BAB 1
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
1. Latar Belakang Pedagogis
Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan menjadi pribadi anggota keluarga dan
masyarakat yang baik sesuai dengan nilai-nilai pandangan hidup bangsanya. Melalui
pemikiran ini diharapkan mendorong peran dosen tidak hanya menggunakan ceramah
monolog atau komunikasi satu arah, melainkan mampu menciptakan suasana yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialog kreatif.
2. Dasar Yuridis
Harapan DIKTI di atas, sejalan dengan Deklarasi UNESCO Oktober 1998 tentang
Kesepakatan Perguruan Tinggi yang intinya sebagai berikut:
1. Pendidikan Tinggi abad XXI harus memainkan peran sebagai suatu komponen
vital dari pembangunan budaya, sosial, ekonomi, dan politik sebagai suatu tiang
penyangga dalam pembentukan kemampuan masyarakat untuk demokrasi dan
perdamaian.
2. DIKTI harus merancang fungsi prospektifnya melalui analisis berkelanjutan
tentang kegawatan sosial, ekonomi, budaya, dan kecenderungan politik, serta
bertindak sebagai pemandu dalam mengatasi bencana, mampu melihat ke masa
depan, mengantisipasi, dan menyiapkan peringatan perdana.
3. DIKTI harus sadar akan peranannya sebagai pelayan masyarakat, dan harus
berusaha agar terjamin keseimbangan antara misi pendidikan dan misi sosial.
Sejalan dengan visi dan misi serta kompetensi MBB di atas, dikembangkan visi ISBD
sebagai berikut: “Mahasiswa selaku individu dan makhluk sosial yang beradab memiliki
landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka, dan arif dalam
menghadapi persoalan sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat”.
Berdasarkan visi dan misi ISBD, maka tujuan ISBD dikembangkan sebagai berikut:
Sejak semula munculnya Basic Social Studies (Ilmu Sosial Dasar) dan Basic
Humanities (Ilmu Budaya Dasar) sekitar tahun 1970-an dilatarbelakangi oleh pemikiran
untuk mendekatkan berbagai disiplin ilmu, sehingga mendorong mahasiswa untuk melihat
permasalahan dalam masyarakat secara interdisipliner (Numan Somantri, hlm. 268).
1. Pengertian
U. Syarifudin (2002: 31) mengatakan bahwa portofolio adalah tampilan visual dan
audio yang disusun secara sistematis melukiskan proses berpikir yang didukung oleh seluruh
data yang relevan, sehingga secara utuh melukiskan integrated learning experiences atau
pengalaman belajar terpadu yang dialami oleh mahasiswa dalam kelas sebagai suatu
kesatuan.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Mengidentifikasi Masalah
Dalam kegiatan ini, mahasiswa dibentuk dalam kelompok- kelompok kecil antara 3-4
orang, setiap kelompok mencari satu masalah (biasanya melalui surat kabar bekas yang telah
disediakan dosen).
Kegiatan kedua adalah membentuk tim peneliti berdasarkan jenis sumber informasi
yang telah ditetapkan (dalam kegiatan ini semua mahasiswa harus terbagi habis berdasarkan
jenis sumber informasi yang telah ditetapkan).
Pada sesi ini, mahasiswa dikelompokkan kembali menjadi empat kelompok: Pertama
kelompok yang akan menjelaskan masalah. Kedua, kelompok yang mengkaji berbagai
kebijakan alternative untuk memecahkan masalah. Ketiga, kelompok yang mengusulkan
kebijakan publik untuk mengatasi masalah. Keempat, kelompok yang mengusulkan rencana
tindakan, yang menunjukkan bagaimana seseorang warga negara atau warga masyarakat
dapat memengaruhi pemerintah untuk menerima kebijakan yang didukung oleh kelas.
Showcase atau gelar kasus pada dasarnya memberikan penga laman berharga kepada
mahasiswa untuk mampu menyajikan gagasan dan meyakinkannya kepada orang lain agar
menerima gagasan tersebut. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan terdiri atas: (1)
Persiapan. Pertama, memastikan bundel portofolio dokumentasi yang terdiri atas empat bab
sudah memadai dan disusun rapi; Kedua, menyiapkan panel empat muka dari karton yang
bisa berdiri tegak sebagai panel penayangan materi setiap kelompok yang sudah disatukan
(lihat gambar di atas); Ketiga, mempersiapkan penyajian lisan, setiap kelompok sebaiknya
melakukan latihan terlebih dahulu sebelum melakukan penyajian lisan di hadapan para juri,
sehingga setiap anggota dapat bergiliran untuk menyajikannya secara sistematis dengan
pilihan materi yang sangat esensial, dengan demikian akan terjadi cooperative learning;
Keempat, menyiapkan ruangan yang representative untuk menampung anggota seluruh kelas,
juri, serta undangan, dengan menyiapkan pengeras suara dengan tiga mikrofon diser tai
penerangan dengan pengaturan yang memadai; Kelima, mengundang juri, sebaiknya juri
terdiri dari tiga orang yang me wakili akademisi, pejabat, dan tokoh masyarakat atau or
ganisasi yang relevan dengan bidang yang dikaji; Keenam, me netapkan moderator,
sebaiknya dilakukan oleh dosen pembimbing.
F. Catatan
Untuk menilai mahasiswa, sebaiknya selain kriteria di atas, juga harus diperhatikan
keterlibatan dan aktivitas mahasiswa dalam melaksanakan tugas tersebut sejak awal sampai
akhir portofolio. Di samping itu, model pembelajaran portofolio ini bukan dilaksanakan
dalam satu kegiatan tatap muka, melainkan merupakan proyek mahasiswa dalam satu
semester, yang penampilannya dilakukan menjelang akhir semester, kalau bisa ada kompetisi
antarkelas yang dilaksanakan bersamaan dengan pekan seni dan kegiatan mahasiswa lainnya
dengan melibatkan civitas academica dan masyarakat yang relatif luas. Kegiatan ini
pembelajaran ini dapat dijadikan kegiatan penelitian pendidikan dosen ISBD melalui
penelitian tindakan kelas.
BUKU PENDAMPING
BAB 1
PEMAHAMAN DASAR TENTANG ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
A. Pendahuluan
Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola pikir, pola
tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi masyarakat secara
keseluruhan, atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata nilai yang dapat
menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan yang akan menyebabkan “ dehumanisasi “ atau
terjadi pengurungan terhadap seseorang.
Ilmu sosial budaya dasar identik dengan Basic Humanities. Humanities berasal dari
kata latin Human yang berarti manusiawi, yang berbudaya dan berbudi halus (refined)
diharap seseorang mempelajari Basic Humanities tidaklah sama dengan the humanities
(pengetahuan budaya) yang menyangkut keahlian filsafat dan seni; seni pahat, seni tari dan
lain-lain.
Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar lebih bersifat interdisiplin atau
multidisiplin, khususnya ilmuilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. Pendekatan
dalam ilmu sosial budaya dasar akan memperluas pandangan bahwa masalah social,
kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang.
Ilmu sosial budaya dasar sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya,
sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang
terintegrasi.
Secara umum ISBD (Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar) termasuk kelompok
pengetahuan, yakni mempelajari mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep hubungan antar manusia (sosial) dan budaya yg dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah kemanusiaan, sosial, dan budaya.
Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai integarasidari ISD dan IBD yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa
sehinggan mampu mengkaji masalah social, kemanusian, dan budaya. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi dari dua ilmu
lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi (sosio: sosial, logos: ilmu) dan ilmu
budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial.
Latar belakang diberikannya mata kuliah ilmu sosial budaya dasar adalah selain
melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan
Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Latar belakang ilmu sosial
budaya dasar dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan
permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala
keanekaraman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang
biasanya tak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus menimbulkan dampat
positi dan dampak negative berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga
dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya itu.
Bertitik tolak dari tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok dapat
dipakai sebagi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ilmu
sosial budaya dasar. Kedua masalah pokok ialah
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar
lingkungannya.
2. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan sudah dapat
diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang
tidak dapat dibenarkan.
C. Penutup
Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai integarasidari ISD dan IBD yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa
sehinggan mampu mengkaji masalah social,kemanusian,dan budaya.
Jika dikaji secara historis, studi sosial, dan studi kebudayaan memiliki tujuan yang
beragam, yaitu :
Bahan pelajaran harus merupakan sebagian dari hasil penelitian ilmu-ilmu sosialvdan
budaya yang dipilih dan diramu sehingga cocok untuk program pendidikan (Basic, 2014).
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
1. Kelebihan Buku
Buku Utama
1. Materi yang disajikan sangat lengkap yang disertai dengan penjelasan dari
setiap sub-bab materi.
2. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa baku sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami materi yang disajikan.
3. Penulisan materi yang rapid an terstruktur serta tidak ditemukannya
kesalahan pengetikan dari setiap kata yang disajikan.
4. Materi yang disajikan lengkap dengan materi pendukung seperti beberapa
kutipan dari para ahli dan memuat beberapa pasal dalam perundang-
undangan Indonesia.
Buku Pendamping
1. Materi yang disajikan disertai dengan penjelasan singkat secara garis besar,
sehingga alur penulisan dapat dengan mudah diikuti.
2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku yang dapat memudahkan
pembaca memahami materi.
3. Buku termasuk muktahir dikarenakan terbit pada tahun 2014. Hal ini
diartikan bahwa sajian materi mengikuti perkembangan teori dari zaman ke
zaman.
5. Kelemahan Buku
Buku Utama
1. Dalam penyajian materi, terlalu banyak menyajikan pengertian atau definisi
mengenai sesuatu yang membuat pembaca sulit untuk memahami dan
menyimpulkan definisi tersebut.
2. Buku tidak termasuk muktahir dikarenakan terbit pada tahun 2006. Buku dapat
dikatakan muktahir jika masuk kedalam 10 tahun terkahir daari tahun sekarang.
Hal ini diartikan bahwa sajian materi belum mengikuti perkembangan teori
zaman sekarang.
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis,
bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Medawar (1984) sains
(berasal dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, ciens, cience, syence, scyence,
scyense, scyens, scienc, sciens, dan scians.
Kata dasar yang diambil dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tidak
semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah ilmu yang dapat diuji
(hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem
dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga
pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur
(sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau
kenyataan semata (misal: fisika, kimia, dan biologi).”
2. Konsep Teknologi
Teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam
makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai
pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.
Istilah “teknologi” berasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne
berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti
seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu
pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan
sesuatu. Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
a. Teknologi Modern
1) Padat modal.
2) Mekanis elektris.
b. Teknologi Madya
1) Padat karya.
c. Teknologi Tradisional
3. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial. Menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis, dan ukir. Konsep
pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya sadar antara manusia
dengan sesama secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah membimbing
perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang per-
orang. Oleh karena itu, budi Bahasa pun adalah suatu seni.
1. Perkembangan Teknologi
Teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi
mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Teknologi mempunyai dua komponen utama, yaitu:
a. Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti traktor, alat pemotong dan
penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama.
d. Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan yang besar serta tidak
berbiji.
Manusia telah membuat televisi, radio, dan telepon yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya dampak
negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut di antaranya:
1. Nuklir
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasaki mengakhiri Perang Dunia II. Akhirnya,
perang untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan perusakan. Efek yang
ditimbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi
kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen maka gen akan
menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibat kanker.
2. Polusi
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya pencemaran
tentu erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia antara lain:
c. Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan
dari kendaraan bermotor, tumpahantumpahan bahan bakar kendaraan bermotor
terutama minyak Bumi dari kapal tanker.
d. Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang
memberantas hama seperti insektisida, pestisida, herbisida, demikian pula dengan
pupuk organik.
a. Merusak untuk sementara, dan setelah bereaksi dengan zat lingkungannya tidak
merusak lagi.
b. Merusak setelah jangka waktu tertentu.
b. Efek tak langsung pada manusia, misalnya efek korosif dari polusi udara atas
gedung-gedung.
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran suara
1. Zat kimia seperti limbah industri, pupuk buatan, dan detergen, dapat berakibat
buruk terhadap tanaman dan tumbuhan serta organisme lainnya.
4. Berbagai sampah organik yang dibuang ke sungai, kolam atau parit akan
mengalami pembusukan. Untuk proses ini bakteri pembusuk memerlukan
banyak O2.
b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna dari pabrik, minyak, batu bara, dan lain-lain. Asap rokok juga
merupakan polutan, baik bagi si perokok sendiri maupun orang-orang di
sekitarnya. Gas-gas yang merupakan pencemar udara adalah CO, CO2, NO,
NO2, SO, dan SO2.
c. Pencemaran Suara
1. Keributan = 80 dB
4. Petir = 120 dB
3. Klonasi/Kloning
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka dimungkinkan
rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual dengan klonasi. Tujuan klonasi
dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Memberi anak yang baik pada pasangan yang tidak mempunyai anak.
c. Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
d. Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang dianggap
unggul sebanyak-banyaknya.
e. Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama dengan ciri-
ciri tertentu.
Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak
mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Dengan adanya pencemaran udara
akan menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Yang di mana
dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia
tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju Bumi dan
selanjutnya akan diam dan bersirkulasi di Bumi.
BUKU PENDAMPING
BAB 10
SAINS, TEKNOLOGI DAN DAMPAK PEMANFAATAN TEKNOLOGI DI
INDONESIA
A. Pendahuluan
Ilmu merupakan kata bahasa Inggris sciensce, atau scientia (bahasa latin). Kata kerja
bahasa latin adalah scire, yang artinya tahu atau mengetahui. Teknologi didefenisikan secara
sederhana sebagai penerapan ilmu, khususnya pengetahuan ilimah kealaman (natural
science).
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi
dari permasalahan yang ada. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan,
kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Manusia pada awalnya tidak mengenal konsep teknologi. Pada awalnya teknologi
berkembang secara lambat. Namun seiring dengan kemajuan tingkat kebudayaan dan
peradaban manusia perkembangan teknologi berkembang dengan cepat. Semakin maju
kebuda-yaannya, semakin berkembang teknologinya karena teknologi merupakan
perkembangan dari kebudayaan yang maju dengan pesat (Adib, 2011:254).
Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tecnologia” yang berarti
pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah tersebut memiliki akar
kata “techne” dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art), atau kerajinan (craft). Definisi
tersebut kemudian berkembang menjadi penggunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan
kebutuhan manusia.
Secara sosiologis, teknologi memiliki makna yang lebih mendalam daripada
peralatan. Teknologi menetapkan suatu kerangka bagi kebudayaan non material suatu
kelompok. Jika teknologi suatu kelompok mengala-mi perubahan, maka cara berpikir
manusia juga akan mengalami perubahan. Hal ini juga berdampak pada cara mereka
berhubungan dengan yang lain.
Di sisi lain, manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia modern. Kemajuan teknologi,
yang semula untuk memudahkan manusia, ketika urusan itu semakin mudah, maka mun-cul
“kesepian” dan keterasingan baru, yakni lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, dan
silaturrahmi.
Manusia pada saat ini telah begitu jauh dipengaruhi oleh teknik. Gambaran kondisi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Situasi tertekan.
5. Ternyata dunia modern yang mengukir kisah sukses secara materi dan kaya ilmu
pengetahuan serta teknologi, sepertinya tidak cukup memberi bekal hidup yang kokoh
bagi manusia, sehingga banyak manusia modern tersesat dalam kemajuan dan
kemodernannya.
Meskipun teknologi memberikan ba-nyak manfaat bagi manusia, namun di sisi lain
kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya:
Perkembangan Iptek khu susnya pad a teknologi informasi, membawa pengaruh yang
luar biasa terhadap masyarakat terutama pada generasi muda. Etika d alam berkomunikasi di
media jejaring sosial men jadi diabaikan , umpatan , cemoohan menjadi hal yang biasa .
Kebiasaan model komunikasi yang tanpa etika ini jika tidak segera disadari akan mampu
berpengaruh pada realitas kehidupan sosial generasi muda.
Nilai-nilai sosial, budaya, bahkan agama yang telah disosialisasikan semenjak kecil
menjadi tergerus pelanpelan lewat jejaring sosial yang sifatnya pribadi dan tanpa kontrol.
Sehingga ancaman terjadinya perilaku amoral, dekadensi moral, pelanggaran HAM, dan
bahkan budaya hedonisme, termasuk ideologi sekuler diam-diam dihembuskan lewat media
ini.
C. Penutup
Secara sosiologis, teknologi merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi
setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku manusia. Teknologi mampu mengubah pola
hubungan dan pola interaksi antar manusia. Kehadiran teknologi merupakan sesuatu yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manu-sia.
Kemajuan teknologi ibarat dua sisi mata uang, di mana di satu sisi kemajuan
teknologi memberikan banyak manfaat positif bagi manusia untuk mempermudah manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun demikian disisi yang lain kemajuan teknologi
menimbulkan efek negatif yang kompleks melebihi manfaat dari teknologi itu sendiri
terutama terkait pola hidup manusia dalam dimensi sosial budaya. Teknologi mengancam
kematian melalui berbagai penyakit, kerusakan lingkungan, pemanasan global.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
2. Kelebihan Buku
Buku Utama
1. Materi yang disajikan sangat lengkap yang disertai dengan penjelasan dari
setiap sub-bab materi.
2. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa baku sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami materi yang disajikan.
3. Penulisan materi yang rapid an terstruktur serta tidak ditemukannya
kesalahan pengetikan dari setiap kata yang disajikan.
4. Materi yang disajikan lengkap dengan materi pendukung seperti beberapa
kutipan dari para ahli dan memuat beberapa pasal dalam perundang-
undangan Indonesia.
Buku Pendamping
1. Materi yang disajikan disertai dengan penjelasan singkat secara garis besar,
sehingga alur penulisan dapat dengan mudah diikuti.
2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku yang dapat memudahkan
pembaca memahami materi.
3. Buku termasuk muktahir dikarenakan terbit pada tahun 2014. Hal ini
diartikan bahwa sajian materi mengikuti perkembangan teori dari zaman ke
zaman.
5. Kelemahan Buku
Buku Utama
1. Dalam penyajian materi, terlalu banyak menyajikan pengertian atau definisi
mengenai sesuatu yang membuat pembaca sulit untuk memahami dan
menyimpulkan definisi tersebut.
2. Buku tidak termasuk muktahir dikarenakan terbit pada tahun 2006. Buku dapat
dikatakan muktahir jika masuk kedalam 10 tahun terkahir daari tahun sekarang.
Hal ini diartikan bahwa sajian materi belum mengikuti perkembangan teori
zaman sekarang.