Anda di halaman 1dari 1

1.

TEORI BELAJAR SOSIAL dg Metode Pembelajaran Melalui Ceramah Plus Diskusi dan Tugas
Pokok dari teori belajar sosial adalah bahwa manusia belajar melalui pengamatan yang dilihatnya terhadap
perilaku orang lain. Pakar yang banyak melakukan riset tentang teori belajar sosial adalah Albert Bandura dan
Bernard Weiner. Teori ini merupakan perluasan dari teori konstruktivisme yang memperluas fokusnya dari
pembelajaran individual kepada pembelajaran kolaboratif dan sosial. Anak – anak dan orang dewasa akan belajar
banyak dari melakukan pengamatan dan imitasi ini. Bahkan, tipe belajar ini memainkan peranan yang penting
dalam cara membentuk karakter anak
 Teori belajar humanistik
Tujuan dari proses belajar adalah untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Proses belajar akan dianggap berhasil
ketika pelajar telah dapat memahami lingkungannya serta dirinya sendiri, dan berusaha untuk mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik – baiknya. Teori ini akan mengambil sudut pandang dari pelaku belajar dan bukan dari pengamat. Guru
berperan sebagai fasilitator untuk memberikan motivasi dan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Pelaku
utama dalam teori ini adalah siswa yang dapat memaknai proses pengalaman belajarnya dengan sendirinya, faktor
emosional dan pengalaman emosional siswa sangat penting dalam peristiwa pembelajaran sebab tanpa adanya
motivasi dan keinginan dari pihak siswa maka asimilasi pengetahuan baru ke dalam kognitif yang dimiliki siswa  tidak
akan terjadi.

2. TPACK (pengetahuan yang diperlukan untuk mengintegrasikan teknologi dalam membelajarkan sebuah
materi keapada siswa berdasarkan pemahaman terhadap karakteristik siswa , materi dan
pembelajaran(contoh penerapan dlm rpp : Saya menggunakan Laptop , HP, aplikasi zoom, PPT, WA,
Googleform dalam menyampaikan dan mengkontruksi pengalaman belajar PD pada materi pemb kls4 T4ST1PB1
“Jenis 2 Pekerjaan” untuk mencapai tujuan pemb. Yg diharapkan
3. Integrasi kemampuan critical thinking, creative thinking, reflective thinking dan decision making ke dalam kegiatan
belajar melalui inquiry based activities
inquiry based activities memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative
Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources (Garton, 2005).
a. Question. (pertanyaan pembuka)
Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau
kekaguman siswa akan suatu fenomena. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan sebagai pengarah
ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah
inti yang harus dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini – sesuai dengan Taxonomy Bloom – siswa
dituntut untuk melakukan beberapa langkah seperti evaluasi, sintesis, dan analisis. Jawaban dari pertanyaan inti tidak
dapat ditemukan misalnya di dalam buku teks, melainkan harus dibuat atau dikonstruksi.
b. Student Engangement.(keterlibatan siswa dalam investigasi)
  Dalam metode inquiry, keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru adalah sebagai
fasilitator. Siswa bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom isian atau menjawab soal-soal pada
akhir bab sebuah buku, melainkan dituntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukkan pemahaman
siswa terhadap konsep yang dipelajari atau dalam melakukan sebuah investigasi.
c. Cooperative Interaction.
 Siswa diminta untuk berkomunikasi, bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan.
Dalam hal ini, siswa bukan sedang berkompetisi. Jawaban dari permasalahan yang diajukan guru dapat muncul dalam
berbagai bentuk, dan mungkin saja semua jawaban benar.

d. Performance Evaluation. (penilaian keterampilan)


Dalam menjawab permasalahan, biasanya siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan
pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. Bentuk produk ini dapat berupa slide presentasi,
grafik, poster, karangan, dan lain-lain. Melalui produk-produk ini guru melakukan evaluasi.
e. Variety of Resources. Siswa dapat menggunakan bermacam-macam sumber belajar, misalnya buku teks, website,
televisi, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai