Anda di halaman 1dari 5

RESUME TUGAS BACA FARMAKOLOGI

BLOK RESPIRASI

Nama : Dayang Annaya Salsabila


Npm : 1102018260
Kelas : FK B

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018/2019

Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510


Telp. 021-4206674 Fax 021-4203065
1. OTITIS MEDIA
Terapi Otitis media akut dengan pemberian antibiotika oral dan tetes (bila ada
skret). Lama terapi 5 hari (Pasien resiko rendah) & 10 hari (Pasien resiko tinggi). Bila
terdapat Ottorhea disarankan untuk menambah terapi tetes telinga Ciprofloxacin atau
Ofloxacin.
Terapi lini pertama :
a. Amoksisilin, Anak 20-40mg/kg/hari terbagi dalam 3 (dosis)
Dewasa:40mg/kg/hari terbagi dalam (3 dosis), Anak 80mg/kg/hari terbagi dlm (2
dosis), Dewasa:80mg/kg/hari terbagi dlm (2 dosis).
Antibiotika pada lini kedua diindikasikan bila antibiotika pilihan pertama gagal,
riwayat respon yang kurang terhadap antibiotika pilihan pertama, hipersensitivitas,
Organisme resisten terhadap antibiotika pilihan pertama yang dibuktikan dengan tes
sensitifitas, adanya penyakit penyerta yang mengharuskan pemilihan antibiotika
pilihan kedua. Yaitu :
a. Amoksisilinklavulanat, Anak 25-45mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis dan pada
orang dewasa 2x875mg
b. Kotrimoksazol, Anak 6-12mg TMP/3060mg SMX/kg/hari terbagi dlm 2
dosis dan pada orang dewasa 2 x 1-2 tab
c. Cefuroksim, Anak 40mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis dan pada orang dewasa
2 x 250-500 mg
d. Ceftriaxone, Anak: 50mg/kg; max 1 g; IM. 1 dosis untuk otitis media yang
baru 3 hari terapi untuk otitis yang resisten
e. Cefprozil, Anak 30mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis dan pada orang dewasa 2 x
250-500mg
f. Cefixime, Anak 8mg/kg/hari terbagi dlm 1-2 dosis dan pada orang dewasa 2
x 200mg

2. SINUSITIS
Sinusitis terbagi 3, yaitu Sinusitis akut , Subakut, & kronik. Terapi pokok
dengan lama terapi 10-14 hari, kecuali bila menggunakan azitromisin. Terapi
pendukung dengan pemberian analgesic dan dokongestan.
Terapi lini pertama pada sinusitis akut :
a. Amoksisilin/Amoksisilin-clav, Anak 20-40mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis,
anak 25-45mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis dan pada orang dewasa 3 x 500mg/
2 x 875 mg
b. Kotrimoxazol, Anak 6-12mg TMP/30-60mg SMX/kg/hari terbagi dlm 2 dosis
pada orang dewasa 2 x 2 tab dewasa
c. Eritromisin, Anak 30—50mg/kg/hari terbagi setiap 6 jam dan pada orang
dewasa: 4 x 250-500mg
d. Doksisiklin, Dewasa 2 x 100mg
Terapi lini kedua pada sinusitis akut :
a. Amoksi-clavulanat, Anak 25-45mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis dan pada
orang dewasa 2 x 875mg
b. Cefuroksim, 2 x 500mg
c. Klaritromisin, Anak 15mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis dan pada orang
dewasa 2 x 250mg
d. Azitromisin, 1 x 500mg, kemudian 1x250mg selama 4 hari berikutnya.
e. Levofloxacin, Dewasa:1 x 250-500mg
Terapi lini pertama pada sinusitis kronik :
a. Amoksi-clavulanat, Anak 25-45mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis dan pada
orang dewasa 2 x 875mg.
b. Azitromisin, Anak: 10mg/kg pada hari 1 diikuti 5mg/kg selama 4 hari
berikutnya dan pada orang dewasa 1x500mg, kemudian 1x250mg selama 4
hari.
c. Levofloxacin, Dewasa 1 x 250-500mg

3. FARINGITIS
Terapi antibiotika ditujukan untuk faringitis yang disebabkan oleh
Streptococcus Grup A. Terapi dengan antibiotika dapat dimulai lebih dahulu bila
disertai kecurigaan yang tinggi terhadap bakteri. Faringitis oleh Streptococcus grup A
biasanya sembuh dengan sendirinya. Lama terapi dengan antibiotika oral rata-rata
selama 10 hari. kecuali pada azitromisin hanya 5 hari. Terapi faringitis non-
streptococcus meliputi terapi suportif dengan menggunakan parasetamol atau
ibuprofen, disertai kumur menggunakan larutan garam hangat atau gargarisma khan

Lini pertama :
a. Penicilin G, (untuk pasien yang tidak dapat menyelesaikan terapi oral
selama 10 hari) 1 x 1,2 juta U IM (1 dosis)
b. Penicilin VK, Anak 2-3 x 250mg dan pada orang dewasa 2-3 x 500mg 10
hari
c. Amoksisilin (Klavulanat) 3 x 500mg selama 10 hari, Anak: 3 x 250mg
Dewasa:3x 500mg 10 hari
Lini kedua :
a. Eritromisin (untuk pasien alergi Penicilin), Anak: 4 x 250mg Dewasa:4x
500mg 10 hari
b. Azitromisin atau Klaritromisin (lihat dosis pada Sinusitis)
c. Cefalosporin generasi satu atau dua Bervariasi sesuai agen
d. Levofloksasin (hindari untuk anak maupun wanita hamil)
Pilihan antibiotika pada terapi faringitis menetap atau gagal :
a. Oral Klindamycin, Anak: 20-30 mg/kg /hari terbagi dlm 3 dosis
Dewasa: 600 mg/hari terbagi dlm 2-4 dosis, dengan lama terapi 10 hari
b. Amoksisilinclavulanat acid, Anak: 40 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis
Dewasa: 3 x500 mg/2 kali sehari, dengan lama terapi 10 hari
c. Parenteral dengan atau tanpa oral, 1 x 1,2 juta U IM (1 dosis)
d. Benzathine penicillin G, Rifampicin: 20 mg/kg/hari terbagi dlm 2 dosis
4. BRONKHITIS
Terapi antibiotika pada bronkhitis akut tidak dianjurkan kecuali bila disertai
demam dan batuk yang menetap lebih dari 6 hari. batuk yang menetap > 10 hari
penggunaan antibiotika disarankan. Untuk anak dengan batuk > 4 minggu harus
menjalani pemeriksaan lebih lanjut. lama terapi 5-14 hari sedangkan pada bronkhitis
kronik optimalnya selama 14 hari

a. Bronkhitis akut, disebabkan oleh virus


Terapi lini pertama : tanpa antibiotic
Terapi lini kedua : Amoksisilin,amoksi-klav, makrolida

b. Bronkhitis Kronik, disebabkan oleh H.influenzae, Moraxella catarrhalis, S.


pneumoniae
Terapi lini pertama : Amoksisilin, quinolone
Terapi lini kedua : Quinolon, amoksi-klav, azitromisin, kotrimoksazol

c. Bronkhitis Kronik dengan komplikasi, disebabkan oleh Pneumoniae, P.


aeruginosa, Gram (-) batang lain
Terapi lini pertama : Quinolon
Terapi line kedua : Ceftazidime, Cefepime

d. Bronkhitis Kronik dg infeksi bakteri,


Terapi lini pertama : Quinolon oral atau parental , meropenem atau
ciprofloxacin oral

5. PNEUMONIA
Penanganan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri yaitu dengan pemberian
antibiotika. Pilihan antibiotika yang disarankan pada pasien dewasa adalah golongan
makrolida atau doksisiklin atau fluoroquinolon terbaru. Khususnya untuk dewasa
muda yang berusia anta a17-40 tahun lebih dianjurkan mengonsumsi doksisiklin
karena mencakup mikroorganisme atypical yang mungkin menginfeksi.
Antibiotika pada terapi pneumonia:
Antibiotika pada terapi pneumonia: Dosis Ped Dosis dewasa
(mg/kg/hari) (total/hari)
Eritromisin 30 – 50 1-2 g
Klaritromisin 15 0,5 – 1 g
Azitromisin 10 pada hari 1, diikuti
5 mg selama 4 hari
Cefuroksim
Cefotaksim
Ceftriakson 50 - 75 1-2 g
Ampi/apex 100 - 200 2-6g
Klindamisin 8-20 1,2-1,8 g
Klindamisin + Aminoglikosida s.d.a s.d.a
Cefuroksim s.d.a s.d.a
Cefotaksim s.d.a s.d.a
Ceftriakson s.d.a s.d.a
Ampicilin-Sulbaktam 100-200 4-8g
Tikarcilin-klav 200-300 12g
Gatifloksasin - 0,4 g
Levofloksasin - 0,5-0,75g
Klinda+Azitro
(Gentamicin/Tobramicin atau 7,5 4-6 mg/kg 0,5-
Ciprofloksasin )* + Ceftazidime - 1,5g 2-6g
atau Cefepime atau 150 100-150 2-4g
Tikarcilin-
klav/Meronem/Aztreona m

Anda mungkin juga menyukai