1. Benda Bergerak
- Gadai (Pasal 1150 – 1160 Bw)
- Fidusia (UU No. 42 Tahun 1999)
Asas-Asas Kebendaan
1. Droit de Suite : siapa saja yang menguasai benda bergerak dianggap sebagai pemiliknya
2. Bersifat memaksa/tertutup
3. Bersifat mutlak
4. Droit de preverent : didahulukan pembayarannya dibanding utang lainnya
5. Accesoir : sebagai tambahan dari perjanjian pokok (pasal 1754 BW)
6. Publisitas : pendaftaran
7. Spesialitas (bersifat khusus)
8. Nemoplus : seseorang tidak boleh memberikan lebih dari apa yang dimilikinya
9. Totaliteit (keseluruhan)
10. Membedakan benda bergerak dan tidak bergerak
1. Gadai
Dasar Hukumnya : Pasal 1150 – 1160 BW dan PP 103 tahun 2000 tentang Perusahaan Umum
Pegadaian
Objek Gadai
Objek gadai adalah benda bergerak (benda bergerak berwujud dan tidak berwujud)
Pengecualian Objek Gadai :
1. Barang milik negara
2. Surat utang, surat efek dan surat berharga lainnya
3. Hewan yang hidup dan tanaman
4. Segala makanan dan benda yang mudah busuk
5. Benda yang kotor
6. Benda yang untuk menguasai dan memindahkannya membutuhkan izin
7. Barang yang karena ukurannya yang besar tidak dapat disimpan dalam pegadaian
8. Barang yang berbau busuk dan mudah merusakkan barang lain jika ditempatkan bersama-
sama
Hapusnya Gadai
Dalam Pasal 1152 BW ditentukan 2 cara hapusnya hak gadai, yaitu :
1) Barang gadai itu hapus dari kekuasaan pemegang gadai, dan
2) Hilangnya barang gadai atau dilepaskan dari kekuasaan penerima gadai surat bukti kredit
2. Fidusia
- Subjek dari jaminan fidusia adalah pemberi fidusia (orang perorangan atau korporasi pemilik
benda yang menjadi objek jaminan fidusia) dan penerima fidusia (orang perorangan atau
korporasi yang mempunyai piutang yang pembayarannya dijamin dengan jaminan fidusia
Pembebanan jaminan atas benda atau piutang yang diperoleh kemudian tidak perlu dilakukan
dengan perjanjian jaminan tersendiri kecuali diperjanjikan lain, seperti :
Jaminan fidusia meliputi hasil dari benda yang menjadi objek jaminan fidusia
Jaminan fidusia meliputi klaim asuransi, dalam hal benda yang menjadi objek jaminan fidusia
diasuransikan.
Pendaftaran Fidusia
Pendaftaran Fidusia diatur dalam Pasal 11-18 UU No. 42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia dan
PP No. 86 Tahun 2000. Tentang tata cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan
Akte Jaminan Fidusia. Hal hal yang diatur antara lain: Pendaftaran Fidusia, tata cara perbaikan
sertifikat, pencoretan pendaftaran dan penggantian sertifikat.
Konsekuensi bagi Fidusia yang tidak didaftarkan tidak memiliki kekuatan eksekutorial, posisinya
konkuren.
Pengalihan Fidusia
Diatur dalam Pasal 19 – 24 Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
Yang dimaksud dengan mengalihkan antara lain termasuk dengan menjual atau menyewakan
dalam rangka kegiatan usahanya. Pengalihan hak atas utang dengan jaminan fidusia dapat
dialihkan oleh penerima fidusia kepada fidusia baru (kreditor baru).
Pemberi fidusia dilarang untuk mengalihkan atau menggadaikan atau menyewakan kepada pihak
lain benda yang menjadi objek jaminan fidusia, karena jaminan fidusia dalam tangan siapapun
benda tersebut berada. Pengecualian dari ketentuan ini adalah bahwa pemberi fidusia dapat
mengalihkan atas benda persediaan yang menjadi objek jaminan fidusia.
Hak Mendahului
Diatur dalam Pasal 27 – 28 UU No. 42/1999 tentang Jaminan Fidusia. Yang dimaksud dengan
hak mendahului adalah hak penerima fidusia untuk mengambil pelunasan utangnya atas hasil
eksekusi benda yang menjadi objek jaminan fidusia. Tetapi apabila benda yang sama dijadikan
objek jaminan fidusia lebih dari satu jaminan, maka hak yang didahulukan diberikan kepada
pihak yang lebih dahulu mendaftarkannya kepada Kantor Pendaftaran Fidusia.
Ada 2 (dua) janji yang dilarang dalam pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia, yaitu :
1. Janji melaksanakan eksekusi terhadap benda yang menjadi objek jaminan fidusia dengan cara
yang bertentangan dengan pasal 29 UU No.42/1999.
2. Janji yang memberi kewenangan kepada penerima fidusia untuk memiliki benda yang menjadi
objek jaminan fidusia apabila debitur cidera janji.
Kedua macam perjanjian tersebut adalah batal demi hukum. Artinya bahwa dari semula
perjanjian itu dianggap tidak ada.
Perbedaan Antara Fidusia dan Gadai
Pada fidusia objek jaminan tetap dikuasai oleh debitur sedangkan pada gadai objek jaminan
dikuasai oleh kreditur, debitur akan mengalihkan kepemilikan atas suatu benda kepada
krediturnya sebagai jaminan atas utangnya dengan kesepakatan bahwa debitur akan tetap
menguasai secara fisik benda tersebut dan kreditur akan mengalihkan kembali kepemilikan
tersebut kepada debitur bilamana utangnya sudah dibayar lunas.
1. Hak Tanggungan
Ada 5 jenis hak atas tanah yang dapat dijadikan jaminan dengan hak tanggungan, yaitu :
1) Hak Milik
2) Hak Guna Usaha
3) Hak Guna Bangunan
4) Hak Pakai, baik hak milik maupun hak atas negara
5) Hak atas tanah berikut bangunan, tanaman, dan hasil karya yang telah ada atau akan ada
merupakan suatu kesatuan dengan tanah tersebut.
Manakala Hak Tanggungan tidak didaftar maka ada sanksi yang dikenakan :
1. Sanksi Administrasi
2. Sanksi Perdata
3. Sanksi Pidana
2. Hipotek
Hipotik adalah suatu hak kebendaan atas barang-barang tidak bergerak, untuk mengambil
penggantian dari padanya bagi pelunasan suatu perikatan (Pasal 1162 KUH Perdata).
Objek Hipotik :
Objeknya adalah benda tidak bergerak (tetap). Sebelum berlakunya UUPA, objek hipotik juga
meliputi hak atas tanah dan segala sesuatu di atas tanah tersebut (asas accessie). Setelah
berlakunya UUPA, hipotik masih tetap berlaku terhadap hak atas tanah beserta segala sesuatu
yang berlaku atas tanah.
Selama UU mengenai HT tsb dalam Pasal 51 UUPA belum terbentuk, maka yang berlaku ialah
ketentuan mengenai hipotik tersebut dalam KUHPerd. Setelah berlaku UUHT, maka hipotik atas
tanah dinyatakan tidak berlaku lagi
Subjek Hipotik :
hipotik hanya dapat diletakkan/ dipasang oleh orang yang dapat
mengoperkan/memindahtangankan benda jaminan (Pasal 1168 KUHPerdata).
Asas-asas Hipotik :
- Asas openbaarheid atau publisitas yaitu pembebenan hipotik dilakukan secara otentik dengan
bantuan seorang pejabat umum, kemudian di daftarkan agar setiap orang yang berkepentingan
mengetahui;
- Asas specialiteit yaitu dalam pembebanan hipotik ada penunjukan secara khusus benda tertentu
milik debitur atau penjamin pihak ketiga yang dibebani hipotik;
- Asas ondeelbaarheid atau hipotik tidak dapat dibagi-bagi yaitu pembebanan hipotik atas seluruh
objek yang dibebani di mana pembayaran sebagian utang tidak menghapus sebagian beban
hipotik.
Penanggungan Utang
1. Penanggungan Utang adalah suatu perjanjian dimana pihak ketiga, demi kepentingan kreditur,
mengikatkan dirinya untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi
perikatannya (Pasal 1820 BW)