Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN


FISIKA BERBASIS ANDROID DALAM MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA SMK GARUDAYA BONTONOMPO

NURUL MAGFRAH

1629040033

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas

anugerah, rahmat, cinta dan hidayah yang dilimpahkan sehingga proposal ini dengan

judul “Pengembangan media pembelajaran mata pelajaran Fisika Berbasis Android

dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa SMK Garudaya Bontonompo”. Shalawat

dan salam tidak lupa kita kirimkan semoga tetap tercurahkan kepada Nabiullah

Muhammad SAW yang telah menyinari dunia ini dengan cahaya islam. Teriring harapan

dan doa semoga kita termasuk umat beliau yang akan mendapatkan syafa’at di hari

kemudian. Amin.

Penulis menyadari bahwa proposal ini diselesaikan tidak dengan mudah dan

melalui berbagai tantangan yang cukup berat. Namun berkat bantuan moril maupun

materil dari berbagai pihak, akhirnya proposal ini dapat dirampungkan sebagaimana

adanya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk penyempurnaan lebih lanjut. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan

dari berbagai pihak, proposal ini tidak akan terselesaikan. Olehnya itu, pada kesempatan

ini penulis dengan segenap kerendahan hati mengucapkan terimah kasih dan

penghargaan yang setinggi- tingginya kepada yang telah membantu.

Semoga Allah swt. berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah

membantu. Semoga karya kecil ini dapat memberikan manfaat.

ii
semua. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang tak memiliki

kebenaran mutlak, tak ada manusia tanpa kelemahan dan kesempurnaan hanya milik

Allah yang kuasa. Oleh karena itu, tegur sapa dari berbagai pihak yang sifatnya

membangun senantiasa dinantikan dengan penuh keterbukaan.

Wassalamu’Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 05 Oktober 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang…......................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah…..............................................................................................3
C. Pembatasan Masalah.................................................................................................4
D. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
E. Tujuan Penelitian dan Pengembangan......................................................................4
F. Spesifikasi Produk Yang Di Kembangkan...............................................................5
G. Manfaat Pengembangan............................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6


A. Media pembelajaran.................................................................................................6
1. Pengertian Media Pembelajaran...............................................................................6
2. Fungsi Media Pembelajaran......................................................................................8
3. Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran.............................................9
B. Mobile learning…....................................................................................................10
C. System Operasi Android…......................................................................................11
D. Pembelajaran Usaha dan Energi..............................................................................13
E. Kajian Penelitian Yang Relevan..............................................................................18
F. Kerangka Pikir Pengembangan dan Penelitian........................................................18

BAB III METODE PENELITIAN…..............................................................................20


A. Model Pengembangan..............................................................................................20
B. Prosedur Penelitian...................................................................................................20
C. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................23
D. Sumber Data Penelitian...........................................................................................23
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.............................................23
iv
F. Teknik Analisis Data................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................vii

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi tentang definisi usaha (W) = gaya (F)......................................14

Gambar 2.2 Energi Potensial Gravitasi......................................................................16

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pikir............................................................................19

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan ADDIE ...........................................................21

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tahapan Pengembangan R & D Model ADDIE..............................22


Tabel 3.2 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.....................24
Tabel 3.3 Kriteria Kelayakan Media Pembelajaran.......................................25
Tabel 3.4 Persentase Kriteria Keefektifan Media..........................................26

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan di Indonesia telah mengalami pembaruan. Hal ini ditandai

dengan adanya pergantian kurikulum. Perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia

dimaksudkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia untuk menghadapi

tantangan era digital. Kemajuan Teknologi telah membawa manusia pada sebuah era

yang sering disebut sebagai era digital. Pada era digital, manusia dapat memperoleh

berbagai informasi dunia dalam waktu yang sangat cepat. Bahkan informasi tersebut

kini bisa diperoleh dari genggaman tangan melalui sebuah gadget, baik yang berbentuk

smartphone maupun tablet. Melalui perangkat tersebut, pengguna dapat menikmati

berbagai aplikasi, baik dalam kategori hiburan, informasi maupun edukasi.

Ilmu Fisika merupakan salah satu cabang ilmu yang mendasari perkembangan

teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Ilmu Fisika dipandang

penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa

pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata

pelajaran Fisika dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari- hari.

Kedua, mata pelajaran Fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu

membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi.

1
2

Sebagaimana diketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari, aplikasi dari

Pelajaran Fisika sering dijumpai mulai dari gejala-gejala alam seperti listrik,

gelombang, cahaya, suhu, usaha dan energi sampai dengan gejala-gejala alam lainnya.

Sayangnya, seringkali peserta didik merasa sulit mempelajari fisika. Terlalu rumit dan

sulit, begitulah ujar mereka. Padahal jika saja peserta didik tahu dan lebih sabar ketika

memahami konsep–konsep fisika, maka fisika tak sesulit yang dibayangkan.

Dalam pembelajaran Fisika, memerlukan inovasi dan kreatifitas dari seorang guru

tidak hanya menyampaikan kumpulan fakta-fakta saja tetapi dapat mengajar dengan

pendekatan pemanfaatan media yang lebih efektif untuk dapat meningkatkan semangat

belajar siswa serta dapat membangkitkan keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar di kelas. Berdasarkan hasil pengamatan di sekolah selama ini menerapkan

pembelajaran fisika yang konvensional yaitu pembelajaran yang dilakukan di kelas

dengan metode ceramah. Guru tidak memiliki banyak tindakan inovatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Kemajuan Teknologi dan Informamsi merupakan tantangan berat bagi guru untuk

dapat menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif, professional dan kreatif sesuai

dengan perkembangan yang ada. Penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Fisika

masih kurang serta dilihat dari perkembangan teknologi masih minimnya aplikasi

berkategori pendidikan, terutama yang menyajikan bah ajar Fisika bagi siswa sehingga

memberi peluang adanya pengembangan media pembelajaran Fisika berbasis Android.

Berdasarkan fenomena kurangnya minat belajar dan pemahaman siswa mengenai


materi Fisika di SMK Garudaya Bontonompo serta minimnya aplikasi yang

menyajikan bahan ajar Fisika, maka penulis tertarik untuk melaksanakan suatu

Penelitian dan Pengembangan dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran

Mata Pelajaran Fisika Berbasis Android Dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar

Siswa Smk Garudaya Bontonompo”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dia atas maka permasalahan yang dapat di

identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan analisis siswa masih kurang

2. Minimnya media pembelajaran yang bermutu dan menarik ketika peserta didik

belajar mandiri tanpa tatap muka dengan guru di kelas

3. Masih kurangnya aplikasi pembelajaran Fisika berbasis android yang dapat diakses

oleh siswa

4. Dalam kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendekatan saintifik dalam

pembelajarannya.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang telah terindentifikasi maka masalah penelitian ini

dibatasi pada pengembangan aplikasi Fisika Mobile Learning berbasis android pada

materi Usaha dan Energi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan permasalahan pada latar belakang di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini ialah:


1. Bagaimana mengembangkan Aplikasi media pembelajaran mata

pelajaran fisika berbasis android dalam meningkatkan efektifitas belajar siswa SMK

Garudaya Bontonompo?

2. Bagaimana kualitas Aplikasi media pembelajaran mata pelajaran fisika

berbasis android dalam meningkatkan efektifitas belajar siswa SMK Garudaya

Bontonompo?

3. Apakah pengembangan Aplikasi media pembelajaran mata pelajaran

fisika berbasis android dalam meningkatkan efektifitas belajar siswa SMK Garudaya

Bontonompo?

E. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini ialah:

1. Mengembangkan media pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis Android

dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa SMK Garudaya Bontonompo

2. Mengetahui kualitas media pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis

Android dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa SMK Garudaya

Bontonompo

3. Mengetahui pengembangan media pembelajaran mata pelajaran Fisika

berbasis Android dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa SMK

Garudaya Bontonompo

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Melalui penelitian ini diharapkan akan dihasilkan media pembelajaran berupa

Aplikasi media pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis Android dengan


spesifikasi pengembangannya yaitu:

1. Pembuatan Aplikasi berbasis Android

2. Materi Fisika tentang Usaha dan Energi

3. Soal-soal Fisika tentang Usaha dan Energi

G. Manfaat Pengembangan

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagi Sekolah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi menjadi

media pembelajaran yang lebih efektif.

2. Bagi Guru. Sebagai alternative media pembelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar fisika sebagai Aplikasi pembelajaran yang dapat menjadikan

pembelajaran fisika lebih menarik.

3. Bagi Peserta didik. Diharapkan dapat menimbulkan semangat dan

motivasi dalam belajar khususnya peningkatan pembelajaran Fisika.

4. Bagi Masyarakat dan Pemerhati Pendidikan. Sebagai bahan masukan

dalam proses belajar mengajar pada mata diklat Fisika


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana komunikasi.

Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang

membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima (Sharoon dkk,

2011:7). Sedangkan Arsyad, (2011:3) mengemukakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan keterampilan atau sikap.

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media, contohnya (Association of

Education and Communication Technology/AECT) membatasi media sebagai segala

bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.

Kokom, (2013: 3) mengemukakan bahwa “pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai suatu system atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang

direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek

didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan

effisien.”

Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan

komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras

(hardware), seperti komputer, TV, proyektor, dan perangkat

6
7

lunak (software) yang digunakan pada perangkat keras itu (Daryanto, 2010:4). Hal

ini sejalan dengan definisi yang diberikan oleh Munadi (2010 : 7-8), “media

pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan

menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar

yang kondusifdimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan

efektif”. Dalam proses komunikasi, biasanya guru berperan sebagai komunikator yang

bertugas menyampaikan bahan ajar (pesannya) kepada siswa (penerima pesan).

Jadi media pembelajaran dapat definisikan sebagai perantara terjadinya

komunikasi dari pengirim menuju ke penerima yang mencakup semua sumber yang

diperlukan berupa hardware dan software, meliputi manusia, materi atau kajian untuk

membangun suatu kondisi yang membantu peserta didik memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Penggunaan media pembelajaran menjadi sangat penting ketika suatu materi

pembelajaran yang ingin disampaikan terdapat ketidakjelasan atau keabstrakan. Hal

tersebut dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat

mewakili pengajar untuk menyampaikan suatu materi yang abstrak dengan

memvisualisasikan materi tersebut.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsinya media pembelajaran menurut Asyhar (2011 : 29-40) terbagi

menjadi beberapa fungsi, di antaranya:


a) Media sebagai sumber belajar, media pembelajaran berperan sebagai salah satu

sumber belajar bagi siswa.

b) Fungsi semantik, melalui media dapat menambah perbendaharaan kata atau

istilah.

c) Fungsi manipulatif, adalah kemampuan suatu benda dalam menampilkan kembali

suatu benda atau peristiwa dengan berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan

sasarannya.

d) Fungsi fiksatif, adalah kemampuan media untuk menangkap, menyimpan dan

menampilkan kembali suatu objek atau kejadian yang sudah lampau.

e) Fungsi distributif, bahwa dalam sekali penggunaan suatu materi, objek atau

kejadian dapat diikuti siswa dalam jumlah besar dan dalam jangkauan yang sangat

luas.

f) Fungsi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti atensi,

afektif, kognitif, imajinatif, dan fungsi motivasi.

Fungsi sosio kultural, penggunaan media dapat mengatasi hambatan sosial

kultural antar siswa. Sedangkan Pupuh (2007:67) mengemukakan media pembelajaran

memiliki fungsi yaitu:

a) Menarik perhatian siswa,

b) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran,

c) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata

tertulis atau lisan),

d) Mengatasi keterbatasan ruang,


e) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

Jadi dari uraian mengenai fungsi media pembelajaran di atas dapat memberikan

gambaran bahwa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan media pembelajaran

dapat memberi manfaat yang luas dan mempermudah memahami suatu materi yang

abstrak atau materi yang tidak cukup dijelaskan dengan lisan. Dalam pengembangan

dan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Dalam penelitian

ini, media yang dikembangkan difungsikan sebagai media pembelajaran suplemen

untuk dapat menarik perhatian siswa serta mempercepat pemahaman siswa dalam

proses pembelajaran.

3. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran

Rudy Brets dalam Wina Sanjaya (2008:212), mengklasifikasi media, yaitu:

a) Media audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv;

b) Media audiovisual diam, seperti: film rangkai suara.

c) Media semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara.

d) Media visual bergerak, seperti: film bisu.

e) Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.

f) Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.

g) Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri

Sedangkan Pupuh (2007:207-210) mengemukakan “Macam-macam media dilihat

dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, media visual, dan media

audiovisual.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui berbagai macam bentuk media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasi kepada siswa

baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.

B. Mobile Learning

Istilah mobile learning (m-Learning) mengacu kepada penggunaan perangkatm

teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop

dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. Mobile learning adalah

pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi, arahan dan

aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran kapanpun dan dimanapun. Hal ini akan

meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi

persuasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang

hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran konvensional, mobile

learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk kolaborasi secara ad

hoc dan berinteraksi secara informal di antara siswa. (Tamimuddin, 2010)

Mobile learning sendiri menurut Saleem (2011:125-137) merupakan

pengembangan dari e-learning dimana perangkat mobile tersebut menggunakan audio,

visual, kognitif, kooperatif, dan interaktif melalui penggunaan perangkat smartphone

dalam upaya menciptakan dinamika langsung dan dinamis, lingkungan pembelajaran

yang berkelanjutan dan tidak dibatasi batas ruang dan waktu, yang mengarah ke

penghapusan kelas tradisional, rutinitas, dan imitasi. Salem (2011:125-137) juga

menjelaskan bahwa mobile learning merupakan revolusi perkembangan pendidikan ke

empat. Revolusi sebelumnya adalah (1)


Penemuan tulisan, (2) Penggunaan buku teks di sekolah setelah penemuan mesin

cetak, (3) Munculnya pendidikan mainstream. Pada revolusi yang ke empat adalah

penggunaan teknologi e-learning dan m-learning merupakan bagian dari e- learning

Mobile learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning

membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat diakses setiap saat dan

visualisasi materi yang menarik.

Penggunaan M-learning akan meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran,

membuat pembelajaran menjadi menarik, dan dapat mendorong motivasi siswa kepada

pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan

pembelajaran konvensional, m-learning memungkinkan adanya

lebih banyak kesempatan untuk kolaborasi secara langsung dan berinteraksi secara

informal diantara siswa.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa m-Learning adalah pembelajaran

menggunakan perangkat mobile yang dapat mempermudah pengguna dalam

mengakses konten pembelajaran di mana dan kapan saja tidak dibatasi oleh tempat

dan waktu. Hal tersebut siswa maupun guru dapat memberikan materi atau konten

pembelajaran diluar kelas sehingga pembelajaran tidak hanya terjadi di kelas saja

C. Sistem Operasi Android

Teknologi yang sekarang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari adalah telepon


seluler atau handphone. Perkembangan teknologi memberikan kemajuan terhadap

telepon seluler, yaitu telepon pintar atau smartphone. Smartphone atau telepon pintar

adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi

yang menyerupai komputer. Jumlah pengguna smartphone semakin meningkat dari

tahun ke tahun.

Pembelajaran menggunakan mobile tidak lepas dari perangkat keras yang bernama

handphone. Perkembangan perangkat handphone dari waktu ke waktu

semakin canggih. Perkembangan perangkat handphone yang hanya terdapat fitur

telepon dan SMS, kemudian berkembang terdapat fitur hiburan seperti permainan

dan alat bantu seperti kalkulator dan stopwatch. Saat ini perangkat handphone sudah

semakin canggih seperti notebook atau laptop pada umumnya. Fitur-fitur seperti

mengakses internet, video, gambar, dokumen serta berbagai aplikasi

lainnya yang dapat memudahkan dalam pekerjaan. Perangkat handphone tersebut

dikenal dengan istilah ponsel pintar atau smartphone, dari berbagai perangkat

handphone yang ada, yang paling cocok digunakan untuk m-Learning adalah

smartphone. Smartphone memiliki fitur yang lengkap dan mudah dalam menjalankan

aplikasinya.

Kecanggihan smartphone tersebut dapat dimanfaatkan sebagai peluang dalam

dunia pendidikan, dimana smartphone digunakan sebagai media penunjang

pembelajaran. Pembelajaran diharapkan akan menjadi menarik karena dirasa lebih

interaktif, yaitu dilengkapi dengan gambar, suara, animasi, dan adanya


interaktifitas penggunanya.

Kusnadi (2008:5), mengemukakan bahwa “Sistem operasi merupakan perangkat

lunak yang dibuat untuk mempermudah pengguna atau program aplikasi dalam

mengakses sumber daya komputer atau mobile device.” Sedangkan menurut

Bambang (2009:1), “Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai

perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras komputer”.

Tim EMS (2015:1), mengemukakan “Android merupakan sebuah software yang

digunakan pada perangkat mobile yang mencangkup sistem operasi, middleware dan

aplikasi kunci yang dirilis oleh Google.” Nazruddin (2015:1) mengemukakan pendapat

lain tentang “Android yaitu sebuah sistem operasi untuk mobile berbasis linux yang

mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.”

Jadi, Sistem operasi Android adalah sistem operasi yang banyak digunakan pada

ponsel pintar (smartphone). Fungsinya sama seperti sistem operasi Symbian di Nokia,

iOS di Apple dan BlackBerry OS.

D. Pembelajaran Usaha dan Energi

1.Usaha

Dalam kehidupan sehari-hari kata usaha mempunyai arti sangat luas, misalnya:

usaha seorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang montir untuk memperbaiki

mesin dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan.

Dalam ilmu fisika, usaha mempunyai arti, jika sebuah benda berpindah tempat

sejauh d karena pengaruh F yang searah dengan perpindahannya


(Gambar 1), maka usaha yang dilakukan sama dengan hasil kali antara gaya

dan perpindahannya, secara matematis dapat

ditulis sebagai berikut:

W = F.d ……… (1)

Jika gaya yang bekerja membuat sudut α terhadap perpindahannya (Gambar 1),

usaha yang dilakukan adalah hasil kali komponen gaya yang searah dengan

perpindahan (F cos α . d) dikalikan dengan perpindahannya (d).

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

W = F cos α. d ……… (2

Gambar 2.1. Ilustrasi tentang definisi usaha

(W) = gaya (F) dikalikan dengan perpidahan (d) dengan:

W = usaha (joule)

F = gaya (N)

d = perpindahan (m)

α = sudut antara gaya dan perpindahan

2. Daya

Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu, secar matematis

didefinisikan sebagai berikut:


dengan:

P = daya (watt) W = usaha (joule) t = waktu (s)

Daya termasuk besaran skalar yang dalam satuan MKS mempunyai satuan watt

atau J/s.

3. Konsep Energi

Suatu sistem dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika sistem tersebut mempunyai

kemampuan untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu sistem sama dengan

besarnya usaha yang mampu ditimbulkan oleh sistem tersebut. Oleh karena itu, satuan

energi sama dengan satuan usaha dan energi juga merupakan besaran skalar (prinsip

usaha-energi: usaha adalah transfer energi yang dilakukan oleh gayagaya yang bekerja

pada benda).

Dalam fisika, energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam antara lain:

a) Energi mekanik (energi kinetik + energi potensial)

b) Energi panas

c) Energi listrik

d) Energi kimia

e) Energi nuklir

f) Energi cahaya

g) Energi suara

Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi hanyalah

transformasi/perubahan suatu bentuk energi ke bentuk lainnya, misalnya


dari energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada air terjun.

a) Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak.

Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat

kecepatannya.

b) Energi Potensial Gravitasi

Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena

pengaruh tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energi diam,

karena benda yang diam pun dapat memiliki energi potensial.

Sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini

Gambar 2. 2 Energi Potensial Gravitasi

Jika tiba-tiba tali penggantungnya putus, benda akan jatuh, sehingga dapat

dikatakan benda melakukan usaha, karena adanya gaya berat (w) yang bekerja sejauh

jarak tertentu, misalnya h. Besarnya energi potensial benda sama dengan usaha yang

sanggup dilakukan gaya beratnya selama jatuh menempuh jarak h.

Ep = m . g . h……… (6) Dengan:


Ep = Energi potensial (joule)

w = berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = tinggi benda (m)

Energi potensial gravitasi tergantung dari : percepatan gravitasi bumi

dan kedudukan benda , massa benda.

c) Energi Potensial Pegas

Energi potensial yang dimiliki benda karena elastik pegas. Gaya pegas (F) =

k.x ………(7)

Ep Pegas (Ep) = ½ k. x2………(8)

dengan: k = konstanta gaya pegas x = regangan Hubungan usaha dengan Energi

Potensial:

W = ∆Ep = Ep1 - Ep2………(9)

d) Energi Mekanik

Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial

suatu benda.

Em = Ek + Ep ………10)

Karena energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan atau energi

itu kekal, maka berlaku hukum Kekekalan Energi. Nilai konteks yang

dibahas adalah energi mekanik, maka berlaku Kekekalan Energi Mekanik yang
dituliskan.

Em1 = Em2 Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2 ……… (11)

E. Kajian Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan

ialah:

1. Penelitian Hartanto pada tahun 2016 yang mengembangkan media pembelajaran

mobile learning android pada konsep dinamika newton untuk siswa kelas X sma/ma.

2. Penelitian Rio Bagus Purnama pada tahun 2017 yang mengembangkan Media

Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Sebaga Suplemen Pembelajaran Fisika

Sma Pada Materi Usaha Dan Energi.

F. Kerangka Pikir Pengembangan dan Penelitian

Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang pada dasarnya menuju kepada

pencapaian suatu hasil yang baik. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang

dalam belajar diperlukan alat ukur. Dengan pengukuran hasil yang dicapai seseorang

dapat diketahui dengan melihat kemampuan, keterampilan, kesanggupan serta

penguasaan keterampilan dan pengetahuannya dalam

menyelesaikan suatu pekerjaannya. Kemampuan dan keterampilan siswa akan

meningkat jika ditopang oleh sarana dan prasarana (media pembelajaran) yang

memadai. Oleh sebab itu, penelitian ini mengembangkan Aplikasi media pembelajaran

mata pelajaran Fisika (berbasis Android) sebagai media pembelajaran Fisika. Adapun

skema kerangka pikir pengembangan ialah:


Gambar 2.3 Skema Kerangka Pikir
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan dan Penelitian

Pemilihan model pengembangan yang baik akan menghasilkan produk yang

efektif dan efisien. Penelitian ini merupakan penelitian R&D (Research and

Development) atau penelitian dan pengembangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk

menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji kelayakan produk yang dihasilkan

(Sugiyono, 2012).

Prosedur penelitian ini mengadaptasi model pengembangan ADDIE, yaitu model

pengembangan yang terdiri dari lima tahapan yang terdiri dari Analysis (analisis),

Design (desain), Development (pengembangan), Implementation (implementasi) dan

Evaluating (evaluasi).

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Tahap pengembangan yang ditetapkan dengan model ADDIE melalui 5 tahap

yaitu:

1. Analysis yang terdiri dari analisis kebutuhan dan karakteristik siswa,

analisis materi, analisis alat pembuat media, dan analisis spesifikasi.

2. Design merupakan rancangan dari produk yang akan dibuat. Desain yang baik

akan mempermudah pembuatan produk.

3. Development adalah kegiatan pembuatan atau produksi dan pengujian

20
21

produk.

4. Implementation adalah menggunaan produk pengembangan untuk diaplikasikan

dalam proses pembelajaran yang sudah didesain sedemikian rupa pada tahap desain.

5. Evaluation adalah kegiatan menilai setiap langkah kegiatan produk yang telah

dibuat sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum.

R & DodelADDIE

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan ADDIE


Tabel 3.1 Tahapan Pengembangan R & D Model ADDIE

Tahapan

Pengemban Kegiatan
gan
Analysis Analisis kebutuhan pengguna yaitu siswa Analisis

ketersediaan sumberdaya Analisis permasalahan di

lapangan

Kajian literatur (teori, penelitian lain, komponen, dan

kriteria

keberhasilan) A

Analisis karakteristik produk


Design Desain Alur Pembuatan

Membuat konsep layout aplikasi

Development Pembuatan Aplikasi media pembelajaran mata pelajaran

Fisika berbasis android


Implementati Uji coba terbatas
on
Uji coba kelompok kecil Uji coba lapangan

Evaluation Uji Validasi Formatif Uji Validasi Media Uji Validasi

Materi

Uji Validasi Bahasa

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMKS Garudaya Bontonompo Kabupaten

Gowa Jl. Bontocaradde No. 52 Kelurahan Tamallayang Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.


D. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini ialah siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan

yang mengikuti mata pelajaran Fisika. Sumber data

penelitian dibagi kedalam 2 (dua) bagian yaitu sumber data pelaku penelitian

meliputi siswa dan sumber materi penelitian meliputi materi Usaha dan Energi.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen penelitian berdasarkan

data yang akan dikumpulkan untuk di analisis, yaitu:

1. Wawancara

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap siswa SMK Garudaya

Bontonompo yang melakukan pembelajaran Fisika berbasis Android

2. Angket

Teknik pengumpulan menggunakan angket digunakan untuk mengetahui

kepraktisan dan keefektifan dari Aplikasi media pembelajaran mata pelajaran Fisika

berbasis Android yaitu dengan memberikan angket untuk mengetahui respon siswa.

3. Observasi

Digunakan langsung oleh peneliti untuk mengukur keefektifan dari aplikasi media

pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis Android Pedoman observasi aktivitas

siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

menggunakan aplikasi media pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis Android


4. Kuesioner

Untuk menjaring data validasi dari ahli model dan ahli materi, kuesioner evaluasi

siswa pada saat pelaksanaan. Pada dasarnya kuesioner juga menjaring tanggapan

pengguna mengenai aplikasi media pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis

Android yang dikembangkan.

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

N Target Metode Instrumen Subje


k
o

1 Desain Aplikasi Obser Lembar G

vasi Observasi Lembar uru

Angket Angket Siswa

Wawanca Lembar
ra Wawancara
2 Penilaian Angket Lembar Check List Pakar

Pakar/Ahli

3 Tanggapan Angket Lembar Check List Siswa


Siswa
4 Tanggapan Guru Wawanca Lembar Wawancara Guru
ra

Lembar Check List


Angket
5 Hasil Belajar Evaluasi Lembar Kerja Siswa

F. Teknik Analisis Data

Setiap data yang sudah dikumpulkan perlu dilakukan analisis. Data hasil analisis

kebutuhan yang diperoleh dari guru dan siswa digunakan untuk menyusun
latar belakang dan mengetahui tingkat kebutuhan program pengembangan. Data

hasil identifikasi kebutuhan ini kemudian dilengkapi dengan data hasil identifikasi

sumber daya

digunakan untuk menentukan spesifikasi produk yang mungkin

dikembangkan.

a. Analisis Data Kevalidan dan Kepraktisan

Tingkat kelayakan produk hasil penelitian pengembangan diidentikkan dengan

presentasi skor. Semakin besar presentasi skor hasil analisis data maka semakin baik

tingkat kelayakan produk hasil penelitian pengembangan. Kriteria dalam mengambil

keputusan dalam validasi media pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis android

dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Kelayakan Media Pembelajaran

NoPersentaseKeterangan

80 % - 100 % Baik/Valid

60 % – 79,99 % Cukup Baik/ Cukup Valid

50 % - 59,99 % Kurang Baik / Kurang Valid

0 – 49,99 % Tidak Baik (diganti)

b. Analisis Data Keefektifan

Data kualitas media pembelajaran mata pelajaran Fisika sistem koordinasi

berbasis Android ini berupa data deskriptif persentase.


Keterangan:

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = NumberofCases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).

P = Angka persentase

Hasil penilaian kelayakan kualitas produk kemudian diberikan kriteria sebagai

Tabel 3.4 Persentase Kriteria Keefektifan Media

No Persentase Keterangan

1 86% – 1 00% Sangat Baik

2 76% - 85% Baik

3 60% - 75% Cukup

4 < 55% - 59% Tidak Baik

Sedangkan pada umumnya hasil belajar praktek siswa pada Aplikasi media

pembelajaran mata pelajaran Fisika berbasis Android mengacu pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk pelajaran Fisika yaitu skor

75.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:


Referensi Jakarta.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam


Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

E. Smaldino, S. d. (2011). . Intructional Technology and Media for Learning,


diterjemahkan oleh Arif Rahman dengan judul Teknologi Pembelajaran dan
Media untuk Belajar. Jakarta: KENCANA.

EMS, T. (2015). Pemrograman Android dalam Sehari. Jakarta: PT Elex Media


Komputindo.

Endarko, d. ( 2008). Fisika untuk Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi, Jilid


1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Fathurrohman,
Pupuh dan Sobry, Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung: PT. Rafika Aditama.

Hariyanto, B. (2009). Sistem Operasi cet. Keempat. . Bandung: Informatika


Bandung.

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.


Bandung: PT Refika Aditama.

Kusnadi, d. (2008). Sistem Operasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Majid, A. (2012). Mobile Learning. Diakses dari Universitas Pendidikan


Indonesia . jurnal.upi.edu/file/Mobile_Learning_ok.pdf , [diakses 20-01- 2018].

Munadi, Y. ( 2012). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

viii
Safaat, H. N. (2015). Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis AndroidRevisi Kedua. Bandung: Informatika Bandung.

Saleem, T. (2011). Mobile Learning Technology: A New Step in E-Learning.


Journal of Theoritical and Applied Information Technology, 34(02).

Sanjaya, W. ( 2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:


Kencana.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Tamimuddin, M. (2010, 01 20). Mengenal Mobile Learning (M-Learning).


Retrieved from https://mtamim.files.wordpress.com/2008/12/mlearn_tamim.pdf

ix

Anda mungkin juga menyukai