Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

TUGAS AKHIR PROGRAM

STUDI KASUS PEMBELAJARAN DI SD

NAMA : PRIYANTININGSIH
NIM : 857799691
POKJAR : SMAN 3 SRAGEN / 3B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA SURAKARTA
2020
Kasus Bu Anti – Tematik
“Tema 3 sub tema 2 pada kelas 2”

A. Kasus Pmbelajaran

Bu Anti adalah seorang guru yang bekerja di SD Negeri Taraman I, Sidoharjo, Sragen.
Beliau mengajar kelas II di SDN Taraman I. Bu Anti adalah guru yang sudah 3 tahun mengajar
di sekolah itu. Bu Anti sudah menjadi wali kelas 2 selama 2 tahun. Siswa kelas 2 SDN Taraman I
berjumlah 21 siswa, dengan 8 siswa laki-laki dan 13 siswi perempuan.

Pada hari Rabu, seperti biasanya Bu Anti mengajar ke kelas 2. Pelajaran dimulai pukul
07.00 tepat. Bu Anti selalu menyiapkan peralatan yang akan dibawa untuk mengajar sebelum bel
berbunyi. Setelah bel berbunyi, Bu Anti akan menuju kelas 2 bersama-sama dengan guru-guru
yang akan menuju kelas beliau masing-masing.

Saat masuk ke kelas 2, Bu Anti mengucapkan salam, yang kemudian dijawab oleh siswa
kelas 2 SD Negeri Taraman I. Sebelum proses kegiatan belajar di mulai, Bu Anti selalu
menyiapkan siswa untuk tenang dan berdoa bersama. Ketika itu, ada anak yang tidak siap dan
terlambat mengikuti temannya yang sedang berdoa. Bu Anti pun menegurnya dan memintanya
berdoa sendirian. Setelah itu, Bu Anti langsung memulai pelajarannya.

Tanpa melihat siap atau tidak siapnya siswa, Bu Anti langsung menyuruh siswa membuka
bukunya pada halaman 56. Setelah itu, Bu Anti langsung menerangkan bahwa kelas 2 akan
belajar tentang kehidupan sehari-hari. Bu Anti meminta siswa membaca sebuah bacaan yang
berjudul “Menabung di Sekolah” secara bersama-sama. Setelah itu, Bu Anti memberi
pertanyaan tentang apa yang ada pada teks tersebut.

Bu Anti kemudian memberi siswa kelas 2 tugas menulis halus teks tersebut di buku tulis
Bahasa Indonesia. Bu Anti juga menyuruh siswa membaca satu per satu, sambil yang lain
mengerjakan tugas itu. Siswa yang maju urut nomor absensi siswa. Ketika, Bu Anti hendak
memanggil nomor 1, beberapa siswa maju dan menanyakan tugasnya yang harus mereka
kerjakan. Bu Anti memberi pengertian kembali pada siswa-siswa yang td tidak paham tentang
tugas yang akan dilakukan. Siswa - siswa tersebut kembali ke tempat duduknya dan mulai
mengerjakannya.

Bu Anti kembali memanggil siswa nomor urut 1 yaitu Annas. Annas maju dan mulai
membaca bacaan tersebut. Setelah Annas berlanjut pada Alya, Arya, dan siswa yang lain.
Beberapa anak mulai berbicara, kemudian Bu Anti menghentikan sebentar aktivitasnya
menyimak dan menilai siswa yang membaca, dan kemudian menegur siswa yang ramai. Bu Anti
mulai mengecek hasil siswa-siswanya, dan masih ada beberapa anak yang belum selesai. Ada
satu anak yang ternyata belum menulis, namanya Dava. Bu Anti bertanya pada Dava kenapa
Dava belum mengerjakan tugas. Dava menjawab bahwa dia tidak membawa buku tulis bahasa
Indonesia. Bu Anti cukup kaget karena Dava tidak mengatakannya dari awal dan dia justru
bercanda dengan temannya. Bu Anti pun menegur Dava dan memintanya menulis dibuku
tematik atau buku yang lain terlebih dahulu. Setelah itu, Bu Anti melanjutkan kegiatan membaca.

Setelah siswa-siswa sudah selesai membaca, Bu Anti kembali bertanya tentang teks yang
sudah di baca. Bu Anti menanyakan “apakah kita harus menabung?”, siswa menjawab “ya bu”,
kemudian “bagaimana kalian biasa menabung?” ada yang menjawab menabung di celengan, ada
yang menjawab ditabung di bank. Kemudian Bu Anti bertanya lagi, “apakah menabung adalah
sikap yang baik?”, siswa - siswa mengatakan bahwa menabung adalah perbuatan yang baik dan
terpuji.

Pertanyaan selanjutnya adalah “ Wujud pengamalan sila ke berapa menabung itu?”, ada
siswa yang menjawab “ sila ke 2, bu”, ada yang menjawab “sila ke 4”. dan ada yang menjawab
“sila ke 5 bu.” Bu Anti pun menjelaskan bahwa Menabung adalah pengamalan sila ke LIMA
pada pancasila. Beliau menerangkan bahwa dengan menabung kita bisa mencegah sikap
pemborosan, dan sikap pemborosan hanya akan merugikan dan mensengsarakan rakyat. Bu Anti
bertanya pada siswa, apakah siswa-siswa sudah paham dan mengerti dengan penjelasan yang
sudah disampaikannya. Siswa -siswa mengatakan bahwa mereka sudah paham.

Bu Anti kemudian memberikan tugas untuk siswa kerjakan. Siswa diminta mengerjakan
soal-soal pada halaman 19 di buku LKS Tematik tema 3. Mereka diminta mengerjakan di LKS
dan mengerjakan secara mandiri. Bu Anti menanyakan apakah siswa sudah paham dengan
tugasnya, dan menanyakan apakah ada pertanyaan tentang tugas yang beliau berikan. Setelah
dirasa tidak ada yang bertanya, para siswa diminta segera mengerjakan tugasnya.

Siswa kelas 2 mengerjakan tugas yang diberikan Bu Anti, dengan tenang dan serius. Bu Anti
kembali duduk di kursinya dan mengamati siswanya dari tempat duduknya. Sembari menunggu
siswanya menyelesaikan tugas yang diberikan, beliau membaca-baca materi yang ada dibuku.
Ketika suasana mulai gaduh karena ada siswa yang bercanda atau berbincang, Bu Anti akan
menegurnya dan memintanya untuk melanjutkan tugasnya kembali.

Setelah sumua siswa selesai, Bu Anti meminta siswa menukar pekerjaannya dengan
pekerjaan temannya satu bangku untuk dicocokkan bersama. Bu Anti mulai membahas soal-soal
yang telah dikerjakan siswanya. Setelah selesai, siswanya diminta menghitung jumlah salah dan
benarnya. Bu Anti kemudian memanggil satu per satu untuk di nilai dan di masukkan ke dalam
daftar nilainya.

Semua nilai telah di masukkan dan dicek oleh Bu Anti. Setelah dilihat oleh Bu Anti masih
ada siswa yang belum memahami atau belum bisa menjawab soal tersebut. Bu Anti meminta
siswa tersebut untuk belajar lagi dan membaca bacaan itu lagi.
Pembelajaran selanjutnya, Bu Anti menjelaskan tentang uang. Bu Anti menjelaskan tentang
uang yang beredar di Indonesia. Bu Anti menanyakan uang saku siswa-siswanya, ada siswa yang
menjawab uang sakunya sebesar Rp. 6.000,00 dan ada yang menjawab Rp. 4.000, 00 dan
lainnya. Bu Anti kemudian menulis nilai uang yang disebutkan siswanya. Maksud dari menulis
itu, Bu Anti ingin memberi contoh menulis nilai uang yang benar. Beliau menuliskan nilai mata
uang yang lain juga, dan menunjukkan yang mana yang termasuk uang kertas dan uang logam.

Bu Anti memberi contoh soal tentang membaca nilai uang seperti “ Rp. 3.000,00 dibaca
Tiga ribu rupiah” dan nominal uang yang lain. Setelah itu, Bu Anti bertanya pada siswanya
apakah siswanya sudah paham atau belum. Siswa - siswa tidak menjawab, dan ada yang
menjawab sudah. Setelah dirasa tidak ada yang bertanya lagi Bu Anti memberikan tugas seperti
contoh yang sudah dijelaskan. Siswa kelas 2 diberi waktu unuk mengerjakan tugas tersebut, dan
jika sudah selesai bisa dikumpulkan ke Bu Anti.

Setelah selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh Bu Anti, siswa-siswa mengumpulkan
tugas pada Bu Anti. Kemudian, Bu Anti menilai hasil pekerjaan siswa. Bu Anti menemukan
sebagian siswa yang belum benar jawabannya. Dari hasil tersebut, Bu Anti menilai bahwa siswa
kelas 2 belum memahami materi tentang uang ini.

Bu Anti mengulang kembali materi yang sudah disampaikannya tadi. Siswa - siswa juga
merespon dengan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Bu Anti. Bu Anti kemudian
memberi pekerjaan rumah untuk dikerjakan oleh siswa-siswanya. Tugas Bu Anti adalah siswa
harus membuat kalimat dari kosa kata yanga diberikan oleh Bu Anti. Siswa ditanya tentang
paham atau tidaknya pengerjaan tugas yang diberikan. Mereka menjawab bahwa sudah paham.

Setelah semua kegiatan pembelajaran selesai, Bu Anti menutup kegiatan pembelajaran pada
hari ini.

B. Identifikasi Masalah
1. Bu Anti tidak menanyakan kehadiran siswanya.
2. Bu Anti tidak melakukan apresepsi/awalan agar siswa lebih semangat dalam pembelajaran
3. Bu Anti menjelaskan materi masih menggunakan metode ceramah
4. Beberapa siswa masih belum semangat mengerjakkan tugasnya
5. Bu Anti tidak menggunakan media pembelajaran.
6. Bu Anti tidak sering mengamati dan melihat proses dari hasil pekerjaan itu
7. Bu Anti sudah merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, ternyata hasiln
ya belum memuaskan. Beberapa siswa masih belum di tulis.
C. Analisis masalah
1. Bu Anti tidak melakukan apersepsi, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai siswa serta tidak memfokuskan pada siswa dan perhatian siswa tidak pada topik
yang akan dibahas.
2. Metode pembelajaran Bu Anti terfokus dengan ceramah
3. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh Bu Anti belum terlaksana dengan baik, masih ada
siswa yang asik dengan kegiatan sendiri.
4. Bu Anti kurang memberikan contoh pengerjaan LK baik untuk LK Matematika maupun
pelajaran Bahasa Indonesia.
5. Siswa kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran, kurang diaktifkan, belum semua
siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat.
6. Bu Anti kurang memberikan media yang menarik perhatian siswa, dan media yang ada
belum dimanfaatkan secara maksimal.
7. Bu Anti tidak menggunakan contoh uang yang nyata pada matematika

D. Rumusan Masalah

Media apakah yang tepat digunakan oleh Bu Anti untuk menyampaikan materi
pembelajaran tersebut?

E. Alternatif pemecahan masalah


Bu Anti harusnya menyiapkan siswa dengan baik terlebih dahulu agar siswa siap
menerima pelajaran dengan baik dan tenang. Dengan sikap yang baik dan tenang, siswa
akan lebih memahami materi yang disampaikan atau tugas yang disampaikkan. Jika masih
ada siswa yang belum siap, maka pasti masih ada siswa yang bertanya kedepan tentang
tugasnya. Ada juga siswa yang tidak mengerjakan tugasnya karena tidak mendengarkan
penjelasan tadi. Jadi dapat kita simpulkan bahwa sikap awal dan penataan siswa itu penting
untuk kelancaran pembelajaran.
Ketika mengajar Bu Anti seharusnya lebih efektif dan efisien. Seharunya Bu Anti juga
mengunakan media agar siswa tertarik dengan pembelajarannya. Selain itu fokus siswa dan
kesiapan siswa akan tertin dan rapi. Hal tersebut dapat membuat kita sebagai guru mampu
mendapat hasil peningkatan siswa sesuai yang diharapkan.
Selain menggunakan media, Bu Anti harusnya menggunakan alat peraga / benda yang
nyata dan mudah dicari untuk memberikan contoh dan membantu siswa lebih mudah
memahami materi. Dengan menggunakan alat peraga akan membuat siswa-siswa dapat
mengingat lewat visual yang diperlihatkan secara langsung.
Bu Anti juga seharusnya berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan siswanya, sehingga
dapat menemukan kesulitan siswa. Dalam penugasan materi disini memakan waktu yang cu
kup banyak karena Bu Anti harus mengoreksi satu persatu hasil tulisan halus siswa.
F. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah yang paling tepat
1. Dalam pembelajaran dapat menggunakan pendekatan penemuan terbimbing (discovery
inquiry) akan membuat siswa antusias untuk mengikuti pembelajaran, aktif, berani dan
mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapat, meskipun ceramah bisa
dilakukan ketika memberikan penjelasan, hal ini bisa dilanjutkan dengan model diskusi
ketika diskusi dalam kelompok. Dengan kegiatan selalu melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran.
2. Jika diamati lebih dalam, kasus yang muncul dalam pembelajaran Bu Anti adalah karena
dalam memberi penguatan materi pembelajaran. Padahal salah satu faktor pembelajaran y
ang berhasil adalah efektif dan efisien. Bu Anti hendaknya melakukan pengayaan untuk
membandingkan hasil belajar siswa yang sebelumnya dengan hasil yang sudah
memuaskan.
3. Bu Anti juga bisa menggunakan dan menfaatkan media pembelajaran untuk menarik
minat dan perhatian siswa. Hal tersebut, dapat juga membuat kelas tidak monoton dan
menjadi lebih hidup. Media dapat digunakan untuk kegiatan apresepsi untuk menarik
minat siswa dan menyiapkan siswa untuk pembelajaran yang akan dilakukan.
4. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan kemampuan ingatan siswa kelas 2. Alat
peraga berfungsi untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep yang
abstrak, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari materi/konsep yang sudah
disampaikan.

G. Pemecahan Masalah
Jika diperhatikan, masalah yang muncul dalam pembelajaran Bu Anti yaitu karena hasil
belajar siswa yang kurang memuaskan. Dalam hal ini disebakan karena Bu Anti kurang
menguasai materi pembelajaran sehingga pada saat memberikan materi kepada siswa kurang
jelas yang berakibat banyaknya siswa yang belum paham dan mengerti pelajaran dengan
baik. Bu Anti selalu menggunakan metode yanga sama yaitu metode ceramah sehingga
banyak siswa yang merasa bosan, bahkan membuat kegaduhan saat pelajaran berlangsung
akibatnya banyak siswa yang tidak paham tentang materi tersebut yang membuat
penyelesaian soal latihan banyak yang belum mendapatkan nilai maksimal.
Sebagai seorang guru seharusnya melakukan berbagai cara untuk memberikan
penjelasan pembelajaran kepada siswa agar pemahaman materi yang diperoleh siswa dapat
dengan mudah diterima. Guru sebisa mungkin harus memiliki pengetahuan yang luas
tentang setiap materi yang disampaikan sehingga dalam penjelasan yang diberikan kepada
siswa tidak membosankan, dan juga Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang
sama dari awal sampai akhir pembelajaran. Jadi guna mengatasi masalah tersebut Guru
harus banyak membaca, menerapkan serta mengembangkan ilmunya. Selain itu media yang
digunakan harus mampu menarik perhatian siswa untuk mengembangkan konsep abstrak
dari materi yang disampaikan. Dengan demikian diharapkan dapat meningakatkan kualitas
guru yang berimbas pada peningkatan hasil belajar siswa, sehingga kasus diatas tidak
terulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai