI (Xa)
 KONSENTRASI GAS DALAM KAPILER (Xc)
 LUAS AREA UNTUK DIFUSI (SA)
 SUHU LARUTAN (T)
 KETEBALAN MEMBRANE (d)
 KONSTANTA FISIKA (BM, KOEFISIEN KELARUTAN = k)
 KECEPATAN DIFUSI = (Xa– Xc) X SA X T
dXk
MASALAH PADA SISTEM RESPIRASI

 PENYAKIT PARU RESTRIKTIF

1. ABNORMALITAS BENTUK THORAX
2. TRAUMA THORAX
3. PERUBAHAN TEKANAN DINAMIK THORAX
4. DEGENERASI FIBROTIK
5. PENYAKIT PARENKHIM PARU
 PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF
1. COPD / PPOK
2. EMPHYSEMA
3. ASTHMA
4. BRONCHIEKTASIS
5. CARSINOMA PARU
I. PENYAKIT PARU RESTRIKTIF

1. ABNORMALITAS BENTUK THORAX

 KIFOSKOLIOSIS
 KIFOSIS : ANGULASI TULANG KEARAH POSTERIOR
 SKOLIOSIS : PERGESERAN TULANG BELAKANG KE ARAH
LATERAL
® KIFOSKOLIOSIS : ANGULASI TULANG BELAKANG KE ARAH
POSTERIOR DAN LATERAL
PENYEBAB :
 IDIOPATIK (80%)
 POLIOMIELITIS
 TUBERKULOSIS
KIFOSKOLIOSIS

 FUNGSI DAN POSISI OTOT PERNAFASAN ABNORMAL. 

PENEKANAN PADA PARU KERJA RESPIRASI., VENTILASI.
ALVEOLIEOLI PCO2, PO2  GAGAL NAFAS

 KETIDAK SEIMBANGAN V/Q  PCO2PO2 GAGAL NAFAS

 RESTRIKSI TERHADAP ANYAMAN VASCULER PARU 

HIPERTENSI PULMONAL  COR PULMONALE & PAYAH
JANTUNG
 • PECTUS EKSKAVATUM

BAGIAN BAWAH STERNUM MELEKAT PADA TULANG

BELAKANG DENGAN IKATAN FIBROMUSCULAR
 GERAKAN THORAX TERBATAS  VENTILASI PARU 

 ANKILOSIS SPONDILITIS
OSIFIKASI SENDI VERTEBRA DENGAN LIGAMENNYA  GERAKAN
THORAX TERBATAS  VENTILASI. PARU 
 2. TRAUMA THORAX
a. FRAKTUR COSTAE
 PALING SERING PADA C4, C5, C6, C7, DAN C8
 JIKA TERBENTUK SERPIHAN TULANG MENUSUK PARU DAN PLEURA 
PLEURA TERBUKA  PNEUMOTHORAX, HEMOTHORAX
MANIFESTASI KLINIS
 NYERI PADA AREA CEDERA YANG BERTAMBAH SAAT INSPIRASI
 PADA PALPITASI TERABA TENDERNESS
 JIKA TERBENTUK SERPIHAN NAFAS DANGKAL
 JIKA TERDAPAT PNEUMOTHORAX / HEMOTHORAX  EKSPANSI DADA
TIDAK SIMETRIS, PADA AUSKULTASI TAK TERDENGAR ALIRAN UDARA
 PADA PERKUSI :
- PNEUMOTHORAX : HIPERSONOR
- HEMOTHORAX : REDUP
b. FLAIL CHEST

® TRAUMA THORAX DENGAN FRAKTUR COSTAE > 4 DAN ATAU

TERPISAHNYA COSTOSTERNAL  FLOATING SEGMEN RONGGA
THORAX

MANIFESTASI KLINIS
 PARADOXICAL BREATHING
 NYERI HEBAT TERUTAMA SAAT BERNAFAS
 JIKA MENGGANGGU FUNGSI JANTUNG  DISTENSI VENA
JUGULARIS
 TANDA VITAL : PULSE DAN RR CEPAT, TEKANAN DARAH  JIKA
PERNAFASAN PARADOKSIKAL TIDAK SEGERA DIATASI
c. LUKA TEMBUS PADA THORAX

 PNEUMOTHORAX / HEMOTHORAX  TEKANAN. INTRA PLEURA (+)

 PARU TAK DAPAT BERKEMBANG (COLLAPS)

MEDIASTINUM BERGESER

DEVIASI TRACHEA

 MENEKAN AKTIVITAS PARU YG BERLAWANAN

KESULITAN NAFAS YANG HEBAT DAN MENGGANGGU AKTIVITAS

JANTUNG  FILLING JANTUNG  SHOCK