Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM 4

MATA KULIAH PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS II


“ ANALISA RISIKO KARIES ”

Dosen Pembimbing: Bapak Sulur Joyo Sukendro, S.Si T, M.Kes

Disusun Oleh :
Nabila Firly Assyafia N
IVA/P1337425220010

PROGRAM STUDI TERAPI GIGI PROGRAM SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
ANALISA SALIVA
DEFINISI Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks terdiri atas campuran
sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa
oral (Kidd dan Bechal, 2013). Potensial of hydrogen (pH) saliva
pada rongga mulut. pH saliva normal berkisar antara 6,8 – 7.
Sedangkan pH krisis saliva adalah ≤ 5,5. Mengukur pH saliva, dapat
digunakan alat pH meter atau kertas lakmus dengan pH indikator.
TES pH Saliva

KEGUNAAN TES Mengetahui keadaan pH pada mulut yang dapat menentukan kondisi
mulut seseorang apakah akan mudah terjadi karies gigi
CARA TES ph Paper Chek it
1. Instruksi pasien meludah ke dalam cawan.
2. Taruh pH strip ke saliva 10 detik.
3. Periksa perubahan warna dari strip.
4. Bandingkan dengan gambaran standar

pH meter
1. Instruksi pasien meludah ke dalam cawan.
2. Taruh pH meter ke saliva 10 detik.
3. Periksa hasil angka dari pH meter.

Catatan :
 pH 5.0 – 5.8 keasaman tinggi (merah )
 pH 6.0 – 6.6 keasaman moderat ( kuning )
 pH 6.8 – 7.8 keasaman sehat (hijau)

HUBUNGAN TES Tingkat keasaman saliva berpengaruh terhadap timbulnya lubang


DENGAN RISIKO gigi atau karies. Semakin asam pH saliva, semakin mudah pula
KARIES terjadi karies gigi
Hasil foto pH Paper Checkit
pH meter
ANALISA SALIVA
DEFINISI Tes terhadap jumlah volume saliva yang dihasilkan perhari. Cairan
saliva dapat dilakukan secara stimulasi ataupun tidak distimulasi.
Stimulasi saliva merupakan adanya rangsangan mekanis seperti
mengunyah permen karet ataupun makanan yang keras.
Pengukuran kuantitas saliva (laju alir saliva) merupakan suatu
parameter yang menggambarkan normal, rendah dan sangat
rendahnya aliran saliva yang dinyatakan dalam satuan ml/menit.
MACAM TES Kuantitas Saliva
KEGUNAAN TIAP Mengetahui berapa banyak saliva yang dihasilkan di mulut
TES seseorang,serta dapat menentukan kondisi mulut seseorang apakah
bisa terhindar dari penumpukan plak.

CARA TES 1. Instruksikan pasien mengunyah sepotong wax atau


permen karet tanpa rasa
2. Setelah 30 detik, meludah ke pot.
3. Lanjutkan mengunyah selama 2 menit.
4. Ludahkan saliva kedalam cawan pengumpul saliva
hingga waktu 2 menit selesai.
5. Periksa jumlah saliva

Catatan:
 Kurang dari 3.5 ml = kuantitas sangat rendah (merah )
 Antara 3.5 – 5.0 ml = kuantitas rendah (kuning )
 Lebih dari 5.0 ml = kuantitas normal (hijau )

HUBUNGAN TES Jumlah saliva yang cukup di dalam mulut sangat diperlukan, apabila
DENGAN RISIKO kekurangan saliva akan membuat tingginya jumlah plak dalam
KARIES mulut.
Komposisi dan laju alir saliva merupakan faktor penting dalam
menghambat dan berkembangnya proses karies.Mekanisme saliva
dalam melindungi gigi termasuk mekanisme self cleansing
Hasil Foto

ANALISA SALIVA
DEFINISI Viskositas saliva adalah istilah lain dari kekentalan saliva.
Kekentalan saliva berperan dalam kemampuan saliva membersihkan
sisa-sisa makanan dari dalam rongga mulut.
MACAM TES Viskositas Saliva

KEGUNAAN TIAP Untuk mengukur kekentalan atau Keenceran dari saliva yang dapat
TES meningkatkan resiko karies.
CARA TES 1. Tarik bibir bawah , keringkan mukosa labial dengan kassa
secara hati-hati , periksa mukosa dibawah
2. Beri sinar yang memadai. Amati butiran ludah yg keluar dari
muara glandula minor.
3. Bila waktu keluarnya saliva lebih dari 60 detik, berarti arus
saliva dibawah normal.
4. Secara visual dapat diamati viskositas saliva tanpa-stimulasi
5. yang sehat adalah: Jernih, konsistensi seperti air.
6. Bila tampak menyerabut, berbusa atau bergelembung, atau
sangat lengket, ini berarti bahwa kandungan air rendah
disebabkan ‘production rate’ saliva rendah

Catatan
 Lebih dari 60 detik = flow rate rendah (merah)
 Kurang dari 60 detik = flow rate normal (hijau)
 Sangat lengket / berbusa = viskositas kental (merah )
 Berbusa / gelembung = viskositas moderat (kuning )
 Seperti air / jernih = viskositas normal (hijau )

HUBUNGAN TES Faktor kepekatan air ludah (viskositas saliva) sebagai bagian dari
DENGAN RISIKO host berpengaruh terhadap kesehatan rongga mulut karena viskositas
KARIES saliva yang lebih tinggi akan menurunkan laju aliran makanan yang
akhirnya dapat mengakibatkan perkembangan karies. Saliva yang
encer akan memiliki self cleansing yang membantu saliva secara
alami membersihkan sisa makanan sehingga tidak menempel dengan
erat pada permukaan gigi. Sebaliknya saliva yang kental akan
menyebabkan terjadinya retensi sisa makanan pada permukaan gigi,
sehingga meningkatkan resiko karies.
ANALISA SALIVA
DEFINISI Kapasitas Buffer Saliva atau dapar saliva adalah kemampuan saliva
untuk membuat saliva kembali pada pH normalnya.
Pemeriksaan kapasitas buffer mengindikasikan efektivitas saliva
untuk menetralisasi asam di dalam mulut, yang dapat berasal dari
makanan, plak gigi atau dari sumber internal (gastric reflux).

MACAM TES Kapasitas Buffer


KEGUNAAN TIAP Mengetahui kondisi kapasistas buffer saliva seseorang yang
TES berfungsi untuk menjaga pH saliva tetap normal.
CARA TES 1. Buka buffer test strip dari pembungkus foil dan letakkan
diatas tisu absorben dengan sisi test menghadap keatas.
2. Gunakan pipet, sedot saliva secukupnya dari cawan
pengumpul ludah, teteskan satu tetes
3. Hasil pemeriksaan setelah 5 menit.
4. Segera miringkan test strip 90o . agar sisa saliva tersedot
tisu absorben.
Warna point
 Hijau 4
 Hijau/ biru 3
 Biru 2
 Biru/ merah 1
 Merah 0
Kodifikasi :
 hasil penjumlahan dari 3 pads. point buffer warna pada setiap
pad (satu strip ada 3 pad).
 0 – 5 sangat rendah (merah )
 6 – 9 rendah (kuning )
 10 – 12 normal (hijau )

HUBUNGAN TES Saliva sebagai buffer yang bekerja mempertahankan pH saliva


DENGAN RISIKO dengan menetralisir asam dan alkali sehingga pH menjadi normal
KARIES

PROGRAM IREN’S DONUT


DEFINISI Donut Irene merupakan aplikasi simulator karies berupa sebuah
software dalam komputer yang terdiri dari 20 buah pertanyaan yang
ditujukan kepada orang tua tentang pengetahuan, sikap dan praktik
dari orang tua itu sendiri serta kebiasaan anak yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut.
JUMLAH & Terdapat 20 pertanyaan :
KLASIFIKASI 1. Apakah anak minum softdrink dalam 1 minggu lebih dari
PERTANYAAN 1 kali??
2. Anak minum susu lebih dari 4 kali dalam sehari?
3. Apakah minum susu menggunakan botol hingga 4 tahun
lebih?
4. Apakah anak suka makan permen setiap hari?
5. Apakah anak mempunyai kebiasaan mengemut makanan?
6. Apakah di gigi belakang terdapat garis kehitaman?
7. Apakah ada bercak putih pada permukaan gigi?
8. Apakah pendidikan terakhir ibu setingkat akademi/SLTA
ke bawah?
9. Apakah usia ibu 36 tahun ke atas?
10. Saat masih bayi, anak diberikan ASI hingga 1 tahun ke
atas?
11. Anak sekarang berumur 4 tahun ke atas?
12. Siapa yang sehari-hari mengasuh anak (bukan babby-
sitter)?
13. Apakah gigi berlubang mengganggu selera makan anak?
14. Apakah gigi berlubang karena malas untuk menggosok
gigi?
15. Setuju jika gigi berlubang bisa mengganggu tumbuh
kembang anak?
16. Apakah terlalu sering minum softdrink menyebabkan gigi
berlubang?
17. Apakah ibu pernak memeriksa gigi anak secara langsung
untuk mendeteksi adanya gigi berlubang?
18. Apakah setiap hari ibu membantu anak menggosok gigi?
19. Apakah ditemukan gigi yang berlubang?A
20. Apakah setiap hari, ibu membantu anak untuk
menggosok gigi?

Gambar Aplikasi Irene’s Donut


RESPONDEN Orang tua anak-anak usia dini (usia 4-6 tahun)
HUBUNGAN Program Irene Donut dapat meningkatkan perilaku orang tua baik
PROGRAM pengetahuan, sikap, maupun tindakan tentang pemeliharaan
DENGAN RISIKO kesehatan gigi dan mulut. Program tersebut dimaksudkan untuk
KARIES menyadarkan orang tua murid, atau murid tentang faktor resiko
karies dan memberikan menu terkait cara mengatasi penyakit karies.
Program ini dapat dilakukan dengan cara memberdayakan peran
orang tua dalam mencegah resiko karies pada anak. Selain itu,
program ini secara langsung memanfaatkan peran orang tua untuk
membentuk perilaku pemeliharaan kesehatan gigi anak sehingga
dapat mempengaruhi perilaku anak untuk menurunkan resiko karies.
Irene’s Donuts ini dapat mengarahkan kepada orang tua untuk
mengubah perilaku anaknya melakukan kebiasaan pemeliharaan
kesehatan gigi.

PROGRAM KARIOGRAM
DEFINISI Kariogram adalah sebuah program perangkat lunak pada komputer
yang bertujuan untuk menunjukkan latar belakang multifaktorial
karies gigi dengan menggambarkan interaksi yang berhubungan
dengan faktor penyebab karies.
Kariogram merupakan sebuah lingkaran yang terbagi menjadi lima
sektor dalam beberapa warna yaitu hijau, biru tua, biru muda, dan
kuning. Yang mengindikasi kelompok faktor berbeda-beda yang
berhubungan dengan karies gigi.
1. Sector hijau menunjukan sebuah perkiraan mengenai
kemungkinan untuk menghindari timbulnya kvitas baru
2. Sector biru tua menunjukan diet berdasarkan kombinasi
kandungan dan frekuensi diet.
3. Sector merah menunjukan sector bakteri berdasarkan
kombinasi skor plak dan streptococcus mutans
4. Sector biru muda menunjukan kerentanan berdasarkan
kombinasi program fluoride, sekresi saliva, dan kapasitas buffer
saliva
5. Sector kuning menunjukan faktor keadaan yang berdasarkan
kombinasi pengalaman karies masa lalu dan penyakit yang terkait
JUMLAH & Terdapat 10 peratanyaan dibawah ini :
KLASIFIKASI 1. Apa saja pengalaman karies/prevalensi karies?
PERTANYAAN Untuk mengetahui rata-rata pengalaman karies pada masa
lalu. Pengumpulan data pengalaman karies diukur dengan
pemeriksaan keseluruhan gigi yang meliputi kavitas,
tumpatan dan kehilangan gigi akibat karies menggunakan
kaca mulut dan sonde, dengan indeks DMF-T
2. Adakah penyakit-penyakit umum yang berhubungan?
Penyakit umum atau kondisi yang berhubungan dengan
karies gigi, misalnya penyakit mulut kering dan penyakit
gula.
3. Apa saja kandungan makanan yang dikonsumsi?
Untuk mengetahui makanan yang mengandung karbohidrat
yang dibedakan atas tingkat rendah, sedang, tinggi dan sangat
tinggi.
4. Berapa frekuensi makan yang dikonsumsi?
Untuk mengetahui frekuensi makan atau jajan dalam 1 hari.
5. Berapa skor plak yang terdapat dalam gigi?
Untuk mengetahui skor kebersihan gigi dengan menggunakan
Indeks Plak (PHP-M).
6. Berapa jumlah streptococcus mutan yang terdapat pada
permukaan gigi?
Untuk mengetahui banyaknya jumlah bakteri Streptococcus
mutans pada permukaan gigi.
7. Bagaimana program fluor/pemakaian fluor pada pasien?
Untuk mengetahui frekuensi dan bentuk pemakaian fluoride.
8. Berapa volume sekresi saliva dalam mulut?
Untuk mengetahui rata-rata sekresi saliva yang dibedakan
atas tingkat normal, rendah, lebih rendah, dan sangat rendah
selama 1 menit.
9. Bagaimana kapasitas buffer dalam rongga mulut?
Untuk mengetahui asam, basa dan netralnya saliva dalam
rongga mulut yang diukur dengan cara memasukkan pH
indikator kedalam saliva siswa pada gelas ukur mL selama 3
detik. Kemudian peneliti menyesuaikan warna pada pH
indikator.
10. Bagaimana penilaian klinik pada pasien?
Merupakan penilaian dan pemberian skor dalam memprediksi
karies secara langsung oleh peneliti berdasarkan faktor sosial
ekonomi pasien.
RESPONDEN Kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena karies, misalnya pada
anak sekolah.
HUBUNGAN Sebagai tes Estimasi/perkiraan besarnya faktor resiko terbentuknya
PROGRAM karies baru, Peluang menghindari karies baru, dapat menentukan
DENGAN RISIKO Faktor utama penyebab terjadinya karies baru dan, Urut-urutan
KARIES besarnya faktor penyebab terjadinya karies baru (gambaran besarnya
pengaruh kombinasi macam faktor resiko)
Hasil Foto
HASIL PRAKTIKUM
Judul Praktikum : Praktikum Analisa Resiko Karies
Tanggal : 31 Maret dan 1 April 2022

PH SALIVA
Saliva merupakan hasil sekresi dari beberapa kelenjar saliva, dimana 93% dari volume total
saliva disekresikan oleh kelenjar saliva mayor yang meliputi kelenjar parotid, submandibular dan
sublingual, sedangkan sisa 7% lainnya disekresikan oleh kelenjar saliva minor yang terdiri dari
kelenjar bukal, labial, palatinal, glosso palatinal lingual.

 OHIS
Debris Indeks (DI)
16 11 26
0 1 0
46 31 36
1 0 0
DI = 2 / 6 = 0,3 (Baik)

Calculus Indeks (CI)


16 11 26
1 0 1
46 31 36
2 0 2
CI = 6 / 6 = 1 (Sedang)

OHIS = DI + CI = 0,3 + 1 = 1,3 (Cukup)

 Viskositas Saliva
Setelah melakukan pengeringan mukosa labial dengan tissue sebelum pengamatan viskositas
saliva, didapatkan pengamatan aliran saliva kembali setelah 15 detik yang berarti flow rate
normal karena < 60 detik. Setelah mengamati konsistensi saliva, didapatkan hasil pengamatan
yaitu saliva berbusa sedikit dan cair.

 PH Meter
Setelah memasukkan PH meter pada saliva, PH meter menunjukkan angka 7,4 yang berarti PH
saliva netral.

 PH Paper Checkit
Setelah memasukkan PH paper checkit pada saliva dan membandingkan dengan Universal Test
Paper, warna pada PH paper checkit menunjukkan warna pada angka 7 yang berarti netral.
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan gigi didapatkan skor OHIS 1,3 (cukup) lalu untuk viskositas salivanya
termasuk normal karena dalam waktu 15 detik aliran saliva sudah kembali dengan syarat
viskositas saliva normal yaitu kurang dari 60 detik dan juga PH saliva yang dites dengan PH
meter 7,4 sedangkan dengan PH paper checkit 7 yang berarti normal. Lalu yang terakhir
konsistensi saliva yaitu berbusa sedikit dan cair (normal).

Anda mungkin juga menyukai