Anda di halaman 1dari 13

Pengelolaan risiko karies dapat dilakukan dengan menggunakan metode penilaian risiko karies

berupa Caries risk assessment, caries-risk assessment tool, CAMBRA, kariogram dan traffic light matrix model.
A. Caries Risk Assessment (CRA) – American Dental Association
Caries risk assessment (CRA) merupakan suatu proses pengumpulan data terkait dengan berbagai macam
faktor dan indikator untuk memprediksi aktivitas karies dalam waktu tertentu . Menurut Carg (2013), tujuan
utama dari CRA pada bidang kedokteran gigi adalah untuk memberikan perawatan preventif maupun restoratif
secara lebih spesifik kepada pasien. Formulir penilaian risiko karies American Dental Association (ADA)
digunakan sebagai alat bantu dokter gigi dalam menilai risiko individu terhadap terjadinya karies. Di dalam
penggunaannya, formulir ini terbagi menjadi dua jenis berdasarkan kategori umur pasien yaitu, formulir
penilaian risiko karies untuk usia 0-6 tahun dan formulir penilaian karies untuk usia di atas 6 tahun. Formulir ini
juga digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pasien dalam menyoroti faktor risiko yang potensial terhadap
terjadinya karies. Faktor risiko yang dimuat dalam formulir ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pasien yang dapat membantu di dalam menurunkan risiko karies dari waktu ke waktu.
Formulir penilaian risiko karies dirancang untuk memuat berbagai faktor yang mudah diamati atau
ditemukan selama evaluasi kesehatan mulut secara rutin.Bagian ‘Contributing Conditions’ dan ‘General Health
Conditions’ dalam form ini dapat dilengkapi oleh anggota dental team, sedangkan bagian ‘Clinical Conditions’
harus ditentukan sendiri oleh dokter gigi. Warna yang digunakan dalam formulir ini mengindikasikan tingkat
risiko, dimana hijau untuk mengindikasikan risiko dengan tingkat rendah, kuning untuk tingkat sedang, dan
merah untuk tingkat tinggi. Untuk masing-masing faktor risiko diisi dengan caramelingkari atau memberikan
tanda checklist sesuai dengan kolom tingkat risiko. Selain itu, terdapat beberapa informasi tambahan terkait
dengan faktor risiko spesifik, diantaranya:
1. Paparan fluorida
2. Makanan dan minuman yang mengandung gula
3. Pasien dengan kebutuhan khusus
4. Medikasi yang dapat menurunkan curah saliva

Tabel 2.1. Formulir Penilaian Risiko Karies untuk Usia 0-6 Tahun
Tabel 2.2. Formulir Penilaian Risiko Karies untuk Usia di Atas 6 Tahun

B. CAMBRA
Caries management by risk assessment (CAMBRA) adalah salah satu pendekatan untuk mencegah atau
merawat penyebab karies gigi pada tahap paling awal sebelum gigi berlubang (ADHA, 2012). Penilaian resiko
karies pada usia 6 tahun sampai dewasa menggunakan metode yang dilakukan melalui 2 tahap. Tahap pertama,
melakukan pemeriksaan klinis pada inidividu yang memiliki karies meliputi indikator, faktor resiko dan faktor
pencegah. Tahap kedua, dokter atau petugas kesehatan menentukan level resiko karies pasien ( low,
moderate, high, or extreme ) berdasarkan adanya indikator penyakit karies dan keseimbangan antara patologis
dan faktor pencegah ( Darby ML dan Walsh MM, 2010).

Menurut Darby ML dan Walsh MM (2010), Indikator penyakit karies :

1. Gigi dengan lubang atau lesi pada gambaran radiografi yang terlihat berpenetrasi kedalam dentin
2. Gambaran radiografi lesi approximal hanya pada enamel
3. Terlihat adanya white spots pada permukaan halus
4. Terdapat restorasi 3 tahun terakhir
Menurut Darby ML dan Walsh MM (2010), faktor resiko karies merupakan faktor biologis yang
menyebabkan meningkatnya level resiko karies sehingga menimbulkan lesi yang baru. Terdapat 9 faktor resiko
yang teridentifikasi berkaitan mengenai penilaian resiko karies yaitu :

1. Medium or high mutans streptococci and lactobacilli


2. Terlihat adanya plak pada gigi
3. Frekuensi snacking lebih dari 3 kali sehari diantara waktu makan
4. Pit dan fissure yang dalam
5. Penggunaan obat yang berlebihan
6. Aliran saliva yang inadequate hasil dari observasi atau pengukuran
7. Faktor berkurangnya saliva ( medikasi, radiasi, dan kondisi sistemik )
8. Akar yang terbuka
9. Penggunaan ortodontik
Penjelasan mengenai faktor resiko ini membantu untuk memahami mengenai masalah karies. jika tidak
terdapat tanda klinis dari indikator karies, status resiko karies maka dapat diartikan bahwa antara faktor patologis
dan faktor pencegah menggambarkan adanya garis yang seimbang atau dalam keadaan seimbang.

Kategori Risiko Karies menurut CAMBRA


1. Low risk : Seseorang masuk dalam kategori low risk caries apabila protective factors lebih tinggi
daripada risk factors.

2. Moderate risk: Seseorang masuk dalam kategori moderate risk caries apabila risk factors lebih tinggi
daripada protective factors.

3. High risk : Seseorang masuk dalam kategori high risk caries apabila terdapat 1 atau lebih indikator
penyakit.

4. Extreme risk : Seseorang masuk dalam kategori extreme risk caries apabila terdapat 1 atau lebih
indikator penyakit (high risk caries) ditambah adanya hiposaliva.

Tabel 2.3. Caries risk assessment form Ages 6 Years - Adult


Indikator penyakit (setiap orang dengan YES = YES = YES =
kemungkinan “resiko tinggi” dan melakukan tes CIRCLE CIRCLE CIRCLE
bakteri**
Cavitas/radiogafi sampai dentin YES
Lesi enamel Approximal (E1, E2) (dengan radiograph) YES
White spots pada permukaan yang halus (Eo) YES
Restorasi 3 tahun terakhir YES

Faktor Resiko (predisposisi faktor biologis) YES


MS dan LB baik sedang atau tinggi(by culture**) YES
Plak yang terlihat pada gigi YES
Ngemil lebih dari 3x selang waktu makan YES
Pits dan fissures dalam YES
Recreational drug use (penggunaan narkoba) YES
Ex. Phencyclidine, ganja, kokain, opium, ekstasi,
methamphetamine, heroin
Aliran saliva yang kurang memadai dengan YES
observasi atau pengukuran.
-Tidak terstimulasi 0,25-0,35 ml/menit
-Terstimulasi: 1-3 ml/menit
Faktor yang mengurangi saliva YES
(medicasi/radiasi/sistemik)
Ex. Obat Atropin, obat kolinergik dan obat
kardiovaskuler menurunkan sekresi saliva
Akar yang terlihat (Resesi Ginggiva) YES
Penggunaan ortodontik YES

Faktor pelindung
Fluoridasi lingkungan keluarga/kerja/sekolah YES
Pasta gigi berfluor minimal sekali sehari YES
Pasta gigi berfluor minimal 2x sehari YES
Obat kumur berfluor setiap hari (0,05% NaF) YES
Ex : Ovi-rinse, Cavi-rinse
Pasta gigi berfluor 5000 ppm F setiap hari YES
Ex : Pasta gigi Colgate Duraphat 5000 ppm fluoride
Varnish Fluoride pada 6 bulan terakhir YES
Fluoridasi topical pada 6 bulan terakhir YES
Resep / penggunaan chlorhexidine perhari dalam 1 YES
minggu selama 6 bulan terakhir
Xylitol gum / lozenges 4x sehari dalam 6 bulan terakhir YES
Pasta supplement kalsium dan phosphate selama 6 bulan YES
terakhir
Aliran saliva adequate (> 1 ml/min stimulated) YES

**Bacteria/Saliva Test Results: MS: LB: Flow


Rate: ml/min. Date:
Caries risk assessment form – children age through adults. (Redrawn from
Featherstone JDB, Domejean-Orliaquet S, jenson L, et al: Caries assessment
in practice for age 6 through adult, J Calif Dental Assoc 35:704, 2007.)

Tabel 2.4. Form Penilaian Caries Risk Assesment untuk 0-5 tahun (Gomez dkk., 2007)

Tabel 2.5. Formulir Rekomendasi CAMBRA


Risk Frequency Frequency Saliva Test Antibacterials Fluoride pH Control Calcium
Level of of (Saliva Flow & Chlorhexidine Phosphate
Radiographs Caries Bacterial Culture) Xylitol Topical
Recall Supplements
Exams
Low risk Bitewing Every 6-12 May be done as Per saliva test if OTC Not required Not required
radiographs months to a base line done fluoride-containing Optional: for
every 24- reevaluate referencefor toothpastetwice excessive
36 months caries newpatients daily,after rootexposure
risk breakfast and or sensitivity
atbedtime.
Optional: NaF
varnish if
excessive root
exposure or
sensitivity
Moderate Bitewing Every 4-6 May be done as Per saliva test if OTC Not required Not required
risk radiographs months to a base line doneXylitol fluoride-containing Optional: for
every 18- reevaluate referencefor (6-10 toothpastetwice excessive
24 month cariesrisk newpatients or if grams/day) dailyplus: 0.05% rootexposure
there is suspicion gum or candies. NaF rinse daily. or sensitivity
of high bacterial Two tabsof gum Initially, 1-2 app
challenge and to or two candies ofNaF varnish; 1
assess efficacy four times daily app at 4-6
and patient month recall
cooperation
High Bitewing Every 3-4 saliva flow test Chlorhexidine 1.1% NaF Not required Optional:
risk* radiographs months to and bacterial gluconate toothpaste Apply
every 6-18 reevaluate culture initially 0.12% 10 ml twice daily instead calcium/
months or caries and at every rinse for one of phosphate
until no risk and cariesrecall appt. minutedaily for regularfluoride paste
cavitated apply toassess efficacy one weekeach toothpaste. several times
lesions fluoride and month. Xylitol Optional: 0.2% daily
are eviden varnish patient cooperation (6-10grams/day NaF rinse daily (1
) gum or bottle)
candies. then OTC 0.05%
Two tabs of NaFrinse 2X daily.
gum or Initially, 1-3app of
two candies NaF varnish; 1 app
four times at 3-4 month recall
daily
Extreme Bitewing Every 3 Saliva flow test Chlorhexidine 1.1% NaF Acid-neutralizing Required
risk** radiographs months and bacterial 0.12% toothpaste rinses as needed Apply
(High every 6 to culture initially (preferably twice daily instead if mouth feels calcium/
risk plus months or re-evaluate and at every caries CHX in water of dry, phosphate
dry until no caries risk recall appt. to base rinse) 10 regularfluoride after snacking, paste
mouth or cavitated and assess efficacy ml rinse toothpaste. bedtime and after twice daily
special lesions apply and patient for one minute OTC 0.05% NaF breakfast. Baking
needs) are evident fluoride cooperation daily for rinse when mouth soda gum as
varnish. one week each feels needed
month. dry, after snacking,
Xylitol (6-10 breakfast, and
grams/day) lunch.
gum or candies. Initially, 1-3 app.
Two tabs NaF
of gum or two varnish; 1 app at 3
candies month
four times daily recall.
Saliva flow test
and bacterial
culture initially
and at every
caries
recall appt. to
assess efficacy
and patient
cooperation
C. Caries-Risk Assessment Tool (CAT) – The American Academy of Pediatric Dentistry
American Academy of Pediatric Dentistry, penilaian risiko karies (CRA) pada anak berdasarkan atas tiga
bagian besar indikator karies yaitu:
1. Kondisi klinik
2. Karakteristik lingkungan, dan
3. Kondisi kesehatan umum.

D. Kariogram
Kariogram adalah cara baru yang menggambarkan interaksi berbagai faktor yang berhubungan
dengan proses karies. Cariogram mempunyai tujuan utama untuk menunjukkan grafik risiko, dinyatakan
sebagai kesempatan untuk menghindari karies baru (yaitu untuk menghindaricavitas baru) dalam waktu
dekat. Cariogram ini juga memiliki tujuan lebih lanjut adalah untuk mendoronglangkah-langkah
pencegahan untuk diperkenalkan sebelumkaries baru bisa berkembang. (Bratthall, 2004)

Menurut Bratthall et al. (2004), Cariogram terlihat seperti bentuk diagram pie yang memiliki lima sektor
dalam lima warna yaitu hijau, biru tua, merah, biru muda, dan kuning yang menunjukkan berbagai kelompok
faktor yang berhubungan dengan karies. (Bratthall, 2004)

Menurut Bratthall et al. (2004), ada 10 parameter yang harus diisi dan diberi skor (0-3) pada kotak yang
tersedia dengan menggunakan tanda panah ke atas atau ke bawah. Untuk semua parameter, skor 0 berarti nilai
paling baik dan 3 adalah nilai paling buruk yaitu:

1. Pengalaman karies (DMFT)


Skor Keterangan
0 = Bebas karies dan Bebas dari karies, tidak ada tambalan sebelumnya, tidak
tidak ada tambalan ada gigi berlubang atau gigi hilang karena karies
1 = Lebih baik dari Lebih baik dari normal – lebih baik statusnya dibanding
normal normal, untuk kelompok usia di area tertentu
2 = Normal untuk Status normal untuk kelompok usia tersebut
kelompok usia
3 = Buruk dari normal Status buruk dari normal untukkelompok usia
tersebut, atau ada beberapa lesi karies baru di tahun
terakhir.

2. Penyakit general
Skor Keterangan
0 = Tidak ada Tidak ada tanda-tanda dari penyakit general yang berhubungan
penyakit dengan karies gigi. Pasien sehat.
1 = Ada Ada penyakit general yang secara tidak langsung dapat
penyakit / mempengaruhi proses karies, atau kondisi lain yang dapat
kondisi dengan menyebabkan risiko karies yang lebih tinggi. Misalnya
derajat ringan penglihatan terbatas, ketidakmampuan untuk bergerak.
2 = Derajat Pasien yang terbaring di tempat tidur atau membutuhkan obat
berat, jangka secara terus-menerus. Misalnya yang bisa mempengaruhi
panjang sekresi saliva.

3. Diet karbohidrat
Skor Keterangan
0 = Fermentasi karbohidrat sangat rendah, diet
Fermentasi karbohidrat sangat yang sangat baik dari sudutpandang karies.
rendah
1 = Fermentasi karbohidrat Karbohidrat difermentasi rendah,
rendah, diet non kariogenik diet 'non-kariogenik', diet yang tepat dari
perspektif karies. Gula atau
karbohidrat lain yang merangsang
karies pada tingkat rendah.
2 = Fermentasi kandungan Fermentasi kandungan
karbohidrat sedang karbohidratsedang. Diet dengan kandungan yang
relatif
tinggi gula atau karbohidrat lainyang merangsang
karies.
3 = Asupan karbohidrat tnggi, Diet yang tidak baik dari
diet yang tidak tepat. perspektifkaries. Asupan tinggi gula
ataukarbohidrat lainnya merangsang karies.

4. Frekuensi diet
Skor Keterangan
0 = maksimal tiga kali per Frekuensi asupan diet yang sangat rendah, maksimal
hari (termasuk makanan tiga kali per 24 jam sebagai rata-rata di bawah
ringan) periode waktu lebih lama.
1 = maksimal lima kali per Frekuensi asupan diet rendah, maksimal lima kali
hari setiap 24 jam.
2 = maksimal tujuh kali per Frekuensi asupan diet tinggi, maksimal tujuh kali per
hari 24 jam.
3 = lebih dari tujuh kali per Frekuensi asupan diet sangat tinggi, rata-rata lebih
hari dari tujuh kali per 24 jam.

5. Skor plak (indeks Plak, Loe & Sillness)


Skor Keterangan
0 = oral Tidak ada plak, seluruh permukaan gigi sangat bersih,
hygiene sangat pasien sangat sadar akan kebersihan mulut, rajin menyikat
baik, Plaque Index gigi dan menggunakan pembersih interdental.
(PI) < 0,4
1 = oral Terdapat plak yang menempel pada margin gingiva bebas
hygiene baik, PI = dan daerah yang berdekatan gigi. Plak dapat dilihat hanya
0.4-1.0 setelah diaplikasikan disclosing solutio atau dengan
menggunakan probe pada permukaan gigi.
2 = oral Akumulasi deposit lembut sedang, dapat dilihat dengan
hygiene yang mata secara langsung.
kurang baik, PI =
1,1-2,0
3 = oral Banyaknya material lembut di dalam poket gingiva dan /
hygiene buruk, PI> atau pada gigi dan margin gingiva. Pasien tidak tertarik
2.0 dalam membersihkan gigi atau menyebabkan kesulitan
dalam membersihkan. Anda merasa seperti ingin segera
membersihkan giginya secara menyeluruh dan profesional.

6. Jumlah S. Mutans (uji S. Mutans)


Skor Keterangan
0 = Strip Jumlah yang sangat rendah atau nol dari Streptococcus mutans
mutans kelas dalam saliva. Hanya sekitar 5% dari permukaan gigi dikolonisasi
0 oleh bakteri.
S. mutans <
104/mL
saliva
1 = Strip Rendahnya tingkat Streptococcus mutans dalam saliva. Sekitar
mutans kelas 20% dari permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri.
1
S. mutans <
106/mL
saliva
2 = Strip Tingginya jumlah Streptococcus mutans dalam saliva. Sekitar
mutans kelas 60% dari permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri.
2
S. mutans <
107/mL
saliva
3 = Strip Jumlah yang sangat tinggi Streptococcus mutans dalam saliva.
mutans kelas Lebih dari 80% dari permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri.
3
S. mutans >
107/mL
saliva

7. Program fluor
Skor Keterangan
0 = Mendapat program fluoridesecara maksima Pasta gigi berfluoride ditambah
l penggunaan konstan langkah-langkah
tambahan seperti tablet
ataupembersihan dan
varnis. Programfluoride maksimal
1 = F tindakan tambahan, jarang Pasta gigi berfluoride ditambah
beberapa langkah
tambahan sepertitablet
atau pembersihan dan varnis jarang.
2 = hanya Fluoride dari pasta gigi Hanya pasta gigi berfluoride
3= tidak ada penggunaan fluoride Tidak menggunakan pasta
gigi fluorideatau
tindakan fluoride lainnya.

8. Sekresi saliva
Skor Keterangan
0 = sekresi saliva normal Sekresi saliva normal, lebih dari
1,1 mlstimulated saliva per menit.

1 = Rendah, 0,9-1,1 ml stimulated Rendah, dari 0,9 menjadi kurang


saliva / menit dari1,1 ml stimulated saliva per menit.

2 = Rendah, 0,5-0,9 ml saliva / menit Rendah, dari 0,5 sampai kurang


dari0,9 ml stimulated saliva per menit.
3 = Sangat Sekresi saliva yang
rendah, Xerostomia, <0,5 ml saliva / sangat rendah, mulut kering, kurang dari
menit 0,5 ml salivaper menit, masalah dinilai
tidak lama.

9. Kapasitas bufer saliva


Skor Keterangan
0 = memadai, Dentobuff biru Normal atau kapasitas bufer
baik, pH akhir Saliva ≥ 6.0
1 = bekurang, Dentobuff hijau kapasitas bufer kurang baik, pH akhirSaliva
- 4,5-5,5
2 = Rendah, Dentobuff kunin Kapasitas buffer rendah, pH akhirSaliva - <4.0
g

10. Penilaian klinis dari operator


Skor Keterangan
0 = Lebih positif Lebih positif dari apa yang
ditunjukkan cariogram berdasarkan pada nilai yang masuk
1 = pengaturan Risiko sesuai dengan nilai-nilai yangmasuk
normal

2 = buruk Lebih buruk daripada apa yangterdapat


pada Cariogram berdasarkan pada nilai yang masuk.
3 = resiko Pemeriksa yakin bahwa karies akan berkembang, terlepas
karies sangat dari apa yangterdapat pada Cariogram berdasarkan
tinggi,. pada nilai yang masuk.
E. Traffic Light Matrix Model (TL-M)
Merupakan suatu model tabel pemeriksaan seperti lampu lalu lintas dengan warna merah, kuning, dan
hijau yang hasilnya akan ditulis pada kolom yang tersedia. Kekurangan dari model ini adalah tidak memprediksi
insiden karies tetapi lebih sebagai suatu peringatan dini sehingga mengingatkan dokter gigi adanya faktor risiko
pada pasien untuk kunjungan berulang.
Ada 5 faktor risiko yang digunakan dalam model ini dan setiap faktor dibedakan atas beberapa subfaktor
sehingga menjadi 16 subfaktor yaitu saliva, diet, fluor, biofilm oral dan faktor modifikasi.
1. Saliva
a. Kemampuan kelenjar ludah minor memproduksi saliva
b. Konsistensi saliva normal (unstimulated)
c. pH saliva normal (unstimulated)
d. Aliran saliva (stimulated)
e. Kapasitas buffer saliva
2. Diet
a. Jumlah gula yang dikonsumsi setiap hari
b. Frekuensi terpapar asam
3. Fluor
a. Riwayat sebelum dan sesudah mendapat fluor
4. Biofilm oral
a. Pewarnaan
b. Komposisi
c. Aktivitas
5. Faktor modifikasi
a. Status pemeriksaan gigi dulu dan sekarang
b. Status medis dulu dan sekarang
c. Keluhan
d. Gaya hidup
e. Status sosial-ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai