Anda di halaman 1dari 8

SITEM INFORMASI MANAJEMEN

“SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI”

DOSEN PENGAMPU : Gede Suparna, SE., MS.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

I Wayan Dedy Budha Arsana 1807521206


Ida Bagus Gede Adi Kirana 1807421053

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSIATAS UDAYANA

BALI

2020
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

• Sistem Informasi
Raymond McLeod, Jr. mengungkapkan “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Dari defenisi tersebut dapat
dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sedangkan menurut Jugiyanto (1999) terdapat dua kelompok pendekatan system didalam
mendefinisikan system, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen-
komponen, serta elemen-elemen.
Contoh yang menggambarkan kumpulan system yang terdapat dalam sebuah perusahaan.
Komponen-komponen yang termasuk disini adalah orang-orang, mesin-mesin, bangunan, bagian
akutansi dan bagian pemasaran, yang berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara. Misalnya
orang yang melaksanakan pada bagian akutansi juga memiliki tanggung jawab kepada orang yang
menangani pajak pendapatan dan dana pensiun dari gaji yang dibayarkan. Pekerjaan yang
dikerjakan oleh akuntan bisa menggunakan mesin atau alat bantu lainnya., dan ini akan sangat
mempengaruhi orang-orang yang akan mengoperasikan alat tersebut. Tujuan dari organisai
perusahaan mungkin untuk mendapatkan laba, menghasilkan produk yang baik, tumbuh menjadi
lebih besar, tetap bertahan atau biasanya merupakan kombinasi dari semua ini.
Gambaran yang diberikan pada contoh ini menunjukan kenyataan betapa pentingnya
komponen-komponen sebuah system dimana mungkin mereka sendiri merupakan sebuah system
dengan komponen-komponen yang dimilikinya yang kita sebut sebagi sub-sistem.
Didalam pencapaian tujuan, organisasi sering dihadapkan pada suatu kejadian yang sering
tidak diharapkan (risiko). Untuk mengantisipasi risiko yang teridentifikasi tersebut saat system
dikembangkan, dibangun pula system pengendalian untuk memudahkan manajemen agar system
organisasi selalu berjalan sesuai yang diharapkan. Sedangkan untuk risiko-risiko yang tidak
teridentifikasi saat system dibuat, manajemen organisai mengembangkan manajemen risiko.
Mengindentifikasi peristiwa ( event identification) yang memenuhi criteria risiko yang ditentukan
dan melakukan respon (riks response) terhadap peristiwa tersebut dengan tujuan menghilangkan
risiko yang mungkin ditimbulkan. Jadi dalam uraian diatas dapat dikatakan bahwa risiko yang
dapat di prediksi sebelumnya dikendalikan melalui system pengendalian internal sedangkan untuk
mengendalikan risiko yang dapat dipresiksi maupun tidak dapat diprediksi dilakukan melalui
manajemen risiko.
Menurut Yakub (Pengantar system informasi: 2012) system dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut diantaranya: Sistem abstrak, system tak tentu, system
tertentu, system fisik, system tertutup, dan system terbuka.

a) Sistem Abstrak, adealah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak dapat secara fisik
. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan masnusi dan tuhan.
b) Sistem Fisik, system yang ada secara fisik. Contohnya system komputerisasi, system akutansi,
system pendidikan, system produksi, sisteem sekolah dan lain sebagainya.
c) Sistem tertentu, adalah system dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi
antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarananya dapat diramalkan.
d) Sistem Tak tentu, adalah suatu system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsure probabilitas.
e) System tertutup, adalah system yang tidak dapat bertukar materi, informasi dan energy dengan
lingkungan. System ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
f) System terbuka, adalah system yang berhubungan derngan lindkungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Contohnya system perdagangan.
Donald W. Kroeber (1984 : 232) mengatakan bahwa “Sistem informasi manajemen
mendukung terhadap aktifitas pengelolaan data informasi terutama berkaitan denagan sumber
informasi, ketepatan informasi, arus informasi, dan perluasan dalam proses pengumpulan
informasi”.
Kata system membawa pemahaman tentang bagian bagian yang saling berhubungan satu
sama lain dan mempengaru satu sama lain dalam rangka pencapaian tujuan bersama. Erick Kohler
(1972 : 423) “Sistem A collection of objects or events conforming to a plan. Pandangan ini
menunjukan bahwa system dapat dipandang sebagai suatu kumpulan dari objek-objek tertentu atau
kejadian-kejadian atau hal-hal yang disesuaikan dan dipadukan dan disesuaikan untuk suatu
perencanaan tertentu.
Cf. J.H.R Van de Poel (1974) dalam Winaradi (1999:224) mengartikan bahwa “system
merupakan sekumpulan elemen diantara mana terdapat adanya hubungan-hubungan elemen-
elemen tersebut yang ditunjukan kearah pencapaian sasaran-sasaran umum tertentu”. Pendapat lain
mengatakan bahawa system berasal dari bahasa yunani, yaitu sustem yang memberikan arti
sebagai sekumpulan objek atau satuan-satuan yang bergabung dengan sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu keseluruhan dan berkerja, berfungsi atau bergerak secara independen dan
harmonis. (Komarudin dan Yooke Tjuparmah, 2000:224).
Sistem juga bekeja dengan batasan batasan yang telah ditentukan,
yaitu seluruh komponen sistem, sumber masukan sistem, Hal-hal yang mempengaruhi keluaran
dari system, faktor-faktor eksternal dari system. Imam Sudirman (1996:6). Pendapat tersebut
menunjukan bahawa dengan batasan batasan yang ada dalam suatu system, maka akan mendorong
pada kualitas kinerja system itu sendiri. Maka proses kerja dalam suatu system akan memunculkan
suatu keluaran (output) secara continue, kemudian dievaluasi melalui umpan balik.
Dari defenisi definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum,
yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3. Dari unsur - unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil pengolahan
tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memiliki makna atau bermanfaat
bagi seseorang bukanlah informasi bagi orang tersebut. Dengankata lain :
a) Informasi merupakan hasil pengolahan data.
b) Memberikan makan atau arti.
c) Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian.
Sedangkan Mc Leod mengatakan informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri :
1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat waktu, artinya informasi tersebut harus tersedia atau ada saat diperlukan.
3. Relevan, artinya informasi yang tersedian harus sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
Menurut Alter, 1992 (Dalam Abdul Khadir, 2003) Informais yang dibutuhkan oleh manajer
dapat dibagi dalam enam kategori yaitu: Comfort information, warning, key indicator, situational
information, gossip, dan eksternal information.
a) Informasi penyejuk (Comfort information), adalah informasi keadaan yang sekarang yang
merangkum keadaan bisnis atau organisasi, misalnya: ringkasan penjualan atau produk terakhir.
Informasi ini biasanya tidak banyak digunakan, tetapi membantu manajer merasa aman terhadap
operasi yang berlangsung.
b) Peringatan (warning), berisi petunjuk yang tidak biasa atau perubahan perubahan rencana.
Idealnya, manjer menerima peringatan sedini mungkin, sehingga cukup waktu untuk melakukan
tindakan sebelum masalah penting yang tidak diharapkan benar-benar terjadi.
c) Indikator kunci key (key indicator), berisi ukuran aspek aspek penting yang berkaitan dengan
kinerja organisai, seperti: level keluhan pelanggan, digunakan untuk melakukan pengendalian
perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.
d) Informasi situasional (situational information), informasi terkini tentang proyek, masalah, atau
isu penting yang memerlukan perhatian para manajer.
e) Gosip, informasi informal yang berasal dari sumber, seperti; pihak industry terkadang berguna
untuk mengatasi sebuah masalah.
f) Informasi Eksternal (eksternal information), Informasi yang berasal dari luar perusahaan.
Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka panjang, misalnya; studi lingkungan yang
dilakukan selama lima tahun terakhir.
Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem
tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang
tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang
berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi
yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang
tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku apa
yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang
paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya
lebih banyak dari buku lainnya.

• Organisasi
Secara Etimologi, organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu oragonatau alat. Adalah suuatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Stephen P. Robbins (1994:4) menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) social
yang dikoordinaasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar relative terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, organisasi adalah system kerjasama antara dua
orang atau lebih

• Strategi
Secara etimologi, kata strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani
yaitu strategos yang memiliki arti sebagai komandan militer pada zaman demokrasi Athena.
Adapun pengertian strategi yaitu upaya untuk mencapai tujuan jangka panjang secara efektif
dan efisien. Abdul Rivai & Darsono (2015:3) mengatakan bahwa strategi ialah cara dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran atau objective). Strategi harus mampu memebuat
semua bagian dari suatu organisasi yang luas menjadi satu, terpadu untuk mencapaitujuan akhir
(sasaran atau objective); ini adalah masalah kegiatan operasi organisasi.
Strategi sama halnya dengan suasana pertandingan (game plan), misalnya sepak bola,
dilapangan musuhnya hanya ada satu kesebelasan. Tujuannya memenangkan pertandingan.
Strategi perusahaan ialah rencana pertandingan jangka panjang untuk mengalahkan beberapa
musuh atau pesaing, menghadapi; pemilik, karyawan, ppemasok, kreditor, pemerintah dan lain-
lain.
1.2 DAMPAK SISTEM INFORMASI TERHADAP ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN

Dampak Ekonomi

Sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi yang menggantikan modal dan
tenaga kerja tradisional. Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia akan menggantikan tenaga
kerja manusia, yang secara historis selalu meningkat seiring waktu. Oleh sebab itu teknologi
informasi akan menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat menengah dan pekerjaan yang
berkaitan dengan administrasi, ketika menggantikan perannya sebagai sumber daya tenaga kerja.

saat biaya teknologi informasi menurun ia akan menggantikan beberapa bentuk modal
seperti gedung dan mesin yang biasanya mahal. Oleh karena itu diharapkan manajer
dapat meningkatkan investasinya di bidang teknologi informasi karena biaya relatifnya yang
terus menurun dibanding bentuk investasi modal lainnya.

teknologi informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasi serta mengubah nilai
ekonomis suatu informasi. Teknologi informasi membantu perusahaan dalam mendapatkan
kontrak dengan nilai yang pantas, karena dapat menekan biaya transaksi.

Berdasarkan teori biaya transaksi perusahaan maupun individu mencari biaya transaksi yang
paling murah, yang sebagian besar berupa biaya produksi.

Dampak bagi struktur dan perilaku organisasi


1. IT Meratakan Organisasi
Teknologi informasi memfasilitasi pemerataan hierarki dalam suatu perusahaan dengan
memperluas distribusi informasi guna memberdayakan karyawan di level bawah dan
meningkatkan efisiensi manajemen. TI mendorong hak pengambilan keputusan diberikan
kepada level yang lebih bawah, karena mereka menerima informasi yang diperlukan tanpa
pengawasan.
2. Organisasi Pascaindustri
Teknologi informasi mungkin dapat mendorong organisasi menggunakan pemberdayaan jaringan
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, di mana sekelompok profesional berkumpul, bisa secara
tatap muka maupun secara elektronis dalam jangka waktu yang singkat untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu. Ketika tugas tersebut selesai, para profesional tersebut bergabung dengan
kelompok kerja yang lain.
3. Memahami Penolakan Organisasi terhadap Perubahan
sistem informasi berpotensi mengubah struktur organisasi, budaya, proses bisnis dan strategi,
seringkali terdapat penolakan terhadap teknologi saat diperkenalkan. Perubahan di bidang
teknologi diserap, diintepretasikan, dibelokkan dan dikalahkan oleh pengaturan tugas, struktur
dan orang-orang dalam suatu organisasi. Satu-satunya jalan dalam melakukan perubahan adalah
dengan mengubah teknologi itu, tugas-tugas, struktur beserta seluruh orang-orang di dalamnya
secara sekaligus.

Internet dan Organisasi


Internet secara dramatis menekan biaya transaksi dan biaya agen yang dihadapi oleh banyak
organisasi. Organisasi bisnis secara cepat menata ulang proses-proses bisnis utamanya
berdasarkan teknologi internet dan menjadikan teknologi itu komponen penting dari infrastruktur
teknologi informasinya. Jika jaringan yang seuai dapat terwujud, hasilnya adalah proses bisnis
yang lebih sederhana, jumlah karyawan yang lebih sedikit serta organisasi yang lebih merata.
Implikasi dari Perancangan dan Pemahaman tentang Sistem Informasi
Faktor utama organisasi dalam menentukan perencanaan suatu sistem baru adalah sebagai
berikut :
• Lingkungan organisasi tersebut harus berfungsi.
• Struktur organisasi hierarki, spesialisasi, rutinitas, dan proses bisnis.
• Budaya dan politik organisasi.
• Bentuk organisasi dan gaya kepemimpinan.
• Kepentingan-kepentingan kelompok utama yang tepengaruh oleh kehadiran sistem
serta sikap pekerja yang akan menggunakan sistem tersebut.
• Jenis pekerjaan, keputusan, dan proses bisnis yang akan didukung oleh sistem informasi
tersebut

1.3 MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF DENGAN SISTEM INFORMASI

Pada hampir semua industri yang anda lihat, anda akan menemukan beberapa perusahaan
berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu terdapat perusahaan yang
menonjol, contohnya pada industri otomotif Toyota dianggap pelaku superior dan pada eceran
online murni, amazon.com adalah pemimpinnya.
Perusahaan yang melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain dikatakan memiliki
keunggulan kompetitif dari yang lainnya, perusahaan memiliki akses terhadap sumberdaya khusus
yang tidak dimiliki yang lain, atau mereka mampu mengunakan sumber daya yang tersedia umum
dengan lebih efisien biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Untuk mencapai keunggulan yang kompetitif perusahaan perlu untuk menggunakan 3
strategi yang umum yaitu: Kepemimpinan harga rendah, mendiferensiasikan produk dan jasa serta
berfokus pada pasar.

1.4 PERMASALAHAN MANAJEMEN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI


UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi dan sistem. Hasil dari sistem
informasi harus dapat digunakan untuk kegiatan manajemen ditingkat operasional, taktis dan
strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi .Ada
beberapa permasalahan didalam sistem informasi, diantaranya :

Masalah terstruktur
Masalah terstruktur merupakan masalah yang terdiri dari elemen-elemen dan hubungan antar
elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
Masalah tak terstruktur
Masalah terstruktur merupakan masalah yang berisi elemen-elemen atau hubungan-hubungan
antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah…

Masalah semi-terstruktur
Masalah semi-terstruktur merupakan masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan
yang di mengerti oleh pemecah masalah.

BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling berinteraksi dan
berpengaruh satu sama lain. Sistem informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran,
rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara kelompok-kelompok terkait, pengambilan
keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang untuk
dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan aka
dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen organisasi.
Teknologi informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan perubahan-perubahan
seperti ini telah diperluas di dalam organisasi dengan menggunakan internet.Departemen sistem
informasi merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi sistem
informasi organisasi.Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan peran
sesugguhnya dari kelompok tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Deni Darmawan. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya
Offset.
Jr, Raymond McLeod. 1997. Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Prenhallindo.
G. Murdick, Robert, E. Ross, Joel, R. Claggett, James. 1997.Sistem Informasi untuk
Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.
B. Davis, Gordon, 1993. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
Jalaludin, Asep S.T, M.M, 2007. Modul Sistem Infomasi Manajemen.
Hasibuan, Malayu S.P, 2008. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Stephen P.Robbins. 1944. Teori organisasi, struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan.

Anda mungkin juga menyukai