Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) - Part.2


(Pertemuan ke-3)

Oleh:
Denny Novi Satria, SE., M.Si., Ak.

Jurusan D3 Keuangan & Perbankan


Akademi Keuangan dan Perbankan “Pembangunan”
(AKBP)
2020
Pokok Pembahasan

1. Dasar Hukum Perhitungan PPh Pasal 21

2. Rumus Perhitungan PPh Pasal 21

3. Pengertian PPh Pasal 21 yang dikategorikan sebagai


Pegawai Tetap

4. Perhitungan PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap


Dasar Hukum Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21

Cara Perhitungan PPh Pasal 21 untuk periode Tahun 2018 saat ini nilainya
mengacu pada peraturan pemerintah terkait pajak penghasilan yaitu :
1) Undang-Undang No 36 Tahun 2008;
2) Peraturan Ditjen Pajak Nomor : PER-16/PJ/2016 mengenai : Tata Cara
Penyetoran & Pelaporan PPh 21;
3) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 250/PMK.03/2008 tentang Biaya
Jabatan & Iuran Pensiun; dan
4) Nomor : 101/PMK.010/2016 mengenai : Penyesuaian Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP) Terbaru.
Dasar Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 - Lanjutan

Dari keempat peraturan pemerintah terkait pajak penghasilan yang dijelaskan


sebelumnya, point terpenting yang perlu diperhatikan dalam menghitung pajak
PPh pasal 21 adalah sebagai berikut :
1) Penghasilan Bruto
Penghasilan yang dikenakan PPh 21 adalah sebagai berikut:
a. Gaji pokok;
b. Tunjangan rutin: Tunjangan jabatan, tunjangan transportasi dan uang
makan;
c. Tunjangan tidak rutin: Tunjangan Hari Raya (THR), lembur, bonus, Jasa
Produksi;
d. Tunjangan yang dibayar perusahaan atas premi asuransi & iuran BPJS
berupa program Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK)
Dasar Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 - Lanjutan

2. Pengurang Penghasilan Bruto


a. B i a y a J a b a t a n s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n M e n t e r i K e u a n g a n N o .
250/PMK.03/2008, ditetapkan sebesar 5% dari penghasilan bruto, atau
maksimal 6 juta rupiah dalam setahun;
b. I u r a n p e n s i u n s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n M e n t e r i K e u a n g a n N o .
250/PMK.03/2008, ditetapkan sebesar 5% dari penghasilan bruto, atau
maksimal 2,4 juta dalam satu tahun;
c. Premi iuran BPJS: Jaminan Hari Tua (JHT) yang dibayar oleh pekerja;
d. Premi iuran BPJS: Jaminan Pensiun yang dibayar oleh pekerja.
Biaya jabatan khusus diperuntukkan hanya bagi karyawan tetap, setiap wajib pajak
pajak tersebut berhak menerima potongan pph 21 diatas, walaupun pada prakteknya
WP tidak memiliki jabatan dalam perusahaan.
Potongan lainnya yaitu iuran pensiun yang dibayar oleh Wajib Pajak kepada
lembaga dana pensiun atau badan penyelenggara jaminan hari tua dimana
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
Dasar Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 - Lanjutan
.
Dari data sebelumnya yang menjadi penambah dan pengurang atas penghasilan bruto terkait
program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dapat Anda lihat pada tabel berikut
ini :

Uraian Dibayar Pemberi Kerja Dibayar Perusahaan


Penambah Penghasilan Pengurang Penghasilan
Iuran BPJS Kesehatan YA TIDAK
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) YA -
Jaminan Kematian (JKM) YA -
Jaminan Hari Tua (JHT) TIDAK YA
Jaminan Pensiun TIDAK YA
Dasar Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 - Lanjutan

3. Penghasilan Tidak Kena Pajak (TKP)


Merupakan komponen penting cara perhitungan PPh 21 2018 adalah jumlah nilai
penghasilan bruto bagi wajib pajak yang tidak dikenakan pajak. Sesuai dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016 dan PMK No. 101/PMK.010/2016, berikut
ini tarif PTKP terbaru yang perlu Anda ketahui:

PTKP PRIA/WANITA LAJANG PTKP PRIA KAWIN PTKP SUAMI ISTRI DIGABUNG

TK/0 Rp 54.000.000 K/0 Rp 58.500.000 K/I/0 Rp 112.500.000

TK/1 Rp 58.500.000 K/1 Rp 63.000.000 K/I/1 Rp 117.000.000

TK/2 Rp 63.000.000 K/2 Rp 67.500.000 K/I/2 Rp 121.500.000

TK/3 Rp 67.000.000 K/3 Rp 72.000.000 K/I/3 Rp 126.000.000


Dasar Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 - Lanjutan

4. Tarif PPh Pasal 21


Berdasarkan Pasal 17 Ayat 1 UU PPh, perhitungan tarif pajak pribadi
menggunakan tarif progresif sebagai berikut:

Penghasilan Kena Pajak /thn Tarif Pajak


Penghasilan s/d Rp 50.000.000 5%
Penghasilan diatas Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15%
Penghasilan diatas Rp 250.000.000 s/d Rp 500.000.000 25%
Penghasilan diatas Rp 500.000.000 30%

Sedangkan untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif sebesar
20% lebih tinggi daripada Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP.
Rumus Perhitungan PPh Pasal 21

Perhitungan PPh 21 dilakukan dengan mengalikan tarif pajak dengan Dasar Pengenaan
Pajak atau jumlah bruto dari penghasilan ​yang ditetapkan. Umumnya penghasilan yang
diterima atau diperoleh tersebut akan dikurangi dengan unsur pengurang yang juga
ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rumus cara menghitung PPh 21
sebagai berikut:
PPh 21 = Tarif Pajak x (Penghasilan – Pengurang)

Bagi pihak penerima penghasilan yang belum memiliki NPWP, perhitungan dilakukan
dengan mengalikan 120% dengan total pajak yang terutang.
PPh 21 yang harus dibayar = 120% x PPh 21 Terutang
Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap

Pegawai Tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan


dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan
anggota dewan pengawas, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk
suatu jangka waktu tertentu yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam
jumlah tertentu secara teratur.
Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap

Retno adalah seorang karyawan swasta yang mulai bekerja di PT Kuda Jantan pada bulan
Januari 2018 dengan status menikah dan mempunyai dua orang anak. Gaji pokok Retno
adalah sebesar Rp10.000.000 per bulan dengan tambahan tunjangan pada bulan Januari 2018
dari perusahaan sebagai berikut:
1) Tunjangan lembur Rp 1.000.000
2) Tunjangan komunikasi Rp 300.000
3) Tunjangan transport Rp 500.000
Selain itu, perusahaan juga mengikuti program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
yang menimbulkan iuran yang harus dibayarkan sebagai berikut:
1) Jaminan Kesehatan oleh Perusahaan 4% dan oleh karyawan 1%
2) Jaminan Kecelakaan Kerja oleh Perusahaan 0,24%
3) Jaminan Kematian oleh Perusahaan 0,3%
4) Jaminan Hari Tua oleh Perusahaan 3,7% dan Karyawan 2%
5) Jaminan Pensiun oleh Perusahaan 2% dan Karyawan 1%
Hitunglah PPh Pasal 21 Retno per bulan.
Cara Menghitung PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap - Lanjutan
Cara Menghitung PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap - Lanjutan
KESIMPULAN

Dalam melakukan perhitungan PPh 21, banyak komponen yang harus diperhatikan,
seperti penambah penghasilan bruto dan pengurang penghasilan bruto, tentu hal ini
jangan sampai keliru dalam mengidentifikasinya, karena akan berdampak pada hasil
akhir pajak terutang PPh Pasal 21. Selain itu yang harus dimengrti dan diingat adalah
tarif Pasal 17 Ayat 1 UU PPh yang digunakan sebagai tarif progresif untuk PPh Pasal
21 dan kemudian dikalikan dengan PKP, sehingga dapat ditentukan besaran pajak
terutang PPh Pasal 21.
TUGAS

a. Andri bekerja pada perusahaan PT. XYZ, memperoleh upah sebesar Rp. 15 Juta Perbulan.
b. Andri statusnya adalah menikah dan memiliki 2 orang anak.
c. Perusahaan tersebut mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan dan membayar premi
(nilai % berdasarkan upah) sesuai dengan ketentuan dari BPJS, antara lain sebagai berkut:
• Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 0.89% (tingkat risiko sedang),
dibayar oleh perusahaan;
• Program Jaminan Kematian (JKM) sebesar 0.3%, dibayar oleh perusahaan;
• Program Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 5,7%, 3,7% dibayar oleh perusahaan, dan 2%
oleh Andri;
• Program Jaminan Pensiun sebesar 3%, 2% dibayar oleh perusahaan, dan 1% oleh
Andri;
Hitunglah besaran pajak terutang PPh Pasal 21 Andri Per bulannya.
REFERENSI

Mardiasmo. (2019). Perpajakan. Yogyakarta: Andi Offset.


Republik Indonesia. (2009). Undang-undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang No 36 Tahun 2008
Peraturan Ditjen Pajak Nomor : PER-16/PJ/2016 mengenai : Tata Cara Penyetoran &
Pelaporan PPh 21
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 250/PMK.03/2008 tentang Biaya Jabatan & Iuran
Pensiun
Nomor : 101/PMK.010/2016 mengenai : Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Terbaru
https://www.pajakku.com/read/5dfc95e8387af773a9e01344/Cara-Menghitung-PPh-21-
Pegawai-tetap-dan-penerima-pensiun-yang-menerima-penghasilan-bulanan
https://klikpajak.id/blog/pajak-bisnis/pajak-penghasilan-pasal-21-
2/#Contoh_Perhitungan_PPh_21
https://www.online-pajak.com/tentang-pph21/perhitungan-pph-21

Anda mungkin juga menyukai