Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN FAKTOR RESIKO KARIES

Faktor Primer
Saliva. Salah satu fungsi penting saliva adalah untuk melarutkan dan membersihkan
debris dari rongga mulut. Saliva yang ropey atau frothy memiliki kadar air rendah,
oleh karena itu kurang protetif terhadap jaringan keras da jaringan lunak karena
memiliki laju pembersihan saliva yang rendah, serta tidak membentuk lapisan efektif
pada permukaan gigi.

Biofilm. Bakteri yang paling sering terlibat dalam proses karies adalah S.mutans,
S.sobrinis, dan Lactobacilli.

Plak. Plak merupakan tempat melekat bakteri yang menyebabkan karies

Diet. Terdapat korelasi positif antara karies dan frekuensi asupan karbohidrat. Dalam
hal ini, frekuensi menunjukkan jumlah berapa kali per hari makanan jenis ini
dimakan.

Fluorida. Flourida memberikan perlindungan terhadap karies dengan cara:


meningkatkan resistensi email terhadap demineralisasi, meningkatkan penyimpanan
ion-ion yang diperlukan untuk remineralisasi, mempengaruhi metabolisme sel bakteri
dalam plak.

Faktor Modifikasi
Riwayat Kesehatan Gigi. Adanya restorasi dan ataulesi karies aktif merupakan bukti
kuat aktivitas karies yang tinggi, meskipun yang diidentifikasi hanya lesi white spot
saja. Informasi yang berguna dapat diperoleh dari lokasi dan pola lesi-lesi ini.

Gaya hidup. Gaya hidup dapat didefinisikan sebagai pola perilaku pribadi yang
dipilih secara sadar.

Riwayat Medis. Ada banyak kondisi medis yang mengubah fungsi saliva.

Status sosio-ekonomi. Anak-anak dari strata sosioekonomi rendah dengan orang tua
yang berpendidikan rendah memiliki risiko terkena karies yang lebih besar.

Kepatuhan. Identifikasi faktor risiko penting untuk diidentifikasi, namun kepatuhan


pasien juga sangat penting dalam melakukan perubahan yang diperlukan untuk
mengeliminasi atau setidak-tidaknya memodifikasi faktor-faktor risiko karies yang
ada.
Tabel penilaian kriteria perilaku dan status penyakit

Kriteria Penilaian Perilaku Kriteria Penilaian status penyakit


A= Memiliki motivasi dari dalam diri 1= Tidak ada penyakit, tidak diperlukan
sendiri, sadar akan kondisi giginya dan mau perawatan saat ini, akan tetapi mungkin ada
memelihara kesehatan gigi sebagai prioritas restorasi atau bukti penyakit di masa lalu.
utama

B= Sadar akan kondisi giginya tetapi masih 2= Penyakit terkontrol. Mungkin diperlukan
bergantung pada dokter gigi untuk perawatan untuk alasan fungsional seperti
memberikan motivasi dan pertolongan untuk restorasi yang rusak. Akan tetapi tidak ada
memelihara kesehatan gigi. tanda-tanda penyakit aktif.

C= Tidak memiliki motivasi, kesadaran akan 3= Penyakit aktif, tampak sebagai lesi baru
kondisi dan kesehatan giginya tidak menjadi maupun adanya aktivitas penyakit di sekitar
prioritas pasien. Kriteria penilaian status restorasi yang sudah ada.
penyakit

Bahan dan Alat yang digunakan :


- Kaca mulut
- Tissue
- Saliva Check kit (GC)
- Wax gum
- Wadah / cups untuk stimulated saliva
- Pipet
- Kertas pH
- Buffer test pad

Penilaian 16 subfaktor risiko karies


A. Saliva
1. Kemampuan Kelenjar Saliva minor untuk memproduksi saliva
Kelenjar saliva minor memegang 15% dari produksi saliva secara
keseluruhan, dimana kelenjar submandibular adalah contributor terbesar.
Langkah Klinis:
- Pasien duduk tegak
- Tarik dan tahan bibir bawah kearah luar, keringkan dengan semprot
udara
- Hittung waktu keluarnya tetesan saliva yang keluar dari orifis ductus
kelenjar tersebut
- Tempelkan tissue untuk memudarkan visualisasi

Hasil dan interpretasinya:


- Merah Tetesan saliva muncul setelah lebih dari 60detik
Hal ini menandakan tidak adanya fungsi kelenjar saliva minor, dapat
disebabkan oleh dehidrasi berat, kerusakan akibat radioterapi atau
patologis, hormon yang tidak seimbang, efek obat-obatan.
- Kuning Tetesan saliva muncul antara 30-60 detik
Hal ini menandakan kelambatan produksi saliva, dapat disebabkan oleh
dehidrasi ringan, ataupun efek ringan dari obat-obatan.
- Hijau Tetesan saliva muncul kurang dari 30 detik
Hal ini menunjukan fungsi kelenjar saliva minor normal.

2. Konsistensi unstimulated saliva

Anda mungkin juga menyukai