Anda di halaman 1dari 38

Anatomi dan

Fisiologi II
KELOMPOK 7

Puput Pamela F1F119005


Deaz Nabila Puteri F1F119007
Vhanontia F1F119035
Nanda Putri Rizki F1F119053
Afifah Rizqonnisa F1F119079
PERTUKARAN GAS
DALAM PARU-PARU
“Pernapasan
Eksternal”
“Pernapasan
Eksternal”
O2

• Konsentrasi O2 Hb₄ + 4 O₂ 4HbO₂


O2 dihirup dari Alveolus > Kapiler paru-paru
lingkungan O2 98% diikat oleh Hb
• O2 bergerak kedalam kapiler 2% larut dalam plasma darah
(inspirasi) paru-paru (proses difusi)

O2 diedarkan keseluruh Darah bersih (kaya O2) masuk ke


atrium kiri, lalu melalui katup mitral O2 masuk kedalam jantung melalui
tubuh melalui pembuluh
menuju ke ventrikel kiri vena pulmunalis
darah arteri
PERTUKARAN GAS
DALAM JARINGAN
“Pernapasan
Internal”
CO2 Jaringan lebih
tinggi dibandingkan CO2 dalam darah dibawa ke
-70% CO2 dalam darah Di dalam paru-paru
di dalam darah. akan diubah menjadi ion.
jantung (atrium kanan) lalu
Ketika O 2 di dalam
CO2 dikeluarkan
bikarbonat (HCO3 – ). melalui katup trikusvid masuk
darah berdifusi ke melalui proses difusi ke
-20% CO2 akan terikat ke ventrikel kanan. Dipompa
jaringan, CO2 di oleh Hb pada Eritrosit.
alveolus.
ke paru-paru melalui arteri
jaringan akan segera -10% CO 2 lainnya larut
masuk ke dalam pulmonalis
dalam plasma darah.
darah.

1. CO2 + H2O H2CO3 + H+ + HCO3-


2. CO2 + Hb HbCO2
3. CO2 + H2O H2CO3
CO2
PROSES
PROSES TRANSPORT
TRANSPORT GAS
GAS

“Oksigen Karbon
& Dioksida”
O2 CO2
Oksige
n Darah mengalir dari jantung menuju paru-paru
untuk mengambil oksigen yang berada dalam
Oksigen yang telah berada
dalam pembuluh darah
diedarkan keseluruh tubuh.
Oksigen atmosfer
alveoli. Karena adanya perbedaan tekanan Jumlah oksigen yang diangkut
masuk kedalam
parsial maka oksigen yang berada dalam alveoli ke jaringan bergantung pada
paru-paru.
dapat berdifusi masuk ke dalam pembuluh jumlah hemoglobin dalam
kapiler.
darah.

Sebelum pada sel yang membutuhkan,


oksigen dibawa melalui cairan
Oksigen dari cairan interstitial terlebih dahulu. Perbedaaan
interstitial berdifusi masuk tekanan parsial oksigen dalam
kedalam sel. Delam sel pembuluh darah arteri dengan cairan
oksigen ini digunakan interstitial, menyebabkan terjadinya
untuk reaksi metabolisme difusi
Karbon
Dioksida
1 3
Jantung
Jaringan CO2
Tubuh dilepas
Arteri
Pulmonalis

2 5
Vena Paru-paru
SIstemik
TEKANAN
PARSIAL
GAS
Udara atmosfer mengandung campuran gas-gas, gambaran tipikal udara atmosfer terdiri dari
79% nitrogen (N2), 21% Oksigen (O 2), yang sebagian ecil bercampur dengan CO 2, H2O, Polutan
dan gas-gas

Tiap partikel gas punya tekanan sendiri sesuai dengan persentase nya dalam
udara atmosfer (760mmHg), tekanan masing-masing gas dalam suatu
campuran gas disebut dengan tekanan parsial.

Tekanan parsial O2 (PO2) :


Tekanan parsial N2 (PN2) :
21% x 760mmHg =
79% x 79mmHg = 600 mmHg
160mmHg
Tekanan Parsial Gas

Perbedaan tekanan parsial gas dalam ruang alveoli dan dalam


udara yang dihirup dan dihembuskan disebabkan karena
pertukaran gas dalam paru-paru dan juga karena pencampuran
gas alveoli yang terjadi disetiap pernapasan. PO 2 di alveoli
lebih rendah dari PO 2 di udara luar (atm) karena O 2 berdifusi
ke dalam alveoli dan ke dalam darah dan juga karena udara
yang dihirup bercampur dengan gas-gas yang masih ada dalam
pipa pernapasan dan ruang alveoli antarpernapasan. Darah
yang kembali dari tubuh memiliki PO 2 yang rendah di alveoli .
Karena gas berdifusi dari suatu daerah dengan tekanan
parsial yang lebih tinggi ke rendah, maka O 2 bergerak dari
ruang alveolus ke darah dalam kapiler alveoli paru. Sebaliknya,
PCO2 terdapat jauh lebih besar dalam darah sehingga CO 2
bergerak dari darah ke paru-paru. Darah yang meninggalkan
paru-paru mempunyai PO 2 dan PCO2 yang sama dengan
udara dalam ruang alveoli. Ketika darah mencapai kapiler
jaringan, PO2 lebih tinggi dari jaringan sehingga O2 masuk dari
darah menuju cairan interstisial yang mengelilingi sel jaringan.
Setelah pelepasan O 2, darah mengikat CO2 dan menuju
paru-paru.
Typical partial Pressure of Oxygen and Carbon Dioxide in Athmospheric
Air and at Various sites in the Body

Oxygen Carbondioxide
Atmospheric air 160 mmHg 0.3 mmHg

Alveolar air 100 mmHg 40 mmHg

Pulmonary veins 100 mmHg 40 mmHg

Systemic arteries 100 mmHg 40 mmHg

Cells  40 mmHg  46 mmHg

Systemic veins 40 mmHg 46 mmHg

Pulmonary arteries 40 mmHg 46 mmHg


Gambar Tekanan Parsial O2, CO2, N2 dan H2O
Tekanan Parsial Gas Pernafasan Saat Masuk dan
Keluar Paru

Udara Udara yang Udara Alveolus Udara Ekspirasi


Atmosfer (mmHg) Dilembabkan (mmHg) (mmHg) (mmHg)

N2 5907,0 (78,62%) 563,4 (74,09%) 569,0 (74,9%) 566,0 (74,5%)

O2 159,0 (20,84%) 149,3 (19,67%) 104,0 (13,6%) 120,0 (15,7%)

CO2 0,3 (0,04%) 0,3 (0,04%) 40,0 (5,3%) 27,0 (3,6%)

47,0 (6,2%)
H2O 3,7 (0,5%) 47,0 (6,20%) 47,0 (6,2%)

760,0 760,0 760,0 760,0


Total
(100%) (100%) (100%) (100%)
Kecepatan
Pembaruan
Udara di
Alveolus
Jumlah udara di alveolus akan
Kecepatan digantikan oleh udara atmosfer baru
Pembaruan saat tiap kali bernapas hanya
Udara Alveolus sepertujuh dari jumlah total, sehingga
dengan Udara dibutuhkan banyak inspirasi untuk
Atmosfer menukar sebagian besar udara alveolus
tersebut.
Grafik kecepatan Pengeluaran Gas Berlebihan dari
Alveoli
Grafik di slide sebelumnya merupakan grafik
kecepatan pengeluaran gas yang berlebihan dalam
alveoli. Pada keadaan normal, memperlihatkan
bahwa dengan ventilasi alveolus normal, kurang
lebih separuh gas dapat dikeluarkan dalam waktu
17 detik.
Bila kecepatan 2 kali normal, separuh gas
dikeluarkan dalam waktu kira-kira 8 detik
Fungsi Paru
dalam Pertukaran
Gas
Fungsi utama paru adalah sebagai tempat pertukaran udara
(lebih tepatnya pada alveolus) dimana peristiwa ventilasi dan
perfusi aliran darah dapat terjadi. Anatomi jalan napas dan
alveolar paru terdiri dari beberapa lumen bercabang yang
semakin dalam akan semakin sempit, pendek dan bertingkat,
yang saling berhubungan. Fungsinya adalah untuk
mengarahkan udara inhalasi menuju area pertukaran gas.
Ventilasi merupakan langkah pertama dalam peran paru
sebagai organpenukar gas dan penyuplai kebutuhan jaringan
tubuh.
Dalam kondisi tenang, paru menyerap sejumlah oksigen per
menit yang sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung
metabolisme jaringan dalam jumlah yang cukup, tidak lebih dan
tidak kurang.
Pembuluh darah paru berperan dalam
mengumpulkan darah yang teroksigenasi
dan juga mendukung proses ventilasi
inspirasi dan ekspirasi yang terjadi secara
sekuensial.
Fungsi laring untuk
melindungi saluran
pernapasan
Epilogtis : sebagai katup pangkal tenggorokan
Fungsi toraks dalam
proses pernapasan
Untuk melindungi
organ vital yaitu paru-
paru saat proses
pernapasan
Inspirasi dan Ekspirasi
Posis Pita Suara dalam
Pembentukan Suara
1: Tekanan udara bergerak ke atas pita suara
yang berada dalam posisi tertutup

2, 3: Tekanan udara membuka lapisan getar


bagian bawah dari pita suara; posisi pita suara
berada dalam posisi tetap.

4, 5; Tekanan udara terus bergerak ke atas


sehingga bagian atas dari pita suara terbuka.

6–9: Tekanan yang lemah tercipta di balik kolom


udara yang bergerak cepat menghasilkan “efek
Bernoulli” yang menyebabkan bagian bawah
menutup, diikuti oleh bagian atas

10: Penutupan pita suara


menyebabkanberhentinya kolom udara.
Kontrol Saraf pada
Pernafasan
Kontrol Kimia Pada
Pernapasan

Faktor yang mempengaruhi laju dan


kedalaman pernapasan yang sudah sudah
diatur oleh pernapasan, yaitu adanya
perubahan kadar oksigen, karbondioksida
dan ion hidrogen dalam darah arteri.
Perubahan tersebut menimbukan respon
dari sensor yang disebut
KEMORESEPTOR.
2 jenis kemoreseptor
Kemoreseptor
pusat
Berada di Medulla, dirangsang
oleh peningkatan kadar
karbondioksida dalam darah
Arteri, cairan serebrospinal
meningkatkan ion dengan
merespon peningkatan frekuensi
dan kedalaman pernapasan
Kemoreseptor
perifer

Berada dibadan Aorta dan Karotid


pada sistem Arteri, reseptor kimia
ini peka terhadap perubahan
konsentrasi oksigen,
karbondioksida dan ion hidrogen.
Misalnya adanya penurunan
oksige, peningkatan
karbondioksida dan peningkatan
ion hidrogen maka pernapasan
menjadi meningkat.
Pengaruh tekanan
CO2, O2, dan pH
dalam mengontrol Pernapasan
Aktivitas pernapasan sangat responsif terhadap
perubahan konsentrasi O2, CO2, dan ion H
Kelebihan CO2 dan ion H dalam darah memberikan efek
langsung pada pusat pernapasan itu sendiri,
menyebabkan peningkatan sinyal motorik ke otot-otot
pernapasan sehingga inspirasi dan ekspirasi akan
meningkat.
Sebaliknya O2 tidak memiliki efek langsung yang
signifikan pada pusat pernapasan otak. Dia bertindak
hampir sepenuhnya pada kemoreseptor perifer yang
terletak di badan karotis dan aorta dan ini pada
gilirannya mengirimkan sinyal saraf yang tepat ke pusat
pernapasan untuk mengendalikan respirasi
THANKS

Anda mungkin juga menyukai