Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Sumberdaya Perairan

Judul Jurnal : Konservasi DAS (Daerah Aliran Sungai) Dalam Upaya Perlindungan
Kawasan Situs Biting Kabupaten Lumajang
Konservasi daerah aliran sungai atau konservasi DAS dilakukan bertujuan untuk
memberikan perlindungan badan sungai, baik palung, bantaran, maupun sempadan sungai, dan
pencegahan pencemaran air sungai yang ditujukan untuk mempertahankan kualitas air sungai
sesuai dengan peruntukannya.
DAS atau Daerah Aliran Sungai menurut UU No. 7 Tahun 2004 adalah satu wilayah
daratan yang merupakan satu kestuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan dan mengalirkan yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan. Sedangkan sungai
adalah air yang mengalir secara alamiah melalui sebuah saluran alam. Jadi yang membedakan
aliran sungai dengan DAS adalah luasan kawasan dan banyaknya aliran sungai.
Permasalahan Kawasan Situs Biting Kabupaten Lumajang yaitu banyaknya bangunan
cagar budaya yang berlokasi di sepanjang tepian aliran sungai, maka perlu suatu upaya
konservasi untuk melindunginya dari pengaruh negatif sungai yang bisa menimbulkan
kerusakan. Permasalahan tersebut maka dilakukan Upaya konservasi DAS karena efek negatif
sungai yang merusak, seperti merusak secara cepat (bencana) maupun secara perlahan (misalnya
erosi dan gerusan).
Langkah-langkah konservasi upaya perlindungan dan pengurangan kerusakan pada
dinding benteng kawasan Situs Biting adalah sebagai berikut:
1. AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan), Tindakan awal yang akan ditempuh oleh
konservator dalam kasus benteng kawasan Situs Biting seluas 135 ha adalah AMDAL
atau Analisis Dampak lingkungan. Pengkajian mendalam perlu dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh yang muncul pada biota sungai maupun kehidupan
yang terkait dengan aliran sungai yang mengelilingi benteng.
2. Pembuatan DAM, pada beberapa bagian wilayah sungai yang mengelilingi benteng
kawasan Situs Biting perlu dibuat DAM berukuran kecil yang disesuaikan dengan
besarnya sungai dan debit air sungai pada musim penghujan guna mangatur daya rusak
aliran sungai. Hal ini juga dilakukan sebagai kontrol air pada musim-musim tertentu
untuk menghindari luapan berlebih yang mengakibatkan terjadinya banjir sehingga
menggenangi wilayah dinding benteng.
3. Penanganan Dampak Negatif Sungai, dalam kaitan dengan bencana bersumber dari air
antara lain Pengelolaan dataran banjir (flood plain management), Mitigasi perusakan
akibat banjir (flood demage mitigation), Perlawanan banjir (flood fighting),
Pengelolaan perusakan akibat banjir ( flood demage management) Penangananan
setelah banjir (post flood disaster relief).
Review Video Dasar-Dasar Konservasi Air
Air Merupakan Sumberdaya alam non hayati yang tersedia di alam untuk kebutuhan dan
kesejahteraan manusia. Fungsi Air sebagai habitat biota air, pelarut, penyeimbangan iklim,
komponen tubuh makhluk hidup, dan prasarana kehidupan. Perputaran air yang disebut dengan
siklus hidrologi yang dimana uap air di udara mengalami kondensasi yang membentuk awan
akan menjadi turun hujan, es atau salju, air jatuh ke permukaan bumi sebagian menguap lagi,
meresap ke dalam tanah dan tidak meresap ke dalam tanah mengalir di atas permukaan tanah.
Air sungai sebagian akan menguap dan sebagian mengaliri menuju ke laut. Air dapat Penurunan
Kualitas bila terjadi tercemar atau benda asing masuk ke dalam air. Tercemar dapat membentuk
Gas (CO2, CO, H2S), Cair (Limbah rumah tangga, limbah pabrik tahu, Inteksisida), Padat
(Logam, Styerofoam, Plastik), dan Organisme Hidup (Bakteri, dan Tumbuhan Air (Eceng
Gondok)).
Alasan Pentingnya Konservasi Air yaitu Alasan Bioekologis (Konservasi air penting
dilakukan karena air merupakan kebutuhan dasar yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup di
permukaan bumi, tanpa air tidak ada kehidupan yang mengakibatkan kehidupan ekosistem akan
terganggu jika kekurangan air, Konservasi air penting dilakukan untuk menunjang kehidupan
makhluk hidup baik flora, fauna maupun mikroorganisme) dan Alasan Sosial Ekonomi
(Konservasi air penting dilakukan karena air mempunyai fungsi sosial (kebutuhan air dan
pembagian air pada irigasi sawah sebagai kehidupan sosial yang berkaitan dengan air) dan fungsi
ekonomi (konservasi air sebagai energi pembangkit listrik tenaga air yang berkaitan dengan
aktivitas ekonomi masyarakat) dari fungsi tersebut konservasi air penting dilakukan agar sosial
ekonomi masyarakat tidak terganggu).
Tujuan Konservasi air yaitu memelihara keberadaan air dalam pemenuhan kebutuhan
utama manusia, menjamin ketersediaan air untuk generasi masa depan, membantu mengamankan
simpanan sumber air bersih, mencegah banjir dan kekeringan, mencergah erosi dan sedimentasi,
mencegah kerusakan bantaran sungai, memelihara ketersediaan sumber daya air bawah tanah,
membantu keseimbangan ekosistem.
Faktor Faktor penyebab kerusakan air yaitu mata air menjadi kering akibat lingkungan
yang rusak, kualitas air menurun karena pencemaran tanah, masuknya kandungan sedimen atau
unsur lain akibat erosi atau bahan senyawa limbah industri, berkurangnya fungsi badan air
karena pengendapan sedimen yang masuk, eutrofikasi (masuknya unsur hara secara berlebihan
ke dalam air yang dapat mempercepat pertumbuhan vegetatif berbagai jenis tumbuhan air dan
mikroba).
Metode Konservasi Air yaitu meningkatkan pemanfaatan air permukaan dapat dilakukan
dengan metode seperti pengendalian air permukaan, Penyadapan atau pemanenan air,
peningkatan kapasitas infiltrasi tanah, pengolahan tanah, penggunaan bahan penyumbat tanah
dan penolak air, melapisi saluran air. Meningkatkan pemanfaatan air tanah dapat dilakukan
dengan metode seperti memperbaiki drainase, mengendalikan perkolasi alam dan aliran bawah
permukaan, mengubah struktur lapisan bawah. Meningkatkan efisiensi pemakaian air irigasi
dapat dilakukan dengan metode seperti Efisiensi evapotranspirasi, efisiensi jumlah air yang
ditanah oleh tanah/petak sawah, efisiensi komponen perkolasi, efisiensi jumlah air yang keluar
dari petak.

Anda mungkin juga menyukai