Anda di halaman 1dari 18

Anion

By : Vhanontia
NIM : F1F119035
Dosen Pengampu : Apt. Mia Prajuwita, S.Farm., M.Si.
Analisis Anion
 Definisi : Analisis anion merupakan serangkaian kegiatan dari Identifikasi anion
 Tujuan : Untuk menentukan jenis anion yang terdapat pada suatu sampel dengan
analisis kimia kualitatif
 Langkah-langkah :  Diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya anion
tertentu atau kelompok lain yang memiliki sifat-sifat yang sama.
 Uji identifikasi / Uji spesifik dari anion tertentu (dapat dilakukan dalam fasa padatan
untuk memperoleh validitas pengujian yang tinggi biasanya dilakukan dalam keadaan
larutan sehingga kombinasi anion dan kation dapat ditetapkan.
 Jika zat tidak larut dalam air, maka harus diberi perlakuan tertentu dengan pereaksi
kimia agar menjadi larut
 Jika keadaan tidak stabil dalam suasana asam, maka analisis anion harus dilakukan
dalam suasana basa
Golongan Anion
 Terdiri dari dua golongan meliputi golongan A dan golongan B
ANION GOLONGAN A  Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam
 Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam klorida encer
dan asam sulfat encer seperti Karbonat, Sulfit, Tiosulfat, Nitrit, Hypoklorit,
Sianida, dan Sianat.
 Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam sulfat pekat
seperti semua anion Fluorida, Klorida, Bromida, Iodida, Nitrat, Borat, Format,
Asetat, dan Oksalat, Peklorat, Permanganat : Bromate, Heksacyanoferrat(II) dan
(III), Tiosianat, Tartrat, dan Sitrat.

ANION GOLONGAN B  Kelompok anion yang bereaksi di dalam larutan


 Anion yang menghasilkan pengendapan (endapan) bila bereaksi di dalam
larutannya misalnya Sulfat, Fosfat, Sussinat, Arsenat, Kromat, Silikat, Salisilat,
Fosfit, Hipofosfit, Arsenit, Dikromat, dan Benzoat.
 Anion yang menghasilkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi bila bereaksi di dalam
larutan seperti Manganat, Permanganat, Kromat dan Dikromat.
Cara Penggolongan Anion menurut Bunsen,
Gilreath dan Vogel
1. Bunsen Menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan
garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali dan
kemudahan menguapnya

2. Gilreath Menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca,


Ba, Cd dan garam peraknya

3. Vogel Menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan


dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan
identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan
Uji Pendahuluan untuk Anion
 Uji pendahuluan anion dimaksudkan untuk memisahkan anion pengoksidasi dan anion pereduksi ke dalam empat
golongan atau kelompok yang didasarkan pada reaksinya terhadap larutan asam perklorat, HClO 4 encer dan ion perak,
Ag+. Uji pendahuluan ini dapat dideteksi dari terjadinya perubahan warna, tibulnya gas dan terbentuknya endapan.

No Jenis Pengujian Hasil yang didapatkan

1. Deteksi adanya ion pengoksida Timbulnya warna merah-coklat sampai hitam bila beberapa tetes larutan sampel atau a
si nalit ditambahkan ke dalam larutan Mangan (II) klorida, MnCl 2 dalam larutann HCl pek
at, menunjukkan adanya anion pengoksidasi.

2. Deteksi adanya ion pereduksi Timbulnya suspense atau endapan biru gelap bila larutan sambil ditambahkan ke dala
m larutan yang mengandung FeCl 3, K3 [Fe(CN) 6] dan HCl encer menunjukkan adanya
anion-anion pereduksi, seperti S2 -, SO3 2-, I-,
atau NO 2 -. Endapan biru timbul, karena terbentuknya KFe[Fe(CN) 6 ] merupakan senyawa
kompleks yang didalamnya terdapat besi (II) dan besi (III).

3. Deteksi dari kelompok anion Karekteristik asam basa dan reaksi kesetimbangan dalam larutan dari anion yang meng
ikuti klasifikasi dalam empat kelompok didasarkan pada sifat-sifatnya thd asam perklor
at dan ion perak. Misalnya, ion karbonat akan mengendap dalam golongan III sebagai
garam perak karbonat, jika pada langkah pertama dilakukan penambahan perak nitrat
untuk menetralkan larutan sampel
Uji Pendahuluan untuk Anion
No Jenis Pengujian Hasil yang didapatkan

4. Sifat-sifat anion terhadap asam Penggunaan larutan asam sulfat pekat (18M) dalam analisis anion tergantung pada
sulfat pekat kemampuan anion sebagai bahan pengoksidasi dan sifat keasamannya

5. Sifat redoks Kelompok anion sebagian bersifat oksidator, sebagian lagi reduktor tergantung dalam
suasana larutannya. Contoh : NO 3 - dan CrO 4 2- merupakan oksidator kuat dalam suasana
larutan asam. Anion I-, S2- dan SO 3 2- merupakan reduktor dalam suasana asam

6. Kesetimbangan larutan Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anionn. Bebera
pa reaksi anion dengan ion barium, Ba 2+ yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion
tertentu didasarkan pada nilai kelarutannya.
Berdasarkan nilai Ksp berbagai garam, hanya barium sulfat yang dapat diendapkan dari l
arutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer. Pengendapan senyawa ionik dari lar
utan mulai terjadi bila hasil kali ion-ionnya yang dihasilkan lebih besar dari nilai K sp. Dal
am keberadaannya hanya sedikit sam konjugasi, konsentrasi anion tidak cukup besar un
tuk terjadinya endapan.
Identifikasi Ion Bromine (Br - )

Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan berwarna kuning. Jika larutan
dikocok dengan karbon disulfide, Br2 yang terjadi akan larut dalamkarbon
sulfide dan warna larutan akan berubah menjadi coklat.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut :

Cl2 (g) + 2Br(aq)  2Cl-(aq) [kuning] + Br2(g)

Br2 larut dalam Cl2  warna coklat


Identifikasi Ion Chlorine (Cl - )

Ion Cl- dengan larutan perak nitrat terjadi endapan putih, yang larut dalam l
arutan amoniak.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut :
Ag+(aq) + Cl-(aq)  AgCl(s) [putih]
AgCl(s) + 2NH3(aq)  Ag(NH3)2 + Cl-(aq)
Identifikasi Ion Karbonat (CO 32- )

Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbondioksida.


Jika gas ini dialirkan ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat mengeruhkan air
kapur.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
2H+(aq) + CO32- (aq)  H2O(l) + CO2(g)
CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq)  CaCO3(s) [putih] + H2O(l)
Identifikasi Ion Iodida (I- )

Ion I- dengan gas Cl2 menjadikan larutan berwarna kuning. Jika dikocok deng
-an karbon disulfide, I 2 yang terjadi larut dalam karbon disulfide dan warna la-
rutan akan berubah menjadi ungu.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut :
Cl2(g) + 2I-(aq)  2Cl-(aq) [kuning] + I2(s)
I2 larut dalam CS2 warna ungu.
Identifikasi Ion Nitrat (NO 3- )

Ion NO3- dengan asam sulfat pekat dan larutan besi (II) sulfat pekat akan
menghasilkan suatu cincin coklat.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3e-  NO(g) + 2H2O(l)
3Fe2+(aq)  3Fe3+(aq) + e-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No3-(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq)  NO(g) + 2H2O(l) + 3Fe3+ (aq)
NO(g) + Fe2+(aq)  FeNO2+(aq) [coklat]
Analisis terhadap Ion-Ion Pereduksi

Warna KMnO4 hilang menunjukkan adanya ion pereduksi positif

ES + H2SO4 (4N) + KMnO4

Warna KMnO4 tidak hilang menunjukkan tidak adanya ion pereduksi


Analisis terhadap Ion-Ion Pengoksida

ES + H2SO4 (4N) kemudian dituangkan dengan hati-hati ke dalam larutan difenil


amin dalam H2SO4 pekat. Bila terjadi warna biru tua menunjukkan ion pengoksi
da ada.
Bila bukan biru tua maka menunjukkan ion pengoksida tidak ada. Fungsi larutan
ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan untuk mempe
rtinggi kelarutan anion. Pada pemanasan dengan penambahan Na2CO3 ion-ion
Logam diendapkan dalam bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan karbonat ba-
sa. Bila Na2CO3 yang ditambahkan banyak maka CrO42- yang dapat larut makin
banyak. Dari hasil identifikasi sebelumnya dapat diketahui adanya beberapa anio
n seperti CO32- dan CH3COO-.
Bila dalam pemeriksaan kation
ditemukan kation-kation logam
berat (kation gol. I- IV dan Mg2+
pada golongan skema H2S) maka
pemeriksaan anion menggunakan
larutan ekstrak soda. Karena ES
suasana basa maka larutan ES ini
tidak dipergunakan tanpa
pengaturan suasana yang tepat.
Biasanya sebelum digunakan
ditambahkan dulu asam.
Reaksi Identifikasi Anion
SO32- : Dengan larutan KMnO4 yang diasamkan dengan asam sulfat encer akan terjadi penghilangan warna ungu
KMnO4 karena MnO4 tereduksi menjadi ion Mn2+,

S2O32- : Dengan larutan Ion akan terjadi penghilangan warna ion karena terbentuk larutan tetrationat yang tak berw
rna.

SO42- : Dengan larutan barium klorida membentuk endapan putih BaSO4 yang tak larut dalam HCl encer, asam
nitrat encer tetapi larut dalam HCl pekat panas.

NO2- : Dengan larutan KI kemudian diasamkan dengan asetat atau sulfat encer akan dibebaskan iodium yang
dapat diidentidikasi dari timbulnya warna biru dalam pasta kanji

CN- : Dengan larutan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCN yang mudah larut dalam larutan sianida berlebih
karena membentuk ion kompleks [Ag(CN)2]-.
Reaksi Identifikasi Anion
SCN- : Dengan larutan FeCl 3 membentuk warna merah darah.
[Fe(CN) 6]4- : Dengan larutan FeCl 3 akan terbentuk endapan biru prusia dalam larutan
netral atau asam. Endapan diuraikan oleh larutan hidroksida alkali membentuk endapan
Fe(OH)3 yang berwarna coklat

[Fe(CN) 6] 3- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan merah jingga, Ag3[Fe(CN) 6] yang larut
dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat

Cl- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dalam air dan asam nitrat
encer, tetapi larut dalam amonia encer.

Br- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan kuning, AgBr yang sukar larut dalam amonia encer, lar
ut dalam amonia pekat, KCN dan Na2S2O3 tetapi tidak larut dalam nitrat encer
Reaksi Identifikasi Anion
I- : Dengan larutan Pb asetat terbentuk endapan kuning PbI2 yang larut dalam air panas
yang banyak membentuk larutan tidak berwarna, ketika didinginkan terbentuk keping-
keping kuning keemasan

NO3- : Dengan tes cincin coklat. Tambahkan 3 ml larutan FeSO 4 yang segar ke dalam 2 ml
larutan NO3- . Tuangkan 3-5 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Terbentuknya
cincin coklat menunjukkan adanya NO 3
Thank
You .

Anda mungkin juga menyukai