Anda di halaman 1dari 31

10/25/2017

15. Prinsip-Prinsip Kesetimbangan Kimia

• Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua


proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama.

1. Jika suatu cairan menguap dalam wadah tertutup, pada satu waktu
tertentu akan terjadi perubahan dari uap ke keadaan cair dalam laju
yang sama dengan penguapannya. Dengan kata lain, uap
mengembun dengan laju yang sama dengan air menguap.
Sekalipun molekul-molekul bolak-balik antara keadaan uap dan
cair, pada kesetimbangan, tekanan yang disebabkan oleh uap tetap
di setiap waktu.
2. Jika padatan larut dalam pelarut, terdapat suatu titik dimana partikel
padat tambahan larut dengan laju yang sama dengan pengendapan
padatan yang telah larut. Larutan menjadi jenuh, dan konsentrasi
tetap sepanjang waktu.

• Jadi, kesetimbangan ialah adanya nilai tertentu yang


tidak berubah dengan berubahnya waktu.
• Akan kita pelajari bagaimana menggunakan tetapan ini
dalam membahas kesetimbangan secara kualitatif dan
kuantitafif.

1
10/25/2017

15-1 Keadaan pada Kesetimbangan Kimia

• Keadaan yang digambarkan pada Gambar 15-1


• Percobaan 1; 0,00150 mol H2 dan 0,00150 mol I2 dibiarkan bereaksi
dengan cara biasa kita bisa menuliskan
• Percobaan 2 HI murni (1)
• Percobaan 3 Ketiga pereaksi pada keadaan sama

Data yang diperoleh di sini berasal dari tabel 15-1


2 ----->mol H2 = mol I2
1 ------>mol HI
reaksi ke depan:H2(g) + I2(g) ----> 2 HI(g) (15.1) 3

• Tetapi, segera setelah sebagian HI terbentuk, HI mulai


mengurai kembali menjadi H2 dan I2.

reaksi balik: 2 HI(g) ---> H2(g) + I2(g) (15.2)

• D
Dengan demikian,
d iki t j di dua
terjadi d reaksi
k i secara serentak,
t k
reaksi ke depan (ke kanan) dan sebaliknya (ke kiri).
• Setelah mencapai 0,00234 mol, jumlah HI berhenti
meningkat. Jumlah HI, H2 dan I2 tetap sama di
sepanjang waktu.
• Kedua reaksi yang berlawanan terus berlangsung,
sekarang dengan laju yang sama.
• Keadaan kesetimbangan dinamis telah tercapai.
• Reaksi ke depan dan reaksi balik dapat ditulis sekaligus
dengan menggunakan tanda panah ganda (<==>).
H2 (g) + I2 (g) <====>2 HI(g) (15.3)
4

2
10/25/2017

• Percobaan 2 menggambarkan pendekatan berbeda


mengenai keseimbangan dalam reaksi yang sama,
yaitu dimulai dengan HI murni, membentuk H2 dan I2.
Sekali lagi, setelah waktu tertentu tidak terjadi lagi
perubahan bersih, karena laju pembentukan ulang HI
dari H2 dan I2 menjadi sama dengan laju disosiasi
(penguraian)
(p g ) HI.

• Percobaan 3 menggambarkan keadaan ketiga


pereaksi pada awal kesetimbangan.
• Dua titik perlu diperhatikan pada Gambar 15-1:
(1). Pada semua kasus, tak ada jenis pereaksi yang habis
terpakai
(2) Berdasarkan jumlah pereaksi dan hasil pada
(2).Berdasarkan
kesetimbangan, tak ada sifat yang sama dalam ketiga
keadaan tersebut.

Kesetimbangan Hidrogen-Iod-Hidrogen Iodida.


Mari kita gunakan data dari Tabel 15-1 untuk meninjau lebih dalam
keadaan kesetimbangan dalam reaksi (15.3).
° Dalam Tabel 15-2 terdapat ikhtisar dari tiga macam usaha yang
diambil dari tiga percobaan dalam Tabel 15-1.
° Ternyata, satu dari persamaan-persamaan ini memang
memberikan nilai numeris yang hampir identik untuk ketiga kasus.
TABEL 15-1
15 1
Tiga pendekatan terhadap kesetimbangan dalam reaksi
H2(g) + I2(g) <==> 2 HI(g)a,b
Jumlah awal Jumlah kesetimbangan Kesetimbangan
Mol x 103 Mol x 103 Konsentrasi
M x 103

Percobaan H2 I2 HI H2 I2 HI [H2] [I2] [HI]

1 1,50 1,50 - 0,330 0,330 2,34 0,412 0,412 2,92

2 - - 1,50 0,165 0,165 1,17 0,206 0,206 1,46

3 1,50 1,50 1,50 0,495 0,495 3,51 0,619 0,619 4,30

aSuhu = 445oC; volume campuran reaksi = 0,8000 L.


bJumlah awal H2, I2 dan/atau HI yang tclah diketahui Back 6

3
10/25/2017

• Dalam Tabel 15-2 terdapat ikhtisar dari tiga macam usaha


yang diambil dari tiga percobaan dalam Tabel 15-1.
Ternyata, satu dari persamaan-persamaan ini memang
memberikan nilai numeris yang hampir identik untuk
ketiga kasus.
Kc =
[HI]2
2 2
50 2 pada 445oC
[H ][I ] = 50,2 (15
(15.4)
4)

• Lambang Kc menyatakan persamaan yang didasarkan


atas konsentrasi molar pada kesetimbangan.
• Tiga percobaan tidak cukup untuk menentukan nilai
tetapan dari persamaan (15.4), tetapi percobaan yang
berulang-ulang
g gp
pada suhu 445oC akan memberikan hasil
yang sama. Persamaan 15.4 mempunyai arti: kapan saja
terjadi kesetimbangan antara H2(g), I2(g), dan HI (g) pada
445oC, akan terdapat nisbah konsentrasi molar sebesar
50,2. (Kc)

TABEL 15-2
Mencari nisbah tetap dari konsentrasi-konsentrasi yang diperikan
dalam kesetimbangan reaksi

• Kc = 50,2
• aKonsentrasi kesetimbangan diperoleh dari Tabel 15-1 pada suhu
445oC.
C
• bKarena dalam setiap percobaan [H2] = [I2] berada dalam
kesetimbangan, pembagi dalam setiap persamaan ditulis dengan
memangkatkan,
• misalnya (0,412 x 10-3) (0,412x10-3) = (0,412 x 10-3)2
8

4
10/25/2017

• Contoh I5-1. Jika konsentrasi kesetimbangan H2 dan


I2 dalam reaksi (15.3) pada 445°C adalah [H2] = 4,84 X
10-5M dan [I2] = 1,68 x 10-3M, berapakah konsentrasi
kesetimbangan HI?
jawaban.
Ketiga konsentrasi kesetimbangan saling berhubungan
melalui persamaan (15.4). Konsentrasi yang diketahui
perlu disubstitusikan ke dalam persamaan (15.4) untuk
mencari [HI].
[HI]2 = Kc [H2][I2] = 50,2 x 4,84 x 10-5 x 1,68 x 10-3
= 4,08 x 10-6
[HI] =( [HI]2)0,5 = (4,08 x 10-6)0,5= 2,02 x 10-3 M

Untuk reaksi umum


aA+bB+ < ====> gG + hH+ .... (15.5)

Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk


[G ]g [H ]h ... = K
((15.6))
[A]a [B]b ...
c

Pembilang/atas adalah hasil kali konsentrasi spesies-spesies yang


ditulis disebelah kanan persamaan( [G], [H], .... ),
masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien dalam
persamaan reaksi yang setara (g, h, ....... ).
Penyebut/bawah adalah hasil kali konsentrasi spesies-spesies yang
ditulis di sebalah kiri persamaan ([A]
([A], [B]
[B], .... )),
juga, setiap konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien reaksinya
(a, b, ..... ).
Nilai numerik dari tetapan kesetimbangan, Kc sangat tergantung pada
jenis reaksi dan suhu.
10

5
10/25/2017

15-2 Hubungan Tambahan yang Melibatkan


Tetapan Kesetimbangan
Reaksi dapat balik yang melibatkan SO2(g), O2(g), dan S03(g) dinyatakan
dengan tiga macam cara berikut.

2SO2(g) + O2 (g) <===> 2 SO3 (g) Kc (a) = 2,8 x 102 pada 1000 K 15.7a
2 SO3 <===> 2 SO2 (g) + O2 (g) Kc(b) = ?
SO2 (g) + ½ O2 (g) <===> SO3 (g) Kc (c) = ?

Persamaan untuk tetapan kesetimbangan adalah :

11

• Untuk seperangkat keadaan awal tertentu, konsentrasi kesetimbangan


dari SO2, O2, dan SO3 harus merupakan nilai-nilai yang khas, tidak
tergantung dari persamaan mana dari ketiga persamaan (15.8) yang
dipilih untuk menggambarkan kesetimbangan.
• Nilai Kc untuk persamaan-persamaan dalam (15.8a-c) harus saling
berhubungan. Karena

Maka

12

6
10/25/2017

Sebagai ikhtisar, perlu diperhatikan bahwa :

• Persamaan apapun yang digunakan untuk KC harus sesuai dengan


reaksi kimianya yang setara.
• Jika persamaannya dibalik, nilai KC dibalik; yaitu, persamaan yang
baru merupakan ke balikan dari persamaan aslinya.
• Jika koefisien dalam persamaan yang setara dikalikan dengan
faktor yang sama (2,3, ....; tetapan kesetimbangan yang baru adalah
tetapan kesetimbangan asli dipangkatkan dengal faktor tersebut
(2,3, ....).
• Jika koefisien dalam persamaan yang setara dibagi dengan faktor
tertentu (2,3,....) tetapan kesetimbangan yang baru adalah akar
berpangkat faktor tersebut didapat tetapan kes timbangan yang
lama (akar pangkat dua, akar pangkat tiga...... ).

13

Contoh

Jawaban. Untuk mendapatkan rumus yang diinginkan


Jawaban diinginkan, rumus asli harus
1) dibalik, dan (2) dikalikan dua. Jadi :

14

7
10/25/2017

Penggabungan Rumus Tetapan Kesetimbangan. Jika kita diberi data


tetapan kesetimbangan pada 25oC.

N2(g) + O2(g) <=====> 2 NO (g) Kc = 4,1 x 10-31 (15.9)

N2(g) + ½ O2 (g) <====> N2O (g) Kc = 2,4


, x 10-18 ((15.10))

Dan kita ingin mencari KC untuk reaksi


N2O(g) + ½ O2 (g) <====> 2 NO (g) Kc = ?

(1) N2(g) + O2(g) <=====> 2 NO (g) Kc(1) = 4,1 x 10-31


(2) N2O(g) <=====> N2 (g) + ½ O2 Kc (2) = 1/(2,4 x 10-18)
= 4,2
4 2 x 1017
bersih : N2O + ½ O2 <====> 2 NO(g) Kc = ?

15

Hasil kali Kc(1) x Kc(2), jika disederhanakan akan menghasilkan Kc


untuk reaksi bersih

Kc (bersih)=Kc(1) x Kc(2)= 4,1 x 10-31 x 4,2 x 1017


= 1,7 x 10-13 (15.I2)
Ketetapan penting yang dicapai oleh (15.12) ialah
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi bersih adalah hasil
kali tetapan Kesetimbangan untuk reaksi-reaksi terpisah
yang digabungkan.

16

8
10/25/2017

• Tetapan Kesetimbangan yang Dinyatakan sebagai Kp.


Tetapan kesetimbangan dalam sistem gas dapat
dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas, bukan
pada konsentrasi molarnya.
• Tetapan kesetimbangan yang ditulis dengan cara ini
dinamakan tetapan kesetimbangan tekanan parsial
dilambangkan dengan Kp.
• Untuk menggambarkan hubungan antara Kp dan Kc
suatu reaksi, mari kita lihat lagi reaksi (15.7a).

2 SO2(g) + O2(g) <====> 2 S03(g) Kc = 2,8 x 102 p


pada 1000 K
(15.7a)

17

• Dengan mengganti suku


suku-suku
suku yang dilingkari dengan
konsentrasi dalam Kc, akan diperoleh rumus

• Nisbah tekanan parsial yang ditunjukkan dalam (15.13), sama


dengan tetapan kesetimbangan, Kp Hubungan antara Kp dan Kc
untuk reaksi (15.7a) adalah

18

9
10/25/2017

Kc = Kp x RT dan Kp = Kc/RT = Kc(RT)-1 (15.14)

Jika penurunan yang sama dilakukan terhadap reaksi umum


a A(g) + b B(g) + .... <====> g G(g) + h H(g) + .....
hasilnya menjadi Kp = Kc(RT)∆n
• di mana ∆n∆ adalah
d l h selisih
li ih kkoefisien
fi i stoikiometri
t iki tiddarii gas hasil
h il reaksi
k i
dan gas pereaksi; yaitu, ∆n = (g+h+ ...,) - (a+b+,...).
• Dalam reaksi (15.7a), ∆n = 2-(2 + 1)= -1, sebagaimana dinyatakan
dalam rumus (15.14).

19

• Untuk menggunakan rumus (15.15) diperlukan satuan-satuan


khusus untuk menyatakan Kc dan Kp.
• Dalam buku ini dipilih satuan atm untuk tekanan parsial.
• Jadi, dalam rumus (15.15), nilai R = 0,0821 L atm mol-1 K-1,

Contoh 15-3
15-3. Hitunglah Kp untuk reaksi (15
(15.7a)
7a) dari data yang
diberikan.
2SO2(g) + O2 (g) <===> 2 SO3 (g) Kc (a) = 2,8 x 102 pada 1000 K 15.7a
• Jawaban.
Jika konsentrasi dalam Kc dinyatakan berdasarkan molar dan tekanan
parsial dalam Kp dinyatakan dalam atm, maka melalui rumus
(15.14).

20

10
10/25/2017

Contoh 15-4. Berapa nilai Kp untuk reaksi hidrogen-iod-hidrogen


iodida pada suhu 445°C?
Jawaban.
Untuk reaksi : H2(g) + I2(g) <====> 2 HI(g) dengan ∆n = 0.
• Ini berarti bahwa dalam pernyataan KP = Kc(RT)∆n, Kp = Kc (karena
setiap bilangan yang dipangkatkan "0"0 nilainya 1).
1) Mengacu pada pers
(15.4) dapat disimpulkan bahwa
• Kp = Kc = 50,2
Kesetimbangan yang Melibatkan Cairan dan Padatan Murni (Reaksi
Heterogen).
Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung suku-suku yang
konsentrasi atau tekanan parsial berubah selama reaksi kimia
berlangsung
berlangsung.
Karena komposisinya tidak beragam, sekalipun ikut serta dalam reaksi
kimia, padatan murni dan cairan murni tidak diperhitungkan dalam
persamaan tetapan kesetimbangan.

21

Karena komposisinya tidak beragam, sekalipun ikut serta dalam reaksi


kimia, padatan murni dan cairan murni tidak diperhitungkan dalam
persamaan tetapan kesetimbangan.
Reaksi-reaksi (15.3) dan (15.7a) bersifat homogen (terjadi dalam satu
fase) dan tetapan persamaan kesetimbangannya (15.4) dan (15.8a)
g
mengandung g suku-suku dari setiap
p spesies.
p
Untuk reaksi heterogen berikut
persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung suku-suku yang
berfase gas homogen, yaitu H2O, CO, dan H2

C(p)+ H2O(g) <====> CO(g) + H2(g)

22

11
10/25/2017

Karena komposisinya tidak beragam, sekalipun ikut serta dalam reaksi


kimia, padatan murni dan cairan murni tidak diperhitungkan dalam
persamaan tetapan kesetimbangan.
Reaksi-reaksi (15.3) dan (15.7a) bersifat homogen (terjadi dalam satu
fase) dan tetapan persamaan kesetimbangannya (15.4) dan (15.8a)
mengandung
g g suku-suku dari setiap
p spesies.
p
Untuk reaksi heterogen berikut
persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung suku-suku yang
berfase gas homogen, yaitu H2O, CO, dan H2

C(p)+ H2O(g) <====> CO(g) + H2(g)

23

• Pernyataan lain ialah bahwa dalam tetapan kesetimbangan


termodinamika, setiap spesies yang terlibat dalam reaksi dinyatakan
berdasar aktivitasnya. Tetapi, karena aktivitas padatan dan cairan
murni adalah 1.000, suku-suku tersebut tidak berpengaruh terhadap
rumus tetapan kesetimbangan.
Contoh lain dari reaksi heterogen
g ialah dekomposisi
p kalsium karbonat.

CaCO3 (p) <=====> CaO(p) + CO2 (g)

KP dapat ditulis dengan cara yang sama, dan hubungan antara KP dan Kc
diturunkan dari rumus. (15.15), dengan ∆n = 1.
KP = Pco2 Kp = Kc(RT)
Sesuai dengan (15.18), tekanan kesetimbangan dari CO2(g) yang
berhubungan dengan CaO(p) dan CaCO3(p) dengan sendirinya
merupakan nilai tetapan kesetimbangan Kp . Dan sebagaimana
diharapkan, tekanan CO2 tidak tergantung pada CaO(p) dan
CaCO3(p) yang ada (sekalipun kedua padatan tersebut harus ada).
24

12
10/25/2017

Untuk kesetimbangan penguapan air dapat ditulis

H20(c) <====> H20 (g)


• Kc = [H20 (g)] Kp =PH2O Kp = Kc(RT ) (15.19)

• Jadi, kesetimbangan tekanan uap dapat dipandang sebagai tetapan


kesetimbangan Kp pada suhu yang berbeda, dan sekali lagi, nilainya
tidak tergantung pada kuantitas cairan yang ada.

25

• Contoh 15-5. Kesetimbangan terjadi dalam reaksi berikut pada suhu


60°C, dan tekanan gas parsial diketahui sebesar PHI = 3,65 x 10-3atm dan
PH2S = 9,96 x 10-latm.
• Berapa nilaiKP reaksi ini?
H2S(g) + I2 (P) <====> 2HI (g) + S (p) KP = ?
Jawaban. Ingat bahwa suku untuk padatan murni tidak diperhitungkan dalam
rumus tetapan
kesetimbangan. Nilai KP ialah

26

13
10/25/2017

15-3 Arti Nilai Tetapan Kesetimbangan


• Pada prinsipnya kita dapat menuliskan rumus tetapan
kesetimbangan dan menetapkan nilai numerik tetapan
kesetimbangan untuk setiap reaksi kimia, tetapi hanya pada
keadaan tertentu nilai-nilai tersebut mempunyai arti.
Tabel 15-3 memuat nilai tetapan kesetimbangan untuk beberapa
reaksi

• TABEL 15-3
Beberapa reaksi kesetimbangan
Reaksi tetapan kesetimbangan
2 H2 (g) + O2 <=====> 2 H2O (c) 1,4 x 1083 pada 298 K
N2 (g) + O2 (g) <===> 2 NO (g) 5,3 x 10-31 pada 298 K
1 3 x 10-4 pada 1800 K
1,3
2 NO (g) + O2 <===> 2 NO2 (g) 1,6 x 1012 pada 298
H2 (g) + I2 (g) <=====> 2 HI (g) 50,2 pada 718 K
2 SO3(g) + O2 (g) <=====> 2SO3 (g) 3,4 pada 1000 K
C (p) + H2O (g) <====> CO (g) + H2 (g) 1,6 x 10-21 pada 298
10 pada 1100K
27

• Nilai numeris KC atau Kp yang sangat besar menandakan bahwa


reaksi berjalan ke kanan, berlangsung sempurna.
• Untuk mendapatkan nilai numerik yang sangat kecil dari rumus
tetapan kesetimbangan, pembilang/yg dibagi harus sangat kecil
(mendekati nol).
• Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat kecil menyatakan bahwa reaksi
ke kanan sebagaimana dituliskan, tidak berlangsung besar-besaran.
• Pada 1800K nilai Kp untuk sintesis NO(g) lebih besar dibanding pada
298 K, yang berarti bahwa pada suhu tinggi reaksi ke kanan
berlangsung lebih banyak sebelum tercapai kesetim-bangan.
• Dengan alasan ini, bahwa proses pembakaran pada suhu tinggi yang
dilaksanakan dengan adanya udara selalu menghasilkan NO(g)
sebagai
g p pencemar udara.
• Jika NO(g) berhubungan dengan O2 (g) pada 298 K, spesies ini
berubah menjadi NO2 (g) melalui reaksi
2 NO(g) + O2(g)----> 2 NO2 (g)) berlangsung hampir sempurna (Kp =
1,6 x lO12).

28

14
10/25/2017

15. 4 Meramalkan Arah dan Besarnya Reaksi


• Pada setiap saat selama berlangsungnya reaksi dapat
dirumuskan nisbah konsentrasi-konsentrasi yang bentuknya
sama dengan rumus tetapan kesetimbangan. Nisbah ini secara
umum dinamakan kuosien reaksi (reaction quotient),
dilambangkan dengan Q. Untuk ieaksi bolak balik (15.5), kuosien
reaksinya ialah

• Apabila nilai yang disubstitusikan ke dalam kuosien reaksi Q


merupakan konsentrasi-konsentrasi dalam keadaan setimbang,
maka Q akan sama dengan K
• Bergantung pada hubungan Q dengan Kc arah reaksi bersih
dapat berlangsung ke depan (ke kanan) atau berbalik (ke kiri).

29

H2(g) + I2(g) <=====> 2 HI(g) Kc = 50,2 pada 445oC (15.21)


• Dalam percobaan 1, hanya H2(g) dan I2 (g) yang mula-mula
ada. Ini berarti bahwa [HI(g)] = 0, dan kuosien reaksi Q = 0,
padahal Kc reaksi adalah 50,2
30

15
10/25/2017

• Kita ketahui bahwa agar kesetimbangan dalam percobaan 1


tercapai, sejumlah HI(g) harus terbentuk. Reaksi bersih terjadi ke
arah kanan.
• Dengan meningkatnya [HI (g)], maka [H2(g)] dan [I2(g)] menurun.
Kuosien reaksi Q meningkat pula sampai nilainya sama dengan Kc.

Reaksi bersih berlangsung dari kiri ke kanan jika Q < Kc


(15.22)
• Dalam percobaan 2 dari Tabel 15-4, hanya HI(g) yang ada mula-
mula, tidak ada H2(g) dan I2(g). Jika [H2(g)] = [I2(g)] = 0, kuosien
reaksi Q mempunyai nilai tak berhingga (∞).

a Kcc = 50,
• nilai 50,2
• Dalam keadaan ini kita ketahui bahwa agar kesetimbangan tercapai,
reaksi bersih harus berlangsung ke arah yang berlawanan, yaitu ke
kiri.

31

• Dengan cara ini, konsentrasi H2(g) dan I2(g) meningkat sedangkan


[HI(g)] menurun. Akhirnya nilai Q menjadi sama dengan Kc, dan
kesetimbangan tercapai.
• Reaksi bersih berlangsung dari
kiri ke kanan jika Q < Kc (15.23)
• Dalam percobaan 3 dari Tabel 15-4, ketiga pereaksi terdapat pada awal
reaksi sehingga arah reaksi tidak segera diketahui.
• Tetapi, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan ternyata berlaku
(15.22); yaitu Q = 1, yaitu lebih kecil dari Kc = 50,2.
• Reaksi bersih berlangsung ke kanan.

32

16
10/25/2017

• Contoh 15-6.
Untuk CO(g)+ H20(g) <====> CO2(g) +H2(g), Kc = 1,00
pada kira-kira 1100 K. Sejumlah zat berikut dicampur pada suhu
tersebut dan dibiarkan bereaksi : 1,00 mol CO; 1,00 mol H2O;
2,00 mol CO2; dan 2,00 mol H2. Dibandingkan terhadap jumlah
awalnya, pereaksi manakah yang lebih sedikit, dan mana yang
lebih banyak,
banyak pada waktu kesetimbangan tercapai?
Jawab :
kiri ke kanan jika Q < Kc (15.22)
kanan ke kiri jika Q > Kc (15.23)

Karena Q > Kc , reaksi berlangsung ke kiri

33

15-5 Mengubah Keadaan Kesetimbangan - Prinsip


Le Chatelier
• Usaha untuk mengubah suhu, tekanan, atau konsentrasi pereaksi
dalam suatu sistem pada keadaan setimbang merangsang
terjadinya reaksi yang mengembalikan kesetimbangan pada sistem
t
tersebut
b t
• Cara system tersebut menanggapi perubahan yang
terjadi, dalam beberapa hal melibatkan pergeseran
keadaan kesetimbangan "ke kanan", (berarti cenderung
melakukan reaksi ke kanan), atau sebaliknya, yaitu
pergeseran "ke kiri" (melakukan reaksi balik).
• Biasanya
Bi mudah
d h meramalkan
lk tanggapan dari
d i perubahan
b h
sistem tersebut. Tetapi, kadang-kadang timbul pula
kesulitan, karena adanya efek sekunder yang dapat
menimbulkan penyimpangan dari dugaan
34

17
10/25/2017

GAMBAR 15-2

• Percobaan 1 dari Tabel 15-4 sesuai dengan keadaan (a),


percobaan 2 dinyatakan dengan keadaan (c), percobaan 3
dengan keadaan (b). Keadaan dalam Contoh 15-6 digambarkan
dengan keadaan (d).

35

Pengaruh dari Perubahan Jumlah Spesies yang Bereaksi.


2 SO2(g) + O2(g) <===> 2 S03(g) Kc. = 2,8 x 102 pada 1000 K
(15.7a)
• Gambar 15-3a menjelaskan suatu campuran dalam keadaan
setimbang, dan pada Gambar 15-3b terdapat gangguan dengan
menambah 1,00 mol SO3 sedangkan volume sistem dipertahankan
tetap.
• Bagaimana konsentrasi pereaksi berubah agar tercapai kembali
kesetimbangan?
• Salah satu pendekatan adalah menghitung kuosien reaksi Q,
segera setelah penambahan 1,00 mol SO3.
• Berapa pun jumlah penambahan SO3 pada campuran setimbang
dengan volume tetap, akan menyebabkan nilai Q lebih besar dari
Kc.
• Reaksi bersih harus berlangsung ke arah yang mengurangi [S03 ] ,
yaitu ke kiri atau ke arah kebalikan reaksi.

36

18
10/25/2017

Maka reaksi kekiri

37

GAMBAR 15-3.
• Perubahan keadaan kesetimbangan dengan menambah jumlah
salah satu pereaksi dalam reaksi
2 SO2(g) + O2(g) <===> 2 SO3(g) Kc = 2.8 x 102 pada 1000 K

(a) Keadaan kesetimbangan awal. (b) Gangguan yang disebabkan


oleh penambahan 1.00 mol SO3. Keadaan kesetimbangan yang
baru. BACK 1
38

19
10/25/2017

Contoh 15-7. Ramalkan pengaruh penambahan H2 (g) ke dalam


campuran kesetimbangan bervolume tetap dari N2 (g), H2(g),
dan NH3(g).
N2(g) + 3 H2(g) <=====> 2 NH3(g)
• Jawaban. Usaha meningkatkan konsentrasi H2(g)
merangsang pergeseran kesetimbangan ke kanan.
T
Tetapii hanya
h sebagian
b i d i H2(g)
dari ( ) yang ditambahkan
di b hk
terpakai dalam reaksi ini. Pada waktu kesetimbangan
tercapai kembali, H2(g) yang ada tetap lebih banyak
dibandingkan semula.
• Jumlah NH3(g) juga lebih banyak, tetapi jumlah N2(g)
lebih sedikit. [N2(g) terpakai bersama-sama H2(g) jika
reaksi bersih berlangsung
g g dari kiri ke kanan. Ingat
g
bahwa hanya H2(g) yang ditambahkan pada
campuran asli, tak ada tambahan N2(g).

39

Contoh 15-8. Bagaimanakah pengaruhnya pada


kesetimbangan reaksi
CaC03(p) <=====> Ca0(p)+ C02(g)
akibat dari (a) penambahan CaCO3 (p) dan (b) mengurangi
sebagian C02(g).
Jawaban.
• Penambahan atau p pengurangan
g g senyawa
y akan mempengaruhi
p g
keadaan kesetimbangan hanya jika terdapat perubahan dalam
suku-suku konsentrasi yang ada dalam persamaan tetapan
kesetimbangan.
• CaC03(p) K tidak diperhitungkan dalam persamaan (15.18).
Penambahan CaCO3 (p) tidak akan mempengaruhi keadaan
kesetimbangan. Atau, tekanan parsial CO2(g) dalam campuran
tidak akan berubah.
• Pengurangan CO2(g) dari campuran kesetimbangan akan
p g
berpengaruh karena menurunnya
y konsentrasi ((atau tekanan
parsial).
• Untuk melawan perubahan ini, sebagian CaC03 (p) akan
mengurai mengganti CO2(g) yang dikeluarkan dan untuk
memulihkan kesetimbangan.
• Jika C02 (g) dikurangi terus menerus dari campuran
kesetimbangan, kesetimbangan tak akan pernah tercapai dan
reaksi akan berlangsung sempurna 40

20
10/25/2017

Pengaruh Perubahan Tekanan.


• Dalam Gambar 15-4a, volume campuran kesetimbangan dikurangi
menjadi sepersepuluhnya dari keadaan awal, dengan menambah
tekanan luar (eksternal) kepada campuran tersebut.
• Sekali lagi, harus terjadi penyesuaian terhadap jumlah
kesetimbangan dari pereaksi agar sesuai dengan persamaan Kc
nya.
nya

• harus dikalikan 10 kali. Jumlah kesetimbangan S03 harus


meningkat, dan jumlah O2 harus menurun. Keterangan kuantitatif
mengenai kesetimbangan yang baru dalam Gambar 15-4b. SO2
serta diberikan gambar 15-4 b
41

• Tanggapan sistem yang setimbang terhadap peningkatan tekanan


eksternal ialah melalui pengerutan volume sekecil mungkin. Dalam
reaksi 2 SO2(g) + O2(g) <====> 2 SO3(g), 3 mol gas di sebelah kiri
menghasilkan 2 mol gas di sebelah kanan. Hasil reaksi, yaitu S03
menempati volume yang lebih kecil dibandingkan pereaksinya. Jadi,
peningkatan tekanan mengakibatkan tambahan produksi SO3
42
• back

21
10/25/2017

Jika tekanan pada campuran kesetimbangan yang


melibatkan gas ditingkatkan, reaksi bersih akan
berlangsung ke arah yang mempunyai jumlah mol gas
lebih kecil. Jika tekanan diturunkan, reaksi bersih
berlangsung ke arah yang menghasilkan jumlah mol gas
lebih banyak.
banyak

43

Pengaruh Gas Lembam (Inert).


• Karena gas lembam tidak berperan serta dalam reaksi
kesetimbangan.
• Sebenarnya, berpengaruh atau tidaknya gas lembam terhadap
keadaan kesetimbangan tergantung pada cara melibatkan gas
l b
lembam t
tersebut.
b t
• Jika sejumlah gas helium ditambahkan pada campuran
kesetimbangan seperti pada Gambar 15-4a, selama volume
dipertahankan tetap, tekanan gas total akan meningkat.
• Tekanan parsial SO2 (g), O2 (g), dan SO3(g) tetap sama, demikian
pula jumlah setimbangnya.
• Dalam keadaan ini gas lembam tidak mempenaruhi keadaan
k
kesetimbangan.
ti b

44

22
10/25/2017

• Sebaliknya, jika helium ditambahkan pada campuran seperti pada


Gambar 15-4a pada tekanan tetap, maka volume reaksi akan
meningkat.
• Pengaruhnya pada kesetimbangan akan sama seperti peningkatan
volume yang diakibatkan oleh menurunnya tekanan luar.
• Keadaan kesetimbangan g akan bergeser
g ke arah yyang
g mempunyai
p y
jumlah mol gas lebih banyak, yaitu ke kiri.
• Ringkasnya, gas lembam mempengaruhi keadaan kesetimbangan
hanya jika gas tersebut mengakibatkan perubahan konsentrasi (atau
tekanan parsial) dari pereaksi-pereaksinya.

45

Pengaruh Suhu
• Prinsip Le Chatelier. Mengubah suhu campuran kesetimbangan dapat
dilakukan dengan menambah atau mengurangi kalor dalam sistem
tersebut. Penambahan kalor akan menguntungkan reaksi serap-panas
(endoterm).
• Pengurangan
P k l
kalor akan
k menguntungkan
t k reaksi
k i lepas-panas
l
(eksoterm). (Sistem berusaha mengganti kalor yang dikeluarkan.)
Ringkasnya.
Peningkatan suhu suatu campuran kesetimbangan menyebabkan
pergeseran keadaan kesetimbangan ke arah reaksi endoterm.
Penurunan suhu menyebabkan pergeseran ke arah reaksi eksoterm.

46

23
10/25/2017

Contoh 15-9.
Apakah konversi SO2(g) menjadi SO3 (g) lebih baik berlangsung
pada suhu tinggi atau rendah?

2 S02(g) + 02(g)<====> 2 S03(g) ∆H° = -180 kJ/mol


Jawaban.
Meningkatkan suhu menguntungkan reaksi endoterm, yaitu kebalikan
reaksi di atas. Agar reaksi ke depan berlangsung, suhu harus diturunkan.
Karena itu, konversi SO2(g) menjadi SO3(g) lebih baik berlangsung pada
suhu rendah (karena ∆H° = NEGATIF)

47

15-6 Perhitungan Kesetimbangan -


Beberapa Contoh Ilustrasi
• Perhitungan yang berhubungan dengan keadaan
kesetimbangan kimia termasuk yang terpenting dalam
pelajaran kimia.
kimia
Contoh 15-10. Kesetimbangan tercapai pada reaksi
N204(g) <===> 2 N02(g) pada suhu 25°C.
Jumlah pereaksi dan hasil yang terdapat dalam volume 3,00-L
adalah 7,64 g N204 dan 1,56 g NO2. Berapa nilai Kc reaksi ini?

48

24
10/25/2017

Contoh 15-11. Sebanyak 0,0200 mol SO3 dimasukkan ke dalam


ruang hampa 1,52 L dan di panaskan sampai 900 K, di mana
kesetimbangan tercapai. Jumlah SO3 yang ada pada
kesetimbangan adalah 0,0142 mol.
Berapa (a) nilai Kc dan (b) Kp reaksi pada 900 K.

2 SO3(g) <====> 2 S02(g) + O2(g)?


Jawaban.
Dalam tabel data berikut, kunci yang penting adalah perubahan
jumlah SO3; (0,0142 - 0,0200) mol SO3 = -0,0058 mol SO3.
(Tanda negatif menunjukkan bahwa pereaksi terpakai untuk
mencapai kesetimbangan.)
Dalam kolom bertanda "perubahan"
perubahan , kita harus menghubungkan
perubahan jumlah SO3 dengan jumlah perubahan SO2 dan O2.
Untuk itu harus digunakan persamaan yang setara, yaitu dengan
koefisien stoikiometri berturut-turut 2,2, dan 1. Atau 1 mol SO2 dan
1/2 mol O2 dihasilkan untuk setiap mol SO3 yang terpakai.

49

• Komentar :
• 1. Persamaan kimia untuk reaksi dapat-balik mempunyai dua fungsi, yaitu dalam menurunkan
persamaan tetapan kesetimbangan dan memberikan faktor konversi untuk menghubung-kan jumlah dan
konsentrasi kesetimbangan terhadap keadaan awalnya.
• 2. Baik untuk Kc atau KP atau hubungan antara keduanya, kedua persamaan tersebut harus
didasarkan pada persamaan kimia yang diberikan, bukan pada persamaan kimia lain: Kp dan K.
dihubungkan dengan reaksi belerang dioksida-oksigen-belerang trioksida dalam Contoh 15-3, tetapi
hasilnya di sini berbeda karena persamaan kimianyapun berbeda

50

25
10/25/2017

Contoh 15-12. Amonium hidrogen sulfida, NH4HS, mengurai cukup


banyak sekalipun pada suhu kamar.
NH4HS(p)<===> NH3(g) + H2S(g) Kp(atm) = 1,08 x 10-1 pada 25°C
Contoh NH4HS(p) dimasukkan ke dalam ruang hampa untuk
mencapai kesetimbangannya pada suhu 25°C.
Berapakah tekanan gas total pada kesetimbangan?
Jawaban. Kp untuk reaksi adalah hasil kali tekanan parsial NH3(g) dan
H2S(g), masing-masing dinyatakan dalam atm. Kedua gas tersebut
dihasilkan dalam jumlah molar yang sama melalui penguraian NH4HS,
PNH3 =PH2S; dan Ptot = PNH3 + PH2S =2 x PNH3
• Ptot = 2 x PNH3
• Kp = (PNH3)(PH2S) = (PNH3)(PNH3) = (PNH3)2 = 1,08 x 10-1 = 10,8
x 10-2
• PNH3 = = 3,29 x 10-1 atm
• Ptot = 2 x PNH3 = 2 x 3,29 x 10-1 atm = 0,658 atm.

51

Contoh 15-13. Sebanyak 0,0240-mol N204(g) dibiarkan mengurai


dan setimbang dengan N02 (g) dalam wadah 0,372 L pada suhu
25°C. Berapakah persen disosiasi N204?

N204(g) <===> 2 N02(g) Kc = 4,61 x 10-3 pada 25°C

• Jawaban. Dengan persen disosiasi dimaksudkan persen dari


molekul N204 awal yang berubah menjadi N02 (lihat Gambar 15-5).
Untuk ini diperlukan penetapan jumlah mol pereaksi dan hasil dalam
kesetimbangan. Kita gunakan bilangan anu, x Misalkan x = jumlah
mol N204 yang berdisosiasi. Kita masukkan nilai ini ke dalam kolom
bertanda "perubahan" dalam tabel berikut. Jumlah NO2 yang
dihasilkan ialah 2x

52

26
10/25/2017

GAMBAR 15-5
Kesetimbangan dalam reaksi N2O4 (g) <===> 2 NO2 (g) pada 25°C; ilustrasi
Contoh 15-13.

•Mula-mula, N204 murni dimasukkan ke dalam wadah gelas, kemudian


wadah ditutup. Gambar menunjukkan 24 "molekul" yang berarti 0,024 mol
N 2 04
Pada kesetimbangan, beberapa molekul N204 berdisosiasi menjadi N02
(terlihat hitam). Gambar menunjukkan 21 "molekul" N204 dan 6 "molekul"53
N02, berarti 0,021 mol N204 dan 0,006 mol NO2

54

27
10/25/2017

• untuk menyelesaikan persamaan ini dapat dipergunakan persamaan


abc untuk persamaan kuadrrat, disini mungkin hasil hitungan bisa – atau
+.
• Dalam soal ini x harus bernilai positif, lebih kecil dari 0,024.
• Maka setelah dicari diperoleh x = 3,00 x 10-3 mol N2O4
• Persen dissosiasi N2O4 dihitung melalui rumus

55

15-7 Pengaruh Suhu pada Kesetimbangan


• Umumnya, tetapan kesetimbangan suatu reaksi tergantung pada
suhu. Nilai KP untuk reaksi belerang dioksida-oksida-belerang
trioksida pada beberapa suhu dicantumkan pada Tabel 15-5,
• TABEL 15-5
T, K 1/T K-1 Kp log Kp
800 12,5 x 10-4 9,1 x 102 2,96
850 11,8 x 10-4 1,7 x 102 2,23
900 11,1 x 10-4 4,2 x 101 1,62
950 10,5 x 10-4 1,0 x 101 1,00
1000 10,0 x 10-4 3,2 x 100 0,51
1050 9,52 x 10-4 1,0 x 100 0,00
1100 9,09 x 10-4 3,9 x 10-1 -0,41
1170 9,55 x 10-4 1,2 x 10-1 -0,92

bersama-sama dengan beberapa fungsi data yang telah anda kenal,


yaitu log K dan 1/T. Gamhar 15-6 memperlihatkan plot log K
terhadap 1/T yang menghasilkan garis lurus. Persamaan garis lurus
ini ialah
Karena Kp = exp(-E/RT) dalam hal ini E =∆H
56

28
10/25/2017

57

Gambar diatas tadi dapat digunakan untuk menentukan kalor reaksi


(lihat pers 15.25).

persamaan van't Hoff

58

29
10/25/2017

• K2 dan K1 adalah tetapan kesetimbangan pada suhu kelvin T2 dan


T1. adalah entalpi (kalor) molar standar dari reaksi. Nilai positif
dan negatif untuk dimungkinkan; dan diperlukan asumsi bawah
tidak tergantung pada suhu, yang biasanya berlaku dalam
banyak hal.

• Menurut prinsip Le Chatelier, jika >0 (endoterm), reaksi ke


d
depan t j di jika
terjadi jik suhu
h ditingkatkan,
diti k tk menyiratkan
i tk bahwa
b h nilai
il i K
meningkat dengan suhu. Jika <0 (eksoterm), reaksi kebalikan
terjadi jika suhu ditingkatkan, dan nilai K menurun dengan suhu.
Persamaan (15.26) menghasilkan nilai kuantitatif yang sesuai
dengan pengamatan kualitatif dari prinsip Le Chateller,
sebagaimana dikukuhkan oleh contoh 15-15.

59

Contoh 15-15. Gunakan data dari Tabel 15-5 dan Gambar 15-6
untuk menduga suhu reaksi dengan Kp = 1.0 x 106 dari
2 S02(g) + 02(g) <====> 2 S03(g)

Jawaban. Untuk substitusi ke dalam pers. (15.26) gunakan nilai


yang diketahui dari Tabel 15-5 dan kalor reaksi yang ditetapkan
melalui Gambar 15
15-6.
6
T2 = 800 K K2 = 9,1 x 102
T1 = ? K1 = 1,0 x 106

60

30
10/25/2017

• SELESAI

61

Tugas 1
1. Dari nilai Kc yang diketahui
CO(g) + H2O (g) ===CO2(g) + H2(g) Kc = 23,2 pada 600oK
SO2(g) + ½ O2(g) === SO3(g) Kc = 56 pada 9000K
2H2S(g) === 2H2(g) + S2(g) Kc = 2,3 x 10-4 pada 1405 K
2 NO2 (g) === 2 NO(g) + O2 (g) Kc = 1,8 x 10-6 pada 457 K
Tentukan nilai Kc untuk reaksi reaksi berikut :
a. CO2(g) + H2O(g) === CO(g) + H2(g)
b. 2 SO2(g) + O2(g) === 2SO3(g)
c. H2S (g) === H2(g) + ½ S2(g)
d. NO (g) + ½ O2(g) === NO2
U2
2. Untuk reaksi 3 A(g)
(g) +B(g)
(g) === 2 C(g)
(g)
a. Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan Kc
b. Jika pada suhu tertentu Kc = 8,8 dapatkah campuran yang terdiri dari
masing-masing 1,55 mol A,B dan C berada dalam kesetimbangan dalam
wadah 1,15 L
c. Jika campuran dalam (b) tidak setimbang ke arah manakah reaksi bersih
berlangsung ke kiri atau ke kanan 62
U9

31

Anda mungkin juga menyukai