SK Ii Blok 13
SK Ii Blok 13
SKENARIO 2
Ibu Widodo (35 tahun) datang ke RSGM Unsyiah ingin dibuatkan gigi tiruan yang baru. Ibu
Widodo mengeluh ada beberapa giginya yang sudah ompong. Saat ini Ibu Widodo sudah
menggunakan gigi tiruan akrilik sejak 6 tahun lalu. Gigi depan atas ompong karena
kecelakaan 6 tahun lalu. Selain itu, terdapat gigi yang berlubang besar, tajam dan terkadang
bengkak serta sakit. Kondisi gigi tiruan saat ini sudah longgar dan Ibu Widodo sangat tidak
nyaman saat mengunyah makanan. Ibu Widodo ingin dibuatkan gigi tiruan lepasan yang
lebih baik dibandingkan yang digunakannya saat ini. Ibu Widodo adalah seorang pengusaha
muda sukses yang telah memiliki beberapa butik.
Pada pemeriksaan ektra oral diketahui profil muka Ibu Widodo: cembung, sedangkan bentuk
muka: Oval. Pada pemeriksaan intra oral diketahui OH sedang, terdapat kehilangan gigi pada
rahang atas: 11,16,17,18,21,22,27,28 dan kehilangan gigi pada rahang bawah:
36,37,38,45,46. Terdapat sisa akar pada gigi 48. Pada gigi 26,44,47 terdapat karies dentin di
oklusal dan pada gigi 47 terdapat ektrusi 1 mm dari bidang oklusi. Kedalaman dasar mulut
pada lingual rahang bawah sebesar 8 mm. Tahanan jaringan rahang atas rendah, sedangkan
tahan jaringan pada regio 36,37,38 : tinggi. Pada pengukuran awal hubungan rahang
diperkirakan terdapat penurunan Dimensi Vertikal Oklusal (DVO).
IV. Strukturisasi
GTSL kerangka
logam
perbandingan
indikasi dan kelebihan dan komponen GTSL prinsip gtsl
definisi dengan GTSL bedah kasus
kontraindikasi kekurangan kerangka logam kerangka logam
akrilik
perawatan
preprostetik
rencana
perawatan
V. Learning objective
A. GTSL kerangka logam
1. Definisi
2. Indikasi dan kontraindikasi
3. Komponen GTSL kerangka logam
4. Kelebihan dan kekurangan GTSL kerangka logam
5. Perbedaan GTSL kerangka logam dengan GTSL akrilik
6. Prinsip GTSL kerangka logam
7. Pertimbangan dalam pemasangan GTSL kerangka logam
7.1 hubungan profile wajah dan bentuk wajah
7.2 pengaruh penurunan DVO
7.3 pengaruh dari tahanan jaringan
7.4 pengaruh kedalaman dasar mulut
B. Bedah kasus
1. Pemeriksaan objektif
2.1 pemeriksaan ekstraoral
2.2 pemeriksaan intraoral
2. perawatan preprostetik
3. diagnosis dan diagnosis banding
4. rencana perawatan dan prognosis
5.1 pembuatan gtsl kerangka logam(hingga insersi)
5. evaluasi