NURUL ANNISA
PO714261161044
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan gigi merupakan suatu masalah yang sangat luas dan mempunyai dampak yang
sangat banyak yang meliputi faktor fisik, mental maupun sosial bagi individu maupun kelompok
yang menderita penyakit gigi.
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 (Riskesdas 2018) kondisi indeks karies
gigi DMF-T (Decay,Missing,Filling) menunjukkan bahwa gigi penduduk indonesia rata-rata
memiliki 4 sampai 5 gigi yang bermasalah dan merupakan salah satu dari penyakit terbesar yang
ada pada pelayanan tingkat primer. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini masih sangat
tinggi yaitu 93% artinya hanya 7% anak-anak yang tidak memiliki masalah karies gigi.
Menurut observasi yang saya dapatkan, Pada anak usia Sekolah Dasar, umumnya pada anak
umur 9-11 tahun rentan terjadi karies gigi.
Diantara berbagai faktor penyebab karies gigi, saliva menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruh terjadinya karies pada gigi. Saliva mempengaruhi proses terjadinya karies karena
saliva selalu membasahi seluruh gigi geligi sehingga mempengaruhi sekitaran rongga mulut.
Derajat keasaman (pH) saliva merupakan salah satu faktor berperan dalam dalam karies gigi
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana
Pengaruh pH saliva terhadap terjadinya karies gigi anak usia
sekolah siswa Kelas 5SD Inpres Bangkala I Kecamatan Manggala
Kota Makassar?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh pH saliva terhadap terjadinya karies gigi anak usia sekolah siswa Kelas 5 SD Inpres
Bangkala I Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pH saliva siswa kelas 5 SD Inpres Bangaka I Kecamatan Manggala Kota
Makassar.
b. Untuk megetahui Jumlah Karies gigi siswa kelas 5 SD Inperes Bangkala I Kecamatan
Manggala Kota Makassar.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Diketahuinya pengaruh (pH) Saliva terhadap terjadinya karies Gigi Pada Anak Usia
sekolah siswa Kelas 5 SD Inpres Bangkala I Kecamatan Manggala Kota Makassar.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan pelajaran bagi Mahasiswa(i) Jurusan Keperawatan Gigi serta
bagaimana menangani hal semacam ini.
b. Penelitian dapat memberikan informasi tentang pengaruh (pH) Saliva terhadap
terjadinya karies pada anak usia sekolah siswa kelas 5 SD Inpres Bangkala I
Kecamatan Manggala.
c. Hubungan pembelajaran bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat yang
belum mengetahui bagaimana pengaruh pH saliva terhadap pembentukan
karies.
d. Penelitian juga diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan untuk mendadakan
penelitian-penelitian selanjutnya.
E. KEASLIAN SKRIPSI
Berdasarkan hasil penelitan (Made Ayu, dkk 2017) dengan judul “Pengaruh (pH) Saliva
Terhadap Terjadinya Karies Gigi pada Anak Usia Prasekolah” dan didapatkan hasil penelitian
adalah derajat keasaman (pH) pada anak-anak usia prasekolah di Provinsi Banten dan Provinsi
DIY tidak berpengaruh atau berhubungan dengan terjadinya karies gigi, dimana diketahui pH
salivanya tinggi (bersifat basa) dengan pH>7,tetapi indeks def-t nya tinggi (>5). Penelitian ini
memiliki kesamaan variabel terikat yaitu karies dan Variabel bebasnya adalah pH saliva dan juga
terdapat perbedaan respondennya, yaitu anak usia prasekolah.
Berdasarkan hasil penelitian (Yazid Eriansyah, dkk 2016) Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat 2016 dengan judul “Hubungan Kadar pH dan
Volume Saliva Terhadap Indeks Karies Masyarakat Menginang Kecamatan Lokpaikat Kabupaten
Tapin”. Hasil penelitian adalah tidak terdapat perbedaan bermakna pada pH dan terdapat
perbedaan bermakna pada volume saliva antara masyarakat menginang dan tanpa menginang.
Penelitian ini memiliki kesamaan variabel bebasnya yaitu pH saliva, dan juga terdapat perbedaan
respondennya, yaitu masyarakat menginang dan masyarakat tanpa menginang.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. SALIVA
a. Pengertian Saliva
b. Komposisi Saliva
c. Tugas Saliva
e. pH Saliva
a. Pengertian Karies
d. Tingkat Karies
KERANGKA TEORI Saliva
Komposisi saliva
pH Saliva
Karies
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di
SD Inpres Bangkala I
Kecamatan Manggala Kota
Makassar.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan
dilaksanakan pada bulan
April-Mei 2020
D. VARIABEL PENELITIAN
digit angka.
2. Karies Gigi seseorang yang dilakukan Lembar observasi 0 = Tidak ada karies Numerik
Alat : Bahan
a. Kaca mulut h. Pot Saliva
b. Sonde i. Kertas Label a. Air untuk berkumur
c. Pinset j. pH meter/Kertas b. Saliva
d. Nier bekken k. Kertas Lakmus c. Alkohol
e. Gelas kumur l. Jam tangan / Stopwatch d. Kassa/Kapas
f. Masker m. Alat tulis
g. Handscoon n. Senter
H. PROSEDUR PENELITIAN
2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Saliva
1) Mengisi identitas subjek pada lembar
pemeriksaan
1. Persiapan Penelitian
2) Membagikan 1 pot saliva berukuran 25 ml
a. Peneliti memberikan penjelasan kepada yang sudah ditulis nama masing-masing 3. Pengolahan Data
subjek tentang tata cara pelaksanaan subjek menggunakan kertas label.
penelitian/pengisian informed consent. 3) Peneliti menjelaskan prosedur yang harus 1) Setelah dilakukan pengukuran pH saliva dan
b. Membagikan informed consent kepada dilakukan oleh subjek. Responden diminta pemeriksaan Karies gigi, mengolah semua
siswa/i kelas V SD Inpres Bangkala I untuk mengumpulkan saliva dengan cara data yang diperoleh secara manual sebelum di
Kecamatan Manggala spitting yaitu saliva dibiarkan mengumpulkan input kedalam komputer.
c. Mengisi informed consent saliva di dasar mulut, kemudian responden 2) Menyajikan data dalam bentuk tabel.
d. Menyiapkan alat dan bahan penelitian meludah ke pot setiap 60 detik atau pada saat 3) Mengolah data dengan menggunakan SPSS.
responden akan menelan saliva yang
terkumpul di mulut.
4) Setelah dilakukan pengambilan saliva,
lanjutkan dengan pemeriksaan pH saliva.
Masukkan pH meter kedalam pot saliva
kemudian ditunggu hingga angka pada alat
berhenti pada 2 digit angka.
b. Pemeriksaan Karies
1) Mempersilahkan subjek duduk di kursi
pemeriksaan dengan penerangannya
cukup.
2) Melakukan pemeriksaan status karies
untuk melihat ada atau tidak adanya karies
di seluruh gigi dengan keterangan 0= tidak
ada karies. Dan 1=ada karies
Editing dilakukan dengan memeriksa
hasil observasi yang telah diisi
dengan tujuan agar data yang masuk
dapat diolah secara benar sehingga
1. Editing pengolahan data memberikan hasil
yang dapat menjelaskan masalah
yang diteliti, kemudian data
dikelompokkan dengan
menggunakan aspek pengukuran.
.
K. ETIKA PENELITIAN