Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Hasil Penelitian pada Setting Pelayanan di Indonesia

Dalam penelitian tersebut, pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.


Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih perawat kesehatan mental untuk
dimasukkan dalam sampel. Karena dalam jurnal peran perawat jiwa masih sangat kurang
dalam melakukan pelayanan kesehatan. Untuk kriteria inklusi terdiri dari bekerja sebagai
perawat kesehatan mental selama minimal 6 bulan, partisipasi sukarela, dan bekerja dengan
individu dengan penyakit mental. Untuk penelitian kualitatif pendekatan sampling
mengharuskan peneliti untuk terus mengumpulkan data sampai ukuran yang memadai
untuk menjawab pertanyaan penelitian melalui proses berulang terpenuhi (yaitu, titik jenuh
tercapai). Ukuran sampel ditentukan ketika data mencapai titik jenuh. Kemudian memreka
melakukan wawancara dilakukan di ruang wawancara di klinik yang diam, diterangi dan
cukup nyaman bagi individu untuk mengekspresikan diri tanpa gangguan. Untuk mencegah
gangguan wawancara, informasi di mana wawancara didasarkan ditransmisikan ke perawat
kesehatan mental lainnya di klinik.Dari kegiatan tersebut kita dapat mengumpulkan data
dengan 2 jenis. Yang pertama adalah suatu bentuk informasi pribadi yang termasuk
karakteristik sosiodemografi seperti usia, jenis kelamin dan pengalaman bekerja sebagai
perawat. Yang kedua adalah bentuk wawancara semi-terstruktur yang digunakan untuk
memperoleh pendapat dari perawat kesehatan mental tentang perawatan kesehatan fisik
bagi individu dengan penyakit mental. Sebuah perekam suara digunakan dalam
wawancara.Kemudian kita bisa menganalisis Data dengan cara semua data wawancara yang
direkam yang ditranskrip tanpa perubahan apapun. Tidak ada algoritma komputerisasi yang
digunakan selama proses analisis data. Setelah transkripsi, teks wawancara dikirim ke semua
peneliti, dan umpan balik dari mereka telah diterima pada proses wawancara. variabel
sosiodemografi perawat kesehatan mental diperiksa sebagai sarana dan angka. Analisis
dilakukan secara independen oleh dua peneliti dengan pengalaman penelitian kualitatif
(penulis pertama dan kedua). Para peneliti mengemukakan bahwa kesehatan fisik dan
kesehatan mental saling melengkapi. Sementara menganalisis data, kita mempertahankan
kesadaran nilai-nilai dan keyakinan kita. Sementara mengevaluasi data, kami mengamati
bahwa keyakinan dan nilai-nilai kita tidak mempengaruhi interpretasi yang diambil dari
data.
Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang jauh lebih baik terutama dalam keperawatan jiwa
di Indonesia. Pelayanan kesehatan jiwa yang ada di Indonesia telah memiliki kinerja yang
cukup bagus. Perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan secara langsung
dengan cara memebrikan tindakan keperawatan pada keluarga dan penderita. Selain itu
perawat berperan sebagai pedidik dengan cara memberikan pendidikan kesehatan jiwa
kepada keluarga dalam melakukan setiap tindakan kepada pasien penderita kesehatan jiwa
agar tindakan yang dilakukan tidak menghambat proses penyembuhan pasien. Perawat
jugaberperan sebagaia koordinator kegiatan dengan cara melakukan koordinasi dengan
pihan yang bersangkutan dalam melakukan setiap tindakan. Perawat berperan dalam
memberikan penyuluhan kepada masayarakat. Pemberdayaan untuk menginkatkan
pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dan gangguan emosional pada level-level
tertentu perlu dilakukan agar tidak menimbulkan stigma terhadap penderita gangguan jiwa
yang bisa disembuhkan

Anda mungkin juga menyukai