Anda di halaman 1dari 62

FUNGSI S A L I V A

DAN
GINGIVAL CREVICULAR
FLUID

Blok Fungsi Stomatognasi


Yani Corvianindya Rahayu
SALIVA
Unsur-unsur organik : protein, lipida,
glukosa, asam amino, amoniak,
vitamin, asam lemak.

Unsur-unsur anorganik : Sodium,


Kalsium, Magnesium, Bikarbonat,
Khloride, Rodanida dan Thiocynate
(CNS) , Fosfat, Potassium
konsentrasi paling tinggi dalam saliva
adalah Kalsium dan Natrium.
FUNGSI SALIVA
1.Melindungi mukosa dan jar gigi dari trauma
mekanik/kimia/termis
2. Melicinkan dan membasahi rongga mulut
sehingga membantu proses mengunyah,
menelan, mengecap rasa makanan dan fungsi
bicara
3.Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa
makanan dan kuman mencegah pembentukan
plak & halitosis (self cleansing)
4. Mempunyai aktivitas antibacterial
Lysozyme
cegah pembtkan bacterial biofilm
Antibodi saliva ( sIgA )
FUNGSI SALIVA
5. Membantu proses pencernaan makanan
melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah) dan
lipase ludah memecah KH menjadi maltosa
6. Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan
penyembuhan luka karena terdapat faktor
pembekuan darah dan epidermal growth factor
pada saliva
7. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai
ukuran tentang keseimbangan air dalam tubuh
Keadaan Dehidrasi, flow saliva turun, urin
berkurang, rasa haus meningkat
FUNGSI SALIVA

9. Sistem Buffer menetralkan produksi


asam oleh mikroorganisme (pH normal 6,7)
mencegah demineralisasi (pH kritis 5,5)
Mencegah kerusakan dan erosi pada gigi
Meminimalisir keasaman rongga mulut
dan mencegah kerusakan struktur gigi
saat terjadi muntah.
10.Proses REMINERALISASI
Ion-ion seperti Ca, P, dan F
HIPERSALIVASI
Bila kelj saliva overactive
Produksi saliva meningkat pada
keadaan
rangsangan asam dan pedas
makanan
medical condition/disease : GERD,
Parkinson, hiperhidrasi
lost muscle control pd wajah dan
mulut, gangguan penelanan : Stroke,
Parkinson, Bells Palsy
HIPOSALIVASI
kelj saliva underactivity produksi
saliva menurun
Pada keadaan : Dry mouth /
Xerostomia
Flow rate < 0,1 ml/men
Terjadi gangguan pengunyahan,
penelanan, bicara, iritasi/trauma,
ulcerasi, gangguan pengecapan,
burning sensation, halitosis, glossitis,
candidiasis, caries
Sekresi Saliva
Sekresi saliva dapat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Reflek saraf, rangsangan mekanis, rangsangan
kimiawi.
- Bahan makanan dan zat kimia dapat memberi
rangsangan langsung pada mukosa mulut.
- Bahan makanan juga merangsang serat saraf eferens
yang berasal dari bagian thorakal Sekresi air ludah
dapat pula timbul secara reflektoris hanya dengan
jalan mencium bau makanan, melihat makanan, atau
dengan memikirkan dan membayangkan makanan saja.
Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama
yaitu
sekresi serus ( merupakan enzim untuk mencernakan serat
ptyalin) ,
Sekresi mukus (untuk pelumasan dan perlindungan
permukaan).
Mekanisme sekresi saliva

Kelenjar saliva granula sekretorik (zymogen)


yang mengandung enzim-enzim saliva
dikeluarkan dari sel-sel asinar ke dalam duktus
Karakteristik ketiga kelenjar saliva pada manusia
dapat diringkas sebagai berikut:
- Persentase saliva total manusia (1.5 L per hari)
- Parotis Serosa Air 20%
- Sub mandibularis Campuran Agak viskous
70%
- Sub lingualis mucus vikous 5%
Regulasi sekresi saliva
Sekresi dibawah kontrol saraf parasimpatik
memegang peran utama stimulus sekresi saliva, dan
berpengaruh terhadap komposisinya
Saraf parasimpatis dari nukleus salivatorius
superior(bag n. fasialis dan berlokasi di pontine
tegmentum) menyebabkan sekresi liur cair dalam
jumlah besar dengan kandungan bahan organik yang
rendah.
Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi mencolok pada
kelenjar, yang disebabkan oleh pelepasan VIP
(vasoactive intestine polipeptide) Polipeptida ini
adalah co-transmitter dengan asetilkolin pada sebagian
neuron parasimpatis pascaganglion.
Regulasi sekresi saliva
Rangsangan Saraf Simpatis cenderung mempengaruhi
volume sekresinya
Saraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi
sedikit saliva bahan organik dari kelenjar submandibulais.
Pada kelenjar sub lingual dan kelenjar-kelenjar minor,
lebih dipengaruhi oleh respon kolinergik, sedangkan pada
kelenjar lainnya cenderung ke inervasi adrenergik.
Selain dari perbedaan tipe reseptor autonom yang aktif,
terdapat dua faktor lain yang berpengaruh terhadap
komposisi saliva, yaitu intensitas dan durasi stimulasi
ke kelenjar. Perbedaan tersebut berpengaruh langsung
kepada permeabilitas membran sel-sel sekretori sebagai
akibat dari hilangnya elektrolit sel tersebut
Faktor yang mempengaruhi
sekresi saliva

1. Irama siang malam (sirkadian)


2. Flow rate
3. Sifat dan besar stimulus
4. Tipe kelenjar
5. Diet
6. Umur, jenis kelamin dan fisiologi seseorang
7. Kadar hormon dan pregnancy
8. Elektrolit
9. Kapasitas buffer
10.Obat-obatan
11.Gerak badan
pH Saliva
Saliva terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01
mm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut
Pengeluaran air ludah pada orang dewasa
berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan
apabila distimulasi, banyaknya air ludah
normal adalah 1-2 ml/menit.
Menurunnya pH saliva (kapasitas dapar / asam)
dan jumlah yang kurang menunjukkan adanya
resiko terjadinya karies yang tinggi
Meningkatnya pH saliva (basa) akan
mengakibatkan pembentukan kalkulus.
Cairan Krevikular
Gingiva
(GCF)
Elemen Selular pada GCF
1.Sel-sel Epitelial
- Oral sulcular epithelium 12%
- Junctional epithelium 18%
regenerasi secara konstan
pada keadaan Gingivitis, sel2
epitelial akan meningkat jumlahnya
2. Leukosit
pintu utama masuknya leukosit ke
dalam
rongga mulut melalui sulkus gingiva

- 95- 97% Neutrofil


- 2 % Monosit
- 1 2 % Limfosit 58% Limfosit B
24% Limfosit T
Jumlah Leukosit meningkat pada
keadaan inflamasi dengan fungsi utama
FAGOSITOSIS bakteri (peran imunitas GCF)
ELEKTROLIT
1. NATRIUM
- gingiva normal 158 meq/liter
- inflamasi gingiva 207 222
meq/liter
2. KALIUM
- normal 9,5 meq/liter
- inflamasi gingiva 69 meq/liter
3. Ca, Mg, P, Cl,
KOMPONEN ORGANIK
1. KARBOHIDRAT
- Glukosa
- Hexasamine
- Hexuronic acid
2. PROTEIN
- Globulin alpha & beta Imunoglobulin
- Albumin
3. LIPID
- Fosfolipid
METABOLIT DAN PRODUK
BAKTERIAL
1. Asam laktat
2. Hidroksiprolin memecah produk kolagen
indikator periodontitis
3. Prostaglandin
- mediator inflamasi vasodilatasi, deposisi
tulang, menghambat sintesis kolagen
4. Endotoksin produk bakteri gram negatif
yang dilepas ke jar gingiva faktor
patogenitas periodontitis
5. pH cairan gingiva
- produksi Amonia oleh
mikroorganisme menyebabkan
peningkatan pH
- pH meningkat Gingivitis dan
Periodontitis

6. Antibacterial factor
- leukosit dan flow cairan gingiva
remove bacteria

Anda mungkin juga menyukai