Anda di halaman 1dari 6

SELF COMPASSION

Belas kasih pada diri sendiri

Wiwik Wulansari
Bagian identitas diri
Dalam diri kita, ada 3 bagian
yang senantiasa merespon
sebuah keadaan:
1. Parent (Kritik, Nurturing)
2. Adult
3. Child (Free child,
Rebellious child dan
adapted child)
Respon ini khas, karena
mereka masing-masing
memiliki sifat, karakter dan
cara yang berbeda
Respon terhadap suatu kejadian
Mengenali bahwa kita memiliki bagian diri dengan respon berbeda, mungkin kita kaget bahwa selama ini respon
yang sering kita berikan pada diri adalah: Kritik yang terlalu keras, penghakiman, sering menggunakan kata HARUS,
TIDAK BOLEH, dst misal:

- Aku bukan istri/ ibu yang baik

- Aku ga benar-benar bisa mengasuh anakku

- Harusnya aku berbuat a, bukan b

- Harusnya aku seperti si x

- Aku ga boleh seperti ini, aku harus seperti itu

- dst
Menyadari respon kritik yang terlalu tajam pada diri sendiri --> berlaku buruk pada diri

Padahal, di saat kita terpuruk disitulah kita membutuhkan perlakuan baik pada diri sendiri.

Karena sebetulnya ketika kita bisa memberikan perlakuan baik pada sahabat/teman, sejatinya kita bias memberi
perlakuan baik pada diri sendiri. Jadilah teman, sahabat terbaik untuk diri kita, karena sahabat selalu ada, karena
sahabat selalu mendukung bukan?

Mungkin beberapa diantara kita menganggap bahwa perlakuan baik pada diri sama dengan: membenarkan sikap kita
yang salah/keliru sehingga memberi izin untuk selalu mengulangi kesalahan tersebut.

Padahal, Perlakuan kasih sayang kepada diri sendiri hanyalah usaha untuk
mengenali rasa sakit yang datang dari penderitaan dan memberi belas kasihan
kepada diri sendiri ketika mengalami penderitaan/situasi sulit, bukannya menambah
lebih banyak kritikan pada diri Anda sendiri.
Menurut Neff (2011), self-compassion melibatkan:

◦ - Kesadaran (yaitu momen penderitaan/situasi sulit)

◦ - Perlakuan baik ke diri sendiri (self-kindness)

◦ - merespon dengan perlakuan baik pada penderitaan Anda

◦ - Terkoneksi dengan sifat kemanusiaan kita (semua orang pernah berbuat salah, semua orang pernah gagal dan itu
manusiawi)

Dengan self-compassion, kita menjadi lebih terbuka dalam menghadapi kesalahan-kesalahan kita. Orang lebih
mampu menerima kesalahan-kesalahan dirinya, sehingga kita merasa lebih dekat dengan diri bukan
menganggapnya sebagai musuh. Dan selanjutnya, kita bisa lebih mampu untuk memaafkan diri.

◦ Setelah berlatih jeda saat interaksi yang menyulitkan dalam pengasuhan/Bersama pasangan, maka saat jeda,
selain merilis emosi, kita bisa mengisinya dengan memberikan perlakuan baik pada diri sendiri
Latihan
◦ Duduklah dengan nyaman, dan tutup mata Anda. Bayangkan sebuah interaksi pengasuhan yang menyulitkan atau penuh stres.
Bayangkan situasinya sejelas mungkin seolah benar-benar terjadi. Siapakah yang ada di sana, apa yang mereka lakukan atau
katakan, dan apa yang Anda lakukan atau katakan? Jika Anda mempunyai gambaran keadaan yang jelas, fokuskan perhatian pada
momen ini, lalu periksa: bagaimana perasaan Anda saat ini? Kenali apapun yang mungkin muncul. Apakah itu sensasi-sensasi
tubuh, emosi-emosi, pikiran-pikiran, ketegangan? Katakan kepada diriAnda:
◦ “Apapun yang saya rasakan, saya akan baik-baik saja, saya akan merasakannya.” Hanya amati apapun yang muncul… apakah di
sana ada pikiran-pikiran kritikan atau penghakiman? Perasaam sedih, marah, atau rasa bersalah? Otot mengeras? (amati dalam
beberapa menit).
◦ Dan sekarang, berikan sikap perlakuan baik dan kasih kepada diriAnda, sama seperti yang Anda lakukan kepada teman Anda.
Tenangkan diriAnda dengan mengatakan: “(Panggil nama Anda), keadaan memang sulit, kamu sudah mencoba untuk menjadi
orang tua yang baik, walaupun kadang kala dirasa terlalu sulit.”
◦ Jika mau, Anda dapat menenangkan diriAnda secara fisik dengan menempatkan tangan kanan Anda di dada kiri. Rasakan
hangatnya tangan Anda di dada Anda (lakukan beberapa menit). Atau dengan membelai/menepuk-nepuk bagian tertentu tubuh
Anda di manapun yang dirasa dapat menenangkan Anda, di lengan, wajah, pundak, dll. Selanjutnya Anda dapat mengingatkan diri
Anda bahwa semua orang tua berjuang, melakukan kesalahan, atau kadang merasa gagal. Ingatkan diriAnda bahwa melakukan
kesalahan adalah manusiawi, atau gunakan kalimat lain yang menenangkan dan membesarkan hati.

Sumber: Self Compassion, Kristin Neff

Anda mungkin juga menyukai