Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PANCASILA

DEMOKRASI PANCASILA DALAM ERA LIBERAL

DOSEN PEMBIMBING :

Drs. Akmal, Sh, M.si

Disusun Oleh
KELOMPOK 3 :

ANANG PURNAMA (19063004)


ALYA FADIYAH EFFENDI (19063039)
ALFIANA MURSYDA ( 19063036)
BIMA ANDESKO (19063007)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti dan semoga pandemic Corona ini cepat selesai. Terima kasih juga
kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Padang, 22 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Maksud dan Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian demokrasi pancasila dan liberal 2


B. Ciri ciri demokrasi pancasila dan liberal 2
C. Sejarah Demokrasi Pancasila 4
D. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila 6
E. Periodisasi Perkembangan Demokrasi Pancasila 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 9
B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setelah dibubarkannya RIS, sejak tahun 1950 RI Melaksanakan demokrasi


parlementer yang Liberal dengan mencontoh sistem parlementer barat, dan masa ini
disebut Masa demokrasi Liberal. Indonesia dibagi manjadi 10 Provinsi yang mempunyai
otonomi dan berdasarkan Undang – undang Dasar Sementara tahun 1950 yang juga
bernafaskan liberal. Akibat pelaksanaan konstitusi tersebut, pemerintahan RI dijalankan
oleh suatu dewan menteri (kabinet) yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dan
bertanggung jawab kepada parlemen (DPR). Para wakil rakyat Indonesia ketika itu
terbagi atas dua kelompok aliran pemikiran. Di satu pihak mereka yang mengajukan agar
negara itu berdasarkan kebangsaan tanpa kaitan khas pada ideologi keagamaan. Di pihak
lain, mereka yang mengajukan Islam sebagai dasar negara. Mengingat Indonesia adalah
bangsa yang majemuk , maka kata – kata “menjalankan syariat Islam bagi pemeluk –
pemeluknya“ di ganti dengan kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa“. Hal ini terjadi
karena setelah ada protes dari perwakilan Indonesia bagian timur yang mayoritas adalah
non muslim. Hal ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki
rasa tenggang rasa yang besar dan saling menghormati satu sama lain dan mengutamakan
kepentingan bersama/umum daripada kepentingan pribadi/golongan. Maka itulah yang
dinamakan Demokrasi Pancasila.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian demokrasi pancasila dan demokrasi liberal


2. Ciri ciri demokrasi pancasila dan demokrasi liberal
3. Sejarah demokrasi di indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian demokrasi pancasila dan liberal

1. Demokrasi pancasila
Demokrasi Pancasila adalah salah satu bentuk demokrasi yang penyelenggaraan
didasarkan atas aspirasi, keinginan, serta kepentingan masyarakat (rakyat pada
umunya), bukan atas dasar perseorangan atau kelompok (baik mayoritas maupun
sebaliknya), oleh karenanya dalam perjalannya dikembalikan kepada rakyat (hati
nurani rakyat yang memutuskan). Negara dengan sistem Demokrasi Pancasila tidak
lain tidak bukan adalah Indonesia, karena ideologi yang dipakai negara kita adalah
Pancasila
2. Demokrasi liberal
Demokrasi Liberal adalah salah satu bentuk demokrasi yang diselenggarakan atas
dasar kebebasan,  yaitu dengan memberikan keleluasaan atau kebebasan kepada
rakyatnya dan tidak turut campur atau mengatur terhadap kehidupan warga
negaranya. Saat era pemerintahan orde lama, negara Indonesia pernah menganut
bentuk demokrasi ini, namun diubah menjadi demokrasi terpimpin oleh Presiden
Soekarno memalului dekrit presiden tahun 1959

B. Ciri ciri demokrasi pancasila dan liberal


1. Ciri Ciri Demokrasi Pancasila
a. Paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan filsafat bangsa
Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
b. Dasar Demokrasi Pancasila
Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD ‘45) Negara yang berkedaulatan - Pasal 1
ayat (2) UUD 1945.
c. Makna Demokrasi Pancasila Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan
kehidupan bernegara ditentukan peraturan perundang-undangan.
d. Prinsip pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

2
Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat).

 Pengambilan keputusan politik berdasarkan musyawarah


 Demokrasi yang berdasarkan pada ketuhanan yang maha esa
 Menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia
a). Berkedaulatan rakyat
b). Didukung oleh kecerdasan warga Negara
 Sistem pemisahan kekuasaan Negara
 Menjamin otonomi daerah
 Demokrasi yang menerapkan prinsip rule of law
 Sistem peradilan yang merdeka, bebas dan tidak memihak
 Mengusahakan kesejahteraan rakyat dan berkeadilan social

2. Ciri Ciri Demokrasi Liberal


a. Bentuk pemerintahnya merupakan demokrasi yang menempatkan kedudukan
badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan
dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri
dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi
parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.
b. Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di indonesia
demokrasi ini
c. Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga
negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat
d. Sistem Ekonomi terdapat kesenjangan social antara Si Kaya dan Si Miskin
e. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat terkontrol
f. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,

3
C. Sejarah Demokrasi Pancasila

Mulai dari sebelum merdeka, pasca-kemerdekaan, sampai pada saat ini demokrasi
selalu menuai perdebatan. Sejarah Demokrasi di Indonesia Saat Mahasiswa Menduduki
Gedung MPR Pada Tahun 1998 Sebagai salah satu Sejarah Penting Demokrasi Di
Indonesia Demokrasi pada umunya diartikan sebagai metode pendekatan politik terhadap
rakyat dengan penjabarannya yang lebih luas yaitu “goverment of the people, goverment
by the people, goverment for the people”, namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan
pengimplementasiannya.

Mengapa demikian, karna semua ini terbukti dari beberapa kasus dan
permasalahan yang hadir terus-menerus di tengah-tengah masyarakat dengan
mengatasnamakan kesalahan sistem, demokrasi. Pembahasan mengenai perkembangan
demokrasi memang tiada hentinya sebelum tercapainya tujuan bersama dan negara yang
salah satunya adalah kesejahteraan.

Realita pada saat ini beberapa kalangan di Indonesia memandang demokrasi


sebagai suatu sistem dan metode terbaik dibandingkan dengan yang lain. Namun tidak
semua kalangan yang sepakat akan hal tersebut, bahkan ada pula yang menolak secara
keras demokrasi dengan alasan-alasan tertentu

Sejarah demokrasi di Indonesia terbagi menjadi empat periode dan setiap periode
memiliki ciri demokrasi tersendiri, secara singkat antara lain ialah :

1. Periode Demokrasi Parlementer (1945-1965)

Periode ini merupakan awal perkembangan demokrasi di Indonesia. Namun


sayangnya demokrasi pada periode ini tidak mempunyai modal cukup untuk menjadi
mapan dalam implementasinya, entah dalam teori, konsep dan praktiknya. Demokrasi
pada periode ini hanya menjadi pemersatu dan alat koalisi antar suku dan agama yang

4
beragam di Indonesia untuk dapat menjadi bangsa. Namun demokrasi parlementer ini
ternyata kurang begitu cocok diterapkan di Indonesia karena dalam prosesnya timbul
banyak perpecahan politik dan partai-partai politik yang mendominasi terpecah belah.
Sehingga Demokrasi Parlementer ini digantikan menjadi Demokrasi Terpimpin (Guided
Democracy).

2. Periode Demokrasi Terpimpin / Orde Lama (1959-1965)

Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya


pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional.
Dominasi kekuasaan politik presiden pada saat itu terbukti melahirkan tindakan dan
kebijakan yang menyimpang dari ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. Misalnya, pada
tahun 1960 Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) padahal
dalam hal ini presiden tidak memiliki wewenang. Namun sejak pada tahun 1959
diberlakukannya dekrit presiden, setelah itu banyak penyimpangan konstitusi oleh
presiden atas dasar dominasi kekuatan politik presiden. Semua hal tersebut menyebabkan
hilangnya social control dan check and balance dari legislatif terhadap eksekutif. Akhir
dari sistem demokrasi terpimpin Soekarno yang berakibat pada perseteruan politik
ideologis antara PKI dan TNI adalah peristiwa berdarah yang dikenal denga Gerakan 30
September 1965 (G 20 S PKI).

3. Periode Demokrasi Pancasila / Orde Baru (1965-1998)

Periode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto yang disebut masa
Orde Baru. Sebutan Orde Baru merupakan kritik terhadap periode sebelumnya, Orde
Lama. Demokrasi Pancasila pada periode ini secara garis besar menawarkan tiga
komponen demokrasi. Pertama, menegakkan kembali asas-asas negara hukum dan
kepastian hukum. Kedua, mengutamakan kehidupan yang layak bagi semua warga
negara. Ketiga, pengankuan dan perlindungan HAM, peradilan yang bebas dan tidak
memihak.

5
Namun ternyata tawaran-tawaran Demokrasi Pancasila hanya retorika politik
belaka, sehingga terjadi ketidakdemokratisan pernguasa Orde Baru yang ditandai oleh :
(1) dominannya peranan militer (ABRI) (2) birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik (3) pengebirian peran dan fungsi partai politik (4) campur tangan
pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan publik (5) politik masa mengambang
(6) monolitisasi ideologi negara (7) inkorporasi (peleburan) lembaga nonpemerintah.

4. Periode Pasca Orde Baru / Reformasi (1998 – sekarang)

Periode pasca Orde Baru ini disebut Era Reformasi. Dalam periode ini tuntutan-
tuntutan rakyat mengenai pelaksanaan demokrasi dan HAM harus lebih konsekuen.
Tuntutan ini berawal dari lengsernya Presiden Soeharto yang telah menjabat selama tiga
puluh tahun lamanya dengan Demokrasi Pancasilanya. Dalam periode ini cita-cita dari
demokrasi yang mapan dan menjunjung tinggi HAM menjadi tantangan utama, sehingga
dalam periode ini banyak terjadinya perombakan baik secara aturan, fungsi dan institusi.
Wacana demokrasi pada pasca Orde Baru atau Era Reformasi erat kaitanya dengan
pemberdayaan masyarakat madani (civil society) dan penegakan HAM secara sungguh-
sungguh serta mengembalikan kedaulatan sesungguhnya kepada rakyat.

D. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila

Prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia

Bagi bangsa Indonesia, pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi
adalah dengan demokrasi Pancasila. Paham demokrasi Pancasila sangat sesuai dengan
kepribadian bangsa yang digali dari tata nilai sosial budaya sendiri.

Bagaimana dengan prinsip demokrasi Pancasila? Ahmad Sanusi mengutarakan 10


pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6
 Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
 Demokrasi dengan kecerdasan.
 Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
 Demokrasi dengan rule of law.
 Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.

 Demokrasi dengan hak asasi manusia

 Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.

 Demokrasi dengan otonomi daerah.

 Demokrasi dengan kemakmuran.

 Demokrasi yang berkeadilan sosial.

Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari Pancasila,
yaitu:

a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

c. Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang


Maha Esa, diri sendiri dan orang lain.

d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.

e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.

7
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.

g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

E. Periodisasi Perkembangan Demokrasi Pancasila


Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan negara kita, semua konstitusi yang pernah
berlaku menganut prinsip demokrasi. Hal ini dapat dilihat misalnya :Dalam Pasal 1 ayat (2)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (setelah diamandemen) berbunyi “kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.

Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat, Pasal 1:

• Ayat (1) berbunyi “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi”

• Ayat (2) berbunyi “Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat”

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagi bangsa Indonesia, pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi
adalah dengan demokrasi Pancasila. Paham demokrasi Pancasila sangat sesuai dengan
kepribadian bangsa yang digali dari tata nilai sosial budaya sendiri. Paham demokrasi
pancasilla sesuai dengan nilai – nilai yang sesuai dengan bangsa Indonesia yang
dinama diketahui bahawa Negara Indonesia memiliki berbagai macam suku, bahasa
dan bahasa.

B. Saran
Kita harus bisa menjaga serta melastraikan nilai – nilai yang terkandung dalam
demokrasi pancasilla yang merupakan dasar – dasar negara Indonesia yang tidak
hanya memperti,bangkan pemerintahan namun lebih memusatkan kepada rayat
indosnesia yang terkenal memiliki berbagai macam suku, bangsa, bahsa serta
keyakinan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://pustakapemikir.blogspot.com/2020/07/dinamika-pencasila-orde-lama-orde-baru-
reformasi.html
https://media.neliti.com/media/publications/195115-ID-pergeseran-demokrasi-pancasila-
ke-demokr.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai