D DENGAN
DIAGNOSA MEDIS IHD DI INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RSUD dr.DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA RSUD
Oleh :
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.2 Etiologi
1.1.3 Patofisiologi
3. Nyeri mirip pada angina tetapi lebih lama tidak berkurang dengan istirahat
1.1.5 Komplikasi
a. Perluasan iskemik
b. Regurgitasi mitral
a. Perikarditis akut
b. Oresster syndrome
1. Pemeriksaan darah
2. Reperfusi
a. Terapi trombolisa, dapat melarutkan thrombus pada 60-90% pasien
sehingga aliran darah koroner pulih. Tetapi ini optimal 4-6 jam setelah
keluhan muncul. Obat yang tersedia adalah streptokinase.
b. PTCA (Percontaneous transluminal coronary angioplasky) melebarkan
arteri dengan cara memasukkan balon kecil dan meniupnya.
c. Bedah pintas coroner
2. Pengkajian Sekunder
1. Kepala
Tidak ditemukan adanya hematoma pada kepala, bentuk simetris, pupil
miosis, konjungtiva normal (tidak pucat) berwarna merah muda, refleks
cahaya positif.
1. Thorak/Jantung
Bentuk dada simetris, tidak terdapat penggunaan otot bantu napas, saat di
auskultasi suara jantung S1 S2 lup dup.
2. Punggung
Tulang belakang tampak normal, tidak ada benjolan, ada perlukaan.
3. Abdomen
Bentuk abdomen simetris, tidak ada asites maupun nyeri tekan pada
abdomen.
4. Genitourinary Klien BAB 1x sehari,
5. Ekstremitas
Kemampuan pergerakan sendiri tidak terbatas, tidak ada paralise, tidak ada
krepitasi, tidak ada nyeri, tidak ada bengkak, kekukan otot (-), tidak ada
flasiditas, tidak ada spastisitas. Uji kekuatan otot ekstremitas atas 5|5,
ekstremitas bawah 5|5, tidak ada deformitas tulang, tidak ada peradangan,
tidak ada perlukaan, dan tidak ada patah tulang dan Tulang belakang normal
dan terpasang infus Nacl 20 tpm ditangan sebelah kanan.
2.2.3 IMPLEMENTASI
Implementasi adalah suatu perencanaan dimasukkan dalam tindakan,
selama fase implementasi ini merupakan fase kerja aktual dari proses
keperawatan. Rangkaian rencana yang telah disusun harus diwujudkan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Pelaksanaan dapat dilakukan oleh
perawat yang bertugas merawat klien tersebut atau perawat lain dengan cara
didelegasikan pada saat pelaksanaan kegiatan maka perawat harus
menyesuaikan rencana yang telah dibuat sesuai dengan kondisi klien maka
validasi kembali tentang keadaan klien perlu dilakukan sebelumnya.
2.2.4 EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses perawatan untuk mengukur
keberhasilan dari rencana perawatan dalam memenuhi kebutuhan klien Bila
masalah tidak dipecahkan atau timbul masalah baru, maka perawat harus
berusaha untuk mengurangi atau mengatasi beban masalah dengan meninjau
kembali rencana perawatan dengan menyesuaikan kembali terhadap
keadaan masalah yang ada.
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian/jam : 28 September /15.30 WIB
No. MR :
B. Prioritas Kasus
Prioritas Triase : Prioritas II (Kuning)
Keluhan Utama : Pasien Mengatakan Sesak Nafas
Diagnosa Medis : IHD
C. Data Primer
1. Airway
Hasil pemeriksaan ditemukan tidak ada sumbatan jalan napas,tidak ada
lendir/dahak pada jalan nafas, lidah tidak menutupi jalan nafas.
a. Breathing
Pasien terlihat sesak napas, RR = 30 x/menit, napas dalam, irama napas
tidak teratur, pola nafas abnormal (hiperventilasi), terdapat penggunaan otot
bantu napas, tipe pernapasan dada dan perut.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Pola Nafas
b. Circulation
Frekuensi Nadi: 90 x/menit, TD: 130/90 mmHg, denyut nadi teraba kuat dan
teratur, akral teraba hangat, CRT ≥2 detik, warna kulit tidak pucat,Suhu:
37oC, RR: 30 x/menit, SpO2: 98%.
c. Disability
Penilaian GCS pasien untuk E: 4 (spontan membuka mata), V: 5
(berorientasi baik), M: 6 (mengikuti perintah), tingkat kesadaran pasien
compos mentis dengan jumlah GCS = 15, pupil isokor, refleks cahaya
positif (+/+), tidak ada kejang.
d. Exposure
Tidak terdapat luka, tidak ada edema.
4. Pengkajian Nyeri
Klien mengatakan pada dadanya nyeri sepeerti ditusuk-tusuk, nyeri dengan
skala 5, nyeri dirasakan terlebih saat klien bergerak, nyeri dirasakan hilang
timbul dengan durasi yang tidak menentu.
Masalah Keperawatan : Nyeri Akut
7. Riwayat Penyakit
i. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 28 September 2020 pukul 09.00 klien mengatakan sesak nafas
dan juga merasakan nyeri pada dadanya. Karena klien sesak nafas dan
merasakan nyeri akhirnya keluarga membawa klien ke IGD Rumah Sakit dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya. Klien masuk IGD, dari hasil pemeriksaan
TTV yaitu TD: 130/90 mmHg, S: 37 0C, N: 90 x/mnt, R: 30 x/mnt. Klien
juga mengatakan nyeri seperti dtusuk-tusuk, nyeri disekitar dada, nyeri
dengan skala 5, nyeri dirasakan terlebih saat klien bergerak, nyeri dirasakan
hilang timbul dengan durasi yang tidak menentu. Di IGD klien mendapatkan
penatalaksanaan awal pemasangan oksigen nasal kanul 4 L, terapi Inf. NaCl
20 tpm, Inj. Ketorolac 1x30 mg, dan akhirnya klien di bawa ke Ruang A
untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
8. Data Penunjang
1. Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 September 2020
No Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
.
1. Hemoglobin 14,5 g% 11,5-16,0
2. Leukosit 8.0 /mm3 4,5-11,0
3. Laju Endap Darah 15 Mm <15
4. Basofil 0 /mm3 0-100
5. Eosinofil 25 /mm3 20-500
6. Neutrofil 3.790 /mm3 5.000-7.000
7. Limfosit 2.500 /mm3 800-4.000
8. Monosit 500 /mm3 120-1.200
9. Trombosit 295.000 /mm3 150.000-400.000
10. Eritrosit 4,5 Juta/mm3 4-6 juta/mm3
11. Hematokrit 37 % 37-48
00
12. Clotting Time (CT) 5 Menit 4-10
13. Bleeding Time (BT) 230 Menit 1-3
14. Glukosa Sewaktu 105 mg/dL <200
15. Ureum 21 mg/dL 21-53
16. Kreatinin 0,73 mg/dL 0,17-1,5
17. SGOT 19 u/l <31
18. SGPT 11 u/l <32
9. Terapi Medis
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
.
1. NaCl 0,9% 20tpm IV Digunakan untuk pengganti cairan
tubuh dan digunakan untuk
pengobatan dehidrasi isotonik
ekstraseluler
2. Inj. Ketorolac 1x30 IV Digunakan untuk mengatasi nyeri
mg sedang hingga nyeri berat untuk
sementara
3. Digoxin 0,25 Oral Digunakan untuk mengobati penyakit
mg jantung
4. Inj. Fargosin 1x20 IV Digunakan untuk mengobati gagal
mg jantung
5. Terapi O2 4 lpm Nasal Memenuhi kebutuhan terapi O2 klien
Canul
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN
MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
Data Subjektif : Penurunan eksporasi paru Pola Napas Tidak
- Pasien mengatakan Efektif
sesak nafas
02 dijantung tidak adekuat
Data Objektif :
- Penggunaan otot Pola napas tidak efektif
bantu pernafasan
- Fase ekspirasi Gangguan pola nafas
terlihat memanjang
- Pasien tampak
terpasang O2 Nasal
canul 5 lpm
- TTV :
TD = 130/ 90 mmHg
N = 90 x/menit
S = 37 ˚C
RR = 30 x/menit
SPO2 = 98%
Nyeri Akut
Infak miokard
Data Objektif :
- Klien tampak
gelisah
- Klien terlihat
meringis
- Skala nyeri 5
TTV :
TD = 110/ 70 mmHg
N = 81x/menit
S = 36,3˚C
RR = 34x/menit
PRIORITAS MASALAH
2.1 Kesimpulan
Ischaemiic He Heart Disease (IHD) yaitu penyakit jantung iskemik,
keadaan berkuranya pasokan darah pada pada otot jantung yang yang
menyebabkan di bagian tengah dada dengan intensitas yang beragam dan
dapat menjalar ke lengan serta rahang. Lumen pembuluh darah jantung
biasany sanya menyempit karena plak ateromatosa.. Jika pengobatan dengan
obat-obatan vasodilator tidak berhasil, operasi bypass perlu
dipertimbangkan.
2.2 Saran
Sebagai perawat diharapkan mampu membuat asuhan keperawatan dengan
baik terhadap penderita IHD. Oleh karena itu, perawat juga harus mampu
berperan sebagai pendidik dalam hal ini melakukan penyuluhan ataupun
memberikan edukasi kepada pasien maupun keluarga pasien terutama
mengenai tanda-tanda, penanganan dan pencegahannya.
DAFTAR PUSTAKA