Aset Lancar (current assets) yaitu sumber daya yang dapat segera dikonversi menjadi kas
selama siklus operasi perusahaan. Aset Tidak lancar (noncurrent assets) atau Aset jangka
Panjang (long-term assets) yaitu sumber daya yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada
perusahaan selama periode melebihi periode berjalan
Asset keuangan yaitu efek yang dapat diperdagangkan atau investasi lain dalam asset non
operasi. Asset keuangan dinilai sebesar nilai wajar (pasar) dan diharapkan dapat memberikan
imbal hasil yang sama dengan biaya modal yang disesuaikan dengan risikonya.
Asset operasi merupakan sebagian dari asset perusahaan. Aset operasi dinilai sebesar
biaya perolehan dan diharapkan dapat memberikan imbal hasil melebihi rata-rata tertimbang
biaya modal.
Piutang
Piutang merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa atau dari
pemberian pinjaman uang. piutang usaha mengacu pada janji lisan untuk membayar yang perasal
dari penjualan produk dan jas asecara kredit. Wesel tagih mengacu pada janji tertulis untuk
membayar. Piutang diklasifikasikan ke dalam asset lancar jika diharapkan akan direalisasi atau
ditagih dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung dari mana yang lebih
panjang.
Penilaian Piutang
Analisis piutang sangat penting karena dampaknya terhadap posisi asset dan arus laba yang
saling terkait. Realitanya banyak perusahaan yang tidak mampu menagih semua piutangnya.
Kerugian piutang dapat menjadi sangat berarti dan mengurangi asset lancar serta laba bersih
sekarang dan masa depan. Resiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu kurang bisa
memprediksi kerugian masa depan, atau mungkin kita gagal mencerminkan kondisi terkini.
Analisis Piutang
Risiko penagihan
Analisis harus mempertimbangkan bahwa meskipun pendekatan dengan rumus untuk
menghitung penyisihan piutang tak tertagih sangat mudah dan praktis, penghitungan ini
mencerminkan penilaian mekanik yang menghasilkan kesalahan. Informasi yang berguna harus
diperoleh dari sumber atau perusahaan lain. Alat analisis untuk memeriksa kolektabilitas
mencankup:
1. Memebandingkan presentase piutang terhadap penjualan perusahaan pesaing dengan
perusahaan yang sedang dianalisis.
2. Memerikasa konsentrasi pelangggan-resiko meningkat jika piutang terkosentrasi pada satu
atau sedikit pelanggan.
3. Menghitung menyelidiki tren periode rata-rata kolektabilitas piutang disbanding dengan
syarat kredit pelanggan untuk industry yang bersangkutan.
4. Menentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan dari piutang atau wesel tagih masa
lalu.