Oleh:
Denny Novi Satria, SE., M.Si., Ak.
Cara Perhitungan PPh Pasal 21 untuk periode Tahun 2018 saat ini nilainya
mengacu pada peraturan pemerintah terkait pajak penghasilan yaitu :
1) Undang-Undang No 36 Tahun 2008;
2) Peraturan Ditjen Pajak Nomor : PER-16/PJ/2016 mengenai : Tata Cara
Penyetoran & Pelaporan PPh 21;
3) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 250/PMK.03/2008 tentang Biaya
Jabatan & Iuran Pensiun; dan
4) Nomor : 101/PMK.010/2016 mengenai : Penyesuaian Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP) Terbaru.
Dasar Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 - Lanjutan
PTKP PRIA/WANITA LAJANG PTKP PRIA KAWIN PTKP SUAMI ISTRI DIGABUNG
Sedangkan untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif sebesar
20% lebih tinggi daripada Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP.
Rumus Perhitungan PPh Pasal 21
Perhitungan PPh 21 dilakukan dengan mengalikan tarif pajak dengan Dasar Pengenaan
Pajak atau jumlah bruto dari penghasilan yang ditetapkan. Umumnya penghasilan yang
diterima atau diperoleh tersebut akan dikurangi dengan unsur pengurang yang juga
ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rumus cara menghitung PPh 21
sebagai berikut:
PPh 21 = Tarif Pajak x (Penghasilan – Pengurang)
Bagi pihak penerima penghasilan yang belum memiliki NPWP, perhitungan dilakukan
dengan mengalikan 120% dengan total pajak yang terutang.
PPh 21 yang harus dibayar = 120% x PPh 21 Terutang
Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap
Retno adalah seorang karyawan swasta yang mulai bekerja di PT Kuda Jantan pada bulan
Januari 2018 dengan status menikah dan mempunyai dua orang anak. Gaji pokok Retno
adalah sebesar Rp10.000.000 per bulan dengan tambahan tunjangan pada bulan Januari 2018
dari perusahaan sebagai berikut:
1) Tunjangan lembur Rp 1.000.000
2) Tunjangan komunikasi Rp 300.000
3) Tunjangan transport Rp 500.000
Selain itu, perusahaan juga mengikuti program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
yang menimbulkan iuran yang harus dibayarkan sebagai berikut:
1) Jaminan Kesehatan oleh Perusahaan 4% dan oleh karyawan 1%
2) Jaminan Kecelakaan Kerja oleh Perusahaan 0,24%
3) Jaminan Kematian oleh Perusahaan 0,3%
4) Jaminan Hari Tua oleh Perusahaan 3,7% dan Karyawan 2%
5) Jaminan Pensiun oleh Perusahaan 2% dan Karyawan 1%
Hitunglah PPh Pasal 21 Retno per bulan.
Cara Menghitung PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap - Lanjutan
Cara Menghitung PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap - Lanjutan
KESIMPULAN
Dalam melakukan perhitungan PPh 21, banyak komponen yang harus diperhatikan,
seperti penambah penghasilan bruto dan pengurang penghasilan bruto, tentu hal ini
jangan sampai keliru dalam mengidentifikasinya, karena akan berdampak pada hasil
akhir pajak terutang PPh Pasal 21. Selain itu yang harus dimengrti dan diingat adalah
tarif Pasal 17 Ayat 1 UU PPh yang digunakan sebagai tarif progresif untuk PPh Pasal
21 dan kemudian dikalikan dengan PKP, sehingga dapat ditentukan besaran pajak
terutang PPh Pasal 21.
TUGAS
a. Andri bekerja pada perusahaan PT. XYZ, memperoleh upah sebesar Rp. 15 Juta Perbulan.
b. Andri statusnya adalah menikah dan memiliki 2 orang anak.
c. Perusahaan tersebut mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan dan membayar premi
(nilai % berdasarkan upah) sesuai dengan ketentuan dari BPJS, antara lain sebagai berkut:
• Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 0.89% (tingkat risiko sedang),
dibayar oleh perusahaan;
• Program Jaminan Kematian (JKM) sebesar 0.3%, dibayar oleh perusahaan;
• Program Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 5,7%, 3,7% dibayar oleh perusahaan, dan 2%
oleh Andri;
• Program Jaminan Pensiun sebesar 3%, 2% dibayar oleh perusahaan, dan 1% oleh
Andri;
Hitunglah besaran pajak terutang PPh Pasal 21 Andri Per bulannya.
REFERENSI